• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V SD N 2 MARGODADI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V SD N 2 MARGODADI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V SD N 2 MARGODADI LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh SOROTO

Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas dengan model pembelajaran dan alat bantu pada siswa kelas Kelas V di SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan pembelajaran perbagian untuk proses pembelajaran Renang gaya bebas, dan siklus kedua dengan penggunaan alat bantu derigen.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V di SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar Renang gaya bebas yang meliputi posisi awal, posisi persiapan, posisi akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar Renang gaya bebas melalui penggunaan model pembelajaran dan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 50,00 %, siklus kedua sebesar 90,00 %.

▸ Baca selengkapnya: materi renang kelas 2 sd

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V SD N 2 MARGODADI LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

OLEH SUROTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU

BAGI SISWA KELAS V SD N 2 MARGODADI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SUROTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Gerakan Renang gaya bebas ... 14

Gambar 2 : model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart ... 16

Gambar 3 : Bagan Prosentase Nilai≥ RK dan <RK Disitiap Siklus... 27

(5)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G. Ruang Lingkup ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 6

B. Belajar ... 7

C. model Pembelajaran ... 13

D. Renang gaya bebas ... 13

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15

B. Rencana Penelitian ... 17

C. Subyek Penelitian ... 17

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 18

E. Instrument Penelitian... 18

F Teknik Analisis Data ... 20

G. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas... 20

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24

B. Pembahasan ... 28

(6)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrument Penelitian ... 19 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas

Pada Tes Awal ... 24 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas

Pada Tes Siklus 1 ... 25 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas

Pada Tes Siklus 2 ... 26 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Heru Sulistianta, S.Pd. M.Or ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs.Wiyono M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Suroto

NPM : 1013078022

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 17 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Margodadi, Juli 2012

(10)

Judul Skripsi : Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang

Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Suroto Nomor Pokok mahasiswa : 1013078022

Program Studi : Pendidikan Jasmani Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(11)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judulPeningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD N 2 Margodadi Lampung Selatan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

(12)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Margodadi, Juli 2012 Penulis

(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia, salah satu cara yaitu dengan memberikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu para pendidiknya melalui latihan, kursus, dan seminar loka karya baik di tingkat daerah maupun nasional.

Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan

dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan

menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal, salah satunya melalui pendidikan jasmani.

(14)

Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan (fisik dan psikis).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah satunya yaitu renag gaya bebas.

Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke

(15)

Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa kelas V SD N 2 Margodadi

Lampung Selatan, bahwa gerak dasar renag gaya bebas masi dalam kategori rendah, Hal ini dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar renang gaya bebas siswa masih belum bisa ,menerapkan,keterampilan gerak dasar dengan benar,ini disebabkan karena

kurangnya model pembelajaran yang diberikan kepada siswa untuk memudahkan siswa melakukan pembelajaran keterampilan gerak dasar renang gaya bebas sehigga hasil belajar siswa masih rendah.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui model

pembelajaran Bagi Siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran renang gaya bebas.

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas.

(16)

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Peningkatan

Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui model pembelajaran Bagi Siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung SelatanTahun Pelajaran 2011/2012”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran bagi siswa kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Meningkatkan pengunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran

keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

(17)

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Penulis

Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan gerak dasar renang gaya bebas.

b. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.

c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renag gaya bebas.

d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran renang gaya bebas.

G. Ruang Lingkup Penelitian.

Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak

dasar renang gaya bebas dalam pembelajaran renang. Subyek peneliti : Siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun

(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan

kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud, 1993: 1) menjelaskan :

“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan

(19)

system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan”.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan jasmani.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran renang. Renang merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.

1. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.

Menurut Oemar Hamalik (2003:V7), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut (Noehi,Nasution, 1994:2):

(20)

belajar, baik aktual maupun potensial

b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.

Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;

“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.

2. Gerak

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan Sistim Saraf Pusat, otak, dan ingatan. Dengan

demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari

kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.

(21)

arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.

Gerak dasar dalam renang gaya bebas adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan

keterampilan manipulatif.

3. Alat Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk

mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang

digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat pembelajaran merupakan upaya seorang guru untuk merubah alat pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan

pembelajaran kemudian memperoleh hasil yang lebih baik dan dicapai dengan sebaik-baiknya.

4. Keterampilan Gerak Dasar

(22)

Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah“gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”.Gerak non lokomotor“adalah

keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini

bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

5. Belajar Motorik

Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan belajar motorik adalah“seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau

pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.

Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:

a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.

(23)

permanen, selama latihan peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.

c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.

B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran (Husdarta, 2000:3V). Isi yang terkandung di dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran.

Kalau kita amati tidak ada model pembelajaran yang baru saat ini. Yang ada hanya pengembangan dari model-model pendekatan seperti pendekatan induktif dan deduktif, atau pendekatan langsung dan tidak langsung.

Ada dua pengaruh implementasi suatu model pembelajaran terhadap perubahan siswa yaitu yang bersifat langsung dan tidak langsung. Mengetahui kedua jenis pengaruh ini bagi guru sangat penting agar ia dapat memperkirakan pengunaan model pembelajaran.

(24)

kaki terlebih dahulu dilanjutkan dengan pemberian geakan tangan lalu terahir pemberian gerakan pengambilan napas dengan begini siswa diharapkan dapat menguasai semua gerak dasar renang gaya bebas secara keseluruhan.

C. Alat Bantu (peraga)

Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan

pendidikan, alat peraga sangat penting dengan adanya alat peraga ini maka bahan dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajar yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien. Di bawah ini merupakan pengertian alat peraga menurut:

a. Tayar Yusuf (198V : V2) Alat peraga adalah alat yang dapat

memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut, sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati

dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan pelajar itu. b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2)

bahwa media merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru dan siswa agar dapat memperjelas materi dan dapat lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat peraga dua dimensi hanya menggunakan dua ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan, dan grafik, sedangkan alat peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi,

(25)

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan derigen isi V liter sebagai pelampung yang diletakkan dibawah perut untuk memudahkan siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai.

D. Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke

permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Cara melakukan gerak dasar renang gaya bebas:

 gerakan tungkai:

Tungkai digerakkan dari pangkal paha

Lutut dan pergelangan kaki melentur

(26)

Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.

 gerakan lengan:

Siku tinggi (di atas air dan di air)

Telapak tangan rendah saat di atas air

Pergelangan tangan ke dalam saat memulai

Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak

Ibu jari menyentuh paha

Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf s

Ada dorongan kelajuan

 pengambilan nafas :

 Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat.

 Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara.

 Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan.

(27)

1

III.METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas(Clas room action research)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

(28)

2

Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:10V)

Keterangan gambar di atas :

 Perencanaan (Planning)

(29)

3

 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan.

 Refleksi

adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

 Perbaikan rencana

Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.

B. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.

C. Subjek Penelitian

(30)

4

D. Tempat dan Waktu

1. Tempat penelitian

Di kolam renang Sukoharjo. 2. Pelaksanaan penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan Terdapat dua siklus (dua kali pertemuan).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;V8) dijelaskan“Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”

Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar renang gaya bebas, bentuk indikatornya adalah: (1) gerakan lengan(2) gerakan kaki(3) pengambilan napas.

Table 1. Format Lembar Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas

Nama : ……….

Kelas : ……….

(31)

5

Keterangan :

1 : kurang 2 : sedang 3 : baik F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

%

No Aspek Indikator Skor

1 2 3

1 Gerakan Tungkai  Tungkai digerakkan dari pangkal paha

 Lutut dan pergelangan kaki melentur

 Ujung kaki lurus, Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.

2 Gerakan Lengan ✁✂ ✄☎✁ ✆✝✝✁ (✞✁✟☎✟✠air dan di air),

Telapak tangan rendah saat di atas air

✡☛☞✝☛ ✌✟✆✝✟✆☎✟✆✝ ✟✆✂☛✞✟✌✟✍✠ ✟✟☎

memulai

✎ ✟☞✁✂✟✆✌☛✆✝✟✆☎☛ ☞✏ ✄ ✠ ✟☎✏✟✞ ✟✟✌✄☞✏ ✑✌✟

gerak

✒✓✄✔✟☞✁✍☛✆✕☛✆ ☎✄✖✏✟✖✟, Pola gerakan

lengan adalah pola gerakan huruf “s” Ada dorongan kelajuan

3 Pengambilan Napas  Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat, Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara.

 Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan. Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan menghirup udara.

(32)

6

Keterangan:

P : Presentase keberhasilan

F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas 1. Siklus Pertama

a. Rencana

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan.

3. Menyiapkan siswa untuk pembelajaran b. Tindakan

1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang renang gaya bebas dalam setelah itu siswa diberi contoh gerakan lengan, tungkai, pernapasan renang gaya bebas yang benar siswa dan siswa disuruh mencoba terlebih dahulu.

2. Siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas dengan

(33)

7

3. Setelah semua gerakan sudah dikuasai siswa baru siswa

mengkombinasikan gerakan tersebut menjadi satu gerakan renang gaya bebas.

4. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian dan berulang-ulang.

5.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi

d. Refleksi

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua

2. Siklus kedua a. Rencana

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes renang gaya bebas.

2. Menyiapkan alat bantu berupa derigen isi V liter sebagai

pelampung yang ditarok dibawah perut untuk memudahkan siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai dan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

(34)

8

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan dipinggir kolam sesuai dengan jumlah derigen yang disiapkan.

2) Siswa melakukan keterampilan gerak dasar tungkai dan lengan dalam renang gaya bebas menggunakan derigen sebagai pengganti pelampung secara bergantian dan berulang ulang.

3) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan. 4) Siswa melakukan netting dengan benar.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.

d. Refleksi

(35)

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan pembelajaran perbagian untuk proses pembelajaran Renang gaya bebas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar Renang gaya bebas pada siswa kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Dengan penggunaan alat bantu derigen untuk proses pembelajaran Renang gaya bebas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar Renang gaya bebas pada siswa kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun

(36)

34

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar Renang gaya bebas.

2. Untuk siswa Kelas V SD N 2 Margodadi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar Renang gaya bebas.

(37)

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Muhajir, 2003.Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira.

Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD. Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (200V) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemuda.

Soejoko Hendromartono. 1992,Olahraga Pilihan Renang. Jakarta : Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Thomas, G. David, 2000,Renang Tingkat Mahir. Diterjemahkan oleh Alfons Palangkaraya, Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaAlatAlat Tes. Tri Tunggal Setiawan, 2004,Buku Ajar Renang I, Semarang : FIK UNNES. ____, 2008. Panduan Umum Universitas Lampung. Bandar Lampung:

(38)

36

Gambar

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993)dalam buku (Arikunto 1991:10V)

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memberikan beragam kemudahan dalam menyajikan informasi secara aktual. Orang-orang menggunakan internet dengan berbagai

(2) Faktor-faktor yang menghambat peranan saksi ahli Bank Indonesia Bandar Lampung dalam pembuktian tindak pidana pemalsuan uang adalah: (a) Faktor aparat penegak hukum,

Semua ini telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar.. Apabila larangan tersebut tetap

Tia Bethari Putri, NIM C.100.130.006, PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia Tbk. Cabang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan kepengurusan koperasi

Simpulan dari kegiatan penelitian ini adalah: Meningkatnya jumlah kader posbindulansia yang aktif, tersedianya media promosi kesehatan bagi lansia berupa leaflet dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian perkara pidana terhadap anak melalui diversi telah dilakukan pada tingkat penyidikan, sebagian besar berhasil dan ada

Model pembelajaran problem solving terdiri dari 5 fase, yaitu mengorientasikan siswa pada masalah (fase 1), mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk