“Perbandingan Hasil Belajar IPS Tanpa Strategi dan Menggunakan Strategi Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa Kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun Tahun Ajaran 2015/2016”. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: “Strategi pembelajaran bebas dan pembelajaran dengan strategi team-assisted individualization (TAI) berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA. Apa saja hasil belajar yang tidak menggunakan strategi pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun pelajaran 2015/2016.
Bagaimana hasil belajar menggunakan strategi individualisasi berbantuan tim pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun pelajaran 2015/2016. Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang tidak menggunakan strategi dan yang menggunakan strategi individualisasi berbantuan tim pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun pelajaran 2015/2016? Untuk mengetahui hasil belajar non strategi siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun ajaran 2015/2016.
Untuk mengetahui hasil belajar menggunakan strategi individualisasi berbantuan tim pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun pelajaran 2015/2016. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi dengan yang menggunakan strategi Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun ajaran 2015/2016.
Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi dengan yang menggunakan strategi Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun pada tahun ajaran. Kami berharap penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman mengajar untuk memotivasi Anda meningkatkan kualitas Anda sebagai pendidik profesional masa depan.
Sistematika Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, populasi, sampel, instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab ini menguraikan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data, analisis data (uji hipotesis), pembahasan dan interpretasi.
Landasan Teori 1. Hasil Belajar IPS
Strategi Pembelajaran
Strategi mikro mengacu pada metode pengorganisasian konten pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur, atau prinsip. Strategi makro mengacu pada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip. Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berhubungan dengan bagaimana mengatur interaksi antara peserta didik dengan variabel metode pembelajaran lainnya.
Penelitian ini akan membahas tentang tidak digunakannya strategi dan penggunaan strategi Team Assisted Individualization (TAI) terhadap keberhasilan siswa. Model pembelajaran kooperatif komprehensif pertama yang dikembangkan dan diteliti adalah Team Assisted Individualization-Mathematics, sebuah program yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individu untuk memenuhi kebutuhan kelas yang berbeda.14. Strategi pembelajaran adalah cara melaksanakan proyek atau cara mencapai suatu tujuan yaitu kompetensi setelah siswa memperoleh pengalaman belajar.
16 Ulfi Rahmatikasari, Penerapan Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Peningkatan Matematika Terkait Bilangan Pecahan pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V, 2. Strategi pengajaran IPS adalah cara penyampaian pendidikan IPS sehingga seluruh prinsip dasar dan tujuan siswa pendidikan IPS dapat terlaksana dan tercapai dengan baik.
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Berdasarkan pengaturan guru dan siswa dapat dibedakan menjadi pengajaran oleh seorang guru dan pengajaran dalam tim. Pembelajaran IPS dapat diberikan oleh seorang guru, namun dapat juga diberikan oleh tim untuk mewujudkan kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa. Ilmu pengetahuan sosial digunakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran dan bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Ilmu Pengetahuan Sosial atau Ilmu Pengetahuan Sosial (SPI) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Dengan demikian jelas bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (SHPI) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan diadaptasi untuk digunakan dalam program pendidikan di sekolah atau kelompok belajar lain yang setingkat. Ilmu Pengetahuan Sosial (SHPI) adalah suatu bidang ilmu yang menjadi pedoman (penyatuan) sejumlah mata pelajaran sosial.17.
Telaah Pustaka
Kesepakatan antara penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah tidak ada yang menggunakan strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Desria Utami yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Supported Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru”. Perbedaan penulis dengan hasil penelitian sebelumnya terletak pada mata pelajaran, kelas yang digunakan untuk menerapkan strategi, dan tempat penelitian dilakukan.
Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan mata pelajaran akuntansi pada kelas XI SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaar. Persamaan penulis dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan strategi pembelajaran aktif team-supported individualization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.19.
Kerangka Berpikir
Pengajuan Hipotesis
Rancangan Penelitian
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sampel
Yang dapat dijadikan sampel dalam hal ini adalah populasi akses, yaitu jumlah anggota kelompok yang terdapat di lapangan dan bukan populasi sasaran.21 Sampel yang baik adalah sampel yang anggotanya mencerminkan ciri-ciri dan karakteristik yang terdapat pada populasi tersebut. 22 Mengacu pada pernyataan di atas dan mempertimbangkan besarnya populasi yang diteliti, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh anggota populasi.
Instrumen Pengumpulan Data
Perbandingan hasil belajar IPS menggunakan strategi Everyone is a teacher here dan strategi team-based individualization (TAI) pada siswa kelas V SDN Ketawang 01 Dolopo Madiun tahun pelajaran 2015/2016.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Ketiga belas soal tersebut divalidasi dan digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui hasil belajar siswa. Uji reliabilitas menunjukkan pemahaman bahwa suatu instrumen dapat cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Penerapan metode ini memerlukan kemungkinan skor yaitu skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
Penerapan KR-20 dengan menghitung persentase jawaban benar setiap item pertanyaan (ditandai p), serta variansi skor keseluruhan (ditandai S²). Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan alat analisis yang menggunakan alat analisis kuantitatif. Jenis data dalam penelitian ini ada dua, yaitu data deskriptif (rumusan masalah 1 dan 2) dan data komparatif (rumusan masalah 3).
Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal Langkah 2: Membuat tabel distribusi frekuensi Langkah 3: Hitung mean dari variabel standar Mx. Probabilitas dibawah nilai Z dapat diketahui pada tabel Z yaitu dengan melihat nilai Z pada kolom 1, kemudian pada tingkat signifikansi yang terletak pada bagian leher tabel. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varian yang sama atau tidak, jika variannya sama disebut homogenitas.
Uji “t” merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji benar atau salahnya hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara dua mean sampel yang diambil secara acak dari populasi yang sama.28. Sebagai penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan teknik analisis data untuk memperoleh hasil penelitian mengenai perbandingan hasil belajar siswa antara yang tidak. Pada penelitian ini uji “t” digunakan untuk sampel kecil (n < 30), dimana kedua sampel tidak mempunyai hubungan.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya SDN Ketawang 01
- Letak geografis
- Visi
- Sarana dan Prasarana a. Mushola 1
- Keadaan peserta didik
Lokasi tanah dan bangunan SD Negeri Ketawang. Sisi utara: Ny. Rumah Puji Rahayu. Sebelah Selatan : Tanah milik Bpk. Musni. Sisi Timur: Jalan Desa.
Deskripsi Data
Analisis Data
- Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas V yang tidak Menggunakan Strategi
- Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Menggunakan Strategi Team Asissted Individualization (TAI)
- Analisis Komparasi Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Tanpa Menggunakan Strategi dan yang Menggunakan Strategi Team
- Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas V yang tidak Menggunakan Strategi
- Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Menggunakan Strategi Team Asissted Individualization (TAI)
- Uji Homogenitas
- Analisa Komparasional Hasil Belajar Siswa Kelas V yang tidak Menggunakan Strategi dan yang Menggunakan Team Asissted
Sedangkan di antara keduanya, kelompok hasil belajar siswa dimasukkan tanpa menggunakan strategi yang memadai. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai lebih dari 88 dikategorikan hasil belajar siswa baik tanpa penggunaan strategi pada mata pelajaran IPS, sedangkan kurang dari 69 dikategorikan hasil belajar siswa buruk tanpa penggunaan strategi pada mata pelajaran IPS. , dan skor antara 69 – 88 dikategorikan hasil belajar siswa buruk tanpa menggunakan strategi. Penggunaan strategi pada mata pelajaran IPS sudah cukup. Dari kategori diatas dapat disimpulkan bahwa kategori baik untuk hasil belajar siswa kelas V yang tidak menggunakan strategi pada mata pelajaran IPS berjumlah 4 anak dengan persentase sebesar 23,52%, kategori cukup untuk hasil belajar siswa kelas V. kelas. Siswa V yang tidak menggunakan strategi pada mata pelajaran IPS berjumlah 12 anak dengan persentase 70,58%, sedangkan kategori cukup baik terhadap hasil belajar siswa kelas V.
Sedangkan keduanya termasuk dalam kelompok hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi individualisasi yang didukung tim, sudah cukup. Dengan demikian terlihat bahwa nilai lebih dari 101 dikategorikan sebagai hasil belajar yang baik bagi siswa yang menggunakan strategi Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran IPS, sedangkan nilai yang kurang dari 83 dikategorikan sebagai hasil belajar yang buruk bagi siswa yang menggunakan strategi Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran IPS. Strategi Individualisasi yang Didukung Tim (TAI) pada IPS dan skor antara 83 sampai dengan 101 dikategorikan sebagai hasil belajar siswa yang memuaskan dengan menggunakan Strategi Individualisasi yang Didukung Tim (TAI) pada IPS. Kategori yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi team-assisted individualization (TAI) pada mata pelajaran IPS.
Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa kategori baik terhadap hasil belajar siswa kelas V yang menggunakan strategi team-supported individualization (TAI) pada mata pelajaran IPS adalah 0 anak dengan. Analisis perbandingan hasil belajar siswa kelas V yang tidak menggunakan strategi dan yang menggunakan strategi team-based dengan menggunakan strategi dan yang menggunakan strategi team-assisted individualization (TAI) dengan menggunakan uji “t”. Dilihat dari perhitungan Lmax < Ltabel (0,117 < 0,206), maka Ho diterima yang berarti data berdistribusi normal. 2) Analisis hasil belajar siswa kelas 5 yang menggunakan strategi team-supported individualization (TAI) Strategi team-supported individualization (TAI).
Pembahasan dan Intepretasi
Sedangkan siswa yang diajar tanpa menggunakan strategi akan cepat bosan dan materi tidak melekat pada siswa. Namun penggunaan individualisasi non-strategis dan berbasis tim (TAI) sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
PENUTUP
Saran
Pembelajaran IPS yang tidak menggunakan strategi belum tentu kalah bagusnya dengan strategi Team Assisted Individualization (TAI), oleh karena itu dalam menggunakan metode pembelajaran khususnya Active Learning sebaiknya memperhatikan materinya. Penelitian ini hanya berfokus pada aspek kognitif, sedangkan aspek lain seperti aspek afektif dan psikomotorik tidak diteliti dalam penelitian ini. Pembelajaran IPS yang tidak menggunakan strategi belum tentu kalah baik dibandingkan dengan strategi Team Assisted Individualization (TAI), hal ini dapat dipengaruhi oleh asupan siswa.
Jika asupannya sama, kemungkinan besar hasilnya akan lebih baik jika menggunakan strategi Team Assisted Individualization (TAI). Penerapan Metode Every One is a Teacher Here dalam Pembelajaran PAI untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas VA SDN Sumberarum 1 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Pembelajaran April. Penerapan Tipe Every One is a Teacher Here Active Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XA di SMA Al Bayan Makasar IV (Oktober 2015), 43.