• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT UNTUK MEREDUKSI PERILAKU PROKRASTINASI PADA MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI - Repository UIN Raden Fatah Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT UNTUK MEREDUKSI PERILAKU PROKRASTINASI PADA MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI - Repository UIN Raden Fatah Palembang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa adalah individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mahasiswa sendiri dipandang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan perencanaan dalam bertindak.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Mahasiswa adalah siswa yang belajar di perguruan tinggi.

mahasiswa sebagai bagian dari institutt pendidikan dituntut untuk mampu mengembangkan berbagai potensi diri secara optimal, mereka selalu dihadapkan dengan tugas-tugas, baik bersifat akademik maupun non akademik.2 Dalam kenyataannya mahasiswa seringkali menghadapi tugas-tugasnya tersebut muncul rasa malas atau enggan untuk mengerjakannya dikarenakan dari psikologis yang dialaminya sehingga menimbulkan dorongan untuk menghidar dari tugas-tugas yang seharusnya ia kerjakan. Gejala dari perilaku ini biasa disebut dengan prokrastinasi.

Prokrastinasi berasal dari bahasa latin procrastinare, dari kata pro yang artinya maju ke depan, bergerak maju, dan crastinus yang berarti besok atau menjadi hari esok. Jadi prokrastinasi adalah menunda-nunda hingga hari esok atau lebih suka melakukan pekerjaanya besok dan orang yang melakukan

prokrastinasi dapat disebut sebagai procrastinator. Prokrastinasi telah terjadi di sepanjang kehidupan manusia, tetapi hingga saat ini perilaku tersebut terus terjadi, bahkan banyak dialami oleh mahasiswa. Perilaku menunda

menyelesaikan tugas-tugas penting dengan mengalihkan kepada tugas-tugas yang lebih menyenangkan yang disebut dengan prokrastinasi, telah terjadi sejak

1 Khadijah, “ Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja”, Jurnal At-Tauhij, Vol.5 No.2 2019, h.114

2 Dr.Ir.Ch.Wariyah, M.P, “Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarata” , Jurnal Sosio- Humaniora, Vol.5, No. 1, 2014, h. 56

(2)

zaman Mesir dan Yunani Kuno. Bukti dari prokrastinasi terjadi di zaman Mesir Yunani Kuno, salah satunya dapat dibuktikan dengan karya Hesoid ditahun 800 SM. Karya tersebut mengecam perilaku menunda-nunda pekerjaan yang

menyebabkan banyak kegagalan. Meskipun perilaku prokrastinasi telah ada di zaman Mesir Yunani Kuno akan tetapi fenomena ini masih banyak terjadi baik dalam bidang akademik, pekerja dan lain sebagainya.3

Perilaku seseorang Prokrastinator menunjukkan pada suatu kecenderungan menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan.

Menurut Joseph Ferarri prokrastinasi merupakan keputusan yang dibuat ketika bertindak, kecenderungan yang berlawanan dengan dorongan hati dan bertindak tanpa mempertimbangkan yang matang. Prokrastinasi berarti perilaku

penundaan tugas, tanpa memperhatikan alasan melakukan penundaan. Perilaku prokrastinasi sudah menjadi hal yang umum terutama di kalangan mahasiswa yang memiliki kewajiban atas tugas-tugas yang dimiliki. 4 setiap perilaku yang dimiliki oleh seseorang memberikan dampak , baik dampak positif maupun negatif. Maka dari itu dampak positif dari perilaku prokrastinasi pada mahasiswa dapat mengisi waktu luangnya tidak melakukan dengan kegiatan- kegiatan untuk menyelesaikan tugas kuliah akan tetapi melakukan kegiatan- kegiatan yang menyenangkan bagi prokrastinator yang membuatnya lebih bersemangat dan termotivasi jika mengerjakan tugas kuliah pada detik-detik akhir pengumpulan (Deadline). Akan tetapi terdapat pula dampak negatifnya yaitu munculnya perasaan menyesal dan bersalah pada diri sendiri karena kebiasaan menunda mengerjakan tugas, kurang optimalnya tugas yang dikerjakan karena sedikitnya waktu yang dimiliki dan juga menimbulkan rasa malas pada diri dan termasuk hal yang tidak terpuji.5

3 Muslimin, “Prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi di universitas muhammadiyah malang ditinjau dari keaktifan berorganisasi”, Skripsi Psikologi, (Malang: Universitas Muhammadiyah malang , 2018, h.6

4 Suhadianto, “Eksplorasi faktor penyebab, dampak dan strategi untuk penanganan prokrastinasi akademik pada mahasiswa”, Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi), Vol.10, No.2, 2019, h.205

5 Mochammad Nur Ikram Burhan, “Perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa (studi pada mahasiswa prodi pendidikan ilmu pengetahuan sosial fakultas ilmu sosial universitas negeri makasar”, Jurnal Social Landscape, ISSN 123-4567 , 2019, h. 5

(3)

Dampak negatif pada suatu perilaku individu akan menimbulkan banyak kerugian pada kehidupannya dan juga menimbulkan perilaku yang tidak terpuji dimana salah satu tindakan buruk yang harus dihindari pada setiap manusia, hal ini harus dijahui karena dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri. Pada perilaku prokrastinasi atau menunda-nunda suatu pekerjaan dapat menimbulkan perilaku yang tidak terpuji dari sudut pandang islam, dan segala sesuatu hal yang tidak terpuji tidaklah disukai oleh Allah SWT.

Perilaku prokrastinasi merupakan perilaku tercela karena telah menyia- nyiakan nikmat waktu yang telah diberikan oleh Allah SWT, seperti dalam HR.Bukhari, Rasulullah bersabda : “dua nikmat yang sering dilupakan oleh manusia adalah kesehatan dan waktu luang”. Selain itu dari sudut pandang islam para penganutnya sangat dilarang menunda-nunda suatu pekerjaan yang

semestinya bisa dilakukan saat itu, hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW, yaitu “ Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya,

gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa hidupmu sebelum datang kematianmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kaya sebelum waktu miskinmu,”(HR.Hakim). berdasarkan hadis tersebut mengandung pesan kepada umatnya agar tidak menunda

pekerjaan, Karena merupakan awal dari timbulnya permasalahan. Maka dari itu seseorang yang memiliki perilaku prokrastinasi bisa disebut sebagai orang yang bermasalah pada dirinya yaitu pada diri seorang mahasiswa maka dari orang yang bermasalah harus diberi bimbingan berupa konseling yang dilakukan oleh seorang konselor agar mampu mereduksi perilaku tersebut.6 Di kalangan mahasiswa banyak yang memiliki perilaku prokrastinasi maka dari itu untuk mereduksi perilaku tersebut menggunakan konseling kelompok.

Konseling kelompok pada dasarnya adalah konseling perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok. Terdapat di dalamnya ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok yang jumlahnya minimal dua orang, dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran

6 Harmalis, “prokrastinai akademik dalam persfektif islam”, Jurnal of counseling & development, Vol.02, No. 01, 2020, h.84-85

(4)

sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Dalam permasalahan diatas dapat dilakukan dengan

menggunakan konseling kelompok agar mampu mereduksi perilaku prokrastinasi pada mahasiswa yang telah menjadi masalah umum dan sering terjadi pada manusia terutama di kalangan mahasiswa7 . Prayitno mendefnisikan konseling kelompok adalah konseling yang diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu. Masalah- masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier8. Dalam konseling kelompok terdapat berbagai macam teknik untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada diri klien. Perilaku seseorang kadang kala muda hilang, supaya perilaku tetap maka dibutuhkannya pemeliharaan perilaku salah satunya adalah dengan penguatan atau dengan kata lain teknik Reinforcement.

Teknik Reinforcement adalah respon positif yang diberikan oleh seorang konselor terhadap klien dengan tujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback), memantapkan dan meneguhkan hal-hal tertentu yang dianggap baik sebagai suatu tindakan dorongan maupun koreksi sehingga klien dapat mempertahankan atau meningkatkan perilaku tersebut. Skinner menerangkan mengenai reinforcement merupakan suatu strategi kegiatan yang membuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya (berpeluang untuk tidak terjadi lagi) pada masa yang akan datang. Teknik Reinforcemen terbagi menjadi dua yaitu reinforcement positif yang dimana stimulus yang disajikan atau yang muncul setelah perilaku. Sedangkan reinforcement negatif, stimulus yang dihapus atau dihindari setelah perilaku ini disebut dengan stimulus aversif.

Perbedaan yang penting adalah bahwa dalam penguatan positif, respon

7Nasrina Nur Fahmi, “Layanan konseling kelompok dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa smk negeri 1 depok sleman”, Jurnal Hisbah, Vol.13, No.1, 2016 h. 71

8Egy novita Fitri & Marjohan, “Manfaat layanan konseling kelompok dalam menyelesaikan masalah pribadi siswa”, Jurnal Educatio, Vol. 2, No. 2, 2016 h. 20

(5)

menghasilkan stimulus, sedangkan penguatan negatif respon yang menghilangkan atau mencegah terjadinya rangsangan.9

Secara pskologis setiap orang membutuhkan penghargaan terhadap usaha yang dilakukannya. Individu yang diberi penghargaan akan merasakan hasil perbuatannya dihargai. Sebuah penghargaan akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan atau mengurangi sebuah perilaku. Bentuk penghargaan tidak hanya berupa hadiah, akan tetapi berupa pujian yang membuat seseorang merasa dihargai atas hasil kerja kerasnya. Dengan teknik reinforcement atau penguatan terutama penguatan positif dengan bentuk pujian akan membuat klien merasa termotivasi untuk mengurangi kebiasaan buruk yang dimiliki klien dan meningkatkan kebiasaan yang baru seperti kebiasaan yang diinginkan oleh klien.

Dengan adanya kegiatan konseling kelompok dengan menggunakan teknik reinforcement maka akan membantu sekelompok klien yang memiliki permasalahan yang sama yaitu perilaku prokrastinasi akan dapat membantu untuk menambah wawasan, pemahaman dan kebiasaan klien untuk melakukan perilaku baru yang ia kehendaki. Klien akan mendapatkan pemahaman bahwa perilaku yang dilakukan selama ini tidaklah baik dan harus dibenahi untuk mencapai prestasi yang lebih baik.10

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pada tanggal 16 januari 2022 pada beberapa narasumber didapatin hasil prokrastinasi pada mahasiswa dan mahasiswi fakultas dakwah dan komunikasi diantaranya memiliki ciri-ciri yang sama yaitu suka menunda-nunda tugas serta pekerjaan lainnya yang lebih penting dan membuang waktu untuk hal yang lebih mereka suka karena mengingat batas waktu yang dimiliki cukup lama juga menjadi alasan beberapa narasumber untuk menunda suatu pekerjaan, klien juga susah untuk mengatur waktu yang ia miliki dan selalu mengganggap dirinya paling sibuk dikarenakan lebih mendahului hal-

9Y.F. Erni Sulistyaningsih & Berliana Henu Cahyani,” peran reinforcement dalam kemampuan regualsi diri pada siswa sd selama di kelas”, Jurnal Spritis, Vol.2, No.1, 2011 h. 4

10Linda Dwi Sholikha, Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri, “ Model konseling kelompok dengan teknik penguatan positif untuk mereduksi prokrastinai akademik siswa”, Jurnal Bimbingan Konseling, Vol.6, No.1, 2017 h.64

(6)

hal yang bagi mereka menyenangkan seperti rebahan, menonton film, jalan-jalan, dan nongkrong. Hal tersebut yang membuat mereka selalu terlambat mengumpul tugas atau mengumpul tugas pada saat masa batas waktu yang diberikan. Dan terdapat beberapa mahasiswa semester akhir yang memiliki perilaku

prokrastinasi terhadap tugas akhir yaitu skripsi dikarenakan rasa malas yang tinggi dan menghabiskan waktu dengan hobi yang ada pada dirinya menjadi suatu hambatan untuk menyelesaikan skripsi.

Berdasarkan latar belakang diatas, dengan permasalahan yang ada maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik Reinforcement Untuk Mereduksi Perilaku

Prokrastinasi Pada Mahasiswa di Fakultas dakwah dan komunikasi”

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah pada penelitian yang dilakukan di fakultas dakwah dan komunikasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat prokrastinasi pada mahasiswa di fakultas dakwah dan komunikasi?

2. Bagaimana pengaruh konseling kelompok dengan teknik reinforcement untuk mereduksi perilaku prokrastinasi pada mahasiswa di fakultas dakwah dan komunikasi?

D. Tujuan Penelitian

(7)

Berdasarkan rumusan maslah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui prokrastinasi tingkat pada mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi.

2. Untuk Mengetahui konseling kelompok dengn teknik reinforcement untuk mereduksi perilaku prokrastinasi pada mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi.

E. Kegunan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka kegunaan dari penulis penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan secara teoritis

a.Sebagai informasi yang dapat dijadikan referensi untuk penerapan konseling kelompok dengan teknik reinforcement dalam mengatasi perilaku prokratinasi.

b. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti tentang teknik reinforcement dan perilaku prokratinasi untuk di teliti lebih mendalam.

2. Kegunaan secara praktis a. Bagi klien

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi klien dalam mengatasi perilaku prokratinasi yang ada pada dirinya.

b. Bagi mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam mengatasi perilaku prokrastinasi karena hal ini sering terjadi di kalangan mahasiswa, agar mencapai perubahan yang optimal.

c. Bagi peneliti selanjutnya

(8)

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran agar nantinya dapat meneliti dalam ranah yang jauh lebih luas mengenai penerapan bimbingan konseling, teknik reinforcement, perilaku prokratinasi.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan proposal skirpsi ini penulis membuat sistematika isi pokok secara garis besar mulai dari :

BAB I : Pendahuluan

Yaitu menguraikan latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.

BAB II : Kerangka Teori

Dalam kerangka teori ini berisi tentang materi dan teori yang berhubungan dengan judul penelitian penulis.

BAB III : Metodologi Penelitian

Dalam bab ini menjelaskan prosedur pencarian data yang meliputi pendekatan/metode penelitian, lokasi, hipotesis, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan uji reliabilitas, data dan sumber data dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran pengaruh konseling kelompok dengan teknik reinforcement untuk mereduksi perilaku prokrastinasi pada mahasiswa di fakultas dakwah dan komunikasi.

(9)

BAB V : Penutup

Dalam bab ini penulis akan menguraikan hasil dari penelitian yang telah diperoleh dari hasil pembahasan, selain itu juga penulis menuliskan saran-saran yang akan memberikan perbaikan untuk penelitian yang akan datang.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Ikram, Nur, Mochammad. 2019. “Perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa (studi pada mahasiswa prodi pendidikan ilmu pengetahuan sosial fakultas ilmu sosial universitas negeri makasar”, Jurnal Social Landscape, ISSN 123-4567

Dr.Ir.Ch.Wariyah, M.P. 2014 “Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarata” , Jurnal Sosio-Humaniora, Vol.5, No. 1

Fahmi, Nur, Nasrina. 2016“Layanan konseling kelompok dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa smk negeri 1 depok sleman”, Jurnal Hisbah, Vol.13, No.1.

Fitri, Novita, Egy & Marjohan. 2016 “Manfaat layanan konseling kelompok dalam menyelesaikan masalah pribadi siswa”, Jurnal Educatio, Vol. 2, No.

2.

Harmalis. 2020. “prokrastinai akademik dalam persfektif islam”, Jurnal of counseling & development, Vol.02, No. 01.

Khadijah. 2019, “ Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja”, Jurnal At- Tauhij, Vol.5 No.2

Muslimin.2018.“Prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi di universitas muhammadiyah malang ditinjau dari keaktifan berorganisasi”, Skripsi Psikologi, (Malang: Universitas Muhammadiyah malang.

Sholika, Dwi, Linda & Sugiharto, Puji, Yuwono, Dwi & Tadjri, Imam. 2017 “ Model konseling kelompok dengan teknik penguatan positif untuk mereduksi prokrastinai akademik siswa”, Jurnal Bimbingan Konseling, Vol.6, No.1.

Suhadianto. 2019. “Eksplorasi faktor penyebab, dampak dan strategi untuk penanganan prokrastinasi akademik pada mahasiswa”, Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi), Vol.10, No.2.

Sulistyaningsih, Erni, Y.F & Cahyani, Henu, Berliana. 2011” peran reinforcement dalam kemampuan regualsi diri pada siswa sd selama di kelas”, Jurnal Spritis, Vol.2, No.1.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan zaman dewasa ini dapat ditemukan fenomena dimana kondisi seseorang secara biologis adalah normal tetapi merasa dirinya adalah anggora dari lawan jenis

Dari beberapa uraian diatas maka penelitian yang ingin dilakukan pada Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, meneliti sistem yang telah dibangun oleh

Berdasarkan tinjauan di atas menjelaskan tentang perbedaan dari beberapa penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya, maka perbedaan yang dimiliki dan di usulkan penulis

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua variabel berpengaruh yang dibuktikan persetujuan mahasiswa UIN dalam mengecam pernyataan publik figur Jeremy

Pada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang masalah yang terjadi yaitu sulitnya para tenaga pengajar melihat rincian gaji karena

1) Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi akademik tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan sebelumnya dengan mengacu pada Analisa SWOT yang dilakukan, menunjukkan bahwa Prodi MD memiliki beberapa hal penting yaitu,

Jadi dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 52 responden yang menyatakan bahwa memiliki lingkungan bahasa Arab sebesar 75,00% dan mahasiswa yang menjawab penting