• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERKAITAN DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI

N/A
N/A
HAWWA' ATHIYAH

Academic year: 2023

Membagikan "KETERKAITAN DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

KETERKAITAN DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI

MAKALAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Dakwah

Oleh

1. Hawwa’ Athiyah Kasih 04040223075 2. ‘Izza ‘Amalia Sabiila 04040223076

3. Vika Amelia 04040223083

4. Sandi Ardiansyah 04040223072 5. Nadiva Kusuma Rani 04040223070

Dosen Pengampu

Dr. H. Abd. Mujib Adnan, M.Ag.

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

OKTOBER 2023

(2)

ii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsepi Dasar Paragraf” ini. Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kami dari kelompok 3 yang beranggotakan 1) Hawwa’ Athiyah Kasih 2) Izza Amalia Sabila 3) Vika Amelia 4) Nadiva Kusuma Rani 5) Sandi Ardiansyah Mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Bapak Abd. Mujib Adnan yang telah membimbing dan mengajar kami dengan keikhlasan dan dedikasinya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester 1 mata kuliah Ilmu Dakwah.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Terlepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu akhir kata dari kami, dengan tangan terbuka kami sebagai penyusun makalah ini menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki dan mengembangkan makalah ilmiah ini.

Surabaya, 09 Oktober 2023

Penyusun, Kelompok 3

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Makalah ... 2 BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Dakwah ... 3 2.2 Keterikatan Dakwah dan Psikologi ... 3 2.3 Peran Psikologi Dakwah Terhadap Masyarakat ... 4 BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ... 6 3.2 Saran ... 6 DAFTAR PUSTAKA ... 7

(4)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dakwah secara etimologis berasal dari akar kata yang sama dengan du’a. Kata

da’a- yad’u” yang memiliki makna memanggil atau menyeru, diambil dari fi’iltsulatsi, kata ini memiliki sebuah persamaan dengan kalimat “da’a arrojulu da’wan” yang berarti seseorang telah menyeru atau memanggil.1 Definisi dakwah secara Islamiyah memiliki tiga fase untuk dicapai sebagai tujuan dilakukannya dakwah tiga di antaranya yaitu; At-Tablighiyyah (menyampaikan pesan), At-Takwiyah (proses pembentukan), dan At-Tanfidziyah (pelaksanaan). 2Tiga unsur fase tersebut telah terkandung lebih dari satu tempat dalam al-Qur’an yang menjadikan di pandang dan di definisikan sebagai arti dakwah secara terminologi yang berarti menyampaikan serta mengajarkan Islam kepada manusia dalam realita kehidupan. Metodologi dakwah memiliki acuan yang tidak dapat di tinggalkan dari realita kehidupan manusia sebagai individu maupun dalam kelompok masyarakat hal itu merupakan ilmu jiwa atau yang biasa disebut dengan psikologi.

Psikologi menurut etimologis berasal dari kata yunani yang terbagi atas dua kata yakni psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti pengetahuan atau ilmu3. Simpulnya adalah psikologis diartikan menurut bahasa berarti “ilmu jiwa.” Pengertian secara bahasa ini kurang spesifik, sehingga banyak timbul berbagai pendapat mengenai definisi psikologi dari sudut pandang dan penafsiran dari masing-masing tokoh yang tentunya berbeda-beda. Pembelajaran psikologi mencakup akan gejala-gejala kejiwaan, khususnya kondisi, proses, dan fungsi-fungsi kejiwaan. Adanya kejelasan sasaran penjabaran metodologi dan efektivitas teknik-teknik pendekatannya menjadi alasan psikologi menyatakan sebagai sains yang mempelajari perilaku manusia, dengan asumsi bahwa perilaku merupakan ungkapan dan cerminan dari kondisi, proses, dan fungsi-fungsi kejiwaan.4

1 Daniel Rusyad, Ilmu Dakwah: Suatu Pengantar, (Bandung: El Abqarie, 2020), 1.

2 Muhammad Abu Al-Fath Al-Bayanuni, Pengantar Studi Ilmu Dakwah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2021), 11.

3 Salisa Nur Amalia, “Pendekatan Psikologi Dakwah pada Masyarakat Individualisme,” Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan, Vol. 8. No. 2 (Desember 2022), 85.

4 Sitti Rahmatiah, “Peran Psikologi Dalam Proses Dakwah,” Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Vol. 1. No. 1 (Desember 2014), 89.

(5)

2 Dari segi psikologi proses dakwah dipandang sebagai pembawa perubahan.

Dalam dakwah psikologi merupakan satu jalan sebagai perumusan tujuan dakwah, pemilihan materi dan penetapan metode. Seorang da’i atau juru dakwah perlu memiliki ilmu psikologi dalam metode dakwahnya, untuk menjadi seorang da’i yang perlu diperhatikan adalah situasi dan kondisi masyarakat obyek dan terkhusus situasi psikologisnya. Saat berdakwah da’i berhadapan dengan banyak manusia, dengan adanya psikologi da’i dapat mengenal berbagai aspek atau prinsip dalam memahami tingkah manusia dengan lebih kritis, serta memberikan pencerahan atau pengertian yang lebih mendalam kepada setiap pribadi manusia yang merupakan makhluk totalitas (psikofisik) dan memiliki kepribadian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ilmu dakwah dan psikologi?

2. Bagaimana hubungan ilmu dakwah bisa berkaitan dengan psikologi?

3. Mengapa seorang da’i harus mempelajari ilmu psikologi di dalam dakwahnya?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian dakwah dan psikologi.

2. Untuk mengetahui hubungan dakwah dengan psikologi.

3. Agar mengetahui alasan da’i mempelajari psikologi dalam berdakwah.

(6)

3 BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Dakwah

Psikologi dakwah merupakan kesatuan analisis terhadap tingkah laku manusia melalui pendekatan psikologi dan dakwah geologis yang terdisipliner. Sebagai pembahasan yang memedomani psikologi, maka psikologi dakwah ini termasuk di dalam ruang lingkup pembicaraan psikologis teoritis khusus, dan juga dalam psikologi praktis aplikatif.5 Untuk memperhatikan faktor-faktor perkembangan psikologis beserta ciri-cirinya, maka pesan dakwah yang disampaikan oleh juru dakwah akan dapat meresap dan diterima dalam pribadi sasarannya, dan kemudian diamalkannya kepada perasaan yang tulus tanpa adanya ganjalan karena hal tersebut dapat menyentuh dan memuaskan kehidupan rohaninya. Di sinilah letak titik berat strategi-strategi dakwah yang sebenarnya yaitu menerima pesan dakwah dengan ikhlas sekaligus mempraktikkannya.6

2.2 Keterikatan dakwah dan psikologi

Dakwah Islam merupakan proses penyampaian ajaran Islam terhadap umat manusia.7 Proses sebuah dakwah bukan hanya kegiatan usaha penyampaian saja, dakwah juga merupakan usaha dalam mengubah cara berpikir, cara merasakan, dan cara hidup pada manusia sebagai sasaran dakwah untuk menjadikan arah hidup yang lebih baik. Penyampaian dakwah oleh da’i bukan hal yang mudah, sasaran dakwah memiliki banyak keragaman dalam berbagai hal. Keragaman di setiap individu dalam menerima penyampaian materi dakwah pun juga beragam. Oleh karena itu butuhnya dakwah dengan ilmu psikologi untuk memahami kejiwaan di setiap individu maupun kelompok masyarakat.

Pendekatan psikologis sangat dibutuhkan dalam penyampaian materi dakwah.

Faktor perkembangan psikologis beserta ciri-cirinya perlu diperhatikan dalam penyampaian dakwah, hal tersebut merupakan sebuah usaha agar sasaran dakwah dapat

5 Jamaluddin Kafie, “Psikologi Dakwah,” Ofsefset Indah (1993), 6-7

6 Ahmad Mubarok, “Psikologi Dakwah,” Pustaka Firdaus , (1997), 50.

7 Sitti Rahmatiah, “Peran Psikologi Dalam Proses Dakwah,” Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Vol. 1. No. 1 (Desember 2014), 91.

(7)

4 meresapi dan menerima materi dakwah dalam jiwa pribadi sehingga dapat diamalkan dengan perasaan yang tulus tanpa adanya keterpaksaan dari siapa pun. Strategi-strategi dakwah yang sebenarnya yaitu menerima pesan dakwah dengan ikhlas sekaligus mempraktikkannya.8 realitas psikologi menujukan bahwa materi yang telah disampai kan seorang da’i tidak secara otomatis terserap oleh pendengar.9

Dalam hal ini, psikologi merupakan jalan sebagai penyampaian materi untuk menetapkan metode dakwah kepada manusia yang merupakan makhluk totalitas (psikofisik). Proses penyampaian serta penerimaan materi dakwah dilihat dari segi psikologi tidak sesederhana seperti penyampaian pidato oleh da’i dan didengar oleh hadirin, faktanya proses dakwa mempunyai makna luas, yang meliputi penyampaian energi dalam sistem saraf, gelombang suara dan tanda-tanda. Simpulnya, psikologi dalam proses dakwah memiliki titik pusat pada pengetahuan tentang tingkah laku manusia.

2.3 Peran Psikologi Dakwah Terhadap Masyarakat

Psikologi erat kaitannya dengan kesehatan mental seseorang, di mana bisa kami beri contoh rehabilitasi pecandu narkoba di Aceh. Peran dakwah yang diusung dan dikaitkan dengan psikologi ampuh sebagai proses percepat rehabilitasi para pecandu dikarenakan kejiwaan yang sudah rusak bisa diperbaiki melalui dakwah yang menggunakan asas-asas keislaman setelah itu diiringi dengan metode psikologi yang awamnya sebagai konselor dan penyuluh agar bisa lebih dekat dengan pecandu supaya proses pulih lebih cepat. Hal ini disebutkan dalam wawancara dr. Elita Wahyuni bahwa

“ Di dalam program rehabilitasi melalui psikologi di BNN Aceh, terdapat kegiatan- kegiatan yang harus diikuti oleh pecandu narkoba.” Kegiatan yang dimaksud pun juga tergolong efektif untuk upaya pemulihan para pecandu seperti belajar yang berhubungan dengan ceramah keagamaan yang membuat pecandu membentuk karakter yang lebih mendekatkan diri terhadap tuhannya sehingga lebih tenang.10

Dakwah yang dibawakan juga lebih efektif ketika digabung dengan ilmu psikologi yang adanya kaitannya dengan lingkungan manusia lebih dekat, meskipun begitu tetap kita harus mengatur strategi agar tidak salah. Terlebih lagi pecandu narkoba

8 Ibid., 91.

9 Ibid., 91.

10 Nurdin Bakri dan Barmawi, “Efektifitas Rehabilitas Pecandu Narkotika Melalui Terapi Islami di Badan Narkotika Nasional (BNN) Banda Aceh,” Jurnal Psikoislamedia, Vol. 2, No. 1, (April, 2017), 91

(8)

5 pasti memiliki sikap yang kurang enak dan agak sedikit diluar peraturan norma karena kesalahan kejiwaan yang dimiliki. Jelas, untuk pendekatan ini psikologi sangat berguna untuk digabungkan dakwah dalam pemulihan para pasien pecandu.

(9)

6 BAB 3

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan berdakwah adalah menyampaikan apapun dalam bentuk yang baik. Keterkaitan antara keduanya sangat erat dan cocok dalam pendekatan satu sama lain agar lebih efisien dan ampuh. Contoh saja, rehabilitasi para pecandu narkoba. Hal ini membuktikan bahwa ilmu dakwah dapat digabung oleh ilmu psikologi dan terdapat hasil nyata dari hal tersebut.

3.2 Saran

Meskipun tim penulis sudah berusaha untuk menyempurnakan susunan makalah, tapi nyatanya penulis masih banyak memiliki kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, berbagai macam kritik dan saran dari pembaca yang membangun sangat diharapkan guna bahan evaluasi ke depannya demikian mengenai saran dalam karya tulis ilmiah ini , dengan begitu tim penulis bisa dengan mudah menyusun karya tulis yang sedang tim penulis buat. Tentunya untuk menyelesaikan pendidikan kita harus membuat karya tulis sebagus dan sebaik mungkin sehingga tidak banyak direvisi dan dengan mudah terselesaikan. Semoga dengan membaca karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

(10)

7 DAFTAR PUSTAKA

Al-Bayanuni, Muhammad Abu Al-Fath. Pengantar Studi Ilmu Dakwah. Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2021.

Amalia, Salisa Nur. “Pendekatan Psikologi Dakwah pada Masyarakat Individualisme.” Al-Din:

Jurnal Dakwah dan Sosial Agama. Vol. 8. No. 2. 2022

Bakri, Nurdin, dan Barnawi. “Efektifitas Rehabilitasi Pecandu Narkotika melalui Terapi Islami di Badan Narkotika Nasional (BNN) Banda Aceh.” Jurnal Pskoislamedia. Vol. 2. No.

1. 2017

Firdaus, Achmad. Psikologi Dakwah. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.

Kafie, Jamaluddin. Psikologi Dakwah. Surabaya: Ofsefset Indah, 1993.

Rahmatiah, Sitti. “Peran Psikologi dalam Proses Dakwah.” Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam. Vol. 1. No. 1. 2014

Rusyad, Daniel. Ilmu Dakwah: Suatu Pengantar. Bandung: el Abqarie, 2020.

Siregar, Lis Yulianti Syafrida. “Psikologinya Dakwah.” Hikmah. Vol. 6. No. 2. 2012

Referensi

Dokumen terkait

strategi dakwah tematik , strategi dakwah aksi sosial dan sharing dakwah media sosial. 2) Perencanaan dakwah sepenuhnya dilakukan oleh jamaah Az-Zahra sebagai pemikir

Maka mad’u sebagai sasaran atau obyek dakwah akan dengan mudah menerima pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh subyek dakwah, karena baik materi, metode, maupun

Dari berbagai gambaran yang telah disebutkan di atas maka yang dimaksud dengan khalayak dakwah penyiaran islam digital adalah orang atau kelompok yang menerima pesan-pesan

4 S, Rahmatiah. Peran Psikologi dalam Proses Dakwah. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang

Bagi membantu remaja menangani masalah kehidupan keremajaan mereka, pendakwah amat memerlukan kemahiran psikologi agar dakwah yang disampaikan kepada mereka akan

Selanjutnya adalah bagaimana da’i bisa mengemas pesannya melalui media sosial tersebut, agar objek dakwah dapat menerima dengan baik pesan-pesan yang

Dalam berdakwah unsur komunikasi harus dapat terpenuhi, dimana pendakwah merupakan sumber, pesan merupakan isi dakwah yang disampaikan, media yang digunakan oleh pendakwah, dalam

Tidak lupa tujuan dari pembahasan tentang strategi dakwah di In- stagram adalah untuk menjelaskan bagaimana cara yang tepat untuk menyam- paikan pesan-pesan dakwah kepada orang- orang