KONSEKUENSI PELANGGARAN
ETIKA DAN KODE ETIK
Pengertian Etika dan Kode Etik
Etika merupakan kebiasaan yang benar
dalam pergaulan dan dapat dirumuskan sebagai suatu batasan
yang menilai tentang salah atau benar serta baik atau buruk suatu
tindakan
Kunci utama penerapan etika adalah
memperlihatkan sikap sopan santun, rasa hormat
terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi peraturan serta tatakrama
yang berlaku pada lingkungan tempat kita
berada.
Pelanggaran Etika
Pelanggaran etika merupakan sebuah pelanggaran yang
jauh lebih serius
dibandingkan dengan
pelanggaran profesi.
Beberapa faktor penyebab pelanggaran Etika:
1. Tidak berjalannya control dan pengawasan dari masyarakat 2. Kurangnya iman dari individu tersebut.
3.Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik pada setiap bidang, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
4. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari orang tersebut.
5. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas dari orang tersebut.
6. Kebutuhan individu
7. Tidak ada pedoman hidup dari individu tersebut
8.Perilaku dan kebiasaan individu yang buruk sehingga menjadi sebuah kebiasaan
9.Lingkungan tidak etis mempengaruhi individu tersebut melakukan sebuah pelanggaran.
10.Kurangnya sanksi yang keras atau tegas di Negara kita tentang pelanggaran kode etik
Pelanggaran Kode Etik
Faktor penyebab pelanggaran kode etik
Pertama, keterbelahan pribadi (split personality)
Kedua, adanya dorongan gaya hidup
materialistik dan hedonistik yang membuat
pejabat publik tergoda melakukan pelanggaran integritas
Ketiga lemahnya penghormatan pada tatanan hukum
Keempat lemahnya penegakan hukum dari para penegak hukum.Kelima adanya permisivisme luas dari masyarakat terhadap pelanggaran norma etika
Contohnya.
Merendahkan Pasien
Sikap merendahkan pasien juga merupakan salah satu bentuk pelanggaran kode etik ringan dalam dunia psikologi. Sikap ini tentu saja tidak sesuia dengan sikap yang harusnya diberikan oleh pejabat dan pelayan publik terhadap pasien yang membutuhkan jasa mereka. Sikap ini biasanya dilandasi oleh status sosial dan latar belakang pasien yang datang untuk berkonsultasi. Pasien dengan latar belakang ekonomi yang bagus akan mendapatkan pelayanan yang maksimal mulai dari sikap ramah hingga sikap komunikatif psikolog.Sebaliknya pasien yang berasal dari latar belakang yang kurang mampu, akan diperlakukan berbeda. Padahal hal ini tidaklah disarankan dan jangan sampai dilakukan. Sebab sejatinya seorang pelayan kesehatan harus memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial. Sebab jangan sampai ada diskriminasi perlakuan hanya karena perbedaan satus sosial yang diterima pasien.
Konsekuensi Pelanggaran
Etika dan Kode Etik Psikologi