• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Objektif Desa

N/A
N/A
Taufiq dj

Academic year: 2024

Membagikan "Kondisi Objektif Desa "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Kondisi Objektif Desa 1.1.1 Legenda

Limapoccoe sebelum terbentuk menjadi sebuah desa adalah bagian dari kerajaan Lebbotengae, dimana berkedudukan di Samata dengan rajanya yang bernama Petta Tinroe Ri Sahuna. Kerajaan Lebbo Tengngae membawahi tujuh Bila-bila atau tujuh kerajaan kecil dengan nama raja/pimpinan dan lokasinya yaitu :

1. To Palettei di Wt. Bengo 2. Daeng Manre di Labuaja 3. Tolanjeng di Laiya 4. Arung Tampa di Cenrana 5. Topaulle di Camba 6. Toruga di Mallawa 7. Tomadada di Balocci

Setelah pemerintahan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1945, tidak lama setelah itu terbentuklah nama distrik diantaranya Distrik Cenrana yang membawahi wilayah Wt. Bengo, Kampala, Samata, Kaluku, Bontopanno, Parigi, Bulu Lohe, Pattiro, Lanniti Cenrana. Dimana waktu itu pusat pemerintahan Distrik Cenrana berkedudukan di Wt. Bengo.

Sekitar tahun 1960 tebentuklah kordinator Desa yang membawahi beberapa kampong ( kampung ) diantaranya kampong Wt.Bengo, Kampala, Samata, Kaluku, Bontopannno. Yang menjadi koordinator Desa waktu itu adalah Andi Reho Puang

(2)

Ramma, dua tahun kemudian dilakukan musyawarah adat, yang hasilnya melahirkan kesepakatan diangkatnya Andi Mappiare sebagai Kepala Desa definitif. Tidak lama setelahnya dilaksanakan kembali musyawarah yang kali ini mengumpulkan seluruh tokoh/pemangku adat guna penentuan nama desa yang sebelumnya masih dikenal dengan nama Desa Wt.Bengo dikarenakan pusat pemerintahan bertempat di Dusun Wt.Bengo sekarang. Akhirnya dalam musyawarah itu disepakati nama desa yaitu Desa Limapoccoe. Secara makna harfiah Limapoccoe dalam bahasa Bugis Makassar berasal dari kata Lima dan Poccoe. Lima yang berarti angka lima dan Poccoe yag berarti puncak. Sebutan ini berdasarkan jumlah kampung yang ada pada waktu itu, 5 kampung yang dimaksud yaitu Wt.Bengo, Kampala, Samata, Kaluku, dan Bontopanno. Secara umum jika ditinjau dari segi tofografinya Desa Limapoccoe berbentuk perbukitan sehingga kebanyakan rumah penduduk kampung berada di atas bukit (puncak). Demikianlah sekilas sejarah terbentuknya Desa Limapoccoe

Bahasa

Sebagai bahasa komunkasi lokal yang digunakan penduduk Desa Limapoccoe sejak zaman dahulu sampai saat ini dikenal dengan bahasa Dentong, yaitu perpaduan antara baha bugis dan bahasa makassar hal tersebut dikarenakan daerah Kerajaan Lebbotenggae dulunya merupakan daerah persinggahan apabila kerajaan Bone dan Gowa melakukan perjalanan melalui Kerajaan Lebbo tengngae sehingga terjadi akulturasi bahasa di daerah tersebut..

Agama

(3)

Dari segi spiritual, agama yang dianut masyarakat Desa Limapoccoe sejak terbentuknya menganut agama Islam. Orang yang membawa Agama Islam masuk ke wilayah Lebbo Tenggae dikenal dengan sebutan Mula Kalie, Kemudian pada tahun 1930 didirikanlah sanggar/Musallah di kampung Wt.Bengo oleh Toa Ditiro sebagai pemuka Agama saat itu dan dianut oleh penduduk Desa Limapoccoe sampai saat ini.

1.1.2 Sejarah Pemerintahan Desa

Secara garis besar, sejarah pemerintahan Desa Limapoccoe dari masa ke masa dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Priode tahun 1960 – 1961 yang menjabat sebagai Koordinator Desa setingkat Kepala Desa yakni Andi Reho Puang Ramma,

2. Priode tahun 1962 – 1981 yang menjabat sebagai Kepala Desa yaitu Andi Mappiare,

3. Priode tahun 1982 – 1989, pertamakali diadakan pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh 3 calon yakni Ossi Puang Mone, H.A Tajalling Puang Laju dan Alimuddin Puang Sau. Yang terpilih menjadi Kepala Desa waktu itu yakni Ossi Puang Mone yang menjabat sampai tahun 1988, karena beliau meninggal dunia sebelum masa jabatannya berakhir.

4. Priode 1989 yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Desa yakni H.A.

Tajalling Puang Lajju sekaligus untuk mempersiapkan pemilihan priode berikutnya.

(4)

5. Priode tahun 1990 – 1997, diadakan pemilihan Kepala Desa yang diikuti 3 calon yakni H.A. Tajalling Puang Lajju, Alimuddin Puang Sau, dan Jumadang. Pada priode ini Alimuddin Puang Sau terpilih menjadi Kepala Desa, namun karena kondisi kesehatanya pada tahun 1995 mengundurkan diri karena masalah kesehatannya.

6. Priode tahun 1995-1997 yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Desa yakni A. Umar, Amd .

7. Priode tahun 1997 – 2005 kembali diadakan Pemilihan Kepala Desa yang kembali diikuti 3 calon yakni A.Umar, A.md, Andi Arifin, Syahrial. Pada priode ini yang terpilih menjadi Kepala Desa yaitu A.Umar, A.md.

8. Priode tahun 2006 diangkat Pelaksana Tugas Kepala Desa yakni H. Baharuddin, S.Sos untuk mempersiapkan pemilihan Kepala Desa priode berikutnya.

9. Priode tahun 2007-2012 kembali diadakan pemilihan Kepala Desa yang diikuti 4 calon yakni A.Umar, A.Md, A. Abu Bakri, Suryadi H, Muhammad Ramli yang waktu itu terpilih yakni A.Umar, A.Md.

10. Priode tahun 2013-2018 kembali diadakan pemilihan Kepala Desa pada priode kali ini diikuti 5 calon yakni Ir. Ahmad, Faisal Rahman, A. Abu Bakri, Harun, S.KM, A. Taufik, S.Pd. pada priode kali ini yang terpilih dan menjabat sebagai Kepala Desa Limapoccoe sampai dengan RPJMDes ini disusun yaitu Andi Abu Bakri.

11. Priode 2019-2025 kembali diadakan pemilihan Kepala Desa pada priode kali ini

(5)

terpilih dan menjabat sebagai Kepala Desa Limapoccoe sampai dengan RKPDes ini disusun yaitu H. Andi Abu Bakri.

2.1.3 Kepala Dusun.

Pada masa awal pemerintahan Desa Limapoccoe setiap kampung/dusun sudah dipimpin oleh kepala dusun masing – masing, yang pertama menjadi kepala pemerintahan di tingkat dusun yaitu P. Bulu Songko di Dusun Wt.Bengo, Karaeng Lamperang di Dusun Bontopanno, Karaeng Samata di Dusun Samata, Karaeng Kaluku di Dusun Kaluku, dan Galla di Dusun Kampala.

Pada tahun 2002 terjadi pemekaran dusun di Desa Limapoccoe yaitu Dusun Wt.Bengo dimekarkan menjadi Dusun Lampasaile dan Jambua, sehingga pada saat ini di Desa Limapoccoe terdapat 7 dusun yakni :

1. Dusun Wt.Bengo dengan Kepala Dusun bernama Andi Muh. Nasir.

2. Dusun Kaluku dengan Kepala Dusun bernama Bahring

3. Dusun Samata dengan Kepala Dusun bernama Ilham Rahmat Hidayat 4. Dusun Kampala dengan Kepala Dusun bernama Pallawa Gau

5. Dusun Bontopanno dengan Kepala Dusun bernama Munawar 6. Dusun Jambua dengan Kepala Dusun bernama Muh. Syair 7. Dusun Lampasaile dengan Kepala Dusun bernama Mantasiah

1.2 KONDISI UMUM DESA

(6)

1.2.1 Letak Geografis.

Desa Limapoccoe terletak disebelah selatan Kabupaten Maros dilintasi oleh jalan penghubung antar provinsi dengan luas 23,37 Km2 dengan batas – batas sebagai berikut

Batas – batas Desa Limapoccoe

Sebelah Utara Desa Rompegading

Sebelah Timur Desa Cenrana Baru dan Laiya

Sebelah Selatan Desa Lebbo Tengngae dan Labuaja

Sebelah Barat Desa Labuaja dan Kec. Simbang

1.2.2 Iklim.

Iklim di Desa Limapoccoe sebagaimana desa – desa lain di daerah dataran tinggi di wilayah indonesia beriklim sub tropis dengan musim kemarau dan penghujan.

Hal tersebut berpengaruh langsung pada pola tanam dan keadaan masyarakat di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan upacara ritual Jujungan khususnya di Desa Hasinggaan Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir, dan

Di bawah ini adalah nama – nama yang pernah menjadi Kepala Desa Mallinrung, dari awal terbentuknya hingga sekarang, yaitu

Fokus penelitian kali ini adalah: (1) Awal mula collaborative governance antara Pemerintah Desa dengan Warga Desa Kramatwatu dalam pengelolaan bank dan cerobong

Kabupaten Banyuasin memiliki beberapa kecamatan seperti Muara Telang. Pada awal terbentuknya Kecamatan Muara Telang Merupakan Perwakilan Kecamatan dari

1. Usaha Madu Hutan di Desa Laiya Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros berada di Kuadran I. Kuadran I Merupakan situasi yang sangat menguntungkan usaha tersebut memiliki

15% masyarakat didominasi oleh para pedagang dimana sulitnya lapangan pekerjaan di desa cijakan membuat sebagian masyarakat memilih untuk membuat usaha

Dimulai dari pembangunan yang diadakannya yang berlokasi di Desa Sidomukti Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, dengan usahanya dan dibantu juga oleh masyarakat,

Kontribusi Usaha Madu Hutan Setelah diperoleh total pendapatan, selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi Usahatani madu hutan dalam setahun di Desa Labuaja Kecamatan