KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SMPN 1 TANJUNG MORAWA
Efrillia Wanodya Palupi1, Indah Anisyah Dianti2, Haikal Dipo Nugraha3, Ida Suryani4
1Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan
2Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan
3Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan
4Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan
e-mail: 1[email protected], 2[email protected],
3[email protected], 4[email protected]
TAFAHHAM:
Jurnal Pendidikan dan Riset Vol. 1 No. 1
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep dasar pembelajaran yang sudah diajarkan disekolah dan metode serta kompenen dalam perencanaan pembelajaran. Obsevasi ini dilaksanakan di SMPN 1 Tanjung Morawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung kelapangan, dengan mewawancarai salah satu guru yang mengajar di SMPN1 Tanjung Morawa. Berdasarkan hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelajaran sekolah tersebut menggunakan metode Discovery Learning, Metode Diskusi, Metode Luar Ruangan dan Metode Stalking Stick. Perencanaan pembelajaran di sekolah SMPN1 Tanjung Morawa seperti (a) perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan yang telah ditetapkan kurikulum. (b) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan lengkap dan sistematis. (c) Guru melakukan perencanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. (d) Guru dapat mengevaluasi siswa setelah melaksanakan pembelajaran.
Kata kunci: Konsep Dasar, Perencanaan, Pembelajaran
Abstract. The purpose of this study was to find out how the basic concepts of learning that have been taught in schools and the methods and components in lesson planning. This observation was carried out at SMPN 1 Tanjung Morawa. The research method used is a qualitative descriptive method. This research was conducted by going directly to the
field, by interviewing one of the teachers who teach at SMPN1 Tanjung Morawa. Based on the results of the study, it can be shown that in carrying out learning the school uses the Discovery Learning method, the Discussion Method, the Outdoor Method and the Stalking Stick Method.
Learning planning at SMPN1 Tanjung Morawa school such as (a) learning planning must be in accordance with the educational concept that has been determined by the curriculum. (b) The teacher makes a complete and systematic Learning Implementation Plan. (c) The teacher carries out lesson plans to achieve the educational goals that have been set. (d) Teachers can evaluate students after carrying out learning.
Keywords: Basic Concepts, Planning, Learning
PENDAHULUAN
Perencanaan atau plan (rencana) diketahui hampir semua masyarakat dalam beragam pandangan. Dalam penyusunan ini disebut persiapan pembentukan dalam suatu pabrik dikenal sebagai pembuatan pabrik dalam keluarga diingat sebagai keluarga berencana, dan ketika dunia pengajaran dikenal dengan perencanaan pengajaran.
Pengajaran mandiri atau tunggal bertautan dengan aktivitas bagaimana pun guru membimbing dan bagaimana siswa berlatih. Aktivitas kini membuat tindakan yang disadari dan dipersiapkan. Aktivitas pengajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Oleh karena itu, persiapan merupakan bagian dari kegiatan pengajaran.
Para tokoh sama - sama bertukar pikiran dengan mengungkapkan istilah "perencanaan pengajaran". Persiapan penajaran di Indonesia adalah prosedur menyusun strategi untuk menundukkan permasalahan yang dilakukan untuk mendapatkan arah pembangunan didikan nasional. Deskripsi kini mewakili kewajiban besar untuk pengajaran selaku faktor internal dari pembentukan bangsa.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel , resensi-resensi yang berkaitan dengan konsep dasar perencanaan pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Definisi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yaitu meliputi dua kata, perencanaan berasal dari perencanaan dan pembelajaran. Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang perlu dilakukan agar menggapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan cepat dimulai dengan mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai melalui analisis kebutuhan dan dokumentasi yang lengkap, kemudian menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Artinya, ide-ide yang kita rencanakan diarahkan pada bagaimana mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien.
Pembelajaran, di sisi lain, berasal dari pengajaran kosakata yang sangat digunakan dalam bidang pengetahuan di Amerika Serikat. Sebutan pendidikan sangat renta oleh keseluruhan proses psikologis yang menggunakan muridsebagai sumber kegiatan. Kata instruksi juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diharapkan dapat memudahkan siswa untuk mempelajari segala sesuatu, mengubah peran guru dan menjadi fasilitator kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pandangan Gagne (1992) bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengelola fasilitas belajar dan sumber daya yang tersedia bagi siswa untuk belajar.
Perencanaan pembelajaran merupakan tentang tujuan pembelajaran, yaitu perubahan perilaku dan serangkaian kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan semua kemungkinan dan sumber belajar yang tersedia. hasil
dari pemikiran rasional. Perencanaan pembelajaran, di sisi lain, Merupakan mengklarifikasi apa yang dikerjakan pendidik dan siswa dalam metode pembelajaran untuk memperoleh tujuannya, seblum melakukan aktivitas pembelajaran benar-benar dilakukan. Dalam hal ini, rencana adalah suatu sistem yang menggambarkan analisis dari semua komponen yang sebenarnya perlu bekerja sama secara fungsional untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka rencana perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari beraneka perspektif, yaitu:
1. Perencanaaan Pembelajaran selaku teknologi ialah rencana yang memaksa penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan perilaku psikologis dan teori konstruktif untuk menyampaikan penyelesaiandan masalah-masalah bimbingan.
2. Perencanaan pembelajaran menjadi suatu cara yaitu penempatan sarana dan prosedur akan memfasilitasi penerimaan. Selanjutnya dilakukan peningkatan sistem pendidikan dengan teknik yang sistematis dengan menetapkan pada sistem perencanaan.
3. Perencanaan pembelajaran sebagai bidang akademik yaitu bidang wawasan yang mencermati temuan dan folosofi strategi pendidikan dan implementasi kunci tersebut.
4. Perencanaan pembelajaran sebagai sains ialah suatu ilmu menciptakan peluang belajar secara rinci untuk satuan materi yang luas dan sempit dengan segala kerumitannya, dengan spesifikasi untuk pengembangan situasi, pelaksanaan, evaluasi dan pemeliharaan.
5. Perencanaaan pembeljaran bagai suatu proses merupakan peningkatan pendidikan yang sistematis yang scara khusus digunakan berdasarkan pengkajian dan teori pendidikan untuk menanggung ataupun mnjamin mutu pembelajaran. Rencana tersebut menggunakan prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk melakukan analisis kebutuhan proses pembelajaran. Ini termasuk evaluasi topik dan kegiatan pendidikan.
6. Perencanaan pembelajaran sebagai kenyataan adalah gagasan pendidikan yang dikembangkan dengan menyediakan hubungan pendidikan sementara dalam proses yang dilakukan dengan mempertimbangkan secara cermat semua kegiatan secara ilmiah dan sistematis.
Dengan mengacu pada berbagai aspek di atas, maka perencanaan pembelajaran harus sejalan pada konsep pendidikan dan pendidikan yang menetapkan pada kurikulum.
Pembentukan program pendidikan sebagai teknik, bidang ilmu, realitas, sistem, dan prosedur pembelajaran bermaksud agar praktik penataran menjadi efektif dan efisien.
Kurikulum terutama silabus menjadi acuan utama saat mengembangkan rencana strategi pengajaran, namun keadaan sekolah atau madrasah dan sekitarnya, serta keadaan murid dan guru merupakan hal serius yang tidak boleh terbengkalai.
B. Syarat-Syarat Perencanaan Pembelajaran
Suatu perencanaan pembelajaran atau pendidikan dapat dikatakan layak jika terdapat kondisi yang mewakili rencana tersebut dan hasil pembelajaran dapat ditentukan dengan tepat. Persyaratan perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Semua kurikulum harus berorientasi pada tujuan. Tujuan tersebut didasarkan pada perubahan perilaku yang diinginkan dari peserta didik sudah melalui prosedur pendidikan tertentu.
2. Perancangan pelajaran harus bersifat pada antar unsurnya. Artinya semua elemen harus terintegrasi. Kurikulum yang dihasilkan harus memastikan bahwa komponenkomponen tersebut saling berhubungan. Artinya, tujuan pendidikan, materi, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta media harus terintegrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Setiap rencana hrus fleksibel. Singkatnya, implementasi kurikulum harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat, kondisi, kebutuhan, dan ketersediaan fasilitas sekolah.
4. Kurikulum harus dilaksanakan secara efektif dan efisien. Singkatnya, Anda perlu menggunakan kemampuan, ketersediaan, dan kurikulum sekolah Anda untuk mencapai hasil yang maksimal.
5. Semua rencana pelajaran harus didasarkan pada semua program dan tingkat pengajaran, serta prinsip-prinsp kedalaman, keluasan dan kesinambungann dlam pelatihan.
6. Isi setiap rencana pelajaran harus seimbang. Artinya materi yang dituangkan dalam RPP diambil secara berimbang dari semua pelajaran pada mata pelajaran dan tidak mengarah pada satu aspek saja.
7. Semua kurikulum harus mempertimbangkan prinsip kontras. Ringkasnya, dimulai dengan syarat ketujuh ini, materi yang akan dirangkai harus dimulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, dari yang paling dekat dengan anak sampai yang terjauh, dari yang konkrit sampai yang abstrak.
Rancangan pemblajaran yg berlandas kompetensi memerlukan rumusan yang pasti tentang kemampuan yang dipunyai atau harus ditunjukkan oleh seorang siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Standar kompetensi melindungi peserta didik dengan kompetensi kegiatan belajarnya dari materi pembelajaran yang tidak mendukung perolehan materi kompetensi.
Pencapaian kemampuan yang terangkum dalam kurikulum selalu berkaitan erat dengan sistem pembelajaran. Oleh karena itu Komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi adalah:
1. Pilihan dn keterampilan yang harus benar.
2. Spesifikasi indikator pertimbangan untuk menetapkan pencapaian kompetensi.
3. Pengembangan pengaturan komunikasi yang praktis dan relevan untuk pengaturan kompetensi dan pengaturan penilaian atau peringkat.
Adanya komponen atau kondisi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan target perencanaan. Tujuan perencanaan dirumuskan dengan benar dan baik ketika kompnen yg tersedia dpt diintegrasikan dn digabungkan untk mencapai tujuan tertentu.
C. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran sangat memainkan peran penting dalam mengintegrasikan guru ke dalam kinerja tugas pendidik mereka untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Perencanaan pembelajaran juga diartikan sebagai upaya pendidik untuk memenuhi kebutuhan belajar siswanya.
Perencanaan pembelajaran dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran. Rencana pembelajaran sebelum mengajar sangatlah penting. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran harus Distrukturkan ataupun dirancang dngan benar dan terperinci untuk mencapai target pembelajaran dngan lancar, baik dan akurat. Perencanaann pembelajaran sangat berperan penting dlam memandu guru sebagai pendidik untk memenuhi kebutuhan belajar siswanya. Pendidikan atau perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan untuk menjadi Langkah pertama sebelum proses belajar.
1. Sebagai panduan untuk mengkoordinasikan kegiatan untuk dapat tercapainya sebuah tujuan.
2. Sebagai bentuk pola yg mendasar untuk menentukan peran dan izin dari setiap elemen yng berperan serta pada suatu aktivitas.
3. Sebagai instruksi kerja masing-masing, baik untuk guru maupun unsur siswa.
4. Sebaagai ukuran efektifitas suatu pekerjaan, ia dapat melihat ketepatan dan kelambatan pekerjaan tersebut.
5. Untuk bahan pembuatan data agar keseimbangan kerja dapat tercapai.
6. Menghemat waktu, tenaga, peralatan dan biaya.
Dalam menerapkan atau diterapkannya konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan dapat bermanfaat:
1. Hindari duplikasi materi presentasi. Dengan menghadirkan mata pelajaran yang benar-benar relevan dengan keterampilan yang ingin dicapai, Anda dapat menghindari duplikasi dan menawarkan terlalu banyak mata pelajaran.
2. Mengusahakan konsistensi keterampilan yang dapat dicapai dalam mata pelajaran.
Kemampuan tertulis guru pada mata pelajaran tertentu tidak menyimpang dari kemampuan dan materi yang telah ditentukan.
3. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengn kebutuhan siswa, kemungkinankemungkinan, dan kesempurnaan.
4. Dukungan utk pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan akreditasi akan lebih gampang dgn menggunakan tolak ukur stndar kompetensi.
5. Sistem penilaian dan laporan siswa perlu diperbarui. Pembelajaran berbasis kompetensi mengukur dan melaporkan prestasi belajar siswa berdasarkan pencapaian kompetensi atau sub-kompetensi tertentu, bukan perbandingan dengan hasil belajar peserta didik lainnya.
6. Memperjelas hubungan atau kontak dengn siswa tntang tugasnya, kegiatannya, ataupun pengalaman pendidikan yg mesti dilakukan, dan metode yng dipakai akan menetapkan kemajuan pembelajaran.
7. Memajukan akuntabilitas publik. Kompetensi dikumpulkan, diuji dan tersedia untuk umum untuk digunakan dalam melakukan kegiatan pelatihan untuk umum.
8. Meningkatkan pengaturan penyertifikatan. Rumusan kompetensii yng kian akurat dan rinci memungkinkan madrasah/sekolah menerbitkan sertfikat atau transkrp yang merinci jenis dan aspek kompetensii yang diperoleh.
D. Metode Perencanaan Pembelajaran Pada SMPN 1 Tanjung Morawa
Metode pembelajaran merupakan satu atau lebih metode yang dipakai pada interaksi antara murid dan pendidik buat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan seperti menggunakan materi dan langkah pada metode pembelajaran. Berikut adalah macm-macam metode pembelajaran yaitu:
1. Metode belajar diluar ruangan (Outdoor Learning) a. Pengertian Belajar Ruangan
Outdoor learning adalah hal yang hampir sama dengan beljar out-of School Learning.
Guru akan belajar dengan siswa di luar kelas, pembelajaran ini juga perlu direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis. Ketika belajar diluar ruangan manfaatnya seringsekali tidak mengungkapkan esensi dari kegiatan tersebut, karena siswa tidak memiliki panduan belajar. Belajar di lapangan tidak hanya mebantu meningkatkan kinerja, tetapi juga meningkatkan aspek psikologi siswa, seperti kegembiraan dan rasa persatuan. Hal ini mempengaruhi kemauan siswa untuk belajar.
b. Kuntungan dari belajar diruang kelas
a) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan murid untuk duduk pada kelas berjam-jam sebagai akibatnya motivasi murid akan lebih tinggi.
b) Metode pembelajaran menjadi lebih bermakna ketika siswa menghadapi situasi- situasi yang nyata atau alami.
c. Kekurangan atau kelebihan
Karena aktivitas pembelajaran yang tidak dipersiapkan sebelumnya siswa dibawa ketempat tujuan untuk mendapatkan kesan permainan dan menghindari melakukan kegiatan pembelajaran yang diharapkan. Kelemahan ini juga dapat diatasi dengan persiapan yang sangat matang sebelum melakukan aktivitas. Misalnya, dengan menetapkan target belajar dan harapan pembelajaran. Menentukan bagaimana dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses belajar, bagaimana mendapatkan informasi, dan manfaatnya.
2. Metode Talking Stick
a. Pengertian Metode Talking Stick
Metode Talking Stick merupakan sebuah metode pengajaran yang tersedia dan bisa dipakai sang pengajar agar membantu merka mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Ketika materi yang diucapkan pada arti penelitian ini proses pembelajaran pada kelas dan diberikan berdasarkan satu murid ke murid lain saat pengajar menyebutkan dan lalu mengajukan pertanyaan kepada murid. Tujuannya merupakan buat membangun syarat belajar melalui permainan. Ketika pengajar merampungkan pertanyaan murid mempunyai kesempatan sehingga menjawab pertanyaan. Hal ini terjadi pada seluruh murid mempunyai kesempatan buat menjawab pertanyaan berdasarkan pengajar.
b. Keunggulan dan Kelemahan metode talking stick 1) Keunggulan
a) Menguji Persiapan pada murid
b) Membiasakan siswa mengucapkan dan mengusai dengan cepat.
c) Supaya siswa bertambah rajin belajar.
c. Kelemahan atau kekurangan
1) Murid terkejut karena pertama kali lihat 2) Siswa minder karena belum terbiasa.
3. Metode Discovery Learning a. Definisi Discovery Learning
Discovery Learning yaitu belajar menemukan dengan belajar mendapatkan kepribadiannya. Dalam proses mengajar ini, guru menampilkan materi pada bentuk final, namun 44 siswa bagikan kesempatan kepada menemukan lalu menemukan sendiri oleh memanfaatkan teknik pendekatan pemecahan kegiatan.
b. Berikut prosedur dalam metode pembelajaran discovery learning yaitu:
1) Pengenalan kebutuhan murid.
2) Pemilihan awal yang mendasar, pemahaman pikiran, dan abstraksi pengetahuan.
3) Pemilihan alat/bahan, problem/pekerjaan
4) Menolong dan menjelaskan apa yang harus dibuat
5) Menyiapkan lingkungan kelompok dan perlengkapan yang diperlukan
6) Memantau pengetahuan murid tentang kasus yang akan dipecahkan dan pekerjaan murid
7) Menyampaikan kesempatan kepada murid akan melaksanakan penemuan.
4. Struktur atau metode diskusi a. Pengertian metode diskusi
Metode diskusi yaitu pengajar melakukan diskusi ilmiah terhadap siswa (grup siswa) buat mengumpulkan pendapat menarik kesimpulan dan banyak sekali solusi menurut kasus. Diskusi juga merupakan dialog ilmiah yang menarik dan melibatkan pertukaran pendapat yang terkait menggunakan kasus bermasalah.
Pembuatan inspirasi dan pengujian inspirasi atau pendapat yang dilakukan sang poly orang yang tergabung pada grup dan bertujuan buat menemukan solusi atas suatu kasus, dan juga bertujuan buat mengejar kebenaran.
b. Langkah-langkah menggunakan metode diskusi
Berikut adalah langkah-langkah umum pelaksanaan diskusi yaitu:
1) Merumuskan masalah secara jelas
2) Siswa membentuk kelompok diskusi dengan ketua guru, memilih ketua diskusi (ketua, sekretaris, pelapor), dan mengatur tempat duduk, ruangan, fasilitas, dan lain-lain sesuai dengan tujuan diskusi.
3) Siswa diberikan bimbingan/supervisi sang pengajar pada melakukan diskusi.
4) Guru mendorong anak-anak untuk bekerja sama.
E. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran Pada SMPN 1 Tanjung Morawa Terdapat Tujuan komponen-komponen perencaan pembelajaran terdiri dari :
1. Pluraritas yaitu dalam pembelajaran berlangsung anak-anak diharapkan mampu mengetahui, menyebutkan, apa itu pluraritas dalam masyarakat indonesia.
2. Isi yaitu materi pembelajaran yang dimana membahas tentang materi yang ada didalam buku.
3. Kegiatan pembelajaran yaitu dimana guru sedang melakukan proses mengajar didala kelas.
4. Metode yang dipakai saat guru mengajar didalam kelas yaitu metode ceramah, metode penugasan, metode proyek dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Persiapan pembelajaran ialah poin pembelajaran yaitu perubahan konduite dan serangkaian aktivitas yang perlu dilakukan buat mencapai tujuan tadi menggunakan memakai seluruh kemungkinan dan asal belajar yang tersedia output menurut pemikiran rasional. Syarat suatu perencanaaan pembelajaran atau pendidikan bisa dikatakan layak apbila masih ada syarat yang mewakili planning tadi dan output pembelajaran bisa dipengaruhi menggunakan tepat. Manfaat perencanaan pembelajaran adalah mengintegrasikan guru ke dalam kinerja tugas pendidik mereka untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Perencanaan pembelajaran juga dikenal sebagai pendidik agar untuk memenuhi kebutuhan belajar siswanya. Metode pembelajaran merupakan satu ataupun lebih dari metode yang telah digunakan didalam interaksi antara siswa maupun pendidik untuk membentuk suatu tujuan pembelajaran, tergantung pada materi dan mekanisme, dan berbagai metode yaitu metode ekskursi, metode diskusi, dll. Akan ditentukan.
Komponen-komponen Perencanaan Pembelajaran yang berlandasankan pendekatan sistem yang dimana dapat disebut dengan ADDIE yang berarti, (Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluate).
DAFTAR BACAAN
Afandy, M. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di sekolah. Semarang Unissula Press Ananda, R. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: LPPPI.
Anitah, S. Dkk. (2018). Stretegi Pembelajaran. Jakarta :Universitas Terbuka Djamarah, S. B. Dkk (2008). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta I
brahim, N. (2014). Perencanaan Pembelajaran Teoretis Dan Praktis. Jakarta: Mitra Abadi.
Jaya, F. (2018). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta :Rajawali Pers
Nadzir, M. (2013). Perencanaan Pembelajaran Berbasis Karakter. Jurnal Pendidikan Agama Islam. 2(2), 338-352.
Nur, W. (2017). Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan Dan Prosedur. Jurnal Ittihad. 1(2), 185-195.
Nurlaila. (2018). Urgensi Perencanaan Pembelajaran Dalam Peningkatan Profesionalisme Guru. Jurnal Ilmiah Sustainable. 1(1), 93-112.
Sudjana, N. dkk (2008). Metode Penajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo.