• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep filantropi dalam tafsir al-quran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "konsep filantropi dalam tafsir al-quran"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

18 halaman Pengantar Tim Persiapan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Tafsi>r At-Tanwi>r, 2021. 19 Kata Pengantar Tim Tafsi>r At-Tanwi>r Persiapan Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Batasan Masalah

Mengingat optimisme dalam pendahuluan Tafsi>r At-Tanwi>r seperti yang telah dijelaskan di atas, maka penulis ingin melihat sejauh mana Tafsi>r At-Tanwi>r merepresentasikan daya tanggap terhadap isu-isu sosial yang berkembang dan apa implikasinya bagi terwujudnya kesejahteraan Sosial. .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Untuk memperkaya ilmu pengetahuan Al-Quran dan menambah wawasan khususnya bagi para penulis Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Menjadi motivasi dan semangat dalam membangun filantropi Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah.

Telaah Pustaka

Topik permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah pendekatan filantropis dalam buku Tefsi>r Et-Tanwi>r. Telah banyak kajian mengenai filantropi Islam dari sudut pandang tafsir Al-Qur’an, namun belum ada yang mengkajinya dalam kitab Tafsi>r Et-Tanwi>r.

Metode Penelitian

Tafsi>r At-Tanwi>r, namun belum ada yang mengkaji secara spesifik pendekatan filantropi dan kontekstualisasinya dengan jaminan sosial. Fokus penelitian ini adalah mengungkap pendekatan filantropis yang terkandung dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an dalam kitab Tafsi>r At-Tanwi>r.

Sistematika Pembahasan

Bab keempat berisi penjelasan tentang ayat-ayat filantropi dalam Tafsi>r At-Tanwi>r serta tafsirnya, yang meliputi ayat-ayat tentang topik az-Zaka\h, al-Infa\q, al-birr dan lain-lain. -Jaz. Bab kelima berisi penjelasan tentang filantropi dan kesejahteraan sosial, meliputi filantropi dari perspektif tafsir klasik dan modern, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah berbasis filantropi, serta mengkontekstualisasikan penafsiran ayat-ayat berdasarkan filantropi dalam Tafsi>r At -Tanwi>r dengan kesejahteraan sosial.

ةَّيِرَشَبلا

Filantropi

  • ةناسنلَاةدحو \ ةداعسلاةدحو

Kehadiran Tafsi>r At-Tanwi>r merupakan amanat Kongres Seratus Tahun Muhammadiyah tahun 2010 yang diselenggarakan di Yogyakarta. 2 Tim Penyusunan Tarjih dan Majelis Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Tafsi>r At-Tanwi>r, 2021, viii. Menurut Muhammad Amin salah satu penyusun Tafsi>r At-Tanwi>r, kata 'tanwi>r' dapat diartikan pencerahan, Tafsi>r At-Tanwi>r juga diharapkan memberikan pencerahan.

4 Indal Abror dan Muhammad Nurdin Zuhdi, ―Tafsir Al-Quran Tingkat Lanjut: Menggali Kontestasi Metodologis dan Kontekstualisasi Tafsi>r At-Tanwi>r oleh Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah,‖ ESENSIA: Jurnal Ilmu Ushuluddin 19, no. Oleh karena itu, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid menyusun Tafsi>r At-Tanwi>r secara kolektif, bukan individual.8. Urgensi penyusunan Tafsi>r At-Tanwi>r sebagaimana disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, yang pertama adalah semboyan al-ruju>' ila> al-Qur'a>n wa al-sunnah bagi Muhammadiyah harus dibuktikan melalui upaya nyata, termasuk memiliki penafsiran Al-Quran yang pemikirannya sejalan dengan semangat gerakan Islam Progresif.

Tafsi>r At-Tanwi>r dikenal juga dengan tafsir Al-Quran responsif, yaitu tafsir Al-Quran yang mampu memberikan solusi dan jawaban atas berbagai permasalahan terkini yang sedang timbul.11. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah juga mengungkapkan tujuan penulisan Tafsi>r At-Tanwi>r sebagaimana tercantum pada pendahuluan, antara lain: pertama, menyajikan bacaan Al-Qur'an yang bersifat tafsir dalam kerangka Misi Muhammadiyah. dan Tugas. sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid.

Karakteristik Tafsi>r At-Tanwi>r

Salah satu keunikan Tafsi>r At-Tanwi>r adalah menggunakan tiga pendekatan sekaligus, yaitu bayani, burhani, dan irfani. 18 Tim Penyusunan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Tafsi>r At-Tanwi>r, 2021, ix. Tafsi>r At-Tanwi>r diharapkan mampu melahirkan empat etos yang meliputi etos ibadah, etos ekonomi, etos sosial, dan etos keilmuan.

Namun dalam kasus Tafsi>r At-Tanwi>r terdapat sedikit perbedaan dengan metode tah}li>li yang umumnya digunakan pada tafsir konvensional. 24 Pimpinan Pusat Tim Persiapan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Tafsi>r At-Tanwi>r, 2021, xvii. Model penyajian dalam kitab Tafsi>r At-Tanwi>r merupakan terobosan stilistika baru yang mencerminkan keunikan tafsir kontemporer.

Dilihat dari pola tafsirnya, Tafsi>r At-Tanwi>r mempunyai beberapa pola tafsir, di antaranya adabi ijtima>'i>. Pola tafsir kedua yang dikaitkan dengan Tafsi>r At-Tanwi>r ialah pola ilmu.

Sistematika Penulisan Tafsi>r At-Tanwi>r

39 Mungawan, “Update Konsep Ibadah dalam Tafsi>r At-Tanwi>r (Kajian Tafsir Karya Majlis Tarjih dan Tim Penyusun Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah),” 79. Dalam penyusunan tafsirnya, Tafsi>r At- Tanwi>r mempunyai sistematika tersendiri, Sistematika ini dapat diuraikan sebagai berikut: (1) penyebutan ayat-ayat yang relevan dengan topik yang dibicarakan, (2). Sebagai tafsir kolektif, Tafsi>r At-Tanwi>r mempunyai model kerja tersendiri untuk menyajikan keistimewaan penafsirannya.

Dalam Tafsi>r At-Tanwi>r kata Zaka\h disebutkan sebanyak 3 kali dalam QS. Penafsiran ayat-ayat Zakat dalam Tafsi>r At-Tanwi>r berupaya untuk menghidupkan kembali gairah zakat yang mungkin mulai luntur di masyarakat. Sedangkan dalam Tafsi>r At-Tanwi>r kata al-Infa\q disebutkan satu kali yaitu pada QS.

Sedangkan dalam kitab Tafsi>r At-Tanwi>r kata al-birr disebutkan satu kali yaitu di QS. Dalam Tafsi>r At-Tanwi>r kata al-ih}san disebutkan dua kali, yaitu pada QS.

Konsep Filantropi Menurut Tafsi>r At-Tanwi>r

Implikasinya, segala permasalahan sosial keagamaan yang muncul di zaman kontemporer akan selalu mendapat jawaban dari Al-Qur’an dengan mengontekstualisasikannya. Lihat: Andi Rosa, Tafsir Kontemporer: Metode Modern dan Bimbingan Ahli dalam Menafsirkan Ayat-Ayat Al-Qur'an, Cetak ii (Depdikbud Banten. Al-Qur'an diyakini sebagai kitab suci yang mempunyai kebenaran mutlak, namun hasil karya penafsiran kebenarannya bersifat relatif dan tentatif.

Ada pun prinsip atau ciri khas yang melekat pada tafsir modern, antara lain: 5 yang pertama, bahwa Al-Qur'an adalah kitab petunjuk. Dibandingkan dengan tafsir klasik seperti Tafsir Ibnu Katsir, penjelasan yang disajikan dalam Tafsi>r At-Tanwi>r tampil lebih kontekstual dan berupaya menghidupkan kembali semangat Al-Qur'an. 8 Rosa, Tafsir Kontemporer: Metode dan Orientasi Modern dari Para Ahli Menafsirkan Ayat-ayat Al-Qur'an, 12. Pada ayat 110, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk selalu menunaikan shalat dan menunaikan zakat.

Kedua rukun Islam (sholat dan zakat) ini seringkali diturunkan Allah secara bersamaan dalam Al-Quran. 10 Rosa, Tafsir Kontemporer: Metode Modern dan Orientasi Para Ahli Menafsirkan Ayat-Ayat Al-Qur'an, 16–17.

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Berbasis Filantropi

Salah satu landasan terpenting berdirinya gerakan Muhammadiyah adalah kekuatan teologi yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan yang dikenal dengan teologi Al-Ma>'u>n. Sebagai teologi terkenal yang diwujudkan dalam semangat filantropi,17 dapat dikatakan juga bahwa teologi al-Ma>’u>n merupakan landasan penafsiran Al-Qur’an di lingkungan Muhammadiyah yang dirintis oleh KH Ahmad Dahlan. . Hakikat surat al-Ma>'u>n mengajarkan bahwa ibadah ritual tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan amal sosial.

KH Ahmad Dahlan menafsirkan surat al-Ma>'u>n dan kemudian mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya dalam tiga kegiatan pokok yaitu pendidikan, kesehatan dan membantu fakir miskin. Surat al-Ma>u>n menganjurkan KH Ahmad Dahlan dan murid-muridnya untuk banyak beramal (manusia amal, beriman dalam amal) guna membentuk pribadi yang dermawan, dermawan dan suka menolong. Semangat teologi al-Ma>u>n mulai berkembang dalam perspektif Islam progresif (modernisme) dan puritanisme yang semakin menggebu-gebu dengan melakukan reformasi dalam pengelolaan zakat (sedekah), sedekah (wakaf) dan wakaf (keagamaan). wakaf) yang menjadi kekuatan gerakan filantropi Muhammadiyah.22.

Muhammadiyah dengan teologi al-Ma>’u>n pada awal perkembangannya menghadapi masyarakat terjajah yang mengalami penderitaan, kemiskinan dan kebodohan, sehingga arah gerakan yang dibangun adalah pembelaan kaum tertindas dan kecerdasan kaum tertindas. masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan.24. Jika KH Ahmad Dahlan berulang kali mengajarkan surat al-Ma>'u>n selama tiga bulan hingga murid-muridnya bosan, maka al-'As}r.

Kontekstualisasi Filantropi dengan kesejahteraan sosial

34 Rizki Delfiyando, “Peran Lembaga Filantropi Islam Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Lembaga Filantropi di Metro Pusat Kota Metro)”. Kehadiran lembaga filantropi diharapkan dapat menjadi penyeimbang agar dana filantropi yang terkumpul dapat dikelola dengan lebih baik dan disalurkan secara merata kepada masyarakat yang membutuhkan. Abdul Ghafar mengatakan, konsep filantropi Islam terbagi menjadi dua jenis, yaitu filantropi wajib dan sukarela.

35 Koor Mahfud, “Filantropi Islam pada Komunitas Muslim Tionghoa Surabaya: Upaya Pengelolaan Zakat untuk Kesejahteraan dan Kerukunan Sosial,” INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 12, No. 36 Lidya Indah Lestari, Masruchin dan Fitri Nur Latifah, “Distribusi dana filantropi hingga program ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan Mustahik di LAZISMU Mojokerto”. Namun hal lain yang tidak kalah penting adalah kesadaran umat Islam akan kewajibannya masing-masing dalam membelanjakan hartanya sebagai wujud ibadah kepada Allah dan sebagai bentuk kesalehan sosial, yang dapat berdampak luas pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. sekarang dan di masa depan. di masa depan.

39 Arif Maftuhin mengatakan bahwa pengorbanan merupakan bentuk filantropi Islam yang penting namun sering diabaikan. Menurutnya, kurban memenuhi syarat untuk disebut sebagai kegiatan filantropi Islam karena manfaat dan nilai ekonominya yang besar.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Teologi Surat al-Maun dan Amalan Sosial dalam Kehidupan Warga Muhammadiyah." SALAM: Jurnal Sosial Budaya Syar-i, no. Muhammadiyah dan Semangat Islam Maju Dalam Cahaya Etos Al-Qur'an." Afkaruna: Jurnal Studi Islam Interdisipliner Indonesia 13, no. Peran Lembaga Filantropi Islam Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Lembaga Filantropi di Kota Metro Pusat).‖ Sarjana, IAIN Metro, 2019.

Berangkat menuju Muktamar, Tafsi>r at-Tanwi>r Produk Bendera Muhammadiyah-Suaara Muhammadiyah. Diakses 14 Desember 2022. Aspek Akhlak pada Ayat-Ayat Filantropi Al-Qur'an (Kajian Tafsir Ruh al-Ma'ani Fi Tafsir Al-Qur'an Al 'Azhim wa As-Sab'i Al-Metsani dan Tafsir Khaawathir As-Sya'rawi Haul Al-Qur'an Al-Kerim),'.Karakteristik Tafsir Al-Qur'an Indonesia Kontemporer (Tafsi>r at-Tanwi>r Kajian Tarjih Karya dan Majelis Tajdid Muhammadiyah).‖ UNINGRADIVEN, UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2021.

Tafsir Kontemporer: Metode dan orientasi modern dari para ahli dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an. Jakarta: Diterbitkan bekerjasama dengan Lentera Hati, Pusat Kajian Al-Qur'an, dan Ikatan Yayasan Ikhlas, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Al-Qur ’ an dan Al-Hadis adalah pedoman utama umat muslim, pada kelompok sebelumnya telah berbicara panjang lebar mengenai hal tersebut, dalam kesempatan ini kami hendak

Barang siapa dari kalangan mereka yang tidak mau mengikuti kepada Nabi Muhammad SAW dan tidak mau meninggalkan sunnah Nabi Isa serta ajaran injil sesudah Nabi Muhammad SAW datang,

keselamatan di akhirat. Al-quran memotivasi manusia untuk mengisi hidup dengan dinamis dan menjalaninya dengan penuh optimistis. Juga Al-quran mendorong manusia untuk

Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar bagi nabi Muhammad SAW dalam bentuk mu’jizat ma’nawiyah yaitu suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh umat sepanjang zaman

Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar bagi nabi Muhammad SAW dalam bentuk mu’jizat ma’nawiyah yaitu suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh umat sepanjang zaman

Matlamat mata pelajaran Pendidikan al-Quran dan al-Sunnah adalah untuk mendalami al-Quran dan al-Sunnah, dan ilmu yang berkaitan dengannya dalam memberi sumbangan kepada

Tafsir Al-Quran Juz XXVI – yang ada di hadapan pembaca — justru memuat kedua macam tempat turunnya Al-Quran, Makkiyyah dan Madaniyyah, sebagaimana pembaca dapat cermati dari urutan

Terlepas dari tepat atau tidak tepatnya pernyataan bahwa Sunnah Nabi adalah wahyu gair al-matlu, maka yang pasti bahwa Allah swt telah memberi kedudukan kepada Nabi Muhammad saw sebagai