• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Pegawai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kinerja Pegawai "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL KANTOR

GUBERNUR PROVINSI SUL-SEL DI MAKASSAR

Citra ayu hidayana1, Sukardi2, Dyan fauziah suryadi3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aims at finding out the effect of interpersonal relationship on the employee’s perfoermance in Public Relations and Protokol Bureau of the Governor’s Office of South Sulawesi Province . This research is expected to be used as a reference for policy making to improve good communication of employees in Public Relations and Protocol Bureau of the Governor’s Office of South Sulawesi Province and is also expected to be able to give references related to human resource management, especially in interpersonal relationship. The sample used in this research was 88 people. This research used a validity and reliability test and then analized by simple linear regression formula. The results of this research showed that there was an influence between interpersonal relationship on employee’s performance in publik Relations and Protocol Bureau of the Governor’s Office of South Sulawesi Province

Keywords: employee relations, performance

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti yang diketahui manusia adalah makhluk sosial dimana saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia pekerjaan tentu kita tidak dapat melakukan melakukan itu semua sendiri apalagi pada sebuah institusi yang tentu saja di dalamnya terdapat banyak pegawai pegawai yang bekerja. Kita dihadapkan dengan orang yang berbeda-beda serta dengan karakter yang berbeda pula. Perbedaan usia pegawai juga yang sangat mempengaruhi sebuah komunikasi dalam sebuah institusi.

Dengan menjalin komunikasi yang baik tentu saja kita dapat mengetahui karakter atau watak orang yang berada di lingkungan sekitar kita yang menyangkut masalah pekerjaan, tentu saja kita harus tahu bahwa rekan kerja kita seperti apa dan bagaimana, agar dalam melakukan pekerjaan kita dapat mengerjakannya dengan nyaman dan tidak ada kendala karena saling membantu.

Memang diakui dalam membangun hubungan dengan orang lain merupakan hal yang gampang-gampang susah, terlebih dalam sebuah institusi/perusahaan. Oleh karena itu

terciptalah hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal merupakan hubungan kita dengan satu atau dua orang lebih yang menciptakan sikap dan perilaku indivudu- individu tertentu. Dalam dunia kerja hubungan interpersonal dengan orang lain sangatlah diperlukan karena merupakan tolak ukur kenyamanan dalam melakukan pekerjaan, jika hubungan kita baik dengan orang yang disekitar secara otomatis kita merasa nyaman dan juga dapat mempercepat proses kerja kita, kenapa demikian karena jika kita mengalami kesulitan tidak ada rasa segan atau malu untuk bertanya.

Hubungan interpersonal yang baik adalah ketika kita dapat berkomunikasi dengan jarak yang tidak begitu jauh serta dapat menerima atau mengirim pesan secara bersamaan serta spontan baik lisan maupun tulisan.

Tentu untuk dapat bertahan di tengah- tengah orang banyak setiap orang harus mampu memposisikan diri dengan siapa dan dimana serta melihat faktor-faktor yang ada di sekitarnya. Keberhasilan kita dalam menjalin komunikasi yang baik tergantung bagaimana cara kita memulai dengan orang lain karena tentu saja kalau semua berawal dari diri sendiri

(2)

atau pribadi, bagaimana kita dapat memahami orang tersebut dan tidak mengedepankan rasa egois dalam berinteraksi. Dalam menciptakan hubungan interpersonal yang baik tentu saja memiliki tahap-tahap yaitu pembentukan atau dimaksud dengan perkenalan, peneguhan hubungan yang merupakan keakraban atau pemenuhan kasih sayang.

Berkaitan dengan pentingnya hubungan interpersonal kinerja pegawai,hal ini yang menjadi perhatian institusi pemerintahan pada Biro Humas Dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel, yakni sebuah institusi pemerintahan yang terdapat di kantor Gubernur Provinsi Sulsel yang mengurus tentang penyiapan rumusan kebijakan dan pelayanan administrasi di bidang informasi dan pemberitaan, pengelolaan pengaduan serta protokol dan dokumentasi, pelaksanaan kajian analisis evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang informasi dan pemberitaan, pengelolaan pengaduan serta protokol dan dokumentasi, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh asisten administrasi umum sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk mengantisipasi kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang baik maka sebaiknya lebih meningkatkan komunikasi dan saling mengerti terlebih lagi pada karyawan yang mungkin umurnya jauh lebih beda maka tentu tingkat kesensitivan yang sangat tinggi.

Alasan peneliti mengambil instansi ini, karena Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel merupakan suatu instansi pemerintahan yang ada di pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan dan berperan penting dalam berjalannya sistem pemerintahan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul penelitian Hubungan Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Di Biro Humas Dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.

Maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah hubungan antar pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel?

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh hubungan Antar Pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.

Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi pengambilan kebijakan dalam upaya meningkatkan komunikasi yang baik dengan sesama pegawai, Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia khususnya dalam hubungan interpersonal

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Robbins dalam Ansar (2015) hubungan interpersonal adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi sebagai motivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis, dan sosial.

Wibowo (2013) juga mengatakan pentingnya komunikasi interpersonal dalam organisasi, orang dengan keterampilan komunikasi yang baik membantu kelompok membuat lebih banyak keputusan inovatif.

Menurut Siagian dalam Ansar (2015) hubungan interpersonal adalah keseluruhan hubungan, baik yang bersifat formal maupun informal yang perlu diciptakan dan dibina dalam suatu organisasi sehingga tercipta suatu teamwork yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan.

Dyan (2018) mengatakan kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang brelaku untk suatu pekerjaan.

Mathis dan jackson dalam Priansa (2017) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah hal-hal yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai dalam mengemban pekerjaannya. Bernardin dan Russel dalam Priansa (2017) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan pada pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu. Hasil kerja tersebut merupakan hasil kemampuan, keahlian, dan keinginan yang dicapai.

Menurut Robbins dalam Priansa (2017) berkaitan dengan banyaknya upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaannya.

(3)

Sinambela dkk dalam Priansa (2017) menyatakan bahwa kinerja adalah kemampuan pegawai dalam melakukan keahlian tertentu.

Kinerja pegawai sangatlah perlu sebab dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur, serta ditetapkan secara bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan.

Harsuko dalam Priansa (2017) menyatakan bahwa kinerja adalah sejauh mana seseorang telah melaksanakan strategi perusahaan, baik dalam mencapai sasaran khusus yang berkaitan dengan peran perseorangan dan/atau dengan memperlihatkan kompetensi yang dinyatakan relevan bagi perusahaan.

Menurut Tyson dan Jackson dalam Priansa (2017) meningkatkan kinerja merupakan konsep sederhana, tetapi penting.

Konsep tersebut di dasarkan pada ide bahwa sebuah tim akan meningkat dengan cepat dan terus menerus dengan cara meninjau kebershasilan dan kegagalan nya, ada empat tahap dalam meningkatkan kinerja yaitu:1) Memulai tugas–tugas yang telah dikerjakan oleh kelompok dan membiarkan tim mengidentifikasi faktor-faktor signifikan yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan dan tugas-tugas yang merintangi keberhsailan;

2) Dari faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan, pilihlah yang praktis dan buang yang tidak mempunyai nilai; 3) Kelompok menyetujui cara membuat faktor-faktor tersebut dengan tepat dan menyingkirkan yang lain; 4) Analisis tersebut tidak hanya dilakukan pada tingkat kelompok, tetapi juga pada tingkat individual.

Zaharaet al (2011) meneliti tentang Faktor-Faktor Motivasi Kerja: Supervisi penghasilan, dan Hubungan Interpersonal Memengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana.

Penelitian menggunakan proportionate random sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu 100 orang, hasil penelitian ini menunjukkan subvariabel yang ada hubungan dengan kinerja perawat yaitu:

Hubungan Interpersonal (OR=4,345)

H1 H0 Sumber : Sugiono, 2018

Menurut Sugiyono (2018) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan.

H1 = Hubungan Interpersonal H0 = Kinerja pegawai

Belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum terjawab secara empirik.

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu maka penulis menuliskan hipotesis bahwa hubungan interpersonal dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Desain penelitian ini berawal dari masalah yang bersifat kuantitatif dan membahas yang ada pada rumusan masalah. Rumusan masalah dinyatakan pada kalimat pertanyaan. kemudian peneliti menggunakan teori untuk menjawabnya. Desain penelitian harus spesifik, jelas, dan rinci. Desain penelitian menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen ( Y ) hubungan Interpersonal dan variabel ( X ) kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dan di olah dengan menggunakan program SPSS. Adapun lokasi penelitian dan waktu penelitian dilakukan pada Biro Humas Dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi di Jalan Urip sumoharjo No 269, Panaikang.

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli s/d Agustus 2019.

Adapun data penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut nurjannah (2017) data kuantitatif adalah data yang berupa keterangan, penjelasan dari hasil interview, wawancara, atau observasi dilapangan yang tidak berupa angka-angka dan diolah untuk mendukung penjelasan dalam analisis. Jenis data ini diperoleh dari data primer. Data

Hubungan

Interpersonal (X)

Kinerja Pegawai

(Y)

(4)

kualitatif menurut Sugiyono (2018) data kualitatif adalah data yang bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan /simultan.

Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, menurut Indrianto dan Supomo (2014) data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berubah opini subjek dengan kata lain orangnya secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap sesuatu benda atau fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data sekunder menurut Indrianto dan Supomo (2014) data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Teknik pengumpulan data dalam mendapatkan data yang relevan, maka peneliti menggunakan kuesioner, menurut Yasni,S.W (2017) suatu pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang di isi oleh responden itu sendiri. Kuisioner penelitian mengacu pada model skala likert yang merupakan jenis skala untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, persepsi sosial seseorang atau kelompok orang dengan menggunakan ketegori jawaban. Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) dokumentasi adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program.

Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2018) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, di pelajari lalu di tarik kesimpulannya. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di biro humas dan protokol kantor gubernur provinsi Sul-sel yang berjumlah 113 orang.

Menurut Indrianto dan Supomo (2014) sampel

merupakan sebagian dari elemen populasi, sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus slovin dalam menarik sampel sebanyak 88 responden. dimana ke 88 responden merupakan pegawai di Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

𝑛 =

𝑁

1+𝑁.𝑒2

… … … . (1) = 113 𝑥 0,0025

= 0,2825 = 1 + 2825 = 113

1,2825

= 88,109161793

Variabel Penelitian, Variabel penelitian yang di gunakan peneliti untuk menjawab hipotesis yang peneliti ajukan adalah: Variabel dependen, merupakan variabel yang dapat mempengaruhi, dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah hubungan interpersonal (X). Indikator penilaiannya adalah seberapa baik hubungan yang terjalin antara sesama pegawai.

Variabel independen, adalah variabel yang dipengaruhi oleh variable dependen.

Pada penelitian ini variabel independen yang di gunakan adalah kinerja pegawai (Y).

Indikatornya penilaiannya adalah seberapa cepat pegawai dapat menyelesaikan tugas yang di berikan.

Teknik analisis data uji validitas data dan uji reliabilitas menurut Sugiyono (2018) uji validitas adalah instrumen uji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Misalnya instrumen untuk mengukur kinerja sekelompok pegawai, maka kriteria kinerja pada instrumen tersebut dibandingkan dengan catatan-catatan dilapangan (empiris) tentang kinerja dalam instrumen dengan fakta dilapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas yang tinggi.

Menurut Sugiyono (2018) uji realibilitas adalah uji instrumen secara eksternal dan intetnal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-reatest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal realibilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistitensi butir butir yang ada pada instrumen dangan teknik tertentu.

(5)

Analisis regresi linear sederhana menurut Sujarweni (2015) regresi linear sederhana adalah regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel independen. Dalam penelitian ini peneliti mengelola data menggunakan teknik SPSS (Statistical Product And Service Solutions) Versi 23. Menurut Sujarweni (2015) SPSS adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk membantu pengolahan, perhitungan, dan analisis data secara statistik. SPSS mengalami perkembangan dari versi 6.0 dan masih akan terus berkembang lagi.

Persamaan Regresi liniear sederhana adalah sebagai berikut: Y=a+bX

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunya nilai tertentu.

Definisi Operasional Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terjalin antara satu atau dua orang lebih. Kinerja pegawai merupakan tingkat keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasakan tabel uji validasi diatas dapat diketahui bahwa semua pernyataan valid, karena r – hitung > r – tabel, maka dalam penelitian ini semua pernyataan kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardiz ed Coefficients

Standard ized Coefficie

nts t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) 15.25

0 5.835 2.61

4 .001 HUBUNGA

N_INTERPE RSONAL

.613 .135 .440 4.54 6 .000 a. Dependent Variable: KINERJA_PEGAWAI

Berdasarkan tabel uji regresi linear sederhana di atas maka diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :

Keterangan :

Y :Kinerja Pegawai

X :Hubungan Interpersonal A :Konstan

b :Koefisien Regresi Hubungan Interpersonal (variabel bebas)

Y = 15,250 + 0,613X

Tabel 4.10 : Uji Koefisien Korelasi Model Summary

Model

R

R Squ

are

Adjust ed R Square

Std. Error of the Estimate

1

.4 4 0

a

.19

4 .184 3.59160

a. Predictors: (Constant),

HUBUNGAN_INTERPERSONAL Berdasarkan tabel 8 uji koefisien korelasi diatas maka dapat dijelaskan atau interpretasinya sebagai berikut :

1) Nilai R (korelasi) menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan antara variabel bebas (hubungan interpersonal) dan variabel terikat (kinerja pegawai) sebesar 0,44 atau 44% nilai korelasi ini berada di antara ± 0,41 hingga ± 0,60 dan bernilai positif ini berarti bahwa hubungan antara interpersonal terhadap kinerja pegawai yaitu kuat, signifikan, dan searah, sesuai dengan tabel koefisien korelasi pada bab sebelumnya.

2) Nilai R Square (determinasi) menunjukkan bahwa 81% variasi dari variabel terikat (kinerja pegawai) dapat diterangkan atau dijelaskan oleh variabel bebas (hubungan interpersonal) sedang sisa nya 19% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak diketahui.

Dengan demikian hasil penelitian ini menyatakan bahwa adanya pengaruh antara hubungan interpersonal terhadap kinerja pegawai di Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai Hubungan Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Di Biro Humas Dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(6)

Hubungan interpersonal menunjukkan pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel dengan dibuktikan oleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (4.546 >1.98793) dalam hal ini thitung bernilai positif yang berarti pengujian hipotesis dilakukan disebelah kanan selain itu ditandai dengan nilai R (korelasi) sebesar 0,44 atau 44% serta koefisien determinasi (R2) sebesar 81% hal ini menunjukkan bahwa hubungan interpersonal berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel. Maka rumusan masalah yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian penulis. Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang diberikan, yaitu:

1.) Diharapkan Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel dapat lebih menjalin hubungan interpersonal di antara pegawai agar terjalin hubungan kerjasama yang baik, sehingga dapat memberikan kinerja yang baik pula. 2) Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih spesifik dalam membahas hubungan interpersonal terhadap kinerja pegawai Biro Humas dan Protokol Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.

DAFTAR PUSTAKA

Armansyah A. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan.Tesis Tidak Dipublikasikan.

Makassar: Yayasan Pendidikan Ujung Pandang

Demmanappa (2017). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Siloam Di Makassar. Skripsi Tidak Dipublikasikan.Makassar: Yayasan Pendidikan Ujung Pandang

Donni J.P. (2017). Manajemen Kinerja Kepegawaian.Bandung:Pustaka setia Edison, Anwar & Komariyah. (2018).

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung:Alfabeta

Emiliana A. (2018). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Makassar Kota Makassar.

Gomes. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI

Indriyantoro,N & Supomo B. (2014). Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

M Chairul A. (2015). Pengaruh Hubungan Interpersonal Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja, Dosen, Pegawai Pada Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.Jurnal Equity. ISSN 0216- 9533. Vol 9. No. 1. Juni 2015

Amir F.M. (2015). Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media

Muhammad M. (2019). Pengaruh Budaya Kerfja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero).

Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Makassar: Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Nurjannah. (2017). Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Penjualan Mie Sejati Pada CV Surya Mandiri Dimakassar. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Makassar: Yayasan Pendidikan Ujung Pandang

Siagian. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua puluh Lima.

Jakarta: Bumi Aksara

Sinambela. (2018).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Suryadi D F. (2018) Pengaruh Motovasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT XYZ. Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi. Vol 14. No 1. Diakses tanggal 5 Oktober 2019. Dikutip dari http://ojs.stkip-

ypup.ac.id/index.php/equity/issue/vie w/8/Dyan%20Fauziah%20Suryadi Sugiyono. (2018). Metode Penelitian

kuantitatif, kualitatif, dan R&D Bandung: CV. Alfabeta.

(7)

Sujarweni V.W. (2015). Metodologi Penelitian

Bisnis Dan Ekonomi.

Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Sujarweni V.W. (2015). Statistik Bisnis dan Ekonomi. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Usman, B.(2013). Pengaruh Komunikasi Intra Personal terhadap Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika. Vol. 10. Nomor 1. Diakses tanggal 15 Juni 2019, melalui https://jurnal.univpgri- palembang.ac.id/index.php/Ekonomik a/article/view/2754/2552

Wahjono S.I. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan ketiga.Jakarta:

Salemba Empat.

Wibowo. (2013). Perilaku Dalam Organisasi.

Cetakan Pertama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Yasni R.W. (2017). Pengaruh Gaji Dan Tunjangan Terhadap Motivasi kerja Pegawai Pada Kantor UPTD Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan. skrips Tidak Dipublikasikan. Makassar:

Yayasan Pendidikan Ujung Pandang Yudhi T. (2018). Analisis Hubungan

Komunikasi Dan Pelatihan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bali Maspintjira Amc Di Makassar. skripsi Tidak Dipublikasikan. Makassar:

Yayasan Pendidikan Ujung Pandang Zahara, Sitorus & Sabri. (2011). Faktor-

Faktor Motivasi Kerja: Supervisi, Penghasilan, dan Hubungan Interpersonal Memengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol 14. No.

2. Diakses Tanggal 2 Juli 2019. Di kutip dari https://scholar.google.com

Referensi

Dokumen terkait

die 21ste eeu • ’n Bestekopname van suksesse en mislukkings die afgelope 100 jaar • ’n Bestekopname van suksesse en mislukkings sedert 1994 • Hoe Afrikaans se demografi ese profi el

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 Apakah karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja