• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Result Learn Mathematic, Cooperative Learning Think Pair Square, Think Pair Share

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Keywords: Result Learn Mathematic, Cooperative Learning Think Pair Square, Think Pair Share"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SQUARE DAN TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

Tri Yulia Sari*), Sefna Rismen **), Mulia Suryani**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Cause of student learning outcomes is low in Senior High School N 16 Padang are paying less students’ attention to het teacher in learning process.

Student learning outcomes is still much below the KKM and students do not cooperate in learning. The study aims to find out whether cooperative learning model Think Pair square is better than think pair share in class XI IPA SMAN 16 Padang. The type of research is the study expriment design with post test only randomized comparison group design. The research population was all students of class XI IPA SMAN 16 Padang registered in 2014/2015. The instrument is used by the ultimate test in the form of an essay with a reliability test 0,929, -t Hypothesis testing using one hand. The results of these two classes of data analysts to normal distribution and homogeneous variation in real tarap α = 0,05 Hypothesis test results obtained p - value = 0,031 means p-value < α, then the hypothesis is accepted. So the conclusion of cooperative learning assembling model Think Pair square is better than types think pair share in class XI IPA SMAN 16 Padang.

Keywords: Result Learn Mathematic, Cooperative Learning Think Pair Square, Think Pair Share.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh

perkembangan matematika di bidang – bidangnya. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar, untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

(2)

2 Kompetensi tersebut diperlukan

agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan sangat kompetitif. Kenyataan yang ditemukan disekolah, hasil belajar matematika yang diperoleh siswa belum sesuai dengan harapan.

Berdasarkan observasi pada tanggal 14-16 oktober 2014 di kelas XI IPA SMAN 16 Padang diketahui bahwa aktivitas yang terjadi yaitu hanya siswa tertentu yang berperan aktif di kelas dan cenderung menonjolkan diri sehingga peran siswa dalam pembelajaran belum merata. Siswa tidak mau bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa tidak mau bekerja sama dengan temannya dalam pembelajaran.

Hasil wawancara dengan guru matematika, diperoleh informasi bahwa siswa belum tertarik dengan pelajaran matematika, sehingga

membuat siswa kurang

memperhatikan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah.

Faktor-faktor yang lain yang menyebabkan hal tersebut yaitu siswa

kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa lebih banyak berbicara dan bercanda dengan temannya, siswa juga kesulitan dalam mengerjakan jenis soal yang bervariasi, siswa juga sering mengalami kesalahan dalam menerapkan konsep dari materi yang disampaikan oleh guru dan siswa tidak mau berbagi pendapat dan bekerja sama dengan temannya dalam pembelajaran.

Mengatasi permasalahan yang terjadi maka diterapkan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran dalam kelompok kecil yang melibatkankan siswa bekerjasama. Kolaborasi juga dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas – tugas akademik, siswa dapat menerima teman-temanya yang beranekaragam kemampuannya dan pengembangan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.

Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah Think Pair Square dan Think Pair Share.

Think Pair square adalah salah satu teknik pembelajaran yang mendorong kerjasama, melatih keterampilan lisan dan mendengarkan, melatih

(3)

3 kecakapan debat dan membuat

keputusan dan melatih tanggung jawab kelompok.

Lie (2010: 57) menyatakan keunggulan dari Think Pair Square memberikan kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada teman lainnya. Menurut Idrus (2004: 26) mengatakan “Duduak surang basampik – sampik, duduak basamo balapang – lapang“ yang artinya dalam kehidupan, melakukan pekerjaan sendiri akan terasa berat sedangkan bekerjasama dalam sebuah pekerjaan akan meringakan beban karena banyak orang dalam kehidupan yang akan membantu.

Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suatu pola diskusi kelas dan dapat memberikan siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, merespon dan saling membantu.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Square lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan

pembelajaran tipe Think Pair Share di Kelas XI IPA SMAN 16 Padang.

Penelitian relevan yaitu yang dilakukan Masrianti Dwi Puspita Sari (2012) tentang “Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Square dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Painan”. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square lebih baik dari pada hasil belajar matematika yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Nunung Septriani (2013) tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Payakumbuh”. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share lebih baik dari konvensional.

(4)

4 METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan rancangan yaitu Randomized Post Test Only Comparison Group Design sesuai yang dikemukakan Sukmadinata (2010: 205). Variabel bebas dalam penelitin ini adalah model pembeljaran kooperatif tipe Think Pair Square dan tipe Think Pair Share dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hsil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 16 Padang.

Populasi adalah siswa kelas IPA SMAN 16 Padang, pengambilan sampel secara acak sesuai yang dikemukakan Arikunto (2010:174).

Instrumen penelitan yang digunakan adalah tes akhir berbentuk esai, dengan reliabilitas tes 0,929 dan rtabel = 0,497. Teknik analisis data dilakukan menggunakan uji t satu pihak seperti yang dikemukakan Sudjana (2005: 239).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil tes akhir penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar matematika siswa diperoleh data seperti tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Kelas Sampel

Kelas

Sampel ̅ S Eksperimen

I

Eksperimen

II

Hasil uji hipotesis diperoleh

dan pada , sehingga

maka hipotesis penelitian diterima, yakni hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran tipe think pair share.

Pelaksanakan di kelas eksperimen I menerapkan tipe think pair square, siswa lebih berani berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa tidak malu – malu dalam menyampaikan pendapat di dalam kelompok berpasangan dan kelompok berempat. Siswa saling membantu satu sama lain dalam menguasai materi pelajaran, siswa juga berkolaborasi dalam menjawab soal tugas yang diberikan, sehingga lebih banyak ide – ide yang muncul dalam menjawab soal – soal yang diberikan.

(5)

5 Pembelajaran di kelas

eksperimen II menerapkan tipe think pair share, siswa masih bersifat individual dalam mengerjakan soal tugas yang diberikan. Masih banyak yang tidak mau menjawab secara berpasangan, tidak mau presentasi di depan kelas dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari kelompok berpasangan lainya.

Analisis tes akhir dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair square lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran tipe Think pair share, hal ini dapat dilihat dari lembar tes akhir siswa pada Gambar 1.

Gambar 1. Jawaban siswa kelas eksperimen I

Gambar 1 memperlihatkan siswa dapat mengerjakan soal No.1 dengan benar dan siswa telah memahami materi menghitung limit

fungsi yang mengarah ke konsep turunan. Siswa kelas eksperimen II masih terdapat sedikit kesalah dalam mengerjakan soal No. 1 hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Jawaban siswa kelas eksperimen II

Gambar 2 memperlihatkan siswa belum dapat menyelesaikan soal menghitung limit fungsi yang mengarah ke konsep turunan dengan benar dan siswa masih lupa membuat limit dalam limit fungsi. Gambaran hasil tes akhir tersebut menunjukkan terdapat hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair square lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran tipe Think pair share.

(6)

6 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair square lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran tipe Think pair share siswa di kelas XI IPA SMAN 16 Padang.

SARAN

Bagi guru bidang studi matematika khususnya guru di SMAN 16 Padang pada umumnya perlu melakukan strategi mengajar yang bervariasi dalam pembelajaran matematika diantaranya model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dan Think Pair Share.

Peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian yang sama agar lebih teliti membimbing siswa dalam berkelompok dan memberikan pengertian kepada siswa mengenai tujuan pembentukan kelompok secara heterogen agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dwi Puspita Sari, Masrianti. (2012).

”Penerapan Model

Kooperatif Tipe Think Pair Square Dalam Pembelajaran Matematika Siswa kelas XI IPA SMAN 1 Painan”.

Skripsi tidak diterbitkan.

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hakimy, Idrus. (2004). Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta:

Grasindo.

Septriani, Nunung. (2013). “Pengaruh

Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Payakumbuh”. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito Bandung.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010).

Metodologi Penelitian.

(7)

7 Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Referensi

Dokumen terkait

(TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X SMA Negeri 1 Parongpong) “ ini beser ta seluruh isinya

Hal ini sesuai den- gan penelitian yang menyatakan bahwa hasil belajar dalam aspek pengetahuan peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan , yaitu hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas VIII A sebagai kelas

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan yaitu (1) pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran

Berdasarkan analisis data ter- hadap hasil uji hipotesis dan pen- capaian indikator kemampuan ko- munikasi matematis siswa diperoleh bahwa pembelajaran think pair

Dari pengujian uji t komparatif didapat nilai thitung = -3,76 dan ttabel = 2,02, dimana nilai thitung lebih kecil dari dari -ttabel dan berada di daerah penolakan H0,

Jenis penelitian yang akan dilakukan bersifat quasi eksperimen (eksperimen semu), untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Memahami

Hasil Belajar Pre-Tes Tes Awal Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol serta sebelum model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share