Mata
Mata Kuliah Kuliah : : Pengantar Pengantar Ilmu Ilmu Administrasi Administrasi NegaraNegara Dosen
Dosen M.K M.K : : Drs. Drs. Wangania Wangania Nico, Nico, M.SiM.Si
Disusun Oleh : Disusun Oleh : 1.
1. Irma N. LangkayIrma N. Langkay 2.
2. Merlin WoyMerlin Woy 3.
3. Shandy M. LasutShandy M. Lasut
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SULAWESI UTARA UNIVERSITAS TEKNOLOGI SULAWESI UTARA
MANADO MANADO
2013 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Administrasi
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat umum, yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada 3 (tiga) unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah suatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari drfinisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengerian tata usaha, proses kerjasama dan pemerintahan atau administrasi negara. Sebagai salah satu ilmu, administrasi
mempunyai berbagai cabang yang diantaranya adalah administrasi negara.
B. Pengertian Administrasi Negara
Administrasi negara merupakan suatu bagian dari administrasi umum yang mempunyai lapangan yang lebih luas, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana lembaga-lembaga, mulai dari suatu keluarga hingga Perserikatan Bangsa Bangsa disusun, digerakkan dan dikemudikan. Administrasi negara juga merupakan bagian dari ilmu politik, yang mempelajari penentuan kebijaksanaan negara dalam suatu proses yang dimulai dengan para pemilih dan berlangsung melalui partai politik, badan-badan perwakilan rakyat, hingga pada badan-badan administrasi sendiri. Oleh sebab itu, sebagai suatu ilmu yang diperoleh dari kedua ilmu pengetahuan ini, administrasi negara menghendaki dua macam syarat jika hendak dipahami. Pertama, perlu untuk mengetahui sesuatu
mengenai administrasi umum; dan kedua, harus diakui bahwa dalam kenyataanya banyak masalah-masalah administrasi negara timbul dalam suatu kerangka politik. Seperti halnya dengan ilmu politik, administrasi negara adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki rakyat melalui pemerintah, dan cara mereka memperolehnya. Ilmu administrasi juga mementingkan aspek-asepek konkrit dari metode-metode dan prosedur-prosedur manajemen. Oleh sebab itu, ilmu administrasi negara tidak saja mempersoalkan apa yang dilakukan pemerintah tetapi juga bagaimana melakukannya. Selanjutnya, karena ilmu ini mempersoalkan manusia, tenaga-tenaga pendorong dan lembaga-lembaga, ilmu ini sifatnya dinamis dan menarik.
BAB II PEMBAHASAN
A. Lapangan Studi Administrasi Negara
Sebagai suatu cabang ilmu politik administrasi negara termasuk ilmu-ilmu sosial dan bersangkut paut dengan ilmu-ilmu ini. Dimana ilmu ekonomi mempersoalkan bidang niaga dan pemerintahan umpamanya, administrasi negara juga mempunyai sangkut-pautnya. Bila ilmu sosiologi mempersoalkan lembaga-lembaga dan bagaimana lembaga-lembaga-lembaga-lembaga ini disusun, lembaga-lembaga-lembaga-lembaga pemerintahan juga turut dipersoalkan, sehingga disini juga ada perhatian dan cara mendekati persoalan yang sama terhadap administrasi negara. Bila ilmu psikologi sosial mempersoalkan tingkah laku manusia dalam berbagai lembaga dan metode-metode memimpin, menggerakkan, dan proses-proses untuk mencari persetujuan dan kerjasama – perhatian yang demikian itu sepenuhnya terdapat pula dilingkungan administrasi negara. Perguruan-perguruan tinggi dagang dan administrasi niaga memusatkan perhatiannya pada manajemen perusahaan- perusahaan dan peranan hubungan-hubungan kemanusiaan (human relations) dalam organisasi-organisasi perniagaan; perbedaan isi ilmu-ilmu tersebut dengan ilmu administrasi negara hanya terletak pada adanya perbedaan antara lembaga-lembaga perniagaan dan pemerintahan mengenai penggerakan (motivation), organisasi, dan prosedur. Suatu pengetahuan yang meliputi kedua bidang tersebut dan yang disebut “manajemen ilmiah” ( scientific management) serta suatu cara pendekatan baru terhadap hubungan-hubungan kemanusiaan, menyediakan banyak konsep-konsep dan pendapat-pendapat dasar yang menyangkut kedua
Disamping ilmu politik, administrasi negara dalam suatu hal juga berhubungan dengan banyak lain-lain lapangan ilmu pengetahuan yang khusus. Sudah barang tentu ilmu sejarah, sangat erat hubungannya dengan ilmu administrasi negara, dan akhir-akhir ini ilmu antropologi kebudayaan telah memberikan sumbangan-sumbangan secara langsung. Dalam lapangan-lapangan administrasi yang bersifat khusus seluruh sumber-sumber universitas dikerahkan. Umpamanya, lebih banyak para insinyur memasuki dinas-dinas pemerintahan daripada lapangan-lapangan kerja manapun; para dokter, juru rawat, pegawai rumah sakit melaksanakan rencana-rencana kesehatan umum; bertambah banyak mahasiswa mengikuti pelajaran ilmu politik sebagai persiapan untuk mempelajari hukum daripada untuk tujuan-tujuan lainnya, pertanian demikan rapat hubungannya dengan pemerintahan sehingga dalam-tahun-tahun 1930 Departemen Pemerintah Federal menjadi badan pemerintah sipil yang terbesar di Washington. Dengan singkat, dibandingkan dengan bidang-bidang manapun dewasa ini, administrasi negara meminjam lebih banyak dari lain-lain lapangan studi.
B. Komponen Administrasi Negara
Sebagai suatu ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya guna maksud-maksud studi, administrasi negara mempunyai sejumlah komponen, dalam hal ini juga terdapat variasi-variasi mengenai titik beratnya. Oleh karena definisi
administrasi negara yang dipakai meliputi hal-hal bagaimana tentang pemerintahan, bagian-bagian terpenting daripada persoalan ini dengan sendirinya
1. Apa yang dilakukan pemerintah; Pengaruk kebijaksanaan dan tindakan-tindakan politis, dasar-dasar wewenang, lingkungan kerja pemerintah, penentuan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan administratif yang bersifat kedalam, dan rencana-rencana.
2. Bagaimana pemerintah mengatur organisasi, personalia, dan pembiayaan usaha-usahanya: Struktur administrasi dari segi formalnya.
3. Bagaimana para administrator mewujudkan kerja sama dan team work . Aliran dan proses administrasi dalam pelaksanaan, dengan titik berat pada pimpinan, tuntunan, koordinasi, pelimpahan wewenang, hubungan pusat dengan bagian- bagian, pengawasan, hubungan masyarakat, dan sebagainya.
4. Bagaimana pemerintah bertanggung jawab; baik mengenai pengawasan dalam badan-badan eksekutif sendiri, dan yang lebih penting lagi, mengenai pengawasan oleh badan-badan perwakilan rakyat, badan-badan yudikatif, dan berbagai demokrasi lainnya.
Pusat perhatian lain dalam pelajaran administrasi negara terutama mengenai berbagai pemerintahan dalam negara. Biasanya tingkat-tingkat pemerintahan ini adalah lokal, county, negara bagian dan negara federal dan sekarang dapat ditambahkan tingkat-tingkat regional dan internasional, dan kedua-duanya makin bertambah penting. Administrasi merupakan proses utama pada tiap-tiap tingkat pemerintahan, tetapi pada tiap-tiap tingkat itu terdapat masalah-masalah khusus yang disebabkan oleh keadaan bumi, adanya pusat-pusat kota, perbedaan-perbedaan kebudayaan, dan dalam hal administrasi internasional, pandangan politik yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan dan variasi-variasi ini adalah penting. Pengetahuan mengenai teori administrasi yang berlaku dalam
setiap masalah bersifat umum dalam ilmu pengetahuan ini, tetapi penerapan pengetahuan ini selamanya dipengaruhi oleh sifat-sifat khusus yang membuat tiap-tiap keadaan merupakan situasi tersendiri. Oleh sebab itu suatu metode studi yang menarik ialah terlebih dahulu memperhatikan setiap pola geografis , ekonomis dan kebudayaan daripada daerah atau tingkat pemerintah yang bersangkutan, dan atas dasar itu, mempersoalkan lembaga-lembaga pemerintah
dan masalah-masalah administrasinya. Cara pendekatan ini telah dipergunakan dengan hasil yang gemilang oleh John M. Gaus dalam kuliah-kuliahnya di Universitas Wisconsin dan Universitas Harvard dan dikemukakan dalam bukunya Reflections on Public Administration.
C. Manajemen Ilmiah dan Hubungan Manusia
Dua kumpulan pengetahuan di samping ilmu politik sendiri, yang banyak mempengaruhi lapangan administrasi yang semakin meluas itu, adalah manajemen ilmiah ( scientific management ) dan hubungan-hubungan manusia (human relations). Hingga permulaan abad ke-20 waktu lahirnya manajemen ilmiah atau gerakan efisiensi, pemerintahan maupun perusahaan-perusahaan partikelir untuk sebagian besar dilaksanakan lebih banyak atas dasar tradisi dan kebiasaan daripada atas dasar suatu usaha yang rasional untuk menemukan prosedur yang sebaik mungkin. Pada mulanya gerakan manajemen ilmiah ini
hampir seluruhnya merupakan hasil dari para insinyur yang dikepalai oleh Frederick W. Tailor. Orang-orang lain yang telah memberikan sumbangan adalah Carl G. Barth, Henry L. Gantt, Harrington Emerson, Frank B. Gilbert dan dalam tahun-tahun terakhir ini Harlow S. Person. Louis D. Brandies yang kemudian
menjadi hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat adalah juga seorang yang mempunyai pengaruh kuat dalam lapangan ini.
Banyak dari kemegahan industri Amerika disebabkan langsung karena pengaruh manajemen ilmiah, yang dewasa ini merupakan bahan utama yang diekspor dalam rencana bantuan luar negeri. Manajemen ilmiah juga yang melahirkan sebagian besar prinsip-prinsip yang menyebabkan perkembangan administrasi negara secara cepat. Sesungguhnya, teori dan praktek manajemen ilmiah menjadi dasar dari semua bentuk administrasi, dalam pemerintahan maupun dalam lapangan perusahaan. Metode-metode manajemen ilmiah adalah sama dengan metode-metode ilmiah pada umumnya; dapatkan fakta-fakta, susunkan hipotesa, lalu perkuatkan atau ubah hipotesa tersebut berdasarkan percobaan dan penelitian. Seperti yang dinyatakan oleh Frederick W. Taylor, manajemen ilmiah mempunyai 3 (tiga) unsur: pelajari taip-tiap langkah dalam suatu proses tertentu; pilih dan latih pekerja-pekerja dengan metode-metode yang bersifat ilmiah yang telah terbukti kebaikannya; dan kembangkan suatu kerjasama
yang baik dan rapat antara pimpinan dan bawahan.
Dan apakah yang disebut penitik beratan hubungan-hubungan manusia dalam manajemen itu? Seperti yang digambarkan oleh Morton Grodzius, secara singkat hubungan-hunbungan manusia adalah suatu ilmu yang masih dalam proses pembentukan, yang diperoleh dari ilmu-ilmu psikologi sosial, sosiologi,
dan antropologi sosial. Ilmu ini terutama mempersoalkan masalah-masalah kemanusiaan dalam organisasi-organisasi yang besar, badan-badan pemerintah maupun organisasi partikelir. Nama-nama yang tergantung yang berhubungan dengan aspek-aspek manajemen daripada gerakan ini ialah May Parker Follet dan
Elton Mayo beserta orang-orang pembantunya di Harvard Business School. Cara pendekatan yang baru ini mencoba mengadakan suatu imbangan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan terhadap golongan Taylor yang mengagung-agungkan organisasi formal dan kekuatan mesin. Seperti yang diterangkan oleh Grodzius: “Ilmu ini menuju pada pendapat bahwa faktor -faktor kemanusiaan, antar orang dan informal mempunyai akibat-akibat administratif yang sangat penting. Dan ia berusaha untuk menghubungkan faktor-faktor ini dengan struktur administratif. Sudah barang tentu ia tidak akan mendesak atau menghancurkan praktek-praktek administratif yang bersifat tradisional. Ia menambahkan dimensi-dimensi baru yang penting pada praktek tersebut”. Disinilah kita lihat bagaimana pentingnya untuk mempertemukan kedua cara pendekatan itu. Biarpun ada pelajar-pelajar dalam lapangan ini condong untuk
membuang segala sesuatu yang lama dan hanya mengikuti yang baru-baru saja, lain-lain orang berpendapat bahwa penggeseran titik berat secara berangsur-angsur akan lebih banyak memberikan hasil.
D. Tantangan dari Administrasi Negara
Sebab-sebab mengapa kepastian dan keuntungan-keuntungan lain dari suatu ilmu yang eksak dikehendaki dalam lapangan administrasi negara dapat dilihat dengan segera. Masyarakat dewasa ini ditandai oleh lembaga-lembaga yang besar yang harus dikendalikan kalau kita tidak menghendaki masyarakat sendiri merosot menjadi kacau balau. Semakin besar dan semakin kompleks lembaga-lembaga ini, semakin penting pulalah untuk memahami rahasia-rahasia dari tindak tanduk lembaga dan manusia. Semakin besar
lembaga-lembaga tersebut, semakin besar pula kemungkinan untuk mereka bersaing satu sama lain demi mengejar kekuasaan dan kedudukan, sebagai yang tergambar dalam pertentangan-pertentangan antara perusahaan dan pemerintah atau antara buruh dan majikan yang tergabung dalam organisasi-organisasi. Dalam persoalan seperti ini yang mengenai kekuasaan dan pengaruh, naik turunnya lembaga-lembaga, administrasi merupakan suatu faktor utama yang kadang-kadang dapat menentukan soal hidup atau mati bagi lembaga-lembaga.
Dalam proses menuju bentuk yang sistematis, tiap-tiap ilmu pengetahuan medah sekali menuntut bagi dirinya lebih banyak kepastian daripada yang dibenarkan oleh penyelidikan secara empiris dan penelaahan yang teliti daripada hipotesa-hipotesa. Oleh karena ilmu administrasi negara secara leratif muda usianya, iapun tak merupakan pengecualian; itulah sebabnya terdapat banyak tuduhan-tuduhan yang mengecapnya otoriter dan dogmatis. Anggapan-anggapan yang terlalu sederhana dan tak sempurna menghasilkan perincian-perincian dan kesimpulan-kesimpulan yang kurang dapat dipercayai. Biarpun hal ini diterima, haruslah diakui bahwa tujuan yang dicari (pengetahuan yang sempurna dan sistematis mengenai fungsi dan administrasi lembaga-lembaga pemerintahan) sekurang-kurangnya berhak atas usaha-usaha yang bersifat ilmiah dan merupakan suatu tantangan yang meraik.
Apakah kita meninjau pelajaran administrasi negara di Amerika Serikat selama kira-kira tigapuluh tahu terakhir, kita menemukan soal-soal yang menyuruh kita untuk berhati-hati. Yang terpenting diantaranya ialah bahaya yang timbul karena adanya anggapan bahwa beberapa aspek tertentu dari administrasi dengan sendirinya merupakan obat yang mujarab untuk kebanyakan penyakit
administrasi pemerintahan. Umpamanya, dalam bagian terakhir abad ke-19 titik berat diletakkan pada perbaikan dinas kepegawaian, dan sesudah itu pada
hukum-hukum administrasi dan pengawasan hukum-hukum atas tindakan-tindakan administratif. Ini diikuti oleh suatu kepercayaan bahwa tugas-tugas baru dari pemerintah, dicoba oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk dijalankan sendiri, seharusnya diserahkan pada panitia-panitia tetap yang berdiri sendiri, untuk mengeluarkannya dari percaturan politik dan mengurangi kesempatan-kesempatan untuk korupsi. Maka tumbuhlan panitia-panitia sebagai cendawan di musim hujan dan mengakibatkan kekacau-balauan yang kini masih menjadi ciri administrasi, terutama pada tingkat negara bagian.
Tak lama kemudian, perhatian beralih pada perbaikan pemerintahan kotapraja dan pembasmian pengangkatan-pengangkatan yang bersifat politis – ilmu politik manjadi “praktis” dan reformistis. Setelah itu, untuk sebagian besar karena tulisan-tulisan W.F. Willouhgby dan pekerjaan Panitia Pesiden Talf mengenai efisiensi dan ekonomi dalam pemerintaha federal anggaran belanja menjadi dianggap sebagai obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit. Dan dalam beberapa tahun terakhir ini untuk sebagian besar karena pengaruh Elton Mayo, ahli-ahli psikologi, ahli-ahli antropologi, dan lain sebagainya mulailah suatu periode dimana tema yang diutamakan ialah hubungan-hubungan manusia didalam lembaga-lembaga.
Akhirnya , orang dapat bertanya: “bagaimanakah seorang warga negara yang ingin menjadi lebih efektif maupun pemimpin dan pegawai-pegawai suatu badan pemerintah dapat memperoleh pengetahuan tentang administrasi?”.
mempraktekkannya di perguruan tinggi; dan yang kedua dengan mencobanya dan menarik pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang dibuat dalam praktek. Kedua cara ini berguna, masing-masing mempunyai kebaikan-kebaikannya sendiri yang saling membantu.
Kebanyakan administrator adalah ahli-ahli terdidik yang masing-masing dapat betindak sendiri seperti ahli-ahli pertanian, ahli-ahli mesin, ahli-ahli ekonomi, guru-guru dan sebagainya. Tetapi pengalaman menunjukkan dengan jelas bahwa pengetahuan mengenai soal “apa” saja tidak cukup, soal “bagaimana”
adalah sama pentingnya. Seperti halnya dengan lain-lain keahlian-keahlian untu memimpin harus diperoleh, ia tidak selalu timbul dengan mudah sewaktu dibutuhkan. Oleh sebab itu, peraturan daripada ilmu administrasi negara di perguruan tinggi ialah memperlengkapi calon-calon ahli yang sedang belajar
dalam berbagai lapangan lainnya dengan pengetahuan mengenai lembaga-lembaga, tenaga-tenaga pendorong, dan hubungan-hubungan manusia, yang dibutuhkan untuk bekerja dalam rangka administrasi, dan terutama dalam pemerintahan dimana faktor-faktor tertentu terus-menerus membingungkan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
1. Administrasi negara yaitu suatu cabang administrasi umum, dan juga berhubungan dengan politik, merupakan motor pendorong yang utama untuk perkembangan dikemudian hari, karena administrasi negara juga meliputi politik, kekuasaan, organisasi, dan teknik-teknik manajemen, berdasarkan
kebijaksanaan dan rencana.
2. Komponen-komponen administrasi negara mempersoalkan hal-hal “apa” dan hal-hal “bagaimana” daripada pemerintahan, karena administrasi sendiri adalah politik maupun teknik, suatu falsafah dan suatu ilmu. Admnistrasi juga merupakan suatu metode atau suatu cara mendekati persoalan dalam pemecahan segala macam masalah, dapat dipergunakan untuk semua
lembaga-lembaga dan pemerintahan.
3. Manajemen ilmiah dan gerakan baru mengenai hubungan-hubungan antar manusia dewasa ini merupakan faktor-faktor utama dalam administrasi.
4. Tantangan dari administrasi negara dewasa ini ialah perluasan pengetahuan dalam lapangan ini dan menyatukan semua komponen-komponennya, dengan mengambil yang terbaik dari penitik beratan yang terdahulu agar dapat dibentuk suatu sintesis yang baru dan suatu falsafah administrasi yang sehat.
B. Saran
Berdasarkan dari semua kesimpulan, maka dapat disarankan bagi para pelajar atau mahasiswa yang sedang mendalami ilmu administrasi negara agar
dapat memahami lapangan studi administrasi negara dewasa ini, komponen-komponen administrasi negara, manajemen ilmiah dan hubungan-hubungan manusia, dan tantangan dari administrasi negara. Juga untuk para tenaga pengajar atau dosen agar dapat memberikan pengarahan yang baik dan menjadi motivator bagi para pelajar atau mahasiswanya.