• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia Minyak Atsiri - Teknik Ekstraksi

N/A
N/A
Teman Dosenmu

Academic year: 2024

Membagikan "Kimia Minyak Atsiri - Teknik Ekstraksi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Ekstraksi Minyak Atsiri Skala Laboratorium

2023

Kimia Minyak Atsiri

(2)

Pendahuluan

Minyak atsiri umumnya diekstraksi secara konvensional menggunakan metode distilasi, ekstraksi, dan pressing .

Namun, penggunaan metode tersebut mempunyai beberapa kelemahan. Salah satunya rendemen minyak yang rendah, biaya yang cukup tinggi karena membutuhkan energi

yang besar dan penggunaan pelarut yang banyak.

Oleh karena itu, pengembangan metode ekstraksi minyak atsiri yang efisien dan efektif terus dilakukan seiring dengan meningkatnya permintaan minyak atsiri di pasaran.

Beberapa metode yang diusulkan dan telah diuji coba dalam skala laboratorium adalah

sebagai berikut.

(3)

Microwave-assisted Extraction

METODE EKSTRAKSI

Supercritical Fluid Extraction

Ultrasound-assisted Extraction

Enzyme-assisted Extraction

(4)

SUPERCRITICAL FLUID EXTRACTION (SFE)

(Ahmad, et.al 2019)

Ekstraksi sampel dilakukan dengan memanfaatkan fluida bertekanan dan temperatur tertentu sehingga mampu menghancurkan sampel tanpa merusak

senyawa aktif yang menjadi target ekstraksi.

Fluida yang berada pada kondisi temperatur dan tekanan di atas titik kritisnya.

Fluida padat yang mempunyai kerapatan mirip cairan, sedangkan viskositas dan difusivitasnya mirip gas. Contohnya adalah

CO2.

SUPERCRITICAL FLUID PRINSIP SFE

Gambar 1a. HA221-50-06 supercritical fluid extraction system Gambar 1b. Skema sistem SFE

(5)

SUPERCRITICAL FLUID EXTRACTION (SFE)

(Guo, et.al 2022)

Gambar 1b. Skema sistem SFE

Iradiasi Microwave

Ekstraksi CO

2

Superkritis

Distilasi Molekuler

Film Tipis

400g Sampel kering dalam 8 cawan petri dimasukkan dalam oven microwave selama 5 menit pada variasi daya 400, 600, 800, 1000, 1200 W. Selanjutnya sampel digiling menjadi bubuk (180-600μm )

Sampel diletakkan dalam wadah ekstraksi dan disegel.

Sistem sirkulasi air dihidupkan untuk memanaskan wadah.

Katup tangki CO2 dibuka, pompa plunger dioperasikan.

Temperatur, Tekanan dan waktu ekstraksi diatur sesuai desain eksperimental

Ekstrak dimasukkan dalam sistem distilasi molekuler film tipis yang dilengkapi dengan perangkap

pendingin, evaporator integral, dan sistem vakum.

(6)

Enzyme-assisted extraction

Gambar 2a. Trichoderma viride

Penggunaan enzim dilakukan sebagai perlakuan pendahuluan sebelum sampel

diekstraksi secara distilasi uap.

Hal ini bertujuan untuk mendegradasi dinding sel sampel agar minyak atsiri

dapat terekstrak maksimal.

Prosedur Fermentasi :

Sampel kering difermentasi dalam erlenmeyer berisi kultur

mikroorganisme dan aquades dengan perbandingan 2 : 1 : 10, selama 6 hari.

Perangkat fermentasi dilengkapi dengan kondensor yang berfungsi mengurangi penguapan senyawa volatil sampel dan

inlet udara penyuplai oksigen bagi mikroorganisme

Gambar 2b. Perangkat Fermentasi T. viride merupakan spesies fungi

yang memproduksi enzim lignoselulosa. Enzim ini dapat mendegradasi lignin dan selulosa

penyusun dinding sel tumbuhan.

(Indira, et.al 2021)

(7)

Enzyme-assisted extraction

Prosedur Distilasi:

Sampel terfermentasi selanjutnya diekstraksi secara distilasi uap selama 4 jam.

Campuran distilat dan minyak dipisahkan menggunakan corong pisah dengan bantuan

ekstraktan 100ml DCM.

Selanjutnya DCM diuapkan dengan rotavapor pada temperatur 360C, 80 rpm untuk

mendapatkan minyak atsiri.

Gambar 2c. Perangkat Distilasi Uap

Penting !

Pemilihan mikroorganisme sangat menentukan rendemen minyak karena

mikroorganisme tertentu tidak hanya menghasilkan enzim untuk mendegradasi dinding sel namun juga mengubah senyawa

aktif dalam metabolit sekunder.

Perlakuan Rendemen

Tanpa

Pre-treatment 1,31%

Pre-treatment dengan

T.viride 3,47%

Tabel 1. Perbandingan Perolehan minyak atsiri daun Malaleuca leucadendra L.

(Indira, et.al 2021)

(8)

Microwave-assisted Extraction (MAE)

(Li, et.al 2023)

MAE adalah proses ekstraksi yang memanfaatkan energi gelombang mikro ( microwave)

untuk memanaskan pelarut dan sampel secara cepat.

Umumnya ekstraksi ini berlangsung selama 15-30 menit dengan penggunaan

pelarut 10-30ml.

(Eskilsson & Bjorklund, 2000)

Gambar 3a. Skema Perangkat MAE (SLMHD)

Umumnya, ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan menggabungkan penggunaan

teknologi microwave dan hidrodistilasi.

Teknik ini dinilai lebih efisien dari hidrodistilasi

konvensional karena waktu ekstraksi relatif lebih cepat dan volume pelarut yang lebih sedikit. Teknik ini disebutjuga

Solvent-less Microwave- assisted Hydrodistillation

(SLMHD).

(9)

Microwave-assisted Extraction

(Li, et.al 2023)

Gambar 3b. Skema Perangkat MAE (SLMHD)

Prosedur :

Sampel kering dan aquades (1:2) dimasukkan dalam labu alas bulat yang ada di dalam oven microwave yang terhubung dengan ekstraktor

Clevenger dan kondensor.

Tabung penampung pada ekstraktor Clevenger diisi dengan 1ml

Petroleum Ether (Td=30-60C).

Oven microwave diatur pada daya 540W selama 40 menit.

Perlakuan Rendemen

HD 6.07 mL/kg DW

SMLHD 7.22 ± 0.31 mL/kg DW

Tabel 2. Perbandingan Perolehan minyak atsiri daun Chrysanthemum indicum var aromaticum

(10)

Ultrasound-assisted Extraction (UAE)

(Ye, et.al 2023) UAE adalah teknik ekstraksi yang

menggunakan efek kavitasi akustik yang disebabkan oleh pembentukan kavitasi

akustik dalam pelarut dan runtuhnya gelembung mikro asimetris yang

menghasilkan energi dalam jumlah besar, menghasilkan jet mikro, gelombang

kejut, gaya geser tinggi dan panas.

(Leong, et.al, 2022)

Gambar 4a. Skema Perangkat UEA

(11)

Ultrasound-assisted Extraction

(Ye, et.al 2023)

Gambar 4b. Skema Perangkat UMPDD

Ye dkk. (2023) memodifikasi perangkat ekstraksi minyak atsiri Mellissa officinalis L. berbasis UEA yang disebut

Ultrasound and microwave-assisted proprietary distillation device hydrodistillation (UMPDD).

Perangkat disamping terdiri dari 3 bagian :

Penangas ultrasonik (b), oven termodifikasi (c), dan labu alas bulat (a) beserta perangkat PDD (d).

(12)

Ultrasound-assisted Extraction

(Ye, et.al 2023)

Gambar 4b. Skema Perangkat UMPDD

Sampel serbuk kering ditambahkan dengan aquades secukupnya diletakkan dalam penangas air pada suhu 250C selama 30 menit lalu dikenai gelombang ultrasonik selama 30 menit frekuensi 45Hz daya 180W.

Campuran tersebut dipindahkan ke dalam microwave dan dihubungkan ke ekstraktor.

Microwave diatur pada frekuensi 50Hz dan daya 420W, ekstraksi berlangsung selama 60

menit.

Minyak yang diperoleh ditampung dan disimpan dalam vial tersegel pada suhu -

20oC hingga pengujian berikutnya.

1

2

3

(13)

Ultrasound-assisted Extraction

(Ye, et.al 2023)

Perlakuan Rendemen

UMPDD 0,208 ± 0.010%

ETC n/a

MTC 0,055 ± 0.026%

EPDD 0,119 ± 0.050%

MPDD 0,171 ± 0.004%

Gambar 4b. Skema Perangkat ETC (B), MTC (C), EPDD (D), MPDD (E)

Note :

ETC : Electric furnace heating assisted traditional Clevenger hydrodistillation MTC : Microwave-assisted conventional Clevenger hydrodistillation

EPDD : Electric furnace heating assisted proprietary distillation device hydrodistillation MPDD : Microwave-assisted proprietary distillation device hydrodistillation

Tabel 3. Perbandingan Perolehan minyak atsiri Mellissa officinalis L. (aerial parts)

(14)

Penutup

Peningkatan perolehan minyak atsiri dapat dilakukan dengan memberikan

pre-treatment terhadap sampel dan mengekstraksi dengan kombinasi metode konvensional dan modern.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengambilan minyak atsiri dari sel tumbuhan dalam waktu singkat dan penggunaan pelarut yang relatif lebih

sedikit (solvent-less).

(15)

Ahmad, T., Masoodi, F.A., Rather, S.A., Wani, S.M., Gull, A. 2019. Supercritical Fluid Extraction : A Review. J. Biol. Chem. Chron, 5(1), 114-122.

Eskilsson, C.S., Bjorklund, E. 2000. Analytical scale microwave-assisted extraction. Journal of Chromatography A 902, 227-250.

https://doi.org/10.1016/S0021-9673(00)00921-3

Guo, T., Hao, Q., Nan, Z., Wei, C., Liu, J., Huang, F., Wan. C. 2022. Green extraction and separation of Dendranthema indicum essential oil by supercritical carbon dioxide extraction combined with molecular distillation. Journal of Cleaner Production 376, 134208.

https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2022.134208

Indira, T. I., Burhan, K. H., Manurung, R., Widiana, A. 2021. Enhancement of Essential Oil Yield from Melaleuca leucadendra L. Leaves by Lignocellulose Degradation Pre-Treatment Using Filamentous Fungi. Journal of Bioresources and Bioproducts 6, 379-386.

https://doi.org/10.1016/j.jobab.2021.02.010

Leong, Y.K., Chen, C., Varjani, S., Chang J. 2022. Producing fucoxanthin from algaeRecent advances in cultivation strategies and downstream processing. Bioresource Technology 344, 126170. https://doi.org/10.1016/j.biortech.2021.126170

Li, S., Chen, L., Zhou, Y. 2023. Essential oil obtained from Chrysanthemum indicum var. aromaticum leaf using solvent-less microwave irradiation- induced hydrodistillation and extraction in situ. Sustainable Chemistry and Pharmacy 36, 101259. https://doi.org/10.1016/j.scp.2023.101259 Ye, R., Tian, K., Hu, H., Li, P., Tian, X. Extraction process optimization of essential oil from Mellissa officinalis L. using a new ultrasound-microwave

hybrid-assisted Clevenger hydrodistillation. Industrial Crops & Products 203, 117165. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2023.117165

Daftar Pustaka

(16)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait