KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN MATA KULIAH PERENCANAAN PENGAJARAN
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Henry Eryanto, MM.
Disusun Oleh : Kelompok 2
1. Azrah Maysa Putri (1709622037) 2. Fauziah Maharani (1709622034)
3. Rena Maretha (1709622050)
4. Wiwit Aulia (1709622081)
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pengajaran yang diampu oleh dosen Prof. Dr. Henry Eryanto, M.M. Makalah ini sendiri menjelaskan mengenai konsep dasar, pengertian, tujuan dan manfaat serta pokok-pokok dari perencanaan pengajaran.
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
Jakarta, 13 Februari 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI... 3
BAB I PENDAHULUAN...4
1.1. Latar Belakang... 4
1.2. Rumusan Masalah... 4
1.3. Tujuan Makalah...5
BAB II PEMBAHASAN... 6
2.1. Konsep Dasar dan Pengertian Perencanaan Pengajaran...6
2.2. Tujuan Pentingnya dan Manfaat Perencanaan Pengajaran...7
2.3. Identifikasi Masalah-Masalah yang Timbul dalam Perencanaan Pengajaran... 9
2.4. Pokok-Pokok dan Prinsip-Prinsip yang Mempengaruhi Penyusunan Perencanaan Pengajaran dan Ciri-Ciri Sistem Pengajaran...10
2.5. Summary Inspiring Teacher Video...11
BAB III PENUTUP... 12
3.1. Kesimpulan...12
BAB IV STUDI KASUS... 14
DAFTAR PUSTAKA...16
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya, perencanaan memiliki peran penting dalam pendidikan karena selain sebagai penentu tetapi juga sebagai acuan terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya perencanaan yang baik dan benar, maka suatu aktivitas pendidikan seperti kegiatan belajar dan mengajar akan terlaksana sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, perencanaan juga dapat membantu pengawasan menjadi lebih mudah ketika pelaksanaan karena terstrukturnya susunan rencana. Ditambah lagi, salah satu aspek pendidikan adalah mempertahankan dan mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan yang menjadi dasar perubahan. Oleh karena itu, perencanaan pengajaran perlu dilihat sebagai alat yang mampu membantu para pelaksana pendidikan untuk lebih efisien dalam menjalankan tugas dan kewajibannya terutama.
Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dimaknai sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, menggunakan pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu lokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Abdul Majid, 2005). Perencanaan pembelajaran sendiri dilakukan untuk mengorganisir komponen-komponen pembelajaran yang terdiri dari kompetensi dasar, materi standar, indikator sekaligus metode yang digunakan dalam proses mengajar.
Dengan demikian, seorang guru atau tenaga pendidik perlu mempelajari kurikulum dan memahami seluruh program pendidikan yang dilaksanakan dalam menyusun perencanaan pembelajaran. Hal ini guna memberikan kemudahan bagi para guru untuk membuat RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar dan mengajar.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, ada beberapa rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa konsep dasar dan pengertian perencanaan pengajaran?
2. Apa tujuan pentingnya dan manfaat perencanaan pengajaran?
3. Apa saja masalah-masalah yang timbul dalam perencanaan pengajaran?
4. Apa saja pokok-pokok dan prinsip-prinsip yang mempengaruhi penyusunan perencanaan pengajaran dan ciri-ciri sistem pengajaran?
1.3. Tujuan Makalah
Adapun berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan makalah ini yakni:
1. Untuk mengetahui konsep dasar dan pengertian perencanaan pengajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan dan pentingnya manfaat perencanaan pengajaran.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam perencanaan pengajaran.
4. Untuk mengetahui pokok-pokok dan prinsip-prinsip yang mempengaruhi penyusunan perencanaan pengajaran dan ciri-ciri sistem pengajaran.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar dan Pengertian Perencanaan Pengajaran
Robins (1982:128) mendefinisikan perencanaan sebagai cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Definisi ini mengasumsikan bahwa perubahan selalu terjadi dan karena itu perubahan tersebut perlu diantisipasi agar tetap seimbang. Perencanaan dapat dikatakan sebagai salah satu langkah dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui analisis kebutuhan yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ketika merencanakan, pola pikir diarahkan bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam konteks pembelajaran, perencanaan adalah proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, serta penilaian dalam suatu alokasi waktu tertentu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Majid, 2005:17). Maka perencanaan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar nantinya. Kegiatan perencanaan juga dapat dikatakan sebagai proses pengimplementasian mengenai kegiatan yang nantinya akan mendukung terjadinya tujuan yang telah dibuat. Beberapa komponen-komponen dalam membuat perencanaan:
a. Mengidentifikasi suatu kebutuhan dalam pembelajaran.
b. Mengetahui persyaratan-persyaratan apa saja yang harus diprioritaskan dalam pembelajaran.
c. Merinci hasil-hasil apa saja yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
d. Melakukan seleksi persyaratan setiap pilihan yang ada untuk diselesaikan.
e. Mengamati sistem serta opsi-opsi pemecahan masalah guna memenuhi setiap kebutuhan dalam pembelajaran. Woi
Adapun beberapa gagasan untuk mendorong konsep dasar perencanaan pengajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut (Eryanto H, 2022):
1. Sebuah inovasi pengaturan untuk memberdayakan pemanfaatan prosedur yang dapat menumbuhkan perilaku psikologis dan asumsi yang membantu menunjukkan pengaturan dan masalah.
2. Sebagai kerangka kerja tentang rencana aset dan teknik untuk mendorong pembelajaran.
3. Sebuah kontrol terhadap informasi yang secara konsisten berfokus pada efek samping dari eksplorasi dan asumsi tentang menunjukkan prosedur dan implementasi metodologi.
4. Perencanaan pengajaran sebagai ilmu adalah membuat rincian pasti tentang perubahan peristiwa, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan situasi dan lingkungan belajar untuk topik dengan berbagai tingkat kerumitan.
5. Sebuah interaksi perbaikan pengajaran dasar yang digunakan secara eksplisit berdasarkan asumsi pengajaran dan pembelajaran guna mendukung tujuan pendidikan yang ada saat ini.
6. Sebuah pemikiran pengajaran yang diciptakan dengan memberikan hubungan yang menggembirakan sesekali dengan memeriksa secara seksama bahwa semua latihan sesuai dengan permintaan ilmu pengetahuan dan dilakukan secara metodis.
Pada dasarnya konsep dasar perencanaan pengajaran mempertimbangkan karakteristik peserta didik, seperti kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan latar belakang. Hal ini penting agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Perencanaan pengajaran dimulai dari menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas. Tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk memilih materi, metode, dan evaluasi pembelajaran secara sistematis dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.2. Tujuan Pentingnya dan Manfaat Perencanaan Pengajaran Tujuan Perencanaan Pengajaran
Tujuan perencanaan pengajaran secara umum adalah sebagai upaya agar proses pengajaran berjalan secara efektif dan efisien, sehingga staf atau calon pendidik dapat
menjadi pendidik yang profesional, khususnya dalam proses belajar mengajar bagi seluruh peserta didik, sehingga proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik (Eryanto H, 2022).
Tujuan paling penting dari perencanaan pengajaran adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur karena :
1. Tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur sebagai pedoman utama dalam pembelajaran dan menjadi standar acuan untuk menentukan materi, metode, dan kegiatan pembelajaran yang tepat.
2. Tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur memudahkan guru untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan pembelajaran itu dapat dicapai oleh siswa.
Hasil evaluasi ini penting untuk mengukur efektivitas pembelajaran.
3. Tujuan pembelajaran yang konkret juga memudahkan siswa untuk memahami target belajar yang harus mereka capai. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Perencanaan pembelajaran yang baik harus berorientasi dan berpusat pada tujuan. Tujuan pembelajaran menjadi dasar dan pondasi untuk menentukan komponen perencanaan lainnya seperti materi, metode, dan evaluasi pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penetapan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur merupakan inti dari perencanaan pengajaran yang efektif. Karena itu, ini adalah tujuan paling mendasar dan penting.
Manfaat Perencanaan Pengajaran
Manfaat perencanaan pengajaran yang telah dilakukan oleh para pendidik dimaksudkan untuk mengetahui maksud dan tujuan serta mengetahui apakah arah proses belajar sudah sesuai atau tidak, menyusun peraturan atau dasar sesuai dengan karakteristik peserta didik, undang-undang, peraturan yang berlaku, adanya tingkat mengenai capaian untuk dapat menilai sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan kegiatan belajar yang telah dilakukan antara tenaga pendidik kepada siswa agar berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain :
1. Pendidik akan mampu memprediksi seberapa besar keberhasilan yang dapat dicapai dengan cara terukur, terarah, dan pastinya tepat dalam hal yang ingin dicapai.
2. Pendidik apat menentukan sumber-sumber mana saja yang dianggap tepat dalam proses pengajaran.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
4. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung
5. seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.
2.3. Identifikasi Masalah-Masalah yang Timbul dalam Perencanaan Pengajaran
Dalam melaksanakan kegiatan pastinya akan dihadapi oleh yang namanya permasalahan, tidak terkecuali pada hal perencanaan pengajaran. Terlebih dengan adanya perubahan-perubahan pada kurikulum mengharuskan tenaga pendidik untuk beradaptasi dengan cepat. Henry Eryanto dan Marsofiyati (2022) menjelaskan ada beberapa masalah yang timbul dalam perencanaan, yakni:
1. Rencana yang dibuat oleh instruktur bertele-tele dan tidak efisien, sehingga tenaga pendidik sulit untuk mengukur dan melihat hasil pembelajaran yang bahkan tidak dirasakan oleh murid.
2. Adanya ketidakjelasan pada rencana instrumen evaluasi yang menyebabkan penilaian dilakukan secara tidak wajar.
3. Sulitnya menentukan topik pembelajaran yang akan diperkenalkan kepada siswa sehi 4. Permasalahan mengenai isu-isu yang mendorong minat siswa menghilang atau
bahkan tidak berada pada jalurnya dalam mengatur strategi yang digunakan, bahkan terus berulang tetapi tidak sejalan dengan prosedur.
5. Siswa kurang siap untuk mengikuti pembelajaran, instruktur tidak ada minat untuk memberikan pembelajaran, hingga sarana dan prasarana yang terbatas.
Selain itu,
2.4. Pokok-Pokok dan Prinsip-Prinsip yang Mempengaruhi Penyusunan Perencanaan Pengajaran dan Ciri-Ciri Sistem Pengajaran
Terdapat beberapa prinsip perencanaan pengajaran yang secara relatif berlaku umum, diantaranya:
1. Prinsip Perkembangan
Prinsip ini melihat bahwa siswa yang sedang belajar berada dalam proses perkembangan dan akan terus berkembang. semakin tinggi jenjang usia dan tingkatan kelasnya maka siswa memiliki kemampuan yang lebih tinggi pula. dalam melakukan pemilihan bahan dan metode mengajar, guru seharusnya memperhatikan dan menyesuaikan dengan kemampuan anak, karena semua anak memiliki kemampuan berkembang yang berbeda-beda.
2. Prinsip Perbedaan Individu
Prinsip ini melihat bahwa siswa memiliki ciri dan pembawaannya yang berbeda-beda. dalam hal ini, guru harus dapat memahami dengan baik ciri-ciri dari setiap siswanya, baik dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan belajar siswa.
3. Prinsip Minat dan Kebutuhan Anak
Prinsip ini melihat bahwa setiap siswa memiliki minat dan kebutuhannya masing-masing. Jika diambil contoh, anak di kota memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda dengan anak di daerah pantai begitupun sebaliknya. Dalam hal pembelajaran, bahan ajaran dan penyampaian sebisa mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian pada anak sehingga mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar.
4. Prinsip Motivasi
Motivasi memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya belajar, tanpa adanya motivasi hampir tidak mungkin siswa melakukan kegiatan belajar. Terdapat beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu
a. Menggunakan metode dan media belajar yang bervariasi
b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa c. Memberikan sasaran antara dan sasaran akhir yaitu lulus ujian atau naik kelas d. Melihat kesesuaian tingkat kemampuan belajar anak
e. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
f. Adakan persaingan yang sehat
Terdapat 3 ciri khas yang terkandung dalam sistem pengajaran, yaitu 1. Rencana
Rencana merupakan penataan ketenagaan, material dan prosedur, yang merupakan unsur sistem pengajaran dalam suatu rencana khusus
2. Kesalingtergantungan (interdependence)
merupakan unsur-unsur sistem pengajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pengajaran
3. Tujuan
Sistem pengajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan sistem menuntun proses dalam merancang sistem. Tujuan utama dari sistem pengajaran adalah untuk siswa belajar. Jadi seorang perancang sistem harus dapat mendesain sistem pengajaran yang dapat memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pengajaran tersebut
2.5. Summary Inspiring Teacher Video
Kisah inspiratif guru bernama Sri Handayani yang mengabdikan dirinya untuk mengajar di salah satu Sekolah Dasar yang berada di pelosok desa yaitu di SD Kecil Pojok, Dusun Wates, Kabupaten Grobogan. Sri Handayani merupakan seorang wanita berusia 50 tahun yang harus berusaha untuk menghidupi keluarga dan membiayai anak-anaknya kuliah seorang diri dikarenakan suami nya telah tiada. Beliau mengajar di SD tersebut kurang lebih sudah 16 tahun. Banyak sekali rintangan yang harus dihadapi Sri selama perjalanan dari rumah menuju sekolah yang memiliki jarak sekitar 5 KM. Jalanan yang nampak rusak serta licin saat musim hujan membuat Sri terkadang tergelincir saat melewati jalan tersebut, namun semangatnya tidak sirna begitu saja. akibat dari perkataan seorang siswa yang ingin Ibu Sri kembali mengajar di sekolah tersebut esok hari membuat beliau bertekad untuk terus mengajar di sekolah tersebut sehingga anak-anak yang bersekolah di tempat itu dapat mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi dan memajukan desa mereka.
Link Youtube: MENGHARUKAN! Pengabdian Untuk Negeri - Film Dokumenter | Based on true story (youtube.com)
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Perencanaan dapat dikatakan sebagai salah satu langkah dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui analisis kebutuhan yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan perencanaan pengajaran secara umum adalah sebagai upaya agar proses pengajaran berjalan secara efektif dan efisien. Adapun manfaat dari perencanaan pengajaran yaitu agar mengetahui maksud dan tujuan serta mengetahui sebenarnya arah proses belajar apakah sudah sesuai atau tidak, menyusun peraturan atau dasar sesuai dengan karakteristik peserta didik, undang-undang, peraturan yang berlaku, adanya tingkat mengenai capaian untuk dapat menilai sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan kegiatan belajar yang telah dilakukan antara tenaga pendidik kepada siswa agar berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. namun dalam kegiatan pelaksanaannya tetap akan timbul masalah-masalah meski sudah memiliki perencanaan yang baik. Oleh karena itu, seorang perancang harus memperhatikan prinsip-prinsip dari perencanaan pengajaran sebelum membuat perencanaan tersebut.
BAB IV STUDI KASUS
Problematika Penyusunan Perencanaan Pembelajaran di Sekolah MTs Al Muajhidin Samarinda
Penemuan peneliti mengenai masalah yang terjadi saat penyusunan perencanaan pembelajaran di sekolah tersebut terdiri dari problematika teknis dan non-teknis. untuk problematika teknis sendiri, antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan dalam hal penyusunan perencanaan pembelajaran
dari hasil wawancara peneliti, menemukan bahwa mereka masih memiliki pengetahuan yang minim dari segi penyusunan perencanaan pembelajaran, sebagian dari mereka akui sering terjadi pergantian kurikulum dimana dampak dari kurikulum tersebut membawa perubahan dari segi penyusunan perencanaan pembelajaran. jadi guru-guru hanya berpedoman pada kaidah penyusunan perencanaan pembelajaran yang diberlakukan oleh pihak sekolah, seharusnya setiap ada perbahan maka pihak terkait dengan pendidikan di sekolah tersebut juga harus melakukan perubahan.
2. Kesulitan dalam memilih metode pembelajaran
Guru belum mengetahui metode apa saja yang seharusnya digunakan dalam mata pelajaran Agama Islam.
3. Kesulitan dalam menentukan media pembelajaran
Guru masih merasakan kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran karena kurangnya sarana dan prasarana dan masih ada guru yang belum bisa menggunakan media proyektor sehingga guru yang bersangkutan hanya menggunakan media gambar saja.
4. Kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran
tuntutan yang cukup berat bagi para siswa sehingga masih ada tujuan pembelajaran yang tidak tercapai
Problematika non teknis yang dapat dijabarkan, antara lain:
1. Waktu yang terbatas
guru tidak memiliki waktu untuk membuat atau menyusun perencanaan pembelajaran.
akhirnya menyusun perencanaan pembelajaran semampunya saja.
2. Mata pelajaran yang diajarkan lebih dari satu
Guru yang mengajar mata pelajaran yang lebih dari satu sehingga menganggap bahwa itu cukup menyita waktu karena sekali mengajar membuat dua perencanaan pembelajaran dengan mata pelajaran yang berbeda
3. Tugas tambahan selain jadi guru
terhadap tugas tambahan yang tidak terkait dengan kegiatan belajar mengajar
Dari problematika yang telah dipaparkan. Peneliti mencari tahu mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani problematika yang dihadapi, antara lain:
1. Memanfaatkan waktu luang
a. Membuat perencanaan pembelajaran jika ada waktu yang luang selain dari mengajar di sekolah dan selain dari kesibukan yang lain,
b. Menyempatkan membuat perencanaan pembelajaran pada saat peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan, walaupun perencanaan pembelajaran tidak selesai pada saat itu setidaknya sudah ada gambaran sebelumnya untuk disampaikan pada pertemuan berikutnya dan sisanya dikerjakan di rumah.
c. Harus selalu membuat perencanaan pembelajaran walaupun mengajarnya di dua sekolah dengan pedoman perencanaan pembelajaran yang berbeda dengan cara memanfaatkan waktu luang yang ada di rumah
2. Konsultasi
selalu konsultasi dengan guru lain dan melihat perencanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru lain
3. Menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi
semampunya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar sesuai yang diperoleh dari pelatihan-pelatihan yang diikuti agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, menggunakan media pembelajaran yang bisa digunakan, misalnya ketika tidak bisa mengoperasikan media pembelajaran salah satunya LCD, maka media lain bisa digunakan seperti media gambar, serta mengikuti pelatihan-pelatihan penggunaan IT.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R. (2019).Dr. Rusydi Ananda, M.Pd.
Ayuriyanti, S. D. (2015). Hambatan Guru Dalam Perencanaan, Pelaksanaan Dan Penilaian Pembelajaran Kompetensi Keahlian Multimedia Pada Penerapan Kurikulum 2013 Di Smk Se Daerah Istimewa Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta,Skripsi, 1–81.
Fibra, N. P., & Indrawadi, J. (2021). Kendala-Kendala dalam Penyusunan dan
Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Program Merdeka Belajar (Studi pada Guru PPKn di SMA Negeri 1 Gunung Talang).Journal of Education, Cultural and Politics,1(2), 70–76.
Nur, M. (2016). Problematika Penyusunan Perencanaan Pembelajaran di Madrasah.
Educasia,1(1), 31–41.
Sugiono, J., & Chamisijatin, L. (2008). Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum SD, 1–41.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132303693/pendidikan/PengembanganPembelajara nMatematika_UNIT_7_0.pdf