Manusia Administratif menggambarkan rasionalitas obyektif, yang menentukan apakah tindakan alternatif yang dipilih sudah cukup baik. Simon berpendapat bahwa penerapan prinsip administrasi harus didasarkan pada pemahaman yang mendasari pengambilan keputusan administratif. Hal ini dapat berupa pre-service (kualifikasi pendidikan) dan in-service (pengawasan sehari-hari di tempat kerja). 3) Kriteria efisiensi, yang intinya menyarankan bahwa di antara dua alternatif yang akan mengeluarkan biaya yang sama, yang mana akan mencapai hasil yang lebih obyektif.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan dalam suatu organisasi merupakan suatu proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pasar ini merupakan salah satu pasar besar di Indrapura, ditambah lagi pasar ini merupakan pasar dua kecamatan. Penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sampah yang ada sangat meresahkan masyarakat dan mencemari lingkungan masyarakat sekitar, termasuk sungai di depan pasar.
Masih banyak oknum tidak bertanggung jawab yang membuang sampah di sungai depan pasar. Sedangkan dari segi penertiban dan pengarahan PKL, kami juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP setempat untuk dapat melakukan pengawasan terhadap penegakan ketertiban dan pengarahan PKL sesuai keadaan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan. dan kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar. Untuk itu diperlukan peran Satpol PP disini yang diharapkan mampu mengingatkan para pedagang agar tidak melakukan pembersihan sampah di lingkungan perdagangannya.
Melihat permasalahan yang muncul, saya selaku Satpol PP mengambil langkah atau keputusan dengan mengajak personel Satpol PP lainnya untuk ikut bergabung dengan para pedagang dalam operasi bersih-bersih di pasar Indrapura pantai selatan. Satpol PP memastikan kebersihan seperti pengumpulan sampah yang berserakan, pembersihan gorong-gorong dan sosialisasi pentingnya kebersihan lingkungan. Karena itulah salah satu instansi Satpol PP turun bersama seluruh anggotanya untuk melakukan bersih-bersih bersama masyarakat.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Jejak Mancur Olson dalam perkembangan ekonomi politik dapat ditelusuri dalam karyanya yang berjudul “logika tindakan kolektif”. Begitu pula dengan karya Kenneth Arrow yang berjudul “Social Choice and Individual Values” yang memberikan kontribusi awal terhadap perkembangan ekonomi politik. Kontribusi para ahli ekonomi politik awal berhasil meletakkan dasar-dasar kajian ekonomi politik, sehingga mempengaruhi munculnya aliran-aliran baru dalam ekonomi politik dewasa ini.
Pendekatan pilihan publik ini merupakan pendekatan ekonomi politik baru dimana pendekatan ini menganggap negara/pemerintah, politisi atau birokrat sebagai agen yang mempunyai kepentingannya masing-masing. Pendekatan Public Choice menitikberatkan pada aktor, dimana aktor dipandang sebagai orang yang mempunyai tujuan atau niat, artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan diarahkan pada upaya mencapai tujuan tersebut, aktor juga dipandang mempunyai pilihan atau nilai dan kebutuhan. Pendekatan pilihan rasional tidak memperhatikan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting tindakan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkat pilihan aktor.
Artinya, meskipun orang-orang yang bekerja di pasar politik mempunyai kepedulian terhadap orang lain, motif utama mereka adalah kepentingan pribadi. Meskipun banyak orang mendasarkan tindakan mereka pada kepedulian terhadap orang lain, motif dominan di balik tindakan orang-orang di pasar, apakah mereka pengusaha, pekerja, atau konsumen, adalah kepedulian terhadap diri sendiri. Para ekonom pilihan publik juga membuat asumsi yang sama bahwa meskipun orang-orang yang bekerja di pasar politik mempunyai kepedulian terhadap orang lain, motif utama mereka adalah kepentingan pribadi.
Kami berharap penelitian ini dapat menjadi referensi dan pedoman bagi masyarakat dalam memikirkan pengembangan potensi sumber daya alam, serta menjadi rujukan dan pedoman bagi pemerintah.
- Pengertian Pendekatan Pilihan Publik
- Fungsi Pendekatan Pilihan Publik
- Implikasi Penerapan Pilihan Publik
- Contoh Kasus di Indonesia
Ekonom politik menggunakan pendekatan ini untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan yang terlibat dalam menentukan pilihan kebijakan publik yang paling efektif. Menurut Samuelson dan Nordhaus, pendekatan pilihan publik merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana pemerintah mengambil keputusan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat (publik). Menurut Buchanan, pendekatan pilihan publik merupakan suatu perspektif bidang sosial politik yang muncul dari perkembangan dan penerapan alat dan metode ilmu ekonomi.
Pembeli kebijakan publik ini adalah masyarakat pemilih yang akan memilih kebijakan yang benar-benar dapat mewakili kebutuhannya (demand). Berdasarkan dua aspek utama dalam kajian pendekatan pilihan publik, maka politisi, partai politik, birokrasi dan pemerintah dapat diposisikan sebagai pemasok; sedangkan yang menuntut adalah pemilih. Oleh karena itu, elemen penting dalam pendekatan pilihan publik adalah masyarakat pemilih, partai politik, politisi, birokrat, kelompok kepentingan dan aturan pemilu.
Dengan kata lain, kedua aspek tersebut akan memberikan fungsi Pendekatan Pilihan Publik: Pertama, memberikan kerangka atau penjelasan tentang bagaimana pemerintah mengambil keputusan seperti perpajakan, belanja, peraturan perekonomian dan kebijakan publik lainnya. Kedua, Pendekatan Pilihan Publik dapat membantu para ahli kebijakan untuk memfasilitasi konseptualisasi pendekatan kebijakan berdasarkan tindakan kolektif. Ketiga, Pendekatan Pilihan Publik juga dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik dan pemilih sebagai pedoman pengambilan keputusan publik dalam menentukan pilihan kebijakan publik yang paling efektif.
Kedua aspek inilah yang akan memberikan fungsi teori pilihan publik, yaitu Pendekatan Pilihan Publik, yang memberikan kerangka atau penjelasan tentang bagaimana pemerintah mengambil keputusan seperti perpajakan, mengeluarkan peraturan ekonomi dan kebijakan lainnya. Dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik dan pemilih sebagai pedoman pengambilan keputusan publik dalam menentukan pemilihan kebijakan publik yang efektif. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa pendekatan pemilu hanya berkembang lebih baik di negara-negara yang telah mempunyai akar demokrasi yang kuat.
Masalah lain dalam pelaksanaan pemilu di negara-negara berkembang adalah asumsi bahwa aktor politik juga ingin memaksimalkan kesejahteraan berdasarkan prinsip klasik kepentingan pribadi. Benar-benar sebuah “pilihan masyarakat” dari pola pikir ekonomi para penguasa yang menghitung APBN dengan membandingkan kenaikan harga minyak dunia. Akan sangat sulit mengkampanyekan “pilihan publik” dalam beberapa tahun ke depan, karena bahkan di negara-negara maju dimana teori ini dikembangkan, belum mampu diwujudkan dengan cara yang dapat memuaskan dan meningkatkan kepuasan masyarakat. kepentingan secara umum.
Kesimpulan
Untuk menjadi sukses, seorang pemimpin harus mampu membangun hubungan baik dengan semua orang di organisasinya. Kerja sama tim yang baik hanya dapat terjadi jika seorang pemimpin dapat menjadi pemimpin sekaligus pelatih dan sahabat bagi orang-orang yang memimpinnya. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik merupakan salah satu syarat terpenting bagi seorang pemimpin.
Ketika seorang manajer tidak bisa menjalin hubungan baik, komunikasi biasanya akan terhambat. Begitu pula bawahannya juga akan menjadi pasif dan kurang terbuka terhadap apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu Anda telah berhasil mengembangkan bawahan Anda, bahkan Anda juga berhasil mengembangkan kemampuan Anda sebagai seorang pemimpin.
Tanpa integritas, pemimpin tidak akan dipercaya oleh para pengikutnya, dan tanpa kepercayaan maka sesungguhnya tidak ada kepemimpinan, yang ada hanyalah penguasa dengan wewenang yang dipaksakan. Pemimpin juga harus mampu mengambil langkah dan keputusan yang tepat pada saat-saat kritis meski dalam kondisi minim informasi. Dalam hal ini intuisi pemimpin akan menunjukkan peranannya.Intuisi pemimpin dipandang penting dalam beberapa hal, sebagai berikut: a) kemampuan membaca potensi dan kemampuan individu; b) mampu membaca tanda-tanda asing; c) mampu membaca perkembangan situasi; d) mampu membaca peluang dan peluang; e) mampu membaca sumber daya dan sumber daya sendiri; f) mampu membaca aset dan sumber daya yang dimiliki; g) mampu membaca tanda-tanda awal adanya masalah; h) kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dalam situasi krisis dan darurat.
Kekuatan jiwa dari dalam diri inilah yang menggerakkan dan memunculkan intuisi dalam diri seorang pemimpin.Teori kepemimpinan itu rumit dan membingungkan, intuisi, seringkali seorang pemimpin dapat memecahkan masalah yang rumit dengan cara yang sederhana, inilah kekuatan intuisi. Artinya pemimpin harus hadir dalam berbagai upacara resmi, harus mampu memberikan kepemimpinan dan mempertimbangkan hubungan kerja dengan bawahan; Artinya pemimpin harus berusaha memperbaiki dan mengembangkan unit kerja yang dipimpinnya, harus mampu mengatasi segala kendala yang dihadapi, mengelola seluruh sumber daya dan berperan mewakili setiap hubungan kerja dengan unit kerja lainnya.
Peran pemimpin dalam pengambilan keputusan biasanya bekerja sama dengan bawahan untuk memilih berbagai alternatif yang ada guna menentukan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengambilan keputusan meliputi mengenali masalah, menganalisis masalah, mengembangkan alternatif, memutuskan solusi terbaik dan mengimplementasikan keputusan ke dalam tindakan yang efektif. Pimpinan organisasi mana pun harus memfasilitasi proses pengambilan keputusan dan mengkomunikasikan keputusan kepada seluruh anggota organisasi untuk mendapat dukungan dalam melaksanakan keputusan.
