• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajara"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun

Ajaran 2013/2014) Skripsi

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh

PUPUT PUTRI RIANTI 1001574

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK

THINK PAIR AND SHARE

(TPS) DENGAN TEKNIK BERTUKAR

PASANGAN TERHADAP HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

(Studi Kuasi Eksperimen di Kelas XI

IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun

Ajaran 2013/2014)

Oleh Puput Putri Rianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Sosiologi pada fakultas pendidikan Ilmu Sosial

©Puput Putri Rianti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Identifikasi Masalah ...6

1.3Rumusan Masalah ...6

1.4Tujuan Penelitian ...7

1.5Manfaat penelitian ...8

1.6Struktur Organisasi ...10

BAB II PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI...11

2.1 Model Pembelajaran Kooperatif ...11

2.1.1 Definisi Pembelajaran Sosiologi ...11

2.1.2 Unsur-unsur Model Pembelajaran Sosiologi ...13

2.1.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ...14

(5)

2.1.4.1 Kelebihan model pembelajaran kooperatif ...16

2.1.4.2 Kelemahan model pembelajaran kooperatif ...18

2.2 Teknik Think Pair And Share (TPS)...19

2.2.1 Definisi Teknik Think Pair And Share (TPS) ...19

2.2.2 Langkah-langkah Penggunaan Teknik Think Pair And Share (TPS)...20

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Think Pair And Share (TPS) ...22

2.2.3.1 Kelebihan Teknik Think Pair And Share (TPS) ...22

2.2.3.2 Kelemahan Teknik Think Pair And Share (TPS) ...23

2.3 Teknik Bertukar Pasangan ...23

2.3.1 Definisi Teknik Bertukar Pasangan ...23

2.3.2 Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan ...24

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Teknik bertukar Pasangan ...25

2.3.3.1 Kelebihan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan ...25

2.3.3.2 Kekurangan Teknik Bertukar Pasangan ...26

2.4 Hasil Belajar Peserta didik ...26

2.5 Sosiologi dan Pembelajaran Sosiologi ...28

2.5.1 Definisi Sosiologi ...28

2.5.2. Pembelajaran Sosiologi ...29

2.5.2.1 Struktur Kurikulum ...29

2.5.2.2 Proses Pembelajaran Sosiologi ...29

2.5.2.2.1 Tujuan Pembelajaran Sosiologi ...30

2.5.2.2.2 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sosiologi ...30

2.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ...31

(6)

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.8 Hipotesis ...36

BAB III METODE PENELITIAN ...38

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...38

3.1.1 Tempat Penelitian ...38

3.1.2 Waktu Penelitian ...38

3.2 Populasi dan Sampel ...38

3.2.1 Populasi ...38

3.2.2 Sampel ...39

3.3 Metode Penelitian ...40

3.4 Desain Penelitian...41

3.5 Prosedur Penelitian...42

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...42

3.6.1 Tes...43

3.6.2 Observasi Partisipatif ...43

3.6.3 Wawancara ...44

3.6.4 Dokumentasi ...44

3.7 Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ...44

3.7.1 Variabel Penelitian ...44

3.7.2 Operasionalisasi Variabel ...45

3.8 Uji Instrumen ...47

3.8.1 Uji Validitas Instrumen...47

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...48

3.8.3 Uji Tingkat Kesukaran ...49

3.8.4 Daya Pembeda ...50

3.9 Teknik Analisis Data ...50

(7)

3.9.2 Uji Normalitas Data ...52

3.9.3 Uji Homogenitas ...55

3.9.4 Uji Hipotesis ...55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...59

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA PGRI 1 Bandung ...59

4.2 Hasil Penelitian ...61

4.2.1 Gambaran Umum Hasil Belajar Peserta didik dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TPS dan Bertukar Pasangan ...61

4.2.2 Analisis Indeks Gain pada Model Pembelajaran Konvensional ...63

4.2.3 Analisis Indeks Gain Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TPS………....64

4.2.4 Analisis Indeks Gain Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan ...65

4.2.5 Uji Hipotesis ...66

4.2.5.1 Uji Normalitas Data ...67

4.2.5.2 Uji Homogenitas Data ...67

4.2.5.3 Uji t ...70

4.3 Pembahasan ...72

(8)

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik TPS...73

4.3.3 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS-2 (Kelas Eksperimen 2) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan ...74

4.3.4 Perbedaan Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi Antara Kelas XI IPS-3 (Kelas Eksperimen 1) yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TPS Dengan Peserta didik di Kelas XI IPS-1 (Kelas Kontrol) yang Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional...75

4.3.5 Perbedaan Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi Antara Kelas XI IPS-2 (Kelas Eksperimen 2) yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan Dengan Peserta didik di Kelas XI IPS-1 (Kelas Kontrol) yang Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional...77

4.3.6 Perbedaan Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi Antara Kelas XI IPS-3 (Kelas Eksperimen 1) yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TPS Dengan Peserta didik di Kelas XI IPS-2 (Eksperimen 2) yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan...78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...81

5.1 Simpulan ...81

5.2 Saran ...83

DAFTAR PUSTAKA...85

(9)

Puput Putri Rianti NIM. 1001574

Pembimbing I: Dr. Elly Malihah, M.Si . Pembimbing II: Syaifullah Syam, S.Pd., M.Si.

Program Studi Pendidikan Sosiologi ABSTRAK

(10)

ii

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif, Teknik Think Pair And Share (TPS), Teknik Bertukar Pasangan, Hasil Belajar Peserta didik

DIFFERENCES USE KIND OF MODEL COOPERATIVE LEARNING TECHNIQUE THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) WITH TECHNIQUE COUPLES EXCHANGING AGAINST STUDY RESULT OF THE STUDENTS

IN THE SUBJECT OF SOCIOLOGY. ( Study Quasi Experiments In Class XI Social Class SMA PGRI 1 Bandung School Year 2013 / 2014 )

Puput Putri Rianti NIM. 1001574

Supervisor I: Dr. Elly Malihah, M.Si. Supervisor II: Syaifullah Sham, S. Pd., M.Si.

Education Program the Study of Sociology ABSTRACT

(11)
(12)

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari peran pendidik sebagai aktor ataupun fasilitator yang dapat memfasilitasi para peserta didik untuk mendapat pengetahuan yang mereka butuhkan. Pendidikan itu sendiri sangat dibutuhkan dalam kehidupan para generasi muda, di mana pendidikan yang akan dijalankan khususnya, bagi para pendidik harus sebisa mungkin menjadikan proses pendidikan itu sebagai sarana untuk memberikan ilmu dan seni, seiring dengan pengertian pendidikan sebagai ilmu dan seni (Rasyidin, dkk., 2010: 4) bahwa mengajar sebagai ilmu yaitu pendidik diharapkan menguasai proses dan isi materi pembelajaran secara ilmiah, dan mengajar sebagai seni artinya bahwa pendidik mendidik bersifat kreasi, yang sifatnya unik dan profesional didukung oleh kepiawaian dalam melaksanakan proses pendidikan. Jadi, dalam hal ini pendidik atau pendidik harus mampu memberikan inovasi dalam sebuah proses pembelajaran, sehingga peserta didik atau peserta didik dapat termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang dianggap menyenangkan dan hasilnya akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar yang diharapkan.

(13)

menunjukkan bahwa peserta didik-peserta didik kelas XI IPS mendapatkan nilai di bawah KKM 75. Data tersebut dapat dilihat pada rincian hasil belajar peserta didik kelas XI IPS-1, XI IPS-2 dan XI IPS-3 pada mata pelajaran sosiologi, yaitu:

Tabel 1.1

Daftar Perolehan Nilai di Kelas XI IPS-1, XI IPS-2 dan XI IPS-3 Kelas Interval Nilai Peserta didik (%)

XI IPS-1

>75 12 (34%)

70-74 23 (66%)

65-69 -

Jumlah 35 (100%)

XI IPS-2

>75 16 (43%)

70-74 16 (43%)

65-69 5 (14%)

Jumlah 37 (100%)

XI IPS-3

>75 14 (40%)

70-74 19 (54%)

65-69 2 (6%)

Jumlah 35 (100%)

Sumber: SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

(14)

3

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang peserta didik, sedangkan 21 orang peserta didik atau 57% masih di bawah KKM 75. Pada kelas XI IPS-3, terdapat 14 orang peserta didik atau 40% dari 35 orang peserta didik yang sudah mencapai KKM 75, sedangkan 21 orang peserta didik atau 60% masih mendapatkan nilai di bawah KKM.

Berdasarkan data dari penelitian awal menujukkan bahwa dari ketercapaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung masih di bawah KKM 75. Di bawah ini persentase dari ketercapaian hasil belajar kelas XI IPS-1, XI IPS-2, dan XI IPS-3, yaitu:

Gambar 1.1

Persentase Perolehan Nilai di Kelas XI IPS-1, XI IPS-2 dan XI IPS-3

Sumber: SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

Pada grafik di atas menujukkan bahwa dari ketiga kelas di atas yang paling rendah persentasenya yaitu pada kelas XI 1 yaitu 29%, disusul oleh kelas XI IPS-3 yaitu IPS-34%, dan yang paling tinggi nilainya yaitu kelas XI IPS-2 yaitu IPS-37%. Dalam

29%

37% 34%

kelas XI IPS-1

Kelas XI PS-2

(15)

hal ini, peneliti menemukan faktor penyebab yang mempengaruhi nilai-nilai peserta didik berada di bawah KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada awal penelitian, peneliti memperoleh data dari hasil wawancara dengan pendidik mata pelajaran sosiologi di SMA PGRI 1 Bandung bahwa beberapa faktor penyebab peserta didik mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu:

a. Kurangnya motivasi dari peserta didik yang bersangkutan

b. Adanya pelabelan bahwa kelas IPS cenderung menjadi kelas yang anak-anaknya berperilaku negatif serta sikap pendidik yang mendiskriminasikan pada kelas IPS berbeda dengan kelas IPA.

c. Adanya pengaruh teman sebaya. Anak yang berteman dengan teman yang sering keluar pada jam pelajaran, maka peserta didik tersebut akan mengikuti ajakan dari teman sebayanya.

d. Kurang disiplin. Peserta didik kelas IPS sering tidak disiplin ketika jam pelajaran sudah masuk, peserta didik masih berada di luar kelas.

e. Dalam proses pembelajaran, peserta didik hanya menghapal materi tanpa memahami materi yang telah disampaikan, sehingga ketika pendidik mengulang materi tersebut, peserta didik lupa terhadap materi yang telah disampaikan tersebut.

f. Kurangnya pendidik mata pelajaran sosiologi, sehingga banyaknya peserta didik ketika belajar kurang dapat diperhatikan.

g. Pendidik jarang menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif. h. Jumlah peserta didik yang banyak, sehingga kurang kondusif dalam belajar di

kelas.

(16)

5

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Pada teknik TPS peserta didik bisa berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang dipelajari akan dapat dimengerti dengan mudah, tidak jauh berbeda dengan teknik bertukar pasangan yang akan melibatkan peran peserta didik untuk bekerja sama dengan orang lain.

Penelitian terdahulu yang relevan mengenai model pembelajaran kooperatif teknik TPS dan bertukar pasangan ini telah dilakukan oleh Widya (2009); Ismayanti (2010); Susanti (2013); dan Novalia (2013) yang menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TPS dan bertukar pasangan efektif digunakan dalam proses pembelajaran, adalah sebagai berikut:

a. peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik itu sendiri ataupun dengan pasangannya.

b. adanya kerja sama di antara para peserta didik terhadap pasangannya. c. pendidik memfasilitasi proses jalannya diskusi dan pembelajaran. d. dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik..

(17)

TeknikTPSdenganteknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

1.2Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar peserta didik di kelas XI IPS SMA PGRI 1 bandung yang bukan hanya dari individu, tetapi hampir dari setiap kelas mendapatkan nilai atau hasil belajar yang masih belum tuntas atau belum memenuhi KKM. 2. Proses pembelajaran yang sering dilakukan hanya terpusat pada pendidik,

sehingga peserta didik kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

3. Pendidik kurang mengembangkan model pembelajaran yang bervariatif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah yang banyak dirasakan monoton oleh peserta didik.

4. Mata pelajaran sosiologi dipandang gampang oleh peserta didik, sehingga peserta didik dalam proses pembelajaran tidak begitu antusias.

1.3Rumusan Masalah

(18)

7

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran konvensional? 2. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

sosiologi di kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen 1) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS?

3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen 2) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen 1) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) yang menggunakan model pembelajaran konvensional? 5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

sosiologi antara kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen 2) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) yang menggunakan model pembelajaran konvensional?

(19)

IPS-2 (eksperimen 2) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan?

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen 1) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen 2) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan.

4. Mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen 1) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dengan kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

5. Mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen 2) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan dengan kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 6. Mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

(20)

9

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model pembelajaran kooperatif teknik TPS dengan kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen 2) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu, model pembelajaran kooperatif teknik TPS dan bertukar pasangan diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran kooperatif di kelas, sehingga proses pembelajaran lebih inovatif dan menarik. Selain itu manfaat teoretis dari penelitian ini, juga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pendidikan sosiologi, sehingga penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif teknik TPS dan bertukar pasangan dapat diteliti lebih dalam lagi.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis ini, diharapkan bermanfaat untuk dunia pendidikan, antara lain:

a. Bagi Peserta didik yaitu:

1. meningkatkan semangat dan aktivitas belajar

2. menumbuhkan solidaritas dan kerja sama di antara teman

(21)

b. Bagi Pendidik yaitu:

1. menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi

2. menjadi sumber informasi dan referensi dalam pengembangan proses pembelajaran di kelas.

3. menerapkan pembelajaran kooperatif yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran sosiologi yang disesuaikan dengan kebutuhan proses pembelajaran (kondisional).

c. Bagi Sekolah yaitu:

1. menjadi bahan masukan yang positif bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar menjadi lebih efektif dan efisien.

2. meningkatnya hasil belajar peserta didik, akan berdampak juga pada nama baik sekolah atau peningkatan kualitas sekolah.

1.6Struktur Organisasi

Dalam penulisan skripsi ini terdapat struktur organisasi penulisan skripsi yaitu: Bab I Pendahuluan (Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisai Skripsi).

Bab II Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TeknikThink Pair And Share (TPS) dan Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta didik

(22)

11

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Pembelajaran Sosiologi, Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis).

Bab III Metode Penelitian (Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Metode Penelitian, Desain Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel, Uji Instrumen, Teknik Analisis Data).

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi penjabaran hasil analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang akan dipilih oleh peneliti yaitu di Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI 1 Bandung yang terletak di Jalan Sukagalih No. 80 Kota Bandung. Peneliti memilih tempat ini karena di sekolah tersebut diketahui mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran sosiologi di antaranya yaitu rendahnya hasil belajar sosiologi jika dilihat dari KKM yang telah ditentukan, selain itu sekolah tersebut berada pada letak yang strategis.

3.1.2 Waktu Penelitian

Peneliti memilih waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014, dari tanggal 03 Maret sampai dengan 03 April 2014.

3.2Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Sudjana (2005, hlm. 6) bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

(24)

39

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.2 Sampel

Menurut Sudjana (2005, hlm. 6), sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel yaitu dari populasi di kelas IPS SMA PGRI 1 Bandung, dengan menggunakan kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung. Di mana sampel yang akan digunakan dengan teknik cluster sampling. Menurut Arikunto (2010, hlm. 185) “di dalam menentukan jenis cluster atau kelompok harus dipertimbangkan dengan masak-masak apa ciri-ciri yang ada”. Pada penelitian ini, peneliti telah memperhatikan ciri-ciri antara lain:

a. peserta didik di kelas XI IPS mendapatkan materi sesuai dengan kurikulum yang sama

b. pendidik mata pelajaran sosiologi di ampu oleh seorang pendidik yang sama di dalam kelas XI IPS tersebut

c. peserta didik yang dijadikan sebagai objek penelitian duduk pada tingkatan kelas yang sama.

(25)

Tabel 3.1

Jumlah Peserta didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

Peserta didik 1. XI IPS-3 (kelas eksperimen-1) 18 16 34 2. XI IPS-2 (kelas eksperimen-2) 16 18 34

3. XI IPS-1 (kelas kontrol) 15 20 35

Jumlah 49 54 103

Sumber: SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

3.3Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Menurut Purwanto (2008, hlm. 180) penelitian eksperimen adalah penelitian di mana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan perlakuan. Adapun menurut Sugiyono (2013, hlm. 114) mengemukakan bahwa:

“kuasi eksperimen merupakan pengembangan dari eksperimen murni. Kuasi

eksperimen ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

(26)

41

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam hal ini, penelitian yang akan peneliti lakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana dalam pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian bisa didapatkan melalui angka-angka, terkait dengan variabel indepen (bebas) dan variabel dependen (terikat), akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian ini digunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol, hasil yang akan diketahui dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).

3.4Desain Penelitian

Adapun bentuk desain metode kuasi eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah non-equivalent control group design, yang mana pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.2

Desain Penelitian

kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test

Eksperimen 1 Q1 X Q2

Eksperimen 2 Q3 Y Q4

Kontrol Q5 Z Q6

Keterangan:

(27)

Y = Perlakuan (kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan)

Z = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional Q1 = Nilai pre test kelompok eksperimen-1

Q2 = Nilai post test kelompok eksperimen-1 setelah diberikan perlakuan

(treatment)

Q3 = Nilai pre test kelompok eksperimen-2

Q4 = Nilai post test kelompok eksperimen-2 setelah diberikan perlakuan

(treatment)

Q5 = Nilai pre test kelompok kontrol

Q6 = Nilai post test kelompok kontrol setelah diberi perlakuan.

3.5Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini adalah: 1. Tahap Persiapan

a. menentukan masalah yang akan diteliti dan menyusun kisi-kisi penelitian; b. melaksanakan pra-penelitian untuk mengetahui data hasil belajar peserta

didik pada mata pelajaran sosiologi;

c. menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); d. menyusun kisi-kisi instrumen;

e. menyusun instrumen; 2. Tahap Pelaksanaan

a. melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal;

(28)

43

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. melakukan penskoran;

b. mengubah skor menjadi nilai;

c. menghitung n-gain dan gain ternormalisasi;

d. melakukan uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis; 4. Kesimpulan

a. membuat interpretasi hasil penelitian;

b. membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.6Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan teknik:

3.6.1 Tes

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan tes. Menurut Arifin (2012, hlm. 118) bahwa:

“tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik”.

(29)

Dalam pelaksanaannya tes dilaksanakan dengan menggunakan pre-tes danpost-tes yang dibagi ke dalam 3 bagian kelas yaitu kelas eksperimen1, kelas eksperimen 2 dan kelas kontrol, yang berfungsi untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen1 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPSdan kelas eksperimen2 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Tes yang diberikan yaitu dengan menggunakan tes pilihan ganda (multiple choice)yang terdiri dari 30 soal dari materi masyarakat multikural.

3.6.2 Observasi partisipatif

Observasi partisipatif menurut Sugiyono (2013, hlm. 204) yaitu peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Observasi ini melibatkan langsung antara peserta didik dan peneliti untuk menganalisis perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik TPSdan teknik bertukar pasangan terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung. Peneliti melakukan observasi langsung terhadap peserta didik kelas XI IPS mengenai proses belajar sebelum dan setelah digunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dan bertukar pasangan, serta perolehan nilai hasil belajar sosiologi sebelum dan setelah perlakuan.

3.6.3 Wawancara

(30)

45

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyampaian materi pembelajaran. Sehingga pada saat dilakukan penelitian maka akan sesuai dengan langkah penelitian.

3.6.4 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan daftar nama dan daftar nilai kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung untuk dijadikan sebagai dasar pengelompokkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

3.7Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel 3.7.1 Variabel Penelitian

Peneliti menempatkan variabel penelitian dalam model pembelajaran kooperatif teknik TPS dan bertukar pasangan di tempatkan pada variabel X1 dan X2

atau variabel bebas, sedangkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di tempatkan pada variabel Y atau variabel terikat.

Gambar 3.1 Variabel X dan Y

X1

X2

(31)

Keterangan:

X1 : Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TPS

X2 : Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan

Y : Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

3.7.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Indikator

1. Model pembelajaran

kooperatifTeknik TPS (X1)

a. Perencanaan langkah-langkah

penggunaan model

pembelajaran kooperatif teknik TPS

b. Pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif teknik TPSdalam proses pembelajaran c. Intensitas penggunaan model

pembelajaran kooperatif teknik TPS dalam proses pembelajaran

2. Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan (X2)

a. Perencanaan langkah-langkah

penggunaan model

(32)

47

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan dalam proses pembelajaran

c. Intensitas penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan dalam proses pembelajaran

3. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi (Y)

c. Menyampaikan materi pada proses pembelajaran

d. Melakukan diskusi kelas dengan membagi peserta didik sesuai dengan teknik TPS dan bertukar pasangan

e. Melakukan tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi.

(33)

3.8Uji Instrumen

3.8.1 Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) menyatakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dalam penelitian ini, uji validitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus tersebut adalah:

=

�∑ −(∑ )(∑ )

{�∑ 2−(∑ 2)}{�∑ 2−(∑ 2)}

(Arikunto, 2010, hlm. 213) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi butir

∑x = Jumlah skor tiap item

∑y = Jumlah skor total item

∑x2

= Jumlah skor-skor x yang dikuadratkan

∑y2

= Jumlah skor-skor y yang dikuadratkan

∑xy = Jumlah perkalian x dan y N = Jumlah sampel

Kemudian untuk kriteria yang digunakan dalam menginterpretasikan indeks validitas tersebut adalah:

Tabel 3.4 Kriteria Validitas

(34)

49

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,006 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah sumber: Arikunto (2010, hlm. 319)

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Dalam mengetahui reliabilitas tes dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus Spearman-Brown dengan menggunakan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun rumusnya adalah:

(Arikunto, 2010, hlm. 223) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

r1/2 1/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Kemudian besarnya reliabilitas dapat diinterpretasikan dengan kriteria reliabilitas sebagai berikut:

(35)

Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,81 sampai dengan 1,000

Antara 0,61 sampai dengan 0,800 Antara 0,41 sampai dengan 0,600 Antara 0,21 sampai dengan 0,400

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sumber: Arikunto (2010, hlm. 319)

3.8.3 Uji Tingkat Kesukaran

Dalam menghitung tingkat kesukaran dari masing-masing soal, dapat digunakan rumus:

Keterangan:

P = Indeks tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar per item soal JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta

Untuk indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut: P 0,00 sampai dengan 0,30 = soal sukar

P 0,31 sampai dengan 0,70 = soal sedang P 0,70 sampai dengan 1,00 = soal mudah

(Arifin, 2011, hlm. 272)

(36)

51

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian pada tingkat perbedaan setiap butir soal, yaitu dengan rumus:

Keterangan:

D = Daya beda

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

(Irawan, 2001, hlm. 179)

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Rentang Nilai Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Semuanya tidak baik

Sumber: Arifin (2011, hlm. 274)

3.9Teknik Analisis Data

(37)

mengetahui perbedaan hasil belajar dari pre-test dan post-test dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS, teknik bertukar pasangan dan model pembelajaran konvensional. Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:

3.9.1 Uji Gain

Uji gain dilakukan untuk menentukan perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir. Hasil dari uji gain digunakan untuk gambaran mengenai peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi. Adapun rumus untuk menghitung nilai gain dan gain ternomalisasi adalah sebagai berikut:

� � �� = � − �

� �� � − � � �

(Hake dalam Nuraeni 2013, hlm. 36) Kemudian kriteria peningkatan pembelajaran berdasarkan rata-rata gain ternomalisasi:

Tabel 3.7

Kriteria Kategori Peningkatan Pembelajaran

Presentase Kategori

0,00 <<g> ≤ 0,30 Rendah

0,30 <<g> ≤ 0,70 Sedang

0,70 <<g> ≤ 1,00 Tinggi

(38)

53

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.9.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui norma atau tidaknya data yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas data mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa kemampuan peserta didik mempunyai distribusi yang normal. Adapun dalam melakukan uji normalitas data melewati beberapa tahap, yaitu.

1) Menentukan rentang (r) menggunakan rumus:

(Sudjana, 2005, hlm. 47) 2) Menentukan jumlah kelas interval, dengan rumus:

(Sudjana, 2005, hlm. 47) 3) Menentukan panjang kelas interval

(Sudjana, 2005, hlm. 47)

4) Membuat tabel nilai tes awal dan tes akhir dengan menggunakan tabel di bawah ini.

Tabel 3.8

Format Frekuensi Nilai Pre Test dan Post Test No Kelas Interval

f

i

x

i

x

i2

f

i Xi

f

i Xi

²

r= nilai tertinggi-nilai terendah

(39)

1

(Sudjana, 2005:71)

5) Menghitung rata-rata nilai tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) yaitu dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 2005, hlm. 70) Keterangan:

X = rata-rata

Σ = jumlah fi = jumlah data

xi = nilai tengah

6) Menentukan simpangan baku, dengan menggunakan rumus:

2= ∑ �

.

�−

(

.

( −1)

Keterangan: (Sudjana, 2005, hlm. 95)

S : Simpangan baku n : jumlah responden

fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi

xi : tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval

7) Menghitung harga baku (Z)

Zi= xi− x

s

(40)

55

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Z : harga baku

xi : batas kelas

x : mean (rata-rata)

s : simpangan baku

8) Menentukan luas interval (Li)

�� = �1− �2

Keterangan:

L1 : nilai peluang baris atas

L2 : nilai peluang baris bawah

9) Menentukan nilai X2(chi kuadrat)

X²=∑(Oi−Ei ) 2

Ei

Keterangan: (Sudjana, 2005, hlm. 273)

X2 : Chi kuadrat hitung Oi : data hasil pengamatan

Ei : frekuensi ekspektasi

10)Menentukan derajat kebebasan (dk) yaitu:

dk = n-1 (Sudjana, 2005, hlm. 293)

Hasil perhitungan x2hitung kemudian di bandingkan dengan x2tabel dengan

(41)

a. tingkat kepercayaan 95% b. Derajat kebebasan (dk) k – 1

c. Jika x2hitung <x2tabel, artinya data atau populasi distribusinya normal, tetapi

jika; x2hitung>x2tabel, artinya data atau populasi distribusinya tidak normal

3.9.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya variansi sampel pada populasi. Dalam menentukan homogen apa tidaknya harus melewati beberapa tahap, yaitu:

1) Menghitung variansi (S2) tiap kelompok

Variansi tes akhir (post test)

�2 =

n∑fixi 2− (fi. xi )²

n (n−1)

(Sudjana, 2005, hlm. 95)

2) Menghitung harga variansi (F)

� = 12 22

(Sudjana, 2005, hlm. 249)

3) Menghitung derajat kebebasan (dk) dk = n – 1

(42)

57

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menentukan harga Fhitung pada Ftabel dengan taraf kesalahan 5%. Jika Fhitung>

Ftabel maka varians sampel homogen, tetapi jika Fhitung< Ftabel maka varians

sampel tidak homogen.

(Sudjana, 2005, hlm. 250)

3.9.4 Uji Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini, peneliti merumuskan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen-1) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknikTPS dan kelas XI IPS-2 (eksperimen-2) SMA PGRI 1 Bandung yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Bertukar Pasangan dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, pengujian dari hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan pengujian dua pihak atau dua arah. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1) menghitung t, dengan rumus:

=

1

2

12

1

+

22 2

Keterangan: (Arikunto, 2010, hlm. 349)

1 : nilai rata-rata kelas pertama 2 : nilai rata-rata kelas kedua S1 : varians kelas pertama

(43)

n1 : jumlah responden kelas pertama

n2 : jumlah responden kelas kedua

2) Menghitung derajat kebebasan (dk), rumus: dk= n-1 (Sudjana, 2005:293)

3) Menentukan diterima atau tidaknya hipotesis berdasarkan pada kriteria dibawah ini:

a. Jika thitung > ttabel, artinya hipotesis kerja (H1) diterima dan hipotesis nol (H0)

ditolak, yaitu terdapatperbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen-1) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Jika thitung > ttabel, artinya hipotesis kerja (H2) diterima dan hipotesis nol (H0)

ditolak, yaitu terdapatperbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen-2) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Bertukar Pasangan dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Jika thitung > ttabel, artinya hipotesis kerja (H3) diterima dan hipotesis nol (H0)

(44)

59

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dengan peserta didik di kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen-2) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Bertukar pasangan.

b. Jika thitung < ttabel, artinya hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis kerja (H1)

ditolak, yaitu tidak adaperbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-3 (kelas eksperimen-1) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Jika thitung < ttabel, artinya hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis kerja (H1)

ditolak, yaitu tidak adaperbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi antara kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen-2) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Bertukar Pasangan dengan peserta didik di kelas XI IPS-1 (kelas kontrol) SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Jika thitung < ttabel, artinya hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis kerja (H1)

(45)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan penelitian di kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung, peneliti membuat simpulan dari penelitian ini, yaitu:

1) Peningkatan pada kelas kontrol atau kelas XI IPS-1 tidak begitu tinggi jika dilihat dari nilai n-gain dan gain ternormalisasi berada pada kategori rendah dan sedang. Berdasarkan hasil penelitian pada kelas kontrol, hasil belajar yang diperoleh kelas kontrol dengan melihat pada n-gain dan gain ternormalisasinya berada pada ketegori rendah dan sedang, di mana hasil belajar peserta didik belum semuanya sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM). Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran konvensional metode ceramah kurang dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan dengan mengacu pada KKM yang telah ditentukan.

2) Peningkatan pada kelas eksperimen 1 atau kelas XI IPS-3 rata-rata berada pada kategori sedang dan tinggi dilihat dari n-gain dan gain ternormalisasi. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik TPS dapat berpengaruh sehingga hasil belajar sosiologi meningkat.

(46)

82

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol yaitu berbeda secara signifikan. Hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen 1 (kelas XI IPS-3) berbeda dengan hasil belajar pada kelas control (XI IPS-1). Berdasarkan hasil uji hipotesis, peneliti menemukan bahwa model pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik, seperti pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS berbeda secara signfikan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional metode ceramah dalam pencapaian hasil peserta didik pada mata pelajaran sosiologi. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik TPS memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional metode ceramah.

5) Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen 2 dengan kelas kontrol yaitu berbeda secara signifikan. Dari Hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran yang efektif dan kreatif di kelas berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik. Maka dalam hal ini, peneliti dapat membandingkan antara perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan dengan model pembelajaran konvensional untuk hasil belajar yang diperoleh dari rata-rata hasil belajar di kelasnya berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional metode ceramah.

(47)

kooperatif teknik bertukar pasangan, maka kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TPS lebih tinggi perolehan hasil belajarnya dari kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik TPS memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, ada beberapa saran yang akan dikemukakan oleh peneliti. Saran-sarannya yaitu:

1. Bagi Peserta Didik:

Bagi peserta didik diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi dengan memperhatikan tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran tersebut dan dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai dengan arahan yang dipaparkan pendidik sebagai pembimbing.

2. Bagi Pendidik:

Pendidik dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif teknik TPS menjadi salah satu alternatif variasi model pembelajaran untuk diterapkan pada mata pelajaran sosiologi dan penggunaannya disesuaikan dengan materi yang diajarkan.

3. Bagi Sekolah:

(48)

84

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyediakan sarana dan prasarana guna menunjang proses pembelajaran terutama dalam menggunakan model pembelajaran yang kreatif yang membutuhkan alat peraga tertentu.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya:

(49)

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta.

Eggen, P., dan Kauchak, D. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Indeks

Huda, M. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Irawan, P. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka Isjoni. (2012). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Lie, A. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Malihah, E., dan Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Purwanto. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Pustaka Pelajar Rasyidin, W, dkk. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia

Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Pers Soekanto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafinfo

Persada

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

(50)

86

Puput Putri Rianti, 2014

Perbedaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair And Share (Tps) Dengan Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Taniredja T, dkk. (2013). Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta

Thobroni dan Mustofa. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Warsono & Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wulansari, D. (2009). Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama

Skripsi dan Artikel:

Novalia, R. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi. Artikel. Jambi. FKIP Universitas Jambi.

Nuraeni, Dayi. (2013). Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Siswa pada Sub Konsep Ekosistem Pantai. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi. Tidak diterbitkan

Santhi, D. W. (2009). Pengaruh penggunaan Model Cooperatif Learning Tipe Think-Pair-Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematikan Materi Pokok Operasi Bentuk Aljabar Kelas VII Semester I di SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang. UNNES.

Susanti, N. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) disertai Handout Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 2 Rao Kabupaten Pasaman. Skripsi. Sumatera Barat. STKIP PGRI.

(51)

Puput Putri Rianti, 2014

Internet:

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 Persentase Perolehan Nilai di Kelas XI IPS-1, XI IPS-2 dan XI IPS-3
Tabel 3.1 Jumlah Peserta didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 3.2 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

Perusahaan khususnya pihak manajemen selalu dihadapkan pada perencanaan pengambilan keputusan yang menyangkut berbagai macam alternative yang harus dipilih .Dalam penggambilan

Yahudi dari al-Aws, orang-orang merdeka (di kalangan) mereka dan mereka sendiri, mempunyai kedudukan yang sama dengan orang- orang yang terikat dengan piagam ini dalam loyalitas

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan sifat fisik maupun sifat kimia pada limbah tahu, mengetahui pengaruh waktu genangan terhadap

Berikut adalah dua figur yang menggambarkan penelitian linguistik terapan yang ideal dan kenyataan yang ada (Krashen, 2009: 6):.. Hal yang ideal apabila ada hubungan

Pengaruh Teknik Relaksasi Guided Imagery terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Wanita dengan Insomnia Usia 20-25 Tahun.. Jurnal Kesehatan

Dengan memanfaatkan informasi sebaik-baiknya kita dapat belajar dari Negara-negara lain tentang kemajuan-kemajuan yang mereka peroleh untuk kita sesuaikan dengan kepentingan

Pembahasan tentang proses pembangunan tidak dapat dan tidak boleh jauh dari besar dan mendesaknya berbagai masalah yang mengancam masyarakat