• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis karakteristik individu dan budaya organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis karakteristik individu dan budaya organisasi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS

PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI SUL-SEL

Flaviana Yotin1, Taufik Thahir2, Dyan Fauziah Suryadi3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1Flafianayotin@gmail.com, 2Taufikthahir512@gmail.com, 3dyanfausiah@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine and analyze the effect of individual characteristics and organizational culture on employee performance at the investment office and one-door integrated service prov. South Sulawesi. The data collection method used is a questionnaire. The analytical method used in this study is a qualitative and quantitative descriptive analysis using statistical tests, namely the t test, f test, multiple linear regression analysis and the coefficient of determination with the help of SPSS. The results showed that individual characteristics and organizational culture significantly influence employee performance in the investment office and integrated one-stop service prov. South Sulawesi with a positive direction with a coefficient value of 55.7%.

Keywords: individual characteristics, organizational culture, employee performance.

PENDAHULUAN

Setiap pegawai mempunyai karaktristik yang berbeda-beda yang disebabkan oleh beberapa hal, misalnya latar belakang sikap, kemampuan, dan faktor lainnya dari pegawaiitu sendiri. Keberagaman prilaku tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan organisasi. Karakteristik invidu memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kinerja pegawai. Individu membawa nilai nilai yang melekat dalam diri yang terbentuk oleh lingkungan dimana ia tinggal, nilai-nilai tersebutlah yang nantinya dibawah dalam situasi kerja. Oleh karena itu nilai-nilai dari setiap individu yang berbeda–beda, satu dengan yang lainnya harus diketahui oleh suatu organisasi agar dapat digunakan untuk menilai pegawai yang potensial.

Setiap individu yang tegabung didalam sebuah organisasi memiliki budaya yang berbeda, disebabkan mereka memiliki latar belakang budaya yang berbeda, namun semua perbedaan itu akan dilebur menjadi satu didalam sebuah budaya yaitu budaya organisasi, utuk menjadi sebuah kelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi sebagaimana yang telah disepakati bersama sebelumnya, tetapi dalam proses

tersebut tidak tertutup kemungkinan ada individu yang bisa menerima dan juga yang tidak bisa menerimanya, yang mungkin bertentangan dengan budaya yang dimilikinya.

Budaya memberikan identitas bagi para anggota organisasi dan membangkitkan komitmen terhadap keyakinan dan nilai yang lebih besar dari dirinya sendiri. Meskipun ide- ide ini telah menjadi bagian budaya itu sendiri yang bisa datang di manapun organisasi itu berada. Suatu organisasi budaya berfungsi untuk menghubungkan para anggotanya sehingga mereka tahu bagaimana berinteraksi satu sama lain.

Organisasi merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain, apabila salah satu dari sub sistem tersebut rusak, maka akan mempengaruhi sub-sub sistem yang lain.

Sistem tersebut dapat berjalan dengan semestinya jika individu-individu yang ada di dalamnya berkewajiban mengaturnya, yang berarti selama anggota atau individunya masih suka dan melaksanakan tanggung jawab sebagaimana mestinya maka organisasi tersebut akan berjalan dengan baik.

Setiap individu yang tergabung didalam sebuah organisasi memiliki budaya yang berbeda, disebabkan mereka memiliki latar belakang budaya yang berbeda, namun semua

(2)

perbedaan itu akan dilebur menjadi satu di dalam sebuah budaya yaitu budaya organisasi, untuk menjadi sebuah kelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi sebagaimana yang telah disepakati bersama sebelumnya, tetapi dalam proses tersebut tidak tertutup kemungkinan ada individu yang bisa menerima dan juga yang tidak bisa menerimanya, yang mungkin bertentangan dengan budaya yang dimilikinya.

Kinerja mempunyai arti penting bagi pegawai, adanya penilaian kinerja berarti pegawai mendapat perhatian dari atasan, disamping itu akan menambah gairah kerja pegawai karena dengan penilaian kinerja ini mungkin pegawai yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi, sebaliknya pegawai yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan.

Kinerja yang dimiliki oleh Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan pada hakikatnya merupakan suatu keharusan dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Pegawai akan bersedia bekerja dengan penuh semangat apabila merasa kebutuhan baik fisik dan non fisik terpenuhi.

Kinerja instansi sangat ditentukan oleh kinerja pegawai yang menjadi ujung tombak prusahaan itu. Begitu pula yang terjadi di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan.

Dengan kesadaran para pegawai ataupun pimpinannya akan pengaruh positif buaya organisasi terhadap produktivitas organisasi akan memberikan motivasi yang kuat untuk mempertahankan, memelihara, dan mengembangkan budaya organisasi yang dimiliki, sehingga merupakan daya dorong yang kuat untuk kemajuan organisasi tersebut.

Seperti halnya yang terjadi pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan yang dimana instansi ini bergerak dalam unsur pelaksanaan pemerintah di bidang penanaman modal yang dipimpin seorang Kepala Dinas, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari pegawai terikat pada budaya atau aturan yang ada dan menjadi kebiasaan yang berlaku dalam instansi tersebut kinerja yang baik sangat dibutukan agar tujuan instansi tersebut terpenuhi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan

judul: “Analisis karakteristik individu dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pinttu Prov. Sulawesi Selatan”.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan? 2) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan? 3) Apakah karakteristik individu dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu?

masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1)Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karateristik individu terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Tepadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan. 3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov.

Sulawesi Selatan.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Manfaat praktis:Sebagai bahan pertimbangan atau informasi bagi pihak manajemen dan pimpinan Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan dalam usaha peningkatan kinerja pegawai. 2) Manfaat teoritis Memberikan gambaran mengenai kondisi sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga apabila ada yang menjadi kelemahan dapat diambil kebijakan yang tepat sehingga menjadi suatu kekuatan baru bagi organisasi.

3) Menjadi bahan pertimbangan, pemikiran dan saran yang bermanfaat bagi instansi terkait. 4) Dapat menjadi acuan dan bahan pembelajaran serta referensi bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian dengan judul atau materi yang sama.

(3)

TINJAUAN LITERATUR

Susanti (2016) mengungkapkan bahwa karakteristik individu adalah melipitu karakteristik biografis, kemampuan, keperibadian, proses belajar, persepsi, sikap, dan kepuasan kerja. Jacobis (2017) mengungkapkan bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlah atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Karakteristik individu adalah karakter seorang individu yang mempunyai sifat khas sesuai perwatakan tertentu Hajati (2018).

Stoner dalam buku Nawawi Uha (2017) mengungkapkan bahwa budaya merupakan sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu utnuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu.Robbins dalam buku Edison (2017) organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan.

Mangkunegara (2017) pengertian budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota- anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

Menurut Zwell dalam buku Sedarmayanti (2017) mengungkapkan bahwa budaya organisasi adalah pandangan hidup organisasi dihasilkan melalui pergantian generasi pegawai. Budaya mencakup siapa kami, apa yang kita percaya, dan apa yang kita lakukan. Robbins dalam Zainal Abidin (2014) mengungkapkan bahwa budaya organisasi adalah persepsi bersama yang dianut oleh anggota organisasi; suatu sistem dan makna bersama.

Menurut Phegan dalam Wibowo (2016) budaya organisasi merupakan tentang bagaimana orang merasakan tentang melakukan pekerjaan baik dan apa yang membuat peralatan dan orang berkerja bersama dalam harmoni.

Priansa (2017) kinerja merupakan perwujudan atas pekerjaan yang telah dihasilkan atau diemban pegawai. Hasil tersebut tercatat dengan baik sehingga tingkat

ketercapaian kinerja yang seharusnya dan hal- hal yang tejadi dapat di evaluasi dengan baik.

Menurut Prawirosentono dalam Zainal Abidin (2014) mengungkapkan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompk orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas, serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Robbins dalam buku Bintoro dan Daryanto (2017) mengungkapkan bahwa kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaannya.

Sedangkan menurut Nawawi dalam buku Suparno Eko Widodo (2015) mengungkapkan kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik atau material maupun non fisik atau non material. Simanjuntak dalam buku Widodo (2015) mendefinisikan kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanan tugas tertentu.

Menurut Moeheriono (2014) mengungkapkan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dn misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi Hidayat (2017).

Adapun penelitian terdahulu membahas tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Berikut ini penelitian terdahulunya adalah: 1). Penelitian Ihsan Sidiq (2015) dengan judul: Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar. Dalam penelitiannya, peneliti menyimpulkan bahwa budaya organisasi dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar. 2). Penelitian Elisabet Sombo (2018) dengan judul: Pengaruh Budaya

(4)

Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam penelitiannya, peneliti menyimpulkan bahwa budaya organisasi dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas SDA, Cipta Karya Dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. 3).

Penelitian Devi Gaffar (2017) dengan judul:

Pengaruh Karakteristik Individu Ierhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Di Makassar. Dalam penelitiannya, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja karywan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Di Makassar.

Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka yang telah ditemukan sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang diajukan adalah: H1: karateristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan. H2: budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan. H3: karakteristik individu dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pitu Prov.

Sulawesi Selatan.

METODE PENELITIAN

Menurut Sujarweni (2015) desain penelitian adalah pedoman penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Pada penelitian ini

menggunakan jenis penelitian deskriptif yang diproleh melalui kousioner dan dokumentasi, dimana peneliti menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengaruh karakteristik individu dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan yang beralamat di Jalan Bougenvilee No. 5 Panakukang Makassar. Jangka waktu dua (2) bulan, dari agustus sampai oktober.

Menurut sujarweni (2015) Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1).

Data kualitatif, yaitu data bukan angka namun diangkakan, misalnya: kuesioner pertanyaan tentang kualitas pelayanan sebuah rumah sakit, gaya kepemimpinan. 2). Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka, misalnya:

harga saham, profitabilitas, aktiva, hutang.

Adapun data sumber data penelitian adalah data yang bersumber dari: 1). Data Primer. Menurut Sugiyono (2016) data primer merupakan sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpulan data yang didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian. 2). Data Sekunder.

Menurut Sugiyono (2016) data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen.

Menurut Sugiyono (2016) metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam sebuah penelitian, sebab tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang akurat, sehingga tanpa mengetahui metode pengumpulan data penelititi tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1) Kuesioner. Menurut Sugiyono (2016) kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari para responden. 2) Dokumentasi. Menurut Sugiyono (2016) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang

(5)

sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu: 1)Populasi. Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempnyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya Sujarweni (2015). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berada pada kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov.

Sulawesi Selatan yang berjumlah 80 orang. 2) Sampel Menurut Sujarweni (2016) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi yang digunakan penelitian.

Adapun teknik pengamblan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan sampel jenuh yaitu mengambil sampel dari keseluruhan jumlah populasi 80 orang pegawai.

Menurut sugiyono dalam sujarweni (2015) variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian tarik kesimpulannya. jenis–jenis variabel adalah sebagai berikut: a). Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen contoh: pengaruh iklan terhadap motivasi pembelian. Iklan adalah variabel independen. b). Variabel dependen merupakan variabel yang dipngaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Contoh: pengaruh iklan terhadap motivasi pembelian. Motivasi pembelian adalah variabel dependen.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1)Uji validitas bertujuan untuk mengetahui ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi dan apabila alat tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukurannya. Menurut Sugiyono (2017) valid berarti instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 2) Uji reabilitas instrument digunakan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi derajat ketergantungan dan stabilitas alat ukur.

3)Analisis deskriptif, yaitu menganalisis data

yang telah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner dari kantor dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu prov.

Sulawesi selatan. 4)Analisis regresi berganda di gunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) vaiabel independen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor pediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya, Sugiyono (2017).

Persamaan regresi untuk dua prekdiktor adalah:

Y = a+b1x1 + b2x2+e

Dimana:

A = konstanta B = koefisien E = tingkat eror Y = kinerja pegawai X1 = karakteristik individu X2 = budaya organisasi

Ada beberapa pengujian yang harus dijalankan terlebih dahulu, sebelum dibuat analisis regresi linear berganda, hal tersebut untuk menguji apakah apakah model dipergunakan tersebut mewakili atau mendekati kenyataan yang ada. Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan terlebih dahulu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil uji analisis melalui perangkat lunak SPSS versi 22 (Statistical Product andService Solutions) artinya Solusi Produk dan Layanan Statistik,diperoleh hasil lengkapnya seperti terlampiran dan lampiran,namun demikian, hasil rekapanya seperti tabel dibawah ini.

Y = 0.534 + 0,219 X1 + 0,659 X2 Dari hasil perhitungan pada tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi linier berganda

(6)

penelitian sebagai berikut: a= 0.534 menunjukan bahwa jika X2 (karakteristik individu dan Budaya Organisasi) maka kinerja pegawai adalah sebesar 0.534 b1= 0.219 menunjukan bahwa setiap perubahan karakteristik individu akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0.219. b2= 0.659 menunjukan bahwa setiap perubahan budaya organisasi akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0.659.

Uji T (t-student) Parsial atau tersendiri Hasil dari pengujian uji T pada program SPSS 23 (Statistical Product andService Solutions) artinya Solusi Produk dan Layanan Statistik.

Untuk variabel independen dan depeden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Uji T

Pengujian melalui uji t adalah dengan membandingkan α dengan Sig. Dimana nilai Sig. Harus lebih kecil dari nilai α Berdasarkan tabel diatas yang di peroleh dari hasil pengolahan data SPSS versi 23 menunjukkan bahwa dari hasil pengujian variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja adalah sebagai berikut: 1)Karakteristik individu (X1) menunjukkan Sig: 0.001 dan α:

0.05 maka Sig. < α, yang berarti karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 2) Budaya organisasi (X2) menunjukkan Sig: 0.000 dan α: 0.05 maka Sig.

< α, yang berarti budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Uji F (Fisher) Simultan atau bersamaan.

Hasil dari pengujian uji F pada program SPSS 23 (Statistical Product andService Solutions) artinya Solusi Produk dan Layanan Statistik, untuk variabel independen dan depeden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Dari tebel diatas dapat dilihat bahwa diperoleh Sig. 0.000 sedangkan α 0.05 dengan demikin maka Sig. < α, berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya.

Dari hasil uji analisis perangkat lunak SPSS 22, (Statistical Product andService Solutions) artinya Solusi Produk dan Layanan Statistik, diperoleh hasil lengkapnya seperti terlampir pada lampiran, namun demikian, hasil rekapnya seperti tabel di bawah ini:

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, nilai R (koefisien korelasi) menunjukkan bahwa keeratan hubungan linear antara variabel terikat dengan seluruh variabel bebas adalah sangat erat, yaitu R (koefisien korelasi):

0,746 atau 74.6% dan nilai R square (koefisien determinasi) menunjukkan bahwa prosisi atau presentase pengaruh yang diberikan oleh seluruh variabel bebas dalam memengaruhi variabel terikat yaitu R square (koefisien determinasi): 0,557 atau 55.7%.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)Karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulawesi Selatan, terlihat pada uji nilai Sig.: 0.001 dan α: 0.05 maka Sig.

< α, yang berarti karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 2) Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantorDinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(7)

Prov. Sulawesi Selatan, terlihat pada uji t nilai Sig: 0.000 dan α: 0.05 maka Sig. < α, yang berarti budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 3) Karakteristik individu dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, terlihat pada uji F nilai Sig. 0.000 sedangkan α 0.05 dengan demikin maka Sig. < α, berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu diberikan saran Kepada Pihak Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pinttu Prov. Sulawesi Selatan, yaitu: 1). Diharapakan penyelenggaran pada Pegawai Di Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pinttu Prov.

Sulawesi Selatan untuk memperbaiki atau memperhatikan karakteristik individu dan Budaya Organisasi pada Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pinttu Prov. Sulawesi Selatan agar kinerja pegawai dapat lebih meningkat. 2).

Diharapkan bagi penelitian selanjutnya,untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai agar hasil penelitian ini dapat terus dikembangkan dan dianggap sebagai sesuatu yang dinamis.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Trakindo Utama Cabang Makassar. Jurnal Equity.8.

(1): 58-60

Bintoro & Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan.Yokyakarta:

Gawa Media.

Edison, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Hidayat.R. (2017).Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Cladtek Bi Mental Manufakturing. Jurnal Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negri Batam. 1 (2):

337–347.diakses September 2017 melalui website https://jurnal.polibatam.ac.id Jacobis, V. Ghiok. (2017). Pengaruh

Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Jurusan Manajemen. 5 (24) di akses pada Juni 2017 melalui website:

https://ejournal.unsrat.ac.id

Mangkunegara, P. Anwar. (2017). Prilaku dan Budaya Organisasi Bandung: PT Refika Aditama.

Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Priansa, J. Donni. (2017) Kinerja Kepegawaian. Bandung: PT CV Pustaka Setia.

Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Bandung: PT Refika Aditama.

Sidiq, I. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Skrpsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Sombo, E. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang Prov. Sulawesi Selatan. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang

SujarWeni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Barupress.

Sugiyono. (2017). Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: PT Alvabeta.

Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Bandung: PT Alvabeta.

Susanti, S. (2016). Organisasi Terhadap Kinerja Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi pada karyawan instalasi rawat jalan RSUD Dr.Anwar Malang).

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Muhammadiyah Malang. 07 (2):154 Di akses pada bulan Juli 2016 melalui website: http://ejournal.unm.ac.id Uha, N. Ismail. 2017. Budaya Organisasi

Kepemimpinan dan Kinerja.Jakarta:

Kencana.

Widodo, E. Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.

Wibowo. (2016). Budaya Organisasi. Jakarta:

PT Rajagrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka disusun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah Ada Pengaruh Metode

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 Untuk mengetahui