• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran masyarakat dalam pengambilan keputusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "peran masyarakat dalam pengambilan keputusan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

CONTOH STUDI KASUS

Penggunaan metode pengambilan

keputusan multikriteria untuk pengambilan keputusan

DAENG KEN SUGIARTA GUNAWAN IPTOWO BAGOES DWI MEGANTORO

(2)

Partisipasi Warga dalam Pengambilan Keputusan

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pemerintah pro mengurangi ba nyak manfaat penting. Perbedaan pendapat jarang terjadi: Sulit membayangkan apa pun selain po sitif hasil dari warga negara yang bergabung dalam proses kebijakan, berkolaborasi dengan orang lain dan mencapai persetujuan sus untuk membawa perubahan sosial dan lingkungan yang positif.

Dimotivasi oleh kontekstual masalah yang dihadapi dalam inisiatif pengelolaan DAS partisipatif, meninjau warga literatur partisipasi dan menganalisis pertimbangan utama dalam menentukan ap akah komunitas par tisipasi adalah alat pembuat kebijakan yang efektif.

(3)

Keuntungan Partisipasi Warga Partisipasi warga dalam urusan publik

Antusiasme untuk memasukkan warga negara ke dalam pengambilan keputusan yang demokratis tidak terbatas di Amerika Serikat: Banyak negara lain memiliki inisiatif luas yang melibatkan warga negara dalam proses pe merintahan (Nylen 2002; Trenam 2000; Buchy dan Race 2001: OECD 2001). Prinsip utama dari antusiasme ya ng diberikan kepada partisipasi warga adalah keyakinan bahwa keterlibatan warga dalam demokrasi Jefferson akan menghasilkan lebih banyak pengambilan keputusan preferensi publik dari pihak administrator dan pengh argaan yang lebih baik dari komunitas yang lebih besar di antara masyarakat (Stivers 1990; Oldfield 1990; Bo x 1998).

(4)

Table 1 Keuntungan Partisipasi Warga dalam Pengambilan Keputusan Pemerintah

Keuntungan bagi peserta warga Keuntungan bagi pemerintah

Proses pengambilan kep utusan

Pendidikan (belajar dari paman memberi tahu perwakilan pemerintah)Membujuk dan mencer ahkan pemerintah Dapatkan keterampilan untu k kewarganegaraan aktivis.

Pendidikan lingkungan (belajar dari dan menginform asikan warga)Bujuk warga; membangun kepercayaan dan menghilangkan kecemasan atau permusuhan Ini adalah aliansi pertama Dapatkan legitimasi keputusa n.

Hancurkan kemacetan; mencapaihasil Dapatka n kontrol atas proses kebijakan Kebijakan dan i mplementasi clherisions.

Hancurkan kemacetan mencapai keuntungan Hindari biaya litigafion Kebijakan setelah dan implementasi.

Hasil

(5)

PROSES

PARTISIPASI

WARGA

Melampaui hambatan terh adap kebijakan efektif yan g diciptakan oleh budaya media yang kuat.

01.

Warga negara yang diinfor masikan dan dilibatkan m enjadi ahli-warga negara, memahami situasi yang se cara teknis sulit dan melih at solusi holistik dan meny eluruh di seluruh masyara kat.

02.

Pateman (1970), Sabatier ( 1988), dan Blackburn dan Bruce (1995) semuanya m enekankan manfaat pendid ikan dari partisipasi warga negara.

03.

(6)

Suasi Politik

memotivasi entitas pemerintah untuk melepaska n sebagian dari pengambilan keputusan mereka, tanggung jawabnya menjadi partisipatif kelompo k mungkin bukan keinginan tulus untuk meningk atkan hasil kebijakan dengan menjadi lebih terdi dik tentang preferensi masyarakat. Sebaliknya, f aktor pendorong yang lebih kuat mungkin adalah prospek publik yang lebih kooperatif. Thomas m enjelaskan, "Lebih sering daripada tidak, dorong an untuk publik di Volume datang dari kebutuha n untuk mendapatkan penerimaan sebagai prasya rat untuk implementasi yang sukses "(1995, 113) .

(7)

Kesadaran Kolektif Menuju Perubahan Sosial

Dalam membangun kesadaran masyarakat, maka diselesaikan dijump ai pada suatu kelompok atau komunitas. Di mana saja individu itu tin ggal, pasti membuat individu yang lain sehingga membuat sebuah ko munitas. Dalam membangun masyarakat yang baik tentu saja harus d idasari dengan kesadaran bersama, memahami secara kolektif, memil iki pengalaman atau saling berbagi pengalaman yang saling terkait da n melakukan sesuatu yang membantu dengan kolektif.

(8)

Hubungan Kependudukan, Pembangunan, dan Kerusakan Lingkungan Masyarakat

Dalam memenuhi kebutuhannya seperti kegiatan di lingkungan pemukiman, pabrik, perdagangan dan sebagainya. Pada sumber daya yang didukung oleh sumber kehidupan. Dalam setiap kegiata nnya masyarakat selalu membahas tentang bahaya atau dari Lingkungannya. Namun demikian m asyarakat juga memberikan risiko.

(9)

Tekanan Lingkungan

• Terkait pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembangunan semakin meningkat mak a semakin banyak terjadi tekanan lingkungan. Tekanan Lingkungan itu sendiri merupakan akibat dari Lingkungan yang menerima beban yang terlalu besar, yang disebabkan fisik, so sial, ekonomi, yang ditimbulkannya Terkait dengan Lingkungan, baik secara fisik, sosial, maupun psikologis. Kota yang padat dan semrawut akan menghasilkan jiwa yang mahal.

Jiwa yang sakit untuk kelalaian, sifat malas, dan rasa tidak peduli terhadap sesama yang da tangnya musibah penyakit untuk diri sendiri, keluarga, dan 33 masyarakat di sekitarnya.

(10)

BENTUK DAN TIPE PERTISIPASI

1. Partisipasi pasif/manipulatif, masyarak at berpartisipasi dengan cara diberitahu a pa yang sedang atau telah terjadi.

2. Partisipasi dengan cara memberikan inf ormasi, masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pe nelitian seperti dalam kuesioner atau seje nisnya

3. Partisipasi melalui konsultasi, masyara kat berpartisipasi dengan cara berkonsulta si; orang luar mendengarkan dan memban gun pandanganpandangannya sendiri untu k kemudian mendefinisikan permasalahan dan pemecahannya

4. Partisipasi untuk insentif materiil, mas yarakat berpartisipasi dengan cara menye diakan sumber daya seperti tenaga kerja, demi mendapatkan makanan, upah, ganti rugi, dan sebagainya

5. Partisipasi fungsional, masyarakat berp artisipasi dengan membentuk kelompok u ntuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan proyek; pembentukan kelompok ( biasanya) setelah ada keputusan-keputusa n utama yang disepakati

6. Partisipasi interaktif, masyarakat berpartisi pasi dalam analisis bersama yang mengarah pada perencanaan kegiatan dan pembentuka n lembaga sosial baru atau penguatan kelem bagaan yang telah ada.

7. Self mobilization,masyarakat berpartisi pasi dengan mengambil inisiatif secara be bas (tidak dipengaruhi/ditekan pihak luar) untuk mengubah sistem-sistem atau nilai- nilai yang mereka miliki

(11)

Manajemen tidak sopan

• Partisipasi publik diasumsikan sebagai biaya efektif Struktur Manajemen Partisipasi Lingkung an seperti dewan penasehat warga diadopsi pada 1980-an dan 19990-an untuk meningkatka n pada aliran informasi satu arah dalam dengar pendapat publik tentang kebijakan lingkungan yang diusulkan

.

(12)

KESULITAN MENJADI DASAR NIAT WARGA INDONESIA

Memenangkan hati para warga dengan menyapa mereka secara teratur dan pada akhirnya me ndapatkan kepercayaan dan persahabatan mereka mungkin merupakan satu-satunya cara bagi para pembuat peraturan wilayah untuk mempromosikan kebijakan-kebijakan baru di masyara kat di mana sentimen antipemerintah semakin tinggi

(13)

Tabel 2 Kerugian Partisipasi Warga Negara dalam Pengambilan Keputusan Pemerintah Kerugian untuk partisipasi

warga

Kekurangan daripemerintah

Memakan waktu (bahkan membosankan) Pointless i (keputusannya adalah Dia baikan

Memakan waktu

Decision process Mahal Mungkin menjadi bumerang, menciptakan lebih bany a permusuhan terhadap pemerintah

Keputusan kebijakan yang lebih buruk sangat dipeng aruhi oleh

menentang kelompok-kelo mpok kepentingan

Kehilangan kontrol pengambilan keputusan Kemungkinan keputusan yang buruk

itu tidak mungkin secara politis untuk mengabaikan

Lebih sedikit anggaran untuk implementasi prol ecf aktual

Outcomes

(14)

Kondisi Ideal untuk Partisipasi Warga Negara

Strategi yang sering dikutip adalah pemilihan yang cermat dari kelompok pemangku ke pentingan yang representatif, keputusan yang transparan dan et al. (1994), Margerum ( akan datang), proses pembuatan Beierle untuk membangun kepercayaan di antara para peserta, otoritas yang jelas dalam pengambilan keputusan, fasilitator kelompok yang ko mpeten dan tidak berpasangan, pertemuan rutin, dan pembelajaran yang cukup panjang yang berpotensi panjang dan proses pengambilan keputusan . keberhasilan inisiatif dal am mencapai hasil yang signifikan (pengambilan keputusan masyarakat yang lebih efek tif dan publik yang menerima kebijakan baru sebagai pilihan yang paling efektif) dapat bergantung pada lokal.

(15)

Kondisi Tidak Ideal untuk Warga Negara Partisipasi

Sebaliknya, partisipasi warga mungkin tidak efektif dibandingkan de ngan pengambilan keputusan tradisional, badut top yang menciptaka n kondisi-kondisi tertentu. Salah satu dari indikator berikut bukanlah alasan konklusif untuk menghindari proses partisipatif. Demikian pul a, jika suatu komunitas lebih cocok dengan indikator berikut daripada indikator sebelumnya

(16)

KESIMPULAN

Bukti untuk efektivitas partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

Dalam mengukur keberhasilan kebijakan lingkungan yang mungkin membutu hkan waktu puluhan tahun untuk secara positif mempengaruhi lingkungan. M ungkin yang lebih sulit adalah prospek untuk mengukur perubahan bertahap d alam kesejahteraan masyarakat umum karena mereka menjadi lebih terlibat da lam proses kebijakan. Dengan manfaat publik yang luas sebagai tujuan dari se tiap proses kebijakan publik, diperlukan administrator untuk mempertimbang kan keuntungan dan kerugian dari proses pengambilan keputusan ketika mene ntukan strategi implementasi yang paling efektif, mengingat bahwa pembicara an tidak murah- dan bahkan mungkin tidak efektif.

(17)

Thanks !

Referensi

Dokumen terkait

Pola relasi suami-istri dalam proses pengambilan keputusan di dalam keluarga didasarkan kepada hubungan yang saling memberi kesempatan satu sama lain (seimbang) untuk

Penelitian ini bertujuan (1) melihat bagaimana peran komunikasi dalam pengambilan keputusan bermigrasi dengan studi kasus pada kelompok arisan pemuda migran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan aplikasi logika fuzzy metode Tsukamoto dalam pengambilan keputusan penentuan jumlah produksi.. 1.5

menjelaskan berbagai proses pengambilan keputusan dalam organisasi secara benar.. Kemampuan menjelaskan peran intuisi dalam pengambilan keputusan

Dan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat program lingkungan, melalui penganggaran modal ( capital budgeting ). Penganggaran modal merupakan proses perencanaan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dari pembatasan dan perumusan masalah, membuat dan mencari beberapa alternative pemecahan masalah disertai dengan

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk merupakan suatu proses pemilihan alternatif