• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Bentuk Lahan Fluvial

N/A
N/A
Mistake

Academic year: 2024

Membagikan " Klasifikasi Bentuk Lahan Fluvial"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tabel Klasifikasi Bentuk lahan fluvial Kod

e

Bentuk lahan fluvial(f)

Gambar Deskripsi/Keterangan

F1 Dataran aluvial

Dataran yang terbentuk akibat proses- proses geomorfologi yang lebih dedominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, Curah Hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu yang mempercepat proses pelapukan dan erosi.

F2 Dataran Banjir

Dataran Banjir adalah dataran di sepanjang kiri dan/atau kanan sungai yang tergenang air pada saat banjir.

F3 Tanggul Alam Sungai

Tanggul alamiah ('natural levee') terbentuk dekat dengan alur sungai sebagai proses pengendapan material sungai akibat luapan banjir yang membawa sedimen.

(2)

F4 Rawa

Belakang Rawa belakang merupakan bagian dari

dataran banjir dimana simpanan tanah liat menetap (mengendap) setelah terjadinya banjir. Rawa belakang biasanya terletak di belakang sungai.

F5 Kipas

Aluvial

Rawa belakang posisinya berada di bagian belakang daerah banjir dan airnya tergantung pada banjir yang terjadi pada sungai.

F9 Sungai

mati Sungai yang sudah tidak mengalir lagi

namun masih memiliki air yang biasanya orang menyebutnya adalah danau tapal kuda, karena bentuknya yang sangat mirip dengan tapal kuda

(3)

F2 Dataran

banjir Daerah di kiri dan kanan sungai yang

selalu terkena dampak akan banjir, dan biasanya jenis tanah yang ada di dataran ini adalah tanah hasil sedimentasi, lanau dll

F3 Tanggul alam

Akumulasi sedimen berupa tanggul memanjang & membatasi alur sungai.

Tanggul alam ini berbentuk seperti pematang-pematang sawah.

(4)

F14 Ledok

fluvial Hampir sama dengan Rawa belakang,

namun beda bentuknya. Ledok Fluvial bentuknya memanjang mengikuti alur sungai sementara Rawa belakang bentuknya tidak beraturan atau bisa juga di sebut sebagai sungai kecil yang memanjang di pinggir sungai induk yang di akibatkan oleh banjir.

F15 Bekas

dasar danau

Danau yang sudah mengering sehingga kita benar-benar bisa melihat dasar dari danau tersebut secara langsung.

(5)

F16 Tonjolan

fluvial Pemotongan yang memotong tanggul

alam itu sendiri.

F17 Gosong lengkung

dalam

Point Bar Merupakan bagian dalam dari gosong sungai

(6)

F7 Gosong

sungai Endapan yang terbentuk karena proses

sedimentasi dan biasanya terjadi pada hulu sungai.

F6 Teras

fluvial

Endapan yang berbentuk kipas yang terjadi akibat perubahan gradien dan arah aliran sungai.

(7)

F5 Kipas alufial aktif

Endapan yang berbentuk kipas yang terjadi akibat perubahan gradien dan arah aliran sungai.

F5 Kipas

alluvial tidak aktif

Endapan yang berbentuk kipas yang terjadi akibat perubahan gradien dan arah aliran sungai.

(8)

F10 Delta Endapan pada sungai yang terdapat pada muara sungai yang menuju ke laut.

F18 Igir delta Gundukan sedimentasi yang sekilas

berbentuk seperti gunung kecil yang terdapat pada punggung dari delta itu sendiri

(9)

F19 Ledok

delta Cekungan yang terdapat pada tengah

tengah delta

F20 Pantai delta

Bentuk lahan delta yang muara sungai nya menuju ke laut lepas

F21 Rataan delta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian berpasangan Satuan Peta lahan untuk nilai tengah kamiringan lereng, kelangkungan lereng, batuan di permukaan, batuan dalam tanah, pasir, liat,

Landskap jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan , baik yang terbentuk dari elemen landskap alamiah seperti bentuk topografi lahan

Landskap jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan , baik yang terbentuk dari elemen landskap alamiah seperti bentuk topografi lahan

Dampak perubahan iklim sangat dirasakan sektor pertanian, khususnya pertanian lahan tadah hujan. Ketersediaan air pada pertanian lahan tadah hujan sangat ditentukan

Geomorfologi yang membentuk bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah karangsambung meliputi, (A) bentuklahan dataran banjir yang merupakan daerah yang sering banjir pada

Jenis tanah mediteran merupakan jenis tanah hasil pelapukan batuan kapur. Iklim di Desa Pucung merupakan iklim yang sangat kering dengan curah hujan yang

Kerentanan fisik lingkungan suatu wilayah terhadap bencana dapat dilihat berdasarkan jenis batuan, jenis tanah, kemiringan lereng/topografi, bentuk lahan dan penggunaan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Raharjo pada tahun 2010 dengan judul “Penggunaan Data Penginderaan Jauh dalam Analisis Bentukan Lahan Asal Proses Fluvial di Wilayah