PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Siswa bosan saat belajar dan lebih suka berbicara dengan teman mereka atau bermain sendiri. Guru belum menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai pada pembelajaran IPS kelas V di SDN 1 Purwodadi sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS masih rendah, dibuktikan dengan nilai tes sedang yang masih dibawah KKM.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian yang Relevan
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Jigsaw. Analisis dilakukan untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model kolaborasi Jigsaw. Untuk lebih jelasnya, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pengajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw.
Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II meningkat sebesar 33,33%.
LANDASAN TEORI
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa menjadi individu yang baik, terutama dalam kelompok, siswa diharapkan dapat bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru, tanpa harus bersusah payah. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kelompok yang mengutamakan interaksi terbuka antar anggota kelompok sehingga dapat tercipta pembelajaran yang optimal. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.7.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran kooperatif dapat membantu kegiatan siswa yang menekankan pada belajar kelompok guna mencapai indikator belajar yang optimal.
Elemen-elemen Pembelajaran Kooperatif
Prinsip ketergantungan positif, yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan menyelesaikan tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam kelompok tersebut. Interaksi tatap muka, yaitu memberikan kesempatan yang luas bagi setiap anggota kelompok untuk melakukan interaksi tatap muka dan berdiskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lainnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam setiap anggota kelompok harus memahami materi dalam pembelajaran, karena setiap individu mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan kembali kepada anggota kelompok, karena dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan, dan setiap anggota kelompok harus aktif berinteraksi untuk melakukan diskusi yang memberi dan menerima pembelajaran dari setiap anggota kelompok.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain: Student Team Achievement Division (STAD), Jigsaw, Group Inquiry (GI), AXAchange with Rotating Trio, Team Assisted Individualization (TAI), Think-Pair-Share (TPS), Talking Permainan Tongkat dan Turnamen Tim (TGT). Dengan menggunakan model pembelajaran seperti ini akan memudahkan siswa dalam memahami materi, karena pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, sehingga membuat siswa berani berbicara dan membuat siswa lebih aktif.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SDN 1 Purwodadi. Aktivitas siswa pada siklus II dapat diamati pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model kolaborasi Jigsaw.
Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial
- Pengertian IPS
 - Tujuan Pembelajaran IPS
 - Materi IPS di Sekolah Dasar
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia atau tertua kedua setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini ada dari abad ke-4 hingga ke-7. Menurut catatan sejarah, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu. Menurut prasasti Tugu tahun 417 Masehi meliputi wilayah Kerajaan Tarumanegara Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon. Prasasti ini merupakan prasasti terpanjang yang pernah ditemukan yang berkaitan dengan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti ini ditemukan di Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Itu diukir di atas batu bulat panjang melingkar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Letaknya di Bogor, Jawa Barat, yang rajanya bernama Purnawarman. Peninggalan sejarah tersebut terdiri dari tujuh prasasti yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pallawa. Peninggalan sejarah lainnya antara lain irigasi dari sungai Gumati, arca wisnu cibuaya I dan II, arca Rajarsi. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani, peternak, nelayan dan pedagang.
Definisi Operasional Variabel
- Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
 - Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPS
 
Setting dan Subjek Penelitian
Prosedur Penelitian
Pada siklus II tahapan yang sama disampaikan pada siklus I yaitu dengan melanjutkan materi pembelajaran sesuai indikator kompetensi dasar. Tahap ini merupakan tahap rencana perbaikan siklus I, berdasarkan refleksi dari siklus I diperoleh data mengenai kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I yang menjadi acuan pelaksanaan tindakan pada siklus II agar hasil tindakan yang dicapai lebih maksimal. optimal. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan tindakan pada siklus I, namun dilakukan upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang optimal.
Tahap observasi pada siklus II bertujuan untuk mendeteksi perubahan hasil belajar siswa selama tindakan secara lebih sempurna sebagai realisasi dari perubahan pada siklus sebelumnya.
Teknik Pengumpulan Data
Tahap refleksi dilakukan untuk meninjau kembali hasil tindakan dan hasil observasi kemudian menganalisisnya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan tindakan yang diperoleh digunakan untuk melengkapi hasil belajar siklus I, untuk menyempurnakan dan memperkuat, sehingga dapat dipastikan pengguna model Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tes instrumen pengumpulan data ini untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek psikomotorik dan afektif siswa. Dimana tes ini akan dilakukan di awal siklus dan di akhir siklus untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dokumentasi adalah “suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, terbitan berkala, peraturan, risalah rapat, dsb. 31.
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa foto kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, profil sekolah, sejarah sekolah, standar kompetensi, kompetensi inti dan hasil belajar yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa serta hasil belajar siswa. kurikulum yang digunakan. selama proses pembelajaran.
InstrumenPenelitian
Lembar observasi adalah daftar jenis kegiatan yang terdapat dalam indikator penggunaan model Jigsaw kolaboratif Lembar observasi disediakan oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing Lembar observasi terdiri dari lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa lembar observasi digunakan sebagai alat untuk melakukan observasi atau observasi untuk mendapatkan data yang diinginkan Kisi-kisi instrumen lembar observasi adalah sebagai berikut. Mewujudkan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai dengan menggunakan model kooperatif Jigsaw. N = Jumlah kasus (jumlah frekuensi/banyak individu) P = Jumlah persentase33. Jaringan observasi aktivitas siswa menggunakan model kolaborasi jigsaw.
Alat dokumentasi digunakan untuk mengambil kembali aktivitas siswa dan hasil belajar dari data yang ada berupa video dan gambar.
Teknik Analisis Data
Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya melalui lembar observasi. Hasil perolehan data dicatat dalam instrumen yang telah disediakan, kemudian data yang terkumpul dianalisis dalam bentuk persentase.
Indikator Keberhasilan
Dalam kegiatan ini, guru merealisasikan hal tersebut dalam beberapa tahapan. Tahap pertama, guru mengkaji kemampuan siswa mengenai kerajaan Tarumanegara. Setelah diketahui hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Purwodadi dengan nilai-nilai seperti yang diperoleh di atas menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang tidak berpartisipasi aktif dan tidak berpartisipasi aktif. dalam pembelajaran.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Merujuk pada tujuan umum pendidikan, maka tujuan pendidikan adalah meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian luhur, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Kemudian guru memberikan motivasi kecil kepada siswa “karena siswa yang memperhatikan penjelasan guru akan mendapat nilai bagus”. Kemudian guru memberikan motivasi kecil kepada siswa “karena siswa yang memperhatikan penjelasan guru akan mendapat nilai bagus”. Kemudian tahap akhir yang dilakukan oleh guru adalah pemberian hadiah kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi saat belajar yaitu berupa hadiah dan pujian yang diberikan langsung kepada siswa oleh guru.
Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dimana aktivitas siswa diamati dalam lembar observasi yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa aktivitas belajar siswa pada Siklus I meningkat dari satu sesi ke sesi berikutnya. Kemudian guru memberikan motivasi kecil kepada siswa “karena siswa yang memperhatikan penjelasan guru akan mendapat nilai bagus”.
Pada kegiatan penutup ini, guru menyimpulkan materi yang telah didiskusikan oleh siswa dan mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Setelah itu tahap terakhir yang dilakukan guru adalah memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi selama pembelajaran yaitu berupa hadiah dan pujian yang diberikan langsung oleh guru kepada siswa. Oleh karena itu, siswa sudah memahami apa yang disampaikan guru tentang materi yang dipelajari.
Data aktivitas belajar siswa II. Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa kelas II. siklus meningkat dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya.
Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu siklus I sebesar 55,56% dan siklus II. siklus 88,89%. Siswa sudah memahami materi yang dijelaskan oleh guru, apalagi pembelajaran dengan model kolaboratif Jigsaw sangat menyenangkan bagi siswa, karena pembelajaran berlangsung secara aktif. Dengan model kooperatif Jigsaw, siswa dapat menjawab pertanyaan, memahami materi dengan baik, dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa menjadi antusias dalam belajar. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 1 Purwodadi Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2018/2019. tahun akademik, menunjukkan kelengkapan hasil. pembelajaran pada siklus I sebesar 55,56% dan pada siklus II sebesar 88,89%. Dengan berdiskusi, siswa memahami peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara. Melalui diskusi, para siswa menyebutkan peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara. Dengan mengajukan pertanyaan.
PENUTUP
Saran
Menceritakan Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara Mendaftar Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara Menjelaskan dan mengklasifikasikan peninggalan sejarah.