• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Stimulasi Perkembangan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Dasar Stimulasi Perkembangan Anak"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Pola-pola tersebut dikenal sebagai prinsip pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat mendasar dan universal bagi semua orang. Pola cephalocaudal atau arah dari kepala ke ekor (head to feet), dimana pertumbuhan dan perkembangan bayi/anak dimulai dari kepala kemudian berkembang kemampuan bergerak lebih cepat dengan menggoyangkan kepala kemudian berlanjut ke anggota badan lengan, tangan dan kaki. Dalam prinsip tumbuh kembang ini, pola tumbuh kembang diawali dengan menggerakkan bagian tubuh yang lebih umum, kemudian berlanjut ke bagian tubuh yang lebih kompleks (Wong, 1995 dalam Maryunani 2010: 39).

Keturunan/keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah atau diubah, yaitu modal dasar untuk memperoleh hasil akhir dari proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan adanya pelayanan kesehatan yang tepat di lingkungan tempat tumbuh kembang anak, diharapkan tumbuh kembang anak dapat dipantau.

Perkembangan Motorik Halus

Prinsip Perkembangan Motorik Halus

Berorientasi pada kebutuhan anak, kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus hendaknya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Belajar sambil bermain, karena melalui bermain, anak dapat mengeksplorasi dirinya dan lingkungan sekitarnya, sehingga pembelajaran yang dilakukannya menjadi lebih bermakna. Kegiatan yang dilakukan bersifat kreatif dan inovatif, harus menimbulkan rasa ingin tahu yang besar pada anak dan memotivasi anak untuk berpikir kritis, sehingga anak menemukan hal-hal baru yang menambah pengetahuannya.

Lingkungan yang memfasilitasi, lingkungan yang kondusif sangat mempengaruhi kegiatan pembelajaran, sehingga menciptakan lingkungan yang memiliki rasa aman dan nyaman sangatlah penting. Tema, dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya dimulai dari hal-hal yang dekat dengan anak dan menarik, sehingga mudah dalam mengenalkan berbagai konsep. Stimulasi yang diberikan harus sesuai dengan usia dan tingkat tumbuh kembang anak, baik fisik maupun mental.

Berdasarkan uraian tersebut maka sangat penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip perkembangan motorik halus, karena dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut maka perkembangan motorik halus anak dapat berkembang secara maksimal.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Halus

Sistem saraf mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan motorik, karena sistem saraflah yang mengontrol aktivitas motorik dalam tubuh manusia. Perkembangan motorik erat kaitannya dengan kondisi fisik, sehingga kondisi fisik secara alami mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan motorik anak. Ketika anak mampu melakukan suatu aktivitas motorik dengan baik, kemungkinan besar mereka akan termotivasi untuk menguasai keterampilan motorik yang lebih luas dan lebih tinggi.

Tujuan Perkembangan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus pada anak dapat dicapai melalui manipulasi manual dengan menggunakan media/alat seperti pensil, kertas, gunting, kuas, tanah liat/plastisin dan sebagainya (Sumantri.

Karakteristik Perkembangan Motorik Halus

Konsep Dasar Finger Painting .1 Pengertian Finger Painting

  • Tujuan dan Manfaat Finger Painting
  • Kelebihan dan Kekurangan Finger Painting
  • Bahan dan Peralatan Untuk Finger Painting
  • Langkah-langkah Melakukan Finger Painting

Tujuan dari finger painting ini khusus untuk melatih kelenturan, keindahan, kebersihan dan keterampilan tangan anak. Sumanto menyatakan, finger painting merupakan kegiatan yang dapat membantu anak melatih gerak tubuhnya. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Prasetyono yang menyatakan “finger painting membuat anak lebih leluasa melukis dan menggambar dengan telapak tangan dan kaki serta sangat baik untuk melatih koordinasi mata dan tangan serta sangat menyenangkan”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan finger painting ini bertujuan untuk melatih keterampilan tangan, kerapian, kelenturan dan keindahan. Selain itu kelebihan dari kegiatan finger painting ini adalah melatih perkembangan motorik halus anak, karena melibatkan kekuatan otot jari tangan, memerlukan koordinasi otot mata dan jari, mengembangkan perasaan terhadap gerakan tangan dan dapat mengekspresikan ekspresi wajah. media. dilukis dengan gerakan tangan. Finger painting mempunyai manfaat diantaranya memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol terhadap gerakan jari dan membentuk konsep pembuatan huruf.

Kekurangan dari kegiatan finger painting adalah bermain kotor terkadang membuat anak merasa jijik dan geli karena tepung kanji yang dijadikan media lengket menempel di jari anak. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan finger painting ini mempunyai kelebihan dan kekurangan yang patut dijadikan acuan untuk menekankan hal-hal positif sehingga kelemahan dari kegiatan finger painting dapat diminimalisir. Cat untuk kegiatan finger painting harus aman untuk anak-anak karena cat akan bersentuhan langsung dengan jari anak.

Orang tua menyiapkan kertas gambar berukuran besar (sesuaikan dengan keadaan, kertasnya bisa berbentuk binatang) kemudian anak dapat menggambar dengan jari yang sebelumnya diolesi campuran cat jari.

Konsep Anak Usia Prasekolah

Pengertian Anak Usia Prasekolah

Ciri-ciri Anak Usia Prasekolah

Perkembangan motorik ini, perkembangan area sensorik dan motorik di korteks, memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara apa yang diinginkan dan apa yang dapat dilakukan. Secara motorik, anak usia prasekolah mampu memanipulasi benda-benda kecil dengan menggunakan balok-balok yang berbeda ukuran dan bentuk. Umumnya anak pada tahap ini mempunyai satu atau dua orang teman, namun teman tersebut biasanya cepat berubah.

Pada masa ini, aspek sosial anak usia prasekolah adalah menjalin hubungan sosial dengan orang-orang di luar rumah, sehingga anak lebih tertarik bermain dengan teman sebayanya, orang dewasa di sekitarnya, dan saudara kandung dalam keluarganya (Hurlock, 2007). Anak-anak usia prasekolah dapat dengan mudah berhubungan dengan orang asing dan dapat menoleransi perpisahan singkat dari orang tuanya dengan sedikit atau tanpa protes. Pada tahap ini, anak mampu mengatasi banyak ketakutan, fantasi dan kecemasan yang tidak terselesaikan melalui bermain (Wong, 2009).

Rata-rata pertambahan berat badan per tahun adalah sekitar 2,3 kg dan rata-rata pertambahan tinggi badan per tahun adalah 6,75 hingga 7,5 yang biasanya terjadi pada area kaki dibandingkan badan. Kepalanya masih tergolong besar, namun bagian tubuh lainnya terus berusaha mengejar ketertinggalannya seiring dengan semakin dewasanya bagian tubuh tersebut.

Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah .1 Definisi Tugas Perkembangan

  • Karakteristik Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Pada usia 3 tahun, seorang anak dapat mengendarai sepeda roda tiga, melompat dari anak tangga terbawah, berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik, menaiki tangga dengan kaki bergantian, dan menggunakan dua kaki untuk turun, melompat jarak jauh, mencoba melompat. tapi saldonya mungkin tidak mencukupi. Pada usia 4 tahun, anak sudah bisa lompat tali dan lompat dengan satu kaki, menangkap bola dengan akurat, melempar bola melewati kepala, berjalan menaiki tangga dengan kaki bergantian. Pada usia 5 tahun, anak dapat melompat dan melompat dengan kaki bergantian, melempar dan menangkap bola dengan baik, lompat tali, berjalan mundur dengan tumit dan jari kaki, skateboard dengan keseimbangan yang baik, keseimbangan pada kaki bergantian dengan mata tertutup.

Pada usia 3 tahun, anak dapat membangun menara dari 9 atau 10 kubus, membangun jembatan dengan tiga kubus, memasukkan sereal dengan benar ke dalam botol berleher sempit. Pada usia 4 tahun, anak sudah dapat menggunting gambar dengan mengikuti garis, mengikat tali sepatu tetapi tidak membuat simpul, menggambar, menyalin bentuk lingkaran, menjiplak garis silang dan permata, menambahkan tiga bagian pada gambar jari. Pada usia 5 tahun, anak sudah bisa mengikat tali sepatu, gunting dan alat sederhana, atau pensil, pandai menggambar, meniru wajik dan segitiga, menambahkan tujuh sampai sembilan bagian gambar garis, mencetak berbagai huruf, angka, atau kata. seperti kata-kata makian.

Pada usia 3 tahun, anak memiliki kosakata sekitar. 900 kata, menggunakan pidato telegraf, menggunakan kalimat lengkap 3 sampai 4 kata, berbicara terus menerus tanpa khawatir jika ada yang memperhatikan, mengulang kalimat 6 suku kata, banyak bertanya. Pada usia 4 tahun, anak-anak mempunyai kosakata sebanyak 1500 kata atau lebih, menggunakan kalimat yang terdiri dari empat hingga lima kata, bercerita dengan berlebihan, dan sedikit kasar. Pada usia 5 tahun, anak-anak memiliki kosakata sekitar. 2100 kata, gunakan kalimat enam sampai delapan kata, dengan semua jenis kata, sebutkan koin, sebutkan empat warna atau lebih, deskripsikan gambar atau lukisan dengan banyak komentar dan beri nama satu per satu, ketahui nama -nama hari dalam seminggu , bulan dan kata lain yang berhubungan dengan waktu, dapat mengikuti tiga perintah sekaligus.

Pada usia 4 tahun, anak sudah sangat mandiri, cenderung keras kepala dan tidak sabaran, agresif secara fisik dan verbal, bangga terhadap prestasi dan pengalaman.

Konsep Peran Orang Tua .1 Pengertian Peran

Pengertian Peran Orang Tua

Peran aktif orang tua dalam tumbuh kembang anaknya sangat diperlukan terutama pada usia dibawah 5 tahun (balita). Beberapa orang tua lulusan SMA dan Perguruan Tinggi selalu menekankan aspek orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anaknya. Orang tua sadar akan perkataan, sikap dan tindakannya di hadapan anaknya dan orang tua sadar bahwa anak belajar dari apa yang dilihat dan didengarnya dari lingkungan sekitar (Sulastri & Ahmad Tarmizi, 2017).

Kemampuan Orang Tua Dalam Stimulasi Perkembangan dengan Metode Finger Painting

Hasil analisis perkembangan motorik halus anak usia prasekolah setelah diberikan kegiatan finger painting menunjukkan bahwa rata-rata nilai perkembangan motorik halus anak usia 36-72 bulan adalah 6,00 dengan nilai terkecil 3 dan terbesar 7. Berdasarkan pada data hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon menunjukkan rangking positif berjumlah 23 yang berarti terjadi peningkatan pada 23 responden, seri berjumlah 2 yang berarti tidak terjadi peningkatan pada 2 responden karena pada saat pre test melakukan tes kegiatan yang respondennya terkesan pemalu dan kurang aktif, sehingga tidak dapat memaksimalkan kemampuannya pada saat kegiatan post test, dan nilai p-value 0,001 (α < 0,05), maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan pada aktivitas responden. perkembangan motorik usia prasekolah adalah. anak sebelum dan sesudah diberikan kegiatan finger painting. Hasil penelitian Natalia (2016) menunjukkan bahwa penerapan finger painting dapat mengembangkan motorik halus anak kelompok B di TK Dharma Wanita PBB Sukarame Bandar Lampung.

Hal ini terlihat dari hasil penilaian sumatif keterampilan motorik halus yang menunjukkan rata-rata nilai keterampilan motorik halus anak sebesar 79,07 persen dengan kategori berkembang sangat baik. Hal ini juga terlihat pada saat kegiatan finger painting berlangsung, anak sudah mampu mengkoordinasikan mata dan tangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Maghfuroh, dkk (2017) menunjukkan bahwa dari 29 anak yang perkembangan motorik halusnya normal sebelum mendapat finger painting, seluruhnya 29 anak mengalami perkembangan motorik halus dan dari 13 anak yang perkembangan motorik halusnya dicurigai sebelum mendapat finger paint. dimana keterampilan motorik halusnya setelah mendapat finger painting sebagian besar normal yaitu sebanyak 11 anak (84,6%) dan sebagian kecil dalam keadaan suspek yaitu sebanyak 2 anak (15,4%).

Masih terdapat sebagian kecil anak yang diduga mengalami perkembangan motorik halus setelah diberikan finger painting karena kurangnya kemauan atau semangat anak dalam melakukan aktivitas dan mungkin juga karena mudah bosan dengan aktivitas yang dilakukannya (Maghfuroh & Putri, 2017). Berdasarkan hasil beberapa jurnal penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan orang tua dalam melakukan stimulasi khususnya stimulasi perkembangan motorik halus dengan metode finger painting belum pernah disebutkan. Padahal, orang tua merupakan guru utama yang sangat berperan penting dalam memahami kebutuhan dan kemampuan anak.

Oleh karena itu peneliti ingin melibatkan orang tua dalam menstimulasi motorik halus menggunakan metode finger painting pada anak prasekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan melalui pembelajaran dengan finger painting dapat melatih serta meningkatkan kemampuan motorik halus anak sejak dini

 MOTORIK HALUS/GERAK HALUS/Fine Motor Skill: Keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil dalam beraktivitas... Menyadari Gerak akan Menunjang

 MOTORIK HALUS/GERAK HALUS/Fine Motor Skill: Keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil dalam beraktivitas.2. Menyadari Gerak akan Menunjang

Aktivitas motorik kasar melibatkan otot-otot yang lebih besar sehingga memerlukan tenaga asupan gizi yang baik (Sujiono, 2012). Studi pendahuluan telah dilakukan oleh peneliti

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan anak, yaitu melatih kemampuan motorik halus anak karena jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat

Perkembangan motorik halus anak prasekolah di TK ABA Trini Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta setelah diberi permainan finger painting pada kelompok kontrol

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI 114 KEGIATAN FINGER PAINTING KELOMPOK A TK WEDA PURANA PEMARON a Menentukan persentase rata-rata perkembangan motorik halus anak

Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan motorik halus pada anak dalam hal otot-otot jari anak tidak kaku, otot- otot pergelangan anak juga tidak kaku dan koordinasi mata tangan anak