• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

N/A
N/A
Dimas Pandu

Academic year: 2023

Membagikan "KONSEP ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, tujuan utama advokasi adalah untuk memberikan dorongan dan dukungan terhadap pengambilan kebijakan publik terkait program kesehatan. Advokasi merupakan perpaduan pendekatan atau kegiatan individu dan sosial untuk memperoleh komitmen politik, dukungan politik, penerimaan sosial dan keberadaan sistem yang mendukung suatu program kesehatan. Setiap program kesehatan harus mendapat dukungan dari sasaran utama program yaitu masyarakat, khususnya tokoh masyarakat.

Lobi adalah percakapan informal dengan pejabat untuk menginformasikan dan mendiskusikan masalah kesehatan dan program yang dilaksanakan. Setelah itu dibahas bersama yang pada akhirnya membuahkan komitmen dan dukungan terhadap program yang akan dilaksanakan. Artinya, program yang diusulkan tidak memuat 2 kriteria, yaitu: terpenuhinya kebutuhan masyarakat dan solusi nyata atas permasalahan yang dialami masyarakat.

Artinya program yang diusulkan harus mempunyai urgensi yang tinggi: harus segera dilaksanakan dan bila tidak segera dilaksanakan akan menimbulkan permasalahan. Advokasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang hasil akhirnya adalah memperoleh dukungan dari pengambil keputusan terhadap program kesehatan yang ditawarkan atau diusulkan. Apabila suatu program kesehatan sudah mendapat komitmen dan dukungan kebijakan, langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk mendapatkan dukungan.

Layak (feasible) Artinya program yang diusulkan secara teknis, politik, dan ekonomi mungkin atau layak dilakukan.

KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

Untuk mewujudkan visi tersebut jelas tidak dapat terwujud jika dibebankan pada bidang kesehatan saja, karena kesehatan merupakan efek pembangunan dan seluruh faktor pembangunan, oleh karena itu semua sektor harus bersinergi untuk mewujudkan misi Indonesia Sehat 2010. Dengan kata lain , bidang kesehatan menjadi pemrakarsa menjalin kerja sama atau kemitraan dengan sektor terkait. Kemitraan merupakan upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing. Oleh karena itu, untuk membangun kemitraan, beberapa persyaratan harus dipenuhi. terpenuhi yaitu kesetaraan, saling percaya dan saling menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan, harus menyepakati misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus dilandasi oleh landasan yang sama, kemauan untuk berkorban.

Kemitraan berarti hubungan atau kerja sama sebagai mitra. Pada hakikatnya kemitraan dikenal dengan gotong royong atau kerja sama antara berbagai pihak, baik secara perseorangan maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo (2003), Kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara individu, kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Sektor kesehatan harus mampu memberikan perhatian terhadap permasalahan kesehatan pada sektor non kesehatan lainnya, melalui upaya informasi dan advokasi yang intensif.

Kepercayaan merupakan modal dasar dalam setiap hubungan/hubungan antar manusia, kesehatan harus mampu menciptakan kepercayaan bagi pasangannya. Arti penting kemitraan adalah terciptanya persatuan antar anggota untuk menghasilkan sesuatu yang bermuara pada peningkatan kesehatan masyarakat pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai yang berkaitan dengan kesehatan harus disepakati bersama dan akan sangat memudahkan dalam menunjukkan komitmen bersama untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan, yang harus melibatkan seluruh tingkatan organisasi hingga pejabat di lapangan.

Hal ini memerlukan koordinasi yang berorientasi pada hasil dan didasarkan pada kemampuan efektif serta kapasitas operasional yang konkrit. Kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota mitra harus diketahui oleh anggota lainnya. Transparansi dicapai melalui dialog (secara setara) dengan terlebih dahulu menekankan pada konsultasi dan berbagi informasi. -Setiap pasangan harus merasa duduk sejajar dan berdiri pada ketinggian yang sama, salah satu anggota tidak boleh memaksakan kehendaknya pada anggota lainnya.

Peserta harus saling menghormati kewajiban yang dibebankan dan independensi dari anggota lain serta memahami keterbatasan dan kewajiban masing-masing. Sikap saling menghormati tidak menghalangi setiap organisasi untuk berpartisipasi dalam pertukaran pandangan yang konstruktif. Keberagaman dalam komunitas kemanusiaan merupakan suatu aset jika mereka membangun keunggulan komparatif dan saling melengkapi kontribusi masing-masing. Sumber daya lokal merupakan salah satu aset penting yang harus ditingkatkan dan menjadi landasan pembangunan.

Dengan memperhatikan permasalahan kesehatan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, terutama pihak swasta, karena kesehatan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas.

KESIMPULAN

Advokasi Dalam Promkes

Dalam advokasi, peranan komunikasi sangat penting, sehingga komunikasi dalam konteks advokasi kesehatan memerlukan kiat-kiat khusus agar komunikasi efektif dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut. Jika terdapat komitmen politik dari eksekutif, maka perlu dilakukan advokasi lebih lanjut untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung program yang telah mendapat komitmen politik. Penerimaan sosial mengacu pada penerimaan program oleh masyarakat.Untuk program kesehatan yang telah mendapat komitmen dan dukungan politik, langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk mendapatkan dukungan masyarakat.

Agar suatu program kesehatan dapat berjalan dengan baik, diperlukan sistem atau prosedur kerja pendukung yang jelas. Persiapan advokasi yang terpenting adalah penyiapan bahan/bahan atau alat advokasi. Materi advokasi berupa: data -  informasi -  bukti yang dikemas dalam bentuk tabel, grafik atau diagram yang menunjukkan sejauh mana masalah kesehatan, akibat atau dampaknya. permasalahan, dampak ekonomi dan usulan program/program yang diajukan. Menurut Johns Hopkins (1990), Advokasi merupakan upaya mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai bentuk komunikasi persuasif.

Dari catatan tersebut secara singkat dapat disimpulkan bahwa advokasi adalah suatu upaya atau proses untuk memperoleh komitmen yang dilakukan secara persuasif dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat sehingga advokasi dapat diilustrasikan sebagai berikut. Istilah Advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai strategi global. Advokasi diartikan sebagai upaya untuk menjangkau pihak lain yang dianggap mempunyai dampak terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.

Oleh karena itu, sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan (policy makers) atau pengambil keputusan, baik di lembaga pemerintah maupun swasta. Kontekstual (kontekstual): advokasi kesehatan harus bersifat kontekstual, artinya pesan atau program yang akan diambil harus ditempatkan atau berkaitan dengan permasalahan pembangunan daerah yang bersangkutan. Keberanian: seorang tenaga kesehatan yang akan membela pejabat harus berani berdebat dan berdiskusi dengan pejabat terkait.

Hati-hati (coucious): Sekalipun berani, tetap berhati-hati agar tidak menyimpang dari etika berkomunikasi dengan pejabat, dan menghindari sikap “menggurui” pejabat yang terlibat. Sistem pendukung (support system) Agar suatu program kesehatan dapat berjalan dengan lancar, diperlukan suatu sistem pendukung atau prosedur kerja yang jelas. Seminar/presentasi : Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh pejabat lintas program dan lintas sektor.

Relevan (relevan) Program yang diusulkan minimal harus memuat 2 kriteria, yaitu: memenuhi kebutuhan masyarakat dan solusi nyata terhadap permasalahan yang dirasakan masyarakat. Penting dan mendesak (urgent) Artinya, program yang diusulkan harus memiliki urgensi yang tinggi: harus segera dilaksanakan, dan jika tidak segera dilaksanakan maka akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu azas penyelenggaran Upaya kesehatan masyarakat pada Promosi Kesehatan di Puskesmas Akreditasi adalah melalui Advokasi yaitu upaya atau proses yang

Strategi pendekatan promosi kesehatan di posyandu lansia dapat dilakukan melalui upaya : (a) advokasi, yaitu upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan

Untuk itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran LPKSM dalam pemberian advokasi, salah satu upaya yang perlu dilakukan yakni dengan melakukan perubahan terhadap aturan

Upaya yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan untuk mendapatkan Dana Desa yaitu dengan melakukan advokasi secara masif kepada aparat pemerintah desa, meningkatkan

Upaya yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan untuk mendapatkan Dana Desa yaitu dengan melakukan advokasi secara masif kepada aparat pemerintah desa, meningkatkan

Promosi kesehatan juga mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan

Dapat juga advokasi didefinisikan, sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir untuk melakukan aksi dengan target untuk; terbentuknya atau

FondosndosBienveni daBienveni daPlanifc.Planifc.TareasTareasPrPru Advokasi media adalah proses menggunakan media massa untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu yang