ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR GULING LENTING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V
SD N SUMBER JAYA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh SUWARDI
Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar guling lenting dengan metode pembelajarn modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SD N Sumber Jaya Lampung selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan latihan guling lenting secara berpasangan, dan siklus kedua dengan penggunaan bentuk latihan guling lenting dengan bantuan dua teman.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SD N Sumber Jaya Lampung selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar guling lenting yang meliputi posisi awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar guling lenting melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.
E✁✂ ✁✄☎A✆A✁ ☎E✆E✝A✞ ✂ ✟A✁ ✄E✝A☎ DA✠A✝ ✄✡ ✟✂ ✁✄ ✟E✁✆ ✂ ✁✄ DE✁✄A✁ ✞E✁✄✄✡ ✁A☎A✁ A✟A✆ BA✁✆✡ BA✄✂✠✂✠ ☛☞ ☎E✟A✠ ✌
✠D ✁ ✠✡✞BE✝ ✍☞✎A ✟A✞ ✡ ✁✄ ✠E✟A✆A✁ ✆A✏✡ ✁ E✟A✍☞✝A✁2011/2012
✑l✒✓ ✠✡ ☛☞✝D✂
✔✕ ✖✗✘✙ ✗
✔✚✛ ✜✢ ✜✗✔✜✣ ✜✤✔✜✥✦✔✧ ✜✖✜✥ Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
★✩ ✪✫ ✪✬✭✮✯ ✮ ✪✭✩ ✯ ✩✰✮✱★ ✫✲✮ ✪✬✩✰✮✭ ✳✮✴✮✰ ✬✵✲✫ ✪✬✲✩✪✯✫✪✬ ✳✩✪✬✮ ✪ ✱✩✪✬✬✵✪✮✭✮ ✪✮✲✮✯ ✶✮ ✪✯✵ ✶✮ ✬ ✫✴✫✴✷✮✭✩✲✮✴ ✸
✴✳ ✪ ✴ ✵✱✶✩✰ ✹✮✺✮ ✲✮✱★✵✪ ✬ ✴✩✲✮✯✮ ✪ ✯ ✮✻✵✪ ★✩✲✮ ✹✮✰✮ ✪✼ ✽✾✾ ✿✼ ✽✾✼
(✴kripsi❀
❁✲✩H ✴ ✵W✮✰✳✫
❂✮✭✵✲✯ ✮✴
✭ ✩✬✵✰✵✮ ✪ ✳✮ ✪✫✲✱ ✵ ★✩✪✳✫✳✫✭✮ ✪ ✵✪✫✸✩✰✴✫✯✮✴ ✲✮✱★✵✪✬
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ii ➓➔→➣ ↔↕ ➙ ➛➜➝➞➟ ➠➞➟ ↔➞➡➞➟
➳➵➸➺➵➻➺➵ ➼➽ ➾
➚➪ ➶el Halaman
➹➘ ➴nstrum➷nt ➬➷➮➷l➱t➱✃n ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➹❐ ❒➘ ➻➷❮ ✃❰ ➱tul✃Ï➱➵➮ ✃l➱Ï➱s Ð✃Ï➱l ➬➷Ñ➷ml✃Ò✃r✃nÓ➷r✃k➳✃Ï✃r Óul➱nÔ l➷nt➱Ôn
➬ ✃Õ✃➺➷s ➵w✃ l ➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ❒Ö ×➘ ➻➷❮ ✃❰ ➱tul✃Ï➱➵➮ ✃l➱Ï➱s Ð✃Ï➱l ➬➷Ñ➷ml✃Ò✃r✃nÓ➷r✃k➳✃Ï✃r Óul➱nÔ l➷nt➱Ôn
➬ ✃Õ✃➺➷sØ➱klus ➹ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ❒Ù Ö➘ ➻➷❮ ✃❰ ➱tul✃Ï➱➵➮ ✃l➱Ï➱s Ð✃Ï➱l ➬➷Ñ➷ml✃Ò✃r✃nÓ➷r✃k➳✃Ï✃r Óul➱nÔ l➷nt➱Ôn
➬ ✃Õ✃➺➷sØ➱klus ❒ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ❒Ú Ù➘ ➳➷skr➱❰Ï➱Ð✃Ï➱l ➬➷➮➷l➱t➱✃n➺➱➮Õ✃❮ ✃nÛ➷l✃s Ü➬➺ÛÝ➬➷mÑ➷l✃Ò✃r✃nÓ➷r✃k
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :ßàáâãâ äåæ çåèéçè êãëìí êîë ïr ...
Penguji
Bukan Pembimbing :ðæ ër ñåyono êîëìí ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ðër ßåëòèujnóôèõ öèé êîëãå ÷øì ëù úû üü ýù þù ú ÿþü ýùü üý
✆ERNYATAAN
✝ah✞a sa✟a ✟ang ✠✡☛ ☞an✌ ✍☞angan ✌ ✎✠✍✞ah ini ✏ Na✑a ✏✒u✞a☛✌✎
NPM ✏✓✔ ✓✕ ✔✖ ✗✔ ✘✕
D✡ngan ini ✑✡n✟a☞akan ✠✍h✞a sk☛i✙✚ ✎✌✡ngan ✛u✌ ✜✢ Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”a✌ ✍✢ah ✠✡na☛ -✠✡na☛ hasi✢ ka☛ ✟a ✙✡nu✢is ✠✡☛✌✍sa☛kan ✙ ✡n✡✢i☞ian ✟ang ✌ ✎✢aksanakan ✙✍✌a ☞angga✢ 3 M✑✡i sa✑✙✍i ✌ ✡ngan ✓ ✖ M✡i✘✔ ✓✘✣✒k☛i✙✚ ✎ ini ✠✜kan hasi✢✙ ✢agia☞, a☞au✙✜✤ hasi✢ ka☛✟a o☛ang ✢ain✣
D✡✑ikian ✙✡☛n✟a☞aan ini ✙✡nu✢is ✠ ✜✍☞✌ ✡ngan s✡ ✠✡na☛-✠✡na☛n✟a, a✙ ✍✠ ✎✢a
✌✎k✡✑u✌✎an ha☛i ☞✡☛✛a✌ ✎ k✡sa✢ahan, ✙ ✡nu✢is ✠✡☛s✡✌✎a ✑✡n✡☛i✑a sanksi aka✌✡✑ik s✡ ✠✍gai✑ana ✟ang ✠✡☛✢aku ✌✎ Univ✡☛si☞as La✑✙ ✜ ✤g✣
Ja☞i✑u✢ ✟o, ✒✡✙☞✡✑✠✡☛ ✘✔ ✓✘
✥✦ ✧✦ ★✩✪✫ ✬✭✮ ✬ :✯✰✱ ✬✱✲✪✳✴✳ ✱✵ ✰✴ ✰✫✳ ✶ ✭✬★✳ ✱✷ ✰✫✳ ✪✸✳✮ ✳✫✷✦ ★✬✱ ✲ ✹ ✰✱✴✬✱ ✲✸✰✱ ✲✳ ✱✺ ★✳✴✻✳ ✱✴✦✻✳ ✲✬✩✬✮ ✼✳✵ ✰★✳✮✽✩✸✾ ✩✦ ✶✿✰✫ ✥✳✳y✹✳ ✶ ✭✦✱✲✮ ✰★✳✴✳ ✱❀✳❁✦✱✯✰★✳j✳✫✳ ✱❂011❃2012 ✾✳ ✶✳❄✳❁✳✮ ✬✮ ✼✳ :✩✦✼✳✫ ✧✬
✾❅✶❅✫✯❅✪❅✪✶✳❁✳✮ ✬✮ ✼✳ : 101❆07802❆
✯✫❅✲✫✳ ✶✩✴✦✧✬ : ✯✰✱ ✧✬✧ ✬✪✳ ✱✥✳✮ ✶✳ ✱ ✬ ✥✦✫ ✦✮ ✳ ✱ : ❇★✶✦✯✰✱ ✧✬✧ ✬✪✳ ✱
❈✳ ✪✦★✴✳✮ : ✵ ✰✲✦ ✫✦ ✳ ✱✧✳ ✱❇★✶✦✯✰✱✧ ✬✧✬✪✳ ✱
❉❊ ❋●❊ ❍ ■❏■ ❑
▲e▼◆❖❏◆P ◆◗ ❖❘❑ ❙❚ ◆❯e❘ ❱i❱i❲ ❖❘ ❯e❚❳i❚❳i❘g
➯khir kata➲➳➵➸luns m➵ny➺➻ ➺➸r➼ ➺➽➾ ➺➚➪ ➶➸➹ ➚➸➸ ➘➸ m➺➚➸ ➽➴➺➷ ➽➻➺➸r ➪➵ ➚➵rn➺➺➘ ➲pum ➺➪➺n t➵t➺➹ ➸ ➚➵ ➻➸➪ ➸t ➽➺r➺➹➺n➚➵➬ ➺om s➪➶➸➹ ➚➸ y➺n➬ s➵ ➻➵➽ ➺➘ ➺r ➸ ➘➸➻➺➹➺t ➼ ➵r➬➺un➻➺n➼ ➵rm➺➘➮ ➺➺t ➼➺➬➸➪➸➺t
➚➵m➷➺➱ ➯mii➘➱
✃ ➺➚➺l➺m➷➺l➺➸kum✃r➱ ✃➼➱
❐➺➘ ➻➺r ❒➺mpun➬ , ❮➸ul ❰Ï Ð❰ ➳➵➸nuls
Ò Ó ÔÕ ÖרHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya
manusia yang berkualitas. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya
manusia, salah satu cara yaitu dengan memberikan sarana dan prasarana pendidikan,
peningkatan mutu para pendidiknya melalui latihan, kursus, dan seminar loka karya baik
di tingkat daerah maupun nasional.
Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan
dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di
antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi
sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan
menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah peningkatan kualitas
manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan
tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik
formal maupun non formal, salah satunya melalui pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat mendidik
berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan
bersih.
Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar,
dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai
tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui aktifitas jasmani yang
erat kaitannya dengan gerak manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani
merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan (fisik dan psikis).
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah.
Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas
jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat.Tujuan yang ingin dicapai dalam mata
pelajaran ini adalah membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan
melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan
berbagai aktivitas jasmani Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan
jasmani di sekolah salah satunya yaitu senam lantai.
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan
denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan
matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab pada
waktu melakukan gerakan atau latihannya.Salah satu materi dari senam lantai adalah
guling lenting Sikap permulaan kaki rapat, kedua tangan bertumpu pada matras selebar
bahu, kedua tungkai lurus sehingga kaki dekat dengan kepala, siku dibengkokkan.
Gerakan, gulingkan badan ke depan, di barengi dengan lecutan tungkai ke atas arah
gerakan seperti busur. Gerakan akhir, mendarat dengan kedua kaki rapat, panggul dorong
ke depan badan melenting, gerakan kepala dan lengan mengikuti gerakan badan.
Dari hasil pengamatan pada siswa Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung Selatan, bahwa
gerak dasar guling lenting dalam kategori rendah, Hal ini dilihat pada saat siswa
melakukan gerak dasar guling lenting siswa kesulitan melakukan gerakan guling lenting
secara benar, ini disebabkan karena kurangnya penggunaan alat bantu dalam proses
pembelajaran untuk memudahkan siswa sekolah dasar melakukan pembelajaran gerak
dasar guling lenting. Sehigga hasil belajar siswa masih rendah.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang
Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Pada Siswa
Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 .
Ù. Ú ÛeÜtÝfikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran guling lenting.
2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar guling lenting.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar guling lenting.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada Peningkatan
Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SD
Þ. ßàá àâ ã äåãâ ã æã ç
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah keterampilan gerak dasar guling lenting dapat ditingkatkan dengan
menggunakan alat bantu pada siswa Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung Selatan
Tahun Pelajaran 2011/2012?
è. éuêuã ä
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan pengunaan alat bantu dalam proses pembelajaran gerak dasar guling
lenting pada Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2011/2012.
b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar guling lenting pada siswa Kelas V
SD N Sumber Jaya Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar guling
lenting pada siswa Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2011/2012.
ë. åãäfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Penulis
ì. íîï ðñ
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar guling
lentingdan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar guling lenting.
c. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam
pengembangan ilmu pembelajaran penjaskes.
G. Ruang Lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikanpeningkatan keterampilan gerak
guling linting dalam pembelajaran senam lantai.
Subyek peneliti : Siswa Kelas V SD N Sumber Jaya Lampung Selatan
Tahun Pelajaran 2011/2012.
ò òó ôòõö÷ø÷ õùø úô ÷K÷
÷ ó ùûüýþýþÿ ü ö ✁✂ ü þ
✄☎✆✝ ✞✝✞✟ ✠✆✡✠☛☞ ✠✆ ✞☞☎✌✍ ✎ ✠✟ ✠✆☛ ✠✏ ✠✑ ☛ ✠✒✍☞✠✒ ✠✎ ☎✏ ✠✡✠✌ ✠✆✝ ✠✏ ✠☞✟ ✍✌ ✞✟ ✍✏✍ ☞ ✝ ✞ ☛☎✟✓✏ ✠✑✔✕✠✒ ✠✎ ☎✏ ✠✡✠✌ ✠✆✞✆ ✞✖☎✌✓✌☎✠✆✒ ✠☛ ✞✎ ✠✝ ✠✎ ☎✏ ✠✟☛ ✠✆✠✠✆☞ ✞☛ ✞✎ ☎✆✝✞✝ ✞✟✠✆☞ ☎✏ ✠✏✍✞ ✠✟✒ ✞✗ ✞✒ ✠☛✡✠☛☞✠✆✞✝✠✆✎ ☎☞✖✞✠☛ ✠✠✆✎☎✌ ✞✏ ✠✟ ✍✑ ✞✝ ✍ ✎☛ ☎✑ ✠✒☛ ☎✑ ✠✌ ✞-✑✠✌ ✞.✘✍✡✍ ✠✆y✠✆✙✞✆✙ ✞✆ ✝ ✞✚✠✎✠✞✝ ✠✏ ✠☞☞ ✠✒ ✠✎☎✏ ✠✡✠✌✠✆✞✆ ✞✠✝✠✏ ✠✑✛☞ ☎☞✖✠✆✒✍✎☎☛ ☎✌✒ ✠✝✞✝ ✞✟✍ ✆✒✍✟✟☎☛ ☎✙ ✠✌ ✠✆ ✡✠☛☞✠✆✞✝✠✆✟ ☎☛ ☎✑✠✒ ✠✆☞☎✏ ✠✏✍ ✞✎☎✆✙ ☎✆ ✠✏ ✠✆✝ ✠✆✎☎ ✆✠✆ ✠☞ ✠✆☛ ✞✟✠✎✎✓☛✞✒ ✞✜☛ ☎✌✒ ✠ ✟ ☎☞ ✠☞✎✍✠✆✙ ☎✌✠✟✝✠☛ ✠✌✝ ✠✆✖☎✌✖✠✙✠✞✠✟ ✒ ✞✗✞✒ ✠☛✡✠☛☞ ✠✆ ✞ (Depdikbud, 1993: 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek.Artinya kegiatan
pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya.Dari aspek biologis
hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang
perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia.Dari aspek sosiologis dan budaya seorang
pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai
tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena
itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud, 1993: 1)
menjelaskan :
Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor,
kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu
program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain
tersebut.Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan
jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran senam lantai.Senam
lantai merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia
baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara
formal, informal, maupun non formal.
✢✣ ✢✤✥✦✧ ✦★
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai
pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan
penambahan pengetahuan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun ciri kegiatan yang disebut belajar adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution,
1994:2):
1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang
2. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yangberlaku yang
relatif lama.
3. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi
antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan,
ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi .
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara
berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.
✩✪ ✫✬ ✭✮✯
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu
dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas
utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan
menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari
kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa
sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau
dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak itu, tanpa
arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak
perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam guling lenting adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang
berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan
manipulative.
✰✱ ✲✳✴ ✵✶✴ ✷ ✵u✸✹✺✻✴ ✼✴ ✽
Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan
pendidikan, alat peraga sangat penting dengan adanya alat peraga ini maka bahan
dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajar yang
disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam
proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar
proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta
efesien. Di bawah ini merupakan pengertian alat peraga menurut:
a. Tayar Yusuf (1985 : 52) Alat peraga adalah alat yang dapat
memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut,
sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati
dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan pelajar itu.
b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2)
bahwa media merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru dan siswa agar
dapat memperjelas materi dan dapat lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat peraga dua dimensi hanya menggunakan dua
ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan, dan grafik, sedangkan alat
peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi,
barang sesungguhnya .Alat peraga yang di proyeksi adalah alat yang menggunakan
proyektor sehingga gambar nampak pada layar: a. Filem dan Televisi b. Slide dan
Flem strip.
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan matras yang ditumpuk
dua, serta bantuan punggung teman dan bantuan tangan teman untuk membantu
tolakan saat melakukan guling lenting.
3✾ ✿❀❁ ❂❃ ❄❀❁ ❅❁ ❆
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk
mengerjakan sesuatu . Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang
digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru
dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah
dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang digunakan
adalah dua buah matras yang digunakan dalam proses pembelajaran senam lantai
guling lenting.
❇ ✾ K❄❂❄❆❁❈❉❊❀❁ ❋● ❄❆❁ ❍■❁ ❏❁ ❆
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan
tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi
dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan
dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3)
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan untuk
memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke
atas misalnya: jalan, lompat dan berguling . Gerak non lokomotor adalah
keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya
membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik . Sedangkan gerak
manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan
kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini
bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap
dan menendang.
5❑ ▲ ▼◆❖ P❖ ◗ ❘❙ ❚❙ ◗ ❯❱
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang
ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur
gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan
(1998)mengatakan belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat
latihan atau pengalaman masa yang lampau . Berkaitan dengan belajar keterampilan
motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif
permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan belajar
motorik adalah seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman
yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil .
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:
a. Tahap kognitif merupakan tahap awal dalam belajar motorik dalam tahap ini
peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian
b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik
melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan prilaku gerak menjadi
permanen, selama latihan peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik
untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan
penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono
mengatakan Secara psikologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta
didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga
mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur
unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan .
❲❳ ❨❩❬❭❪❫ ❭ ❬❴ ❭❵
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan
denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan
matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas, sebab pada
waktu melakukan gerakan atau latihannya pesenam tidak boleh menggunakan alat atau
suatu benda, salah materi pembelajaran senam lantai adalah guling lenting.
❛❳ ❜❝❵ ❬❞u ❫❩❬❴❵ ❬❞
Yang dimaksud dengan berguling ke depan ialah Sikap permulaan kaki rapat, kedua
tangan bertumpu pada matras selebar bahu, kedua tungkai lurus sehingga kaki dekat
dengan kepala, siku dibengkokkan. Gerakan, gulingkan badan ke depan, di barengi
dengan lecutan tungkai ke atas arah depan, bersama dengan itu kedua tangan menolak
dengan kedua kaki rapat, panggul dorong ke depan badan melenting, gerakan kepala
1
❡❡ ❡ ❢ ❣❤ ✐ODO❥O❦❡❧❤ ♠❤❥❡ ✐ ❡ ♥♠
♥. ❣ ♦t♣q ♦❧ ♦r♦sttt✉ r
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan
dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti
tindak kelas(✈l✇ ①② ③ ③④✇ ⑤tion r⑥s⑥✇ ②⑤h)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata
yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di
terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk
pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu
dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang
kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam
bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas
2
Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan
beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,
pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.
Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral
adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
3
Keterangan gambar di atas:
 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
 Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
 Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
oleh suatu tindakan.
 Refleksi
adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
 Perbaikan rencana
Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila
tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.
⑦. ⑧⑨⑩❶❷⑩❷❸⑨⑩⑨ ❹❺t❺❷ ⑩
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai tiga siklus (dua
kali pertemuan setiap siklusnya) kemudian di antara setiap siklusnya
penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan
tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan
4
❻. ❼u❽❾ ❿➀➁❿➂❿➃➄t➄➅ ➂
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Sumber Jaya
Lampung selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 orang.
D. ➆ ❿➇p➅➈➉➅➂➊ ➅➀tu
1. Tempat penelitian
Di SD N Sumber Jaya Lampung selatan.
2. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian enam minggu dan
Terdapat tiga siklus (dua kali pertemuan setiap siklusnya).
➋. ➌➂stru➇ ❿➂➁ ❿➂❿➃➄t➄➅ ➂
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK
(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham
dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK
dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi
untuk memecahkan masalah yang dihadapi
Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar
guling lenting, bentuk indikatornya adalah: (1) tahap persiapan(2) tahap
5
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya
data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian ➤o
6
dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatifuntuk
melihat
kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai
berikut:
F: Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
N: Jumlah siswa yang mengikuti tes
➳. ➵➸ross ➵➸ ➺ ➻➸ ➼➽➾ ➽➚ ➽➪➶➸➸tr➽➺➹ ➼➽➪p ➳➸r➽➘ D➽➴ ➽➚ ➳u➼➹ ➪➷➬➸ ➪➹ ➪➷t
➮ ➱ ✃➹ ➘➼us ➵➸rt➽➺ ➽ ➽ ➱ ❐➸ ➪❒➽ ➪➽
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti,
penutup.
2. Menyiapkan alat-alat berupa matras yang di tumpukserta instrumen
yang dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan.
3. Menyiapkan siswa untuk pembelajaran
7
1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang guling lenting setelah itu
siswa diberi cuntoh gerakan guling lenting yang benar siswa disuruh
mencoba terlebih dahulu.
2. Siswa melakukan gerak dasar guling lenting dengan mengunakan
matras yang di tumpuk, hal ini agar tangan yang bertumpu pada
matras tidak terlalu rendah.
3. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian.
Ï. OÐÑÒrÓ Ô ÑÕ
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi
Ö. ×ÒØÙÒÚÑÕ
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua
Û Ü ÝÕÚÙus ÚÒÖuÔ ÔÜ ×ÒÞÏ ÔÞ Ô
1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes guling
lenting.
2. Menyiapkan alat dengan proses pembelajaran
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
mengobservasi tindakan.
Ð. ß ÕÞÖÔÚÔÞ
1) Siswa dibariskan dan diperintahkan mencari pasangan untuk
8
2) Siswa melakukan gerak dasar guling lenting secara berpasangan,
satu siawa melakukan guling lenting dan siswa satunya
membungkukkan badanya dengan lutut dan tangan sebagai alas.
3) Siswa melskukan guling lenting dengan menaruh tangannya
dengan melewati badan teman yang membungkuk. Hal ini
dilakukan agar siswa dapat belajar melecutkan badannya.
4) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.
5) Siswa melakukan dengan benar.
à. Oáâãä å âær
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan
waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase
keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
ç. èãé êã ëâæ
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga
ì í îæ ëêus ëã æ ï åt å í èãðà åðå
1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes guling
lenting.
2. Menyiapkan alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
mengobservasi tindakan.
9
1) Siswa dibariskan dan kemudian di kelompokan dengan jumlah tiga
orang
2) Salah satu siswa melakukan gerak dasar guling lenting, kedua teman
yang tidak melakukan guling lenting, saling berpegangan tangan hal
ini digunakan untuk membantu tolakan dan lecutan teman yang
melakukan gerak dasar guling lenting, terus bergantian dan berulang
ulang.
3) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.
4) Siswa melakukan dengan benar.
ò. Oóôõö ÷ ôør
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu
pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase
keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
ù. úõû üõýôø
1. Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes renang gaya dada dan
þþ
ÿ ✁ ✂✄☎ ✆ ✝✞✟A✠✡A✠✄A☛☞✠
A. ✁ ✌✍✎ ✏✑✒✓✔ ✕
✖✗✘ ✙✚✛ ✚✘✜ ✚✢✣✚✛ ✤✥✦✗✢ ✗ ✥✤✧ ✤✚✢ ★✩✚✜✚✛ ✤✩ ✦ ✪ ✥✚✢✙✚✘ ✤✦✗✢✗ ✥✤✧✤✚✢ ✤✢ ✤✚ ✙✚ ✥✚ ✣✫
✬✭ ✮✗✢✯✚✢✩✰✙ ✤✱✤✜✚✛✤✚ ✥✚ ✧✦ ✗✩✲✗ ✥✚✳✚✘✚✢✩✗ ✥✚ ✥✪ ✤✥✚ ✧✤✣✚✢✯✪ ✥✤✢✯✥✗✢✧✤✢✯✛✗✴✚✘✚ ✲✗✘✦ ✚✛✚✢✯✚✢✪✢✧✪✜✦ ✘✰✛✗✛✦✗✩✲✗ ✥✚✳✚ ✘ ✚✢ ✙✚ ✦ ✚✧✩✗✩ ✦ ✗ ✘✲✚✤✜✤ ✙✚ ✢
✩ ✗✢✤✢✯✜ ✚✧✜ ✚✢ ✯✗ ✘ ✚ ✜ ✙✚ ✛ ✚ ✘ ✯✪✥✤✢✯✥✗✢ ✧✤✢✯✦ ✚✙✚✵✤✛✶✚✷✗✥✚✛✸✵✮ ✹ ✵✪✩✲✗✘✺✚ ✻✚✼✚✩✦✪✢✯✵✗ ✥✚ ✧✚✢✽✚ ✣✪✢✾✗ ✥✚✳✚✘✚✢ ✿ ❀✬ ✬❁✿❀✬✿✭
❂ ❃
❄. ❅❆❇ ❆❈
❉❊❋● ❍■ ❍❋❏ ❍❑❏❊■▲▼ ◆❖ P❍❑● ▲ ❍◗❍■▼❍❏❍●❍◆❍◗●▲ ❍❘❖ ❏ ❍❑■❍❋ ❍❑■ ❊❙ ❍❚ ❍▲❙ ❊❋▲ ❏❖ ◗❯
❱❲ ❳❊◆ ❍● ❍ ◆❍❋ ❍❚❖❋❖ ◆❊❑●▲● ▲ ❏❍❑❘❍■▼ ❍❑▲❨▼❩● ▲❬▲ ❏❍■▲◆ ❊▼ ❙ ❊P❍❘❍❋❍❑▲ ❑▲● ❍◆❍◗ ●▲ ❘❍●▲ ❏ ❍❑■ ❊❙ ❍❚ ❍▲❍❭❖❍❑❏❊● ❊◆❍❑●❍P❍▼ ◆❋❩■❊■◆ ❊▼❙❊P❍❘❍❋❍❑❚❊❋❍❏● ❍■ ❍❋ ❚❖ P▲ ❑❚P❊❑ ◗▲ ❑❚❲
❪❲ ❫ ❑◗❖ ❏■▲❴ ❍s ❳❊P ❍ ■ ❵❛❜❝ ❛❖ ▼ ❙ ❊❋❞ ❍❡❍❢ ❍▼ ◆❖ ❑❚❛ ❊P❍◗❍❑❣ ❍❤❖❑✐❊P❍❘❍❋ ❍❑ ❪❥ ❱ ❱❦❪❥ ❱❪❍❚ ❍❋■❊P❍P❖❙ ❊❋❖◆❍ ❡❍▼ ❊❑▲ ❑❚❏❍◗❏ ❍❑❚ ❊❋❍❏●❍■❍❋❚❖P▲ ❑❚P❊❑◗▲ ❑❚❲
❧♠
♥♦♣q ♦rst✉q♦✈ ♦
✇①② ①③④ ⑤⑥ ⑦⑧ ⑨ ⑨⑩ ⑦Format Penulisan Karya Ilmiah⑦❶ ①③ ❷❸❹⑥ ③❺❻⑥❼❻④ ❽ ⑤①❾ ❿➀❻ ①➁❻❹ ❼❻④ ❽⑤ ①❾ ⑦
✇❹③➂⑤①❺②➃➄➄⑦⑧⑨⑨➅⑦ Penelitian Tindakan Kelas⑦ ➆➇⑦➀ ⑤④③✇➂⑥ ❻❹❻ ⑦ ➈❻➂❻❹❺❻ ⑦
✇❹③➂⑤①❺②➉➊⑤➋❻❹⑥ ③④③ ⑦⑧ ⑨ ⑨➅⑦Prosedurpenelitiansuatupendekatanpraktek⑦➈❻➂❻❹❺❻ ❿ ➆➇⑦➌③ ①❸➂❻➍③ ❽❺❻ ⑦
➈⑤➎③③ ➁③ ✇➁❸ ⑦⑧ ⑨➏⑨ ⑦BentukMetodeLatihanSenamArtistik⑦❶ ①③ ❷❸❹⑥ ③❺❻⑥❼❻④ ❽ ⑤①❾ ⑦ ➀ ❻ ①➁❻❹❼❻④ ❽ ⑤①❾ ⑦
➐❻➋❸ ①➁❹❻ ✇❾ ⑤⑥ ⑦⑧ ⑨ ⑨➏⑦PembelajaranSenam⑦➃❸ ❽ ➁③➂①❻⑥ ⑦➈❻➂❻❹❺❻ ⑦
➐❻➋❸ ①➁❹❻ ✇❾ ⑤⑥ ⑦⑧ ⑨ ⑨⑧⑦PembelajaranSenamDisekolahDasar⑦➃❸ ❽➁③➂①❻⑥ ⑦➈❻➂❻❹ ❺❻ ⑦
➐⑤➋❻ ➑③❹, ⑧⑨⑨ ❧⑦TeoridanPraktikPendidikanJasmani⑦➀❻ ① ➁⑤ ①❾❿➒ ⑤➁➋③⑥ ❺③❹❻⑦
➆❻④⑤①❾➂❻⑥ ⑦➏ ➓ ➓➓⑦PedomanEjaanBahasa Indonesia yang disempurnakan⑦ ➔➒➃⑦➊⑤❹ ❻➎❻ →❻ ❿➣③❹③➊⑤❹→❻⑦
➌③ ➁⑤↔❻ ①➉ (⑧⑨⑨♠) BelajarMudahPenelitianUntuk Guru- Karyawan Dan
PenelitiPemuda.
____➉ ⑧ ⑨ ⑨⑩ ⑦ Panduan UmumUniversitasLampung. ➀ ❻ ①➁❻❹ ❼❻ ④ ❽ ⑤①❾ ❿
↕➙