• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Teori Sikap dalam Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Teori Sikap dalam Psikologi"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Sikap yang disebutkan dalam penelitian ini muncul dari reaksi seseorang hendak melahirkan terhadap tindakan yang dilakukan suami dalam proses rujukan ibu hamil risiko tinggi. Komponen kognitif berisi keyakinan seseorang mengenai apa yang berlaku atau benar mengenai objek sikap. Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan perilaku seseorang berhubungan dengan sikap yang dihadapinya.

Sikap konsisten, artinya ada konsistensi antara pernyataan sikap yang diungkapkan dengan tanggapan terhadap sikap yang bersangkutan. Tahap paling kritis dalam pengembangan alat ini adalah pemilihan awal pernyataan sikap dan perhitungan suatu ukuran yang mencerminkan tingkat kesukaan setiap pernyataan. Perbedaan median atau rata-rata penilaian antara penilai untuk item tersebut kemudian digunakan sebagai skala untuk setiap item.

Dari item-item tersebut, pembuat skala kemudian memilih item-item untuk kuesioner skala sikap yang sebenarnya. Responden diminta untuk menunjukkan seberapa besar mereka setuju atau tidak setuju dengan setiap sudut pandang. Setiap responden diminta setuju atau tidak setuju terhadap setiap item dengan skala 5 poin (sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju).

Teknik ini memberikan gambaran yang lebih kaya tentang seseorang dibandingkan dengan pengukuran sikap unidimensional.

Cara Pegukuran Sikap

Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skala. Nilai skala setiap pernyataan tidak ditentukan oleh derajat kesukaan masing-masing pernyataan, namun ditentukan oleh sebaran tanggapan setuju dan tidak setuju dari sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok studi percontohan. Setiap pernyataan sikap yang dituliskan dapat disepakati sebagai pernyataan yang menguntungkan atau pernyataan yang tidak menguntungkan.

Jawaban yang diberikan oleh responden yang berpendapat positif hendaknya diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi dibandingkan jawaban yang diberikan oleh responden yang berpendapat negatif. Perlu diingat juga bahwa penghitungan nilai 𝑋̅ dan s tidak dilakukan pada distribusi skor total responden, yaitu skor sikap responden terhadap keseluruhan pernyataan (Azwar, 2012). Skor T tidak bergantung pada jumlah pernyataan, namun bergantung pada mean dan deviasi standar skor kelompok.

Jika T-score yang diperoleh lebih besar dari nilai rata-rata, maka umumnya sikap tersebut lebih baik atau positif. Sebaliknya jika T-score yang diperoleh lebih kecil dari nilai mean, maka umumnya sikap tersebut kurang baik atau negatif (Azwar, 2012).

  • Prinsip–prinsip Kesiapan
  • Macam–macam Kesiapan
  • Faktor–faktor Kesiapan
  • Kesiapan Suami
  • Peran dan Keterlibatan Suami dalam Kehamilan

Menurut Soekanto, ada pula yang mengatakan kesiapan adalah kesediaan atau kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini peran aktif laki-laki sangat diperlukan karena laki-laki mempunyai tanggung jawab terhadap kehamilannya. Dalam hal ini kesiapan laki-laki adalah masa dimana laki-laki siap mengurus isterinya pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

Laki-laki menyiapkan biaya pemeriksaan dan persalinan, bersedia mengantarkan perempuan ke tempat pemeriksaan dan persalinan, serta bersedia merawat dan menunggu perempuan melahirkan. Suami siaga adalah laki-laki yang siap merawat isterinya yang sedang hamil, memberikan simpanan bersalin dan memberinya wewenang untuk menggunakannya jika timbul masalah kehamilan. Suami yang waspada juga mempunyai pengetahuan terhadap tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas dan mengutamakan keselamatan istrinya.

Dalam konsep suami waspada, suami dan istri yang sedang hamil diharapkan siap mewaspadai segala risiko kehamilan yang terjadi, memastikan istri tidak melakukan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan dan kehamilannya, serta segera membawanya. ke rujukan terdekat jika terdapat tanda-tanda komplikasi kehamilan. Keterlambatan yang dimaksud antara lain terlambat mengetahui adanya kelainan pada kehamilan dan persalinan, terlambat memutuskan untuk segera berobat ke puskesmas, terlambat mendapatkan pengobatan yang tepat (Yulifah, 2014). Tiga keterlambatan tersebut, yakni terlambat mengenali sinyal bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai puskesmas, dan terlambat mendapatkan pertolongan di puskesmas.

Dirayakan pula yaitu terlalu muda saat hamil, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak, dan terlalu dekat dengan usia kehamilan. Perawatan kehamilan, tabungan kehamilan, donor darah, tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas, serta pentingnya pencegahan dan penanganan masalah kehamilan secara memadai. Dengan demikian perhatian pihak laki-laki dan keluarga semakin meningkat dalam memahami dan berperan lebih aktif serta memberikan kasih sayang kepada pihak perempuan, terutama sebelum hamil, pada saat hamil, melahirkan dan setelah melahirkan.

Dukungan dan partisipasi suami selama kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil menghadapi proses persalinan. Keterlibatan pria sejak awal kehamilan tentunya akan semakin memudahkan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat kehadiran “manusia kecil” di dalam perutnya. Faktanya, partisipasi aktif suami selama kehamilan, menurut penelitian yang dimuat dalam artikel berjudul “What Your Partner Might Need From You While Pregnant” yang diterbitkan oleh Allina Hospitals & Clinics (2001), AS, keberhasilan istri dalam memenuhi kebutuhan akan kehamilan. ASI bagi calon buah hati akan ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan pria selama masa kehamilan.

  • Tujuan Sistem Rujukan
  • Jenis Rujukan
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rujukan
  • Persiapan Rujukan
  • Keuntungan Sistem Rujukan
  • Mekanisme Rujukan

Rujukan dini terencana (RDB) dilakukan antara lain pada ibu nifas dengan panggul sempit, posisi melintang, posisi sungsang, ibu pendek <145 cm, dan janin besar. Bagi seluruh ibu hamil terutama pada kehamilan pertama, pada usia kehamilan 9 bulan (>38 minggu) sehari sebelum persalinan oleh petugas kesehatan, bidan di desa yang jauh dari akses rujukan melakukan pemeriksaan terakhir untuk mengetahui: “apakah terjadi ketidakseimbangan antara ukuran kepala dan luas panggul.Dalam RDB ibu risiko tinggi terdapat pengertian rujukan terencana terhadap janin sehat risiko tinggi yang disebut Intrauterine Referral (RDR), misalnya pada ibu penderita diabetes melitus atau ibu anemia berat: perlu adanya penatalaksanaan persalinan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi serta pelayanan ahli oleh dokter spesialis anak pada jam-jam pertama segera setelah kelahiran bayi baru lahir 1) Manfaat rujukan ke rahim ibu bagi janin/bayi.

Menurut Hobel (1976), selama perjalanan/persalinan untuk rujukan janin risiko tinggi, janin dalam kandungan ibu mempunyai banyak keuntungan: rahim ibu merupakan sarana transportasi yang paling murah, paling aman, nyaman, hangat, bersih dan steril. . Hasil penelitian Brown dkk (1977) menunjukkan bahwa: a) Kebutuhan perawatan bayi semakin pendek, bayi baru lahir prematur semakin dekat. Sejak awal kehamilan dan menyadari permasalahannya, dukun langsung terlibat dan terbukti sangat berperan dalam meyakinkan ibu hamil, suami dan keluarga akan manfaat rujukan ke rumah sakit, bahkan dukun pun menemani mereka saat berobat ke rumah sakit. RSUD.

Setiap persalinan KRR, KRT dan KRST, seluruh bidan mewaspadai komplikasi persalinan, mengidentifikasi sejak dini, mengobati sendiri atau memberikan pertolongan pertama dan RTW ke rumah sakit. S (surat): memberikan surat ke lokasi rujukan yang memuat identitas ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, perawatan atau pengobatan yang diterima ibu (klien). Anda (uang): Ingatkan keluarga untuk membawa cukup uang untuk membeli obat-obatan dan perbekalan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.

Pelayanan yang dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi pasien berarti pertolongan lebih cepat dan murah serta secara psikologis menjamin rasa aman bagi pasien dan keluarganya. Jika kami menemukan ibu hamil risiko tinggi yang tidak dapat ditangani sendiri, kami segera merujuknya ke fasilitas kesehatan terdekat, karena tingkat urgensinya tidak dapat ditentukan. Sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya, mereka harus menentukan urusan mana yang dapat mereka tangani sendiri dan urusan mana yang harus mereka mediasi.

Peran suami dalam sistem rujukan dapat dimulai dari pengambilan keputusan ketika seorang ibu hamil didiagnosis mengalami keadaan darurat, sehingga ia dapat menentukan fasilitas kesehatan yang dapat dihubungi ketika ia dirujuk. Pemberian informasi kepada ibu hamil risiko tinggi dan suaminya harus diberikan informasi perlunya segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu (Meilani, 2009). Mengirimkan informasi ke titik referensi tertentu melalui komunikasi telepon atau radio untuk pelayanan kesehatan yang lebih efisien (Meilani, 2009).

Kondisi umum ini harus dijaga selama perjalanan, disiapkan rujukan sesuai formulir rujukan dan bidan harus menemani pasien dalam perjalanan ke tempat rujukan.

Kehamilan Resiko Tinggi

Pada persalinan sebelumnya banyak terjadi perdarahan nifas lebih dari 500 cc sehingga menyebabkan ibu mengalami syok dan memerlukan infus dan transfusi darah. Oleh karena itu dinding rahim ibu mempunyai cacat bekas luka operasi, bekas luka pada dinding rahim merupakan jaringan yang kaku, ada kemungkinan mudah robek pada kehamilan/persalinan berikutnya, hal ini disebut dengan robekan rahim. Keadaan ini dapat terjadi pada operasi caesar klasik (corporil), yaitu: rahim dibuka pada bagian dalam rahim, tetapi tidak pada bagian bawah rahim.Bahaya ruptur uteri: 1) Kematian janin dan kematian ibu. pada ibu hamil 1) Anemia (kurang darah).

Bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia berat (Hb < 6 gr%) : .. b) Kelahiran prematur, pada kehamilan dibawah 37 minggu.

Kencing Manis (Diabetes Mellitus)

HIV / AIDS

Hipotesis

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep PenelitianIbu

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peran seorang suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil merupakan tindakan yang sangat diperlukan seorang ibu hamil untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada ibu hamil dan lahirnya

Di Kecamatan Sitiotio masih dijumpai angka kunjungan ibu hamil yang kurang dari target nasional.Kejadian ini dapat berhubungan dengan pengetahuan, sikap serta partisipasi

Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan ada hubungan yang positif antara dukungan suami dengan sikap ibu hamil dalam mempersiapkan IMD dan ASI Eksklusif

(3) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap

Model belajar Hebb disebut sebagai Hebbian Learning dengan cara pengulangan stimulus yang sama sehingga respon otak akan semakin cepat dalam

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Rumbai Tahun 2016 didapatkan bahwa pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam pencegahan anemia kehamilan

Model Sikap Ganda berbeda dengan Teori Keseimbangan, Teori Ideologi, dan Teori Keterlibatan yang mengasumsikan bahwa sikap seseorang terhadap suatu obyek selalu tunggal demi untuk

Pentingnya pengetahuan dan sikap bidan dalam menangani kasus rujukan gawat darurat obstetrik sangat krusial untuk mencegah kematian ibu dan