• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Tujuan Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun Dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionalisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep Tujuan Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun Dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionalisme"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Untuk mendeskripsikan hakikat tujuan pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun dari sudut pandang filsafat pendidikan rekonstruksionis. Untuk mendeskripsikan epistemologi tujuan pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun dari perspektif filsafat pendidikan mazhab Rekonstruksionis.

Metode Penelitian

Pengujian kembali terhadap data yang diperoleh, khususnya berkenaan dengan kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna satu sama lain. Berdasarkan data yang terkumpul, data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi, yaitu analisis ilmiah terhadap isi pesan atau komunikasi 19 Metode ini digunakan untuk menganalisis isi dan mencoba menjelaskan pemikiran seputar permasalahan yang sedang dibicarakan. menggunakan proses berpikir induktif-deduktif untuk menarik kesimpulan.

Sistematika Pembahasan

Konsep Tujuan Pendidikan Islam 1. Pengertian Pendidikan Islam

Jika istilah al-tarbiyah diidentikkan dengan bentuk madli rabbaya>ni> sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah al-Isra>'. Hanya saja dalam konteks kalimat dalam Al-Quran, surat al-Isra' lebih luas mencakup aspek jasmani-rohani, sedangkan dalam surat asy-Shu'ara hanya mencakup aspek jasmani saja.

فوُ ُرْيَت

Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionalisme

Ia mendorong sekolah untuk bersekutu dengan kekuatan progresif dan pekerja, perempuan, petani dan kelompok minoritas, sehingga mengarah pada perubahan yang diperlukan. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam: Paradigma Baru Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkoneksi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ia menyatakan sekolah karena kesenjangan yang mencolok berdasarkan ras, golongan, dan garis suku.

Ia menegaskan, saat ini sekolah menengah negeri sebagian besar diikuti oleh anak-anak dari kalangan sosial yang keluarganya berada. Ia mengatakan sekolah tidak akan benar-benar memenuhi perannya sampai sekolah menjadi pusat pengembangan masyarakat baru secara keseluruhan terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan dan perang rasisme. Beliau mengatakan bahwa jika sekolah ingin menjadi institusi yang benar-benar efektif, maka sekolah harus menjadi pusat pengembangan, dan bukan hanya sekedar tempat untuk merenungkan peradaban kita.

Setelah memahami pengertian dan sejarah aliran filsafat rekonstruktif, berikut ciri-ciri aliran filsafat rekonstruktif. Tugas pendidikan Islam ditinjau dari filosofi pendidikan revisionalisme adalah membantu peserta didik menjadi kompeten dan kemudian mampu bertanggung jawab terhadap pembangunan masyarakatnya. Sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai lembaga kunci untuk mewujudkan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat.

Biografi Ibnu Khaldun

KONSEP TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Ibnu KHALDUN.. Abd-Rah}ma>n) adalah salah satu tokoh Arab yang berhasil memasuki Spanyol pada awal Dinasti Abbasiyah. Meski tidak semuanya pindah ke Afrika, namun orang tua Khaldu'n dan sebagian besar keluarganya pindah ke Afrika, termasuk orang tua Ibnu Khaldun. Di usianya yang masih terbilang muda, Ibnu Khaldun sudah dikenal masyarakat sebagai remaja cerdas yang menguasai sejumlah ilmu pengetahuan.

Dalam konteks ini, Ibn Khaldun dinilai sebagai seorang ahli sosiologi yang mempunyai pandangan rasional objektif dan jauh daripada khayalan. Pada usia 20 tahun, Ibnu Khaldun telah dipanggil oleh Abu Muh}ammad ibn Tarafkin, pemerintah Tunisia, untuk bertindak sebagai setiausaha kepada Sultan Abu Ish}a>q ibn Yah}ya> al-H{afsi>. Ibn Khaldun terus berkhidmat sebagai setiausaha sehingga beliau berpindah ke kota Maghribi Fez pada tahun 755 H/134 Masihi.

Pada tahun 758 H Sultan Abu 'Inan menangkap Ibnu Khaldun dengan tuduhan melakukan sabotase terhadap Sultan. Dengan demikian Ibnu Haldun menghabiskan delapan tahun di al-Maghri>b al-Aqs}a> sebelum kunjungannya ke Andalusia. Pada tahun 765 H Sultan Abu 'Abdilla>h mengangkat Ibnu Khaldun sebagai duta besar negaranya untuk Raja Kastilia.

Karya-karya Ibnu Khaldun

Kita>b al-'Ibar wa Di>wa>n al-Mubtada' wa al-Khabar fi Ayya>m al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar wa Man 'An 'Abd al-Rah}ma>n ibn Muh}ammad al-H{ad}rami>al-Ishbili>. Karya Ibn Khaldun yang berjudul Rih}lah, T{abi'ah al-'Umra>n, Rih}lah Ibn Khaldu>n 'Abd al-Rah}man ibn Muh}ammad al-H{ad}rami} al-Ishbili > dan al-sult}an al-Akbar: Muqaddimah Ibn Khaldu>n dit maar kan secara.

Kitab Muqaddimah, iaitu kitab pertama kitab al-'Ibar, yang terdiri daripada bahagian muqaddimah (pengenalan). Kita>b al-'Ibar wa Di>wa>n al-Mubtada' wa al-Khabar fi Ayya>m al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar wa Man 'A

Arti asli dari kata 'Ibar' adalah hikmah, peribahasa atau teladan menurut Muhsin Mahdi, karena di balik kata tersebut terdapat hikmah yang dapat dipahami atau diterapkan. Padahal, menurut Mahdi, Khaldun memberi judul karyanya 'Ibar karena muncul makna umum dalam hatinya. Kita>b et-Ta'ri>f bi Ibnu Khaldu>n ue Rih}letuhu> Sharkan ue Gharban atau sekilas disebut at-Ta'ri>f, dan oleh orang Barat disebut otobiografi, merupakan bagian terakhir dari kitab tersebut. al-Ibar yang memuat beberapa bab tentang kehidupan Ibnu Khaldun.

Pemikiran Ibnu Khaldun Tentang Tujuan Dalam Pendidikan Islam Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, bahwa manusia

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Tujuan Pendidikan Islam Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, manusia. Namun manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya karena kemampuan berpikirnya yang memberikan petunjuk, mencari nafkah, bekerjasama satu sama lain, berkumpul untuk bergotong royong, menerima dan menerapkan ajaran-ajaran yang dibawakan para Nabi. dari Allah SWT dan mengikuti jalan kebaikan yang menuju ke akhirat. Dengan melakukan aktivitas mencari ilmu maka manusia akan memperoleh banyak ilmu yang diwarisi dari nenek moyangnya yaitu guru, sehingga melalui proses mencari ilmu maka potensi pikiran manusia akan meningkat sehingga menghasilkan ilmu yang terus berkembang. . . .

Melalui aktivitas mental ini akan tumbuh berbagai pengetahuan dan keterampilan, seperti yang telah kami sebutkan. Fakta ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan hikmahnya merupakan sesuatu yang wajar bagi manusia. Jelas sekali dari pernyataan Ibnu Khaldun di atas bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk istimewa yang secara jasmani sama dengan binatang namun berbeda karena dikaruniai akal.

Terkait dengan kemajuan masyarakat, Ibnu Khaldun berpendapat bahwa dengan ilmu pengetahuan, manusia dari segi kualitas keterampilannya menjadi lebih sempurna seiring dengan sempurnanya pembangunan peradaban di suatu kota atau negara. Ketika tenaga kerja dan pendapatan masyarakat suatu peradaban melebihi kebutuhan, maka surplus tersebut akan digunakan untuk membiayai sarana non-subsisten yang khusus dimiliki manusia, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Namun manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya karena kemampuannya berpikir yang memberi petunjuk, mencari nafkah, saling bekerjasama, berkumpul untuk bekerja sama, menerima dan menerapkan ajaran yang dibawa oleh para Nabi dari Allah SWT. jalan kebaikan menuju alam akhirat 115.

Hakekat Tujuan Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun Dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionalisme

Hal ini disebabkan karena manusia sama dengan semua makhluk hidup dalam ciri-ciri makhluknya, seperti merasakan, bergerak, makan, hidup, dan lain-lain. Manusia sempurna yang mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah SWT merupakan tujuan akhir pendidikan Islam.123 Bahkan dalam hal ini, filsafat pendidikan rekonstruktif berpendapat bahwa pendidikan harus menjadikan peserta didik mampu menggunakan ilmu yang diterimanya sebagai sarana mewujudkan nilai-nilai. .spiritual 124 Jadi, dengan adanya pendidikan maka manusia akan mengarahkannya pada tujuan-tujuan spiritual sebagaimana yang diutarakan Ibnu Halduni, menuju pada tujuan akhir yaitu manusia yang akan meraih kebaikan di dunia dan akhirat. Filsafat pendidikan rekonstruksionis juga memandang pendidikan Islam di sini tidak hanya sekedar mengajarkan teori, namun memampukan peserta didik mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahannya sendiri berdasarkan ajaran Islam.

Sebab, meskipun tingkat keahlian atau pengetahuan masyarakat tinggi, namun masyarakat tidak akan mampu mengarahkan keahliannya pada bidangnya jika tidak dibarengi dengan lapangan kerja yang memadai. Karena di era modern ini, menurut filosofi pendidikan Rekonstruksionisme, tujuan pendidikan seharusnya menyadarkan masyarakat dan peserta didik terhadap permasalahan sosial, ekonomi, dan politik. Pendidikan dalam hal ini harus ditujukan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar teknologi hebat tersebut dijadikan sebagai sumber kreativitas dan bukan kehancuran.

Jadi apa yang dikatakan Ibnu Khaldun tentang ilmu dan pengajaran adalah hal yang lumrah bagi peradaban manusia, karena sangat diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik sekaligus menunjukkan budaya masyarakat yang dinamis sehingga keterampilan yang ada pada masyarakat tersebut. otomatis akan menjadi lebih berkualitas dan dinamis. Seperti halnya aliran filsafat pedagogi Rekonstruksionis, tantangan yang cukup serius ini memerlukan upaya strategis untuk mengantisipasinya. Tujuan pendidikan saat ini tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan, ketrampilan, keimanan dan ketakwaan saja, tetapi juga harus diarahkan pada hal tersebut.

Epistemologi Tujuan Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun Dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionalisme

Ibnu Khaldun mengakui bahwa dalam diri manusia terdapat sifat yang tetap, seperti benda-benda alam semesta yang dibangun oleh ilmu pengetahuan dan teori universal, namun sifat manusia bergantung pada perjalanan sejarah. Hal inilah yang terpenting dalam memahami epistemologi tujuan pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun dari perspektif filsafat pendidikan rekonstruktif. Namun tidak berhenti sampai disitu saja, orang-orang terus menerus mengamalkan ajaran tersebut, atau sebagaimana disebut menurut Ibnu Khaldun.

Oleh karena itu, pendidikan harus meningkatkan kesadaran akan permasalahan sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi masyarakat dalam skala global dan membekali mereka dengan keterampilan untuk mampu memecahkan permasalahan tersebut. Hal ini pada akhirnya mengarahkan manusia pada tujuan pendidikan untuk kemajuan masyarakat seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun. Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini diserahi tugas untuk mengatur dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di bumi untuk kesejahteraannya sekaligus melestarikannya.

Lebih jauh lagi, tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik, dan untuk mengajarkan mereka keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.132. Oleh karena itu jelas bahwa tujuan perbaikan masyarakat yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun sesuai dengan pandangan filosofis rekonstruksionisme yang melihat bahwa dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengetahui dan memecahkan permasalahan dalam kehidupannya. Dikatakan antisipatif, karena berupaya mengondisikan situasi, kondisi dan faktor menjadi lebih ideal, sehingga permasalahan yang ada akan terselesaikan dengan perubahan yang lebih ideal.

Kesimpulan

Saran

Tujuan tersebut sama-sama ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat, serta bersifat proaktif dan berwawasan ke depan dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin global demi kehidupan yang sejahtera sesuai dengan tujuan pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun.

Referensi

Dokumen terkait

Centers CCIs CSR Centres KAUST King Saud University Bab Rizk Jameel Venture Capital Bank STC Ventures besaudi Prince Sultan Fund Al Jouf KAUST Riyadah Alvarez & Marsal The Space CCIs