Tesis berjudul “Konsep Perspektif Toleransi Beragama Ahmad Mustafa Al-Maraghi (W. 1952 M) (Kajian Ayat Toleransi dalam Tefsîr Al-Marâghî).” oleh Khoirul Bariyah NRP : 16210745 diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Lembaga Dakwah Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada Agustus 2020. Dakwah Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Lembaga Ilmu Pengetahuan Al-Qur'an Jakarta.
Prof. Pak. dan Ibu dosen Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah mengabdikan ilmunya kepada seluruh mahasiswanya dan menyaksikan keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh gelarnya.
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, terlihat bahwa dalam menjalankan kehidupan masyarakat yang berbeda-beda, akan terdapat permasalahan yang berbeda-beda, terutama dalam urusan keimanan yang seringkali menimbulkan perpecahan di kalangan umat beragama. Pembahasan mengenai ruang lingkup, aspek dan dimensi dari konsep toleransi sendiri memang sangat luas, sehingga untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan mengkaji lebih dalam, penulis membatasi permasalahan pada beberapa ayat yaitu pada QS. Pembatasan ayat-ayat tersebut berkaitan dengan kitab yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu Tafsir Al-Marâghî dengan bantuan berbagai kitab pendukung seperti: Al-Qur'an Kitab Toleransi “Tafsir Rahmatan Tematik Islam Lil.
Mahmud Asy-Syafrowi10 dan Tafsir Al-Quran Tematik “Hubungan Umat Agama” milik Kementerian Agama RI.11 Manakah antara ayat di atas yang akan dikaji dengan merujuk kepada sebuah kitab Tafsir. Melihat jumlah ahli tafsir, penulis membatasi perbincangan ini dengan mengambil pendapat seorang mufassir iaitu Ahmad Musthafa al-Maraghi (W. 1952 M) dalam bukunya yang bertajuk Tafsîr Al-Marâghî. Penulis mengambil tafsir ini kerana dalam tafsir ayat-ayat al-Quran beliau lebih cenderung kepada corak Al-Adabi Al-Ijtimâ'i, yang hasil tafsirannya diharapkan dapat memberikan penjelasan dan petunjuk kepada masalah yang dicipta untuk diatasi. dalam masyarakat.
9 Zuhari Misrawi, Kitab Al-Qur'an Toleransi (Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil. 'Alamin), (Jakarta: Pustaka Oasis, 2017). 10 Mahmud Asy-Syafrowi, Indeks Ayat Alquran Lengkap (Cara Praktis dan Mudah Mencari Ayat Alquran Berdasarkan Topik), (Yogyakarta: Mutiara Media, 2012), Cet. 11 Tim Lajnah Mushaf Al-Qur'an Pentasihan, Hubungan Antar Masyarakat Berahama (Tafsir Tematik Al-Qur'an), (Jakarta: LPMQ, 2008).
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
Buku yang ditulis oleh Zuhairi Misrawi berjudul Kitab Toleransi Al-Quran: Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil 'Âlamîn. Dalam buku ini penulis menyatakan bahwa Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam selalu relevan dan kontekstual dengan kehidupan umatnya, salah satu pesan yang menonjol adalah tema toleransi. 10 Persamaan dengan penelitian penulis adalah Zuhairi Misrawi dalam pembahasan toleransi hanya menyajikan beberapa ayat Al-Qur'an karena banyak ayat Al-Qur'an yang membahas tema tersebut, maka pembahasan ayat-ayat dalam buku ini . juga relevan dengan konteks Indonesia.
Penelitian yang dilakukan Kamarusdiana dengan judul “Quran dan Hubungan Antaragama: Wacana Pendidikan Pluralisme Keagamaan di Indonesia” dalam Jurnal Sosial Budaya Syar-I, Vol. 11 Hubungan majalah dengan penelitian penulis adalah pemilihan topik yang cocok yaitu pembahasan hubungan antar agama dalam Al-Qur'an. 13 Kamarusdiana, “Hubungan Al-Quran dan Antaragama: Debat Pendidikan Pluralisme Keagamaan di Indonesia” dalam Jurnal: Syar-I Sosial Budaya, Vol.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmalia berjudul “Toleransi Beragama Dalam Perspektif Tafsir Fi Zhilalil Qur’an”. Dalam penelitian ini, penulis berpendapat bahwa penafsiran Sayyid Qutb tentang prinsip toleransi kebebasan beragama sama sekali tidak ada kaitannya dengan kebenaran satu agama. Jika persoalannya adalah soal kebenaran agama, maka Al-Qur'an dengan jelas menyatakan bahwa hanya Islamlah agama yang benar. Kemiripan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama mengangkat tema toleransi yang bersumber dari Alquran.
Perbedaannya adalah mengenai tujuan utama penelitian, peneliti skripsi ini memulai dari sudut pandang ulama tafsir toleransi Indonesia yaitu Sayyid Qutb dalam bukunya Tafsir Fi Zhilalil Qur'an, sedangkan penulis akan fokus pada kajian ayat-ayat toleransi dalam buku. Tafsîr Al-Marâghî menciptakan konsep toleransi yang diusung oleh Ahmad Mustafa al-Maraghi (W. 1952 M), seorang ulama kontemporer berkebangsaan Mesir.
Kerangka Teori
Perbedaannya terletak pada objek penelitian utama, yaitu peneliti skripsi akan memulai dari sudut pandang toleransi ulama tafsir Indonesia yaitu Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar, sedangkan penulis akan fokus mengkaji ayat-ayat toleransi dalam kitab Tafsir Al-Azhar. -Marâghî menemukan konsep toleransi yang diusung oleh Ahmad Mustafa al-Maraghi (w. 1952 M), seorang ulama tafsir kontemporer asal Mesir. Penelitian Asbandi sangat membantu penulis karena ia memberikan tema-tema kecil dalam penelitian ini sebagai informasi tentang konsep toleransi beragama yang dikemukakan oleh Buya Hamka. Sehingga penulis mendapat gambaran mengenai konsep toleransi menurut seorang ulama Tafsir dalam karya Tafsirnya yang tidak bersifat tematik.
14 memahami maksud toleransi dan mendapat gambaran tentang ayat-ayat toleransi dalam al-Quran. Teori tafsir tematik ini dijadikan asas analisis untuk memahami ayat/teks dalam Tafsîr Al-Marâghî karya Ahmad Musthafa Al-Maraghi (W. 1952 M) berkaitan toleransi dengan langkah-langkah berikut: 16. Lengkapkan penjelasan tentang ayat dengan hadis-hadis Nabi, apabila difikirkan perlu, supaya perbincangan menjadi lebih lengkap dan jelas.
Mempelajari ayat-ayat secara keseluruhan dengan menghimpun ayat-ayat yang sama makna, atau mengkompromikan antara 'am (umum) dan khâsh (khusus), antara yang mutlak dan muqayyad, yang global dan terperinci, dengan menyelaraskan ayat-ayat yang lahir nampak bercanggah, menerangkan ayat nasikh dan mansukh, kemudian semua ayat.
Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Yakni karya-karya yang dapat menunjang diskusi dan lebih memperkuat analisis penulis, baik berupa buku, jurnal, artikel, maupun sumber media internet yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian. Editing, proses ini merupakan suatu proses dimana peneliti memperjelas data yang telah dikumpulkan, membuatnya dapat dibaca, memberikan konsistensi dan kelengkapan. Keterbacaan mengacu pada data yang telah dikumpulkan dengan benar atau dapat dijadikan bahan pertimbangan hasil analisis.
Konsistensi melibatkan keteguhan jenis data yang dikaitkan dengan skala pengukuran yang akan digunakan, manakala kesempurnaan merujuk kepada pengumpulan data yang lengkap supaya dapat digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dalam penyelidikan. 18 Mustafa al-Maraghi (W. 1952 M) dalam tafsirannya dengan bantuan atau langkah-langkah prosedur teori yang penulis gunakan dalam penyelidikan ini. Dalam menentukan bilangan yang dikaji dalam penyelidikan ini, penulis mengkaji tafsiran seorang ahli tafsir iaitu Ahmad Musthafa al-Maraghi (W. 1952 M).
Dalam penelitian ini permasalahan toleransi beragama diangkat dengan mengambil pendapat Ahmad Mustafa al-Maraghî dalam kitab Tafsîr Al-Marâghî. Mengumpulkan data-data terkait, baik data primer maupun sekunder yang akan mendukung dan menjadi acuan dalam penelitian ini. Mengidentifikasi unsur-unsur pemikiran tokoh berkaitan dengan tema yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu pemikiran Ahmad Mustafa al-Marahgi (W. 1952 M) tentang toleransi.
Buatlah analisis kritis terhadap pemikirannya terkait dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.
Teknik dan Sistematka Penulisan
Dengan cara ini, penulis dapat meneroka konsep toleransi beragama yang dikembangkan oleh Ahmad Musthafa al-Maraghi (W. 1952 M), yang lebih relevan dengan konteks toleransi semasa. 20 Bab Tiga, Biografi Ahmad Musthafa al-Maraghî (W. 1952 M) dan Tafsîr Al-Marâghî, yang membincangkan sketsa kehidupan Ahmad Musthafa al-Maraghî (W. 1952 M), iaitu peringkat kelahiran dan kehidupan, pendidikan. , karya – karya dan penghormatan, kemudian tentang profil Tafsîr Al-Marâghî, yaitu latar belakang penulisan Tafsîr Al-Marâghî, metode dan pola tafsir serta sistematika dalam tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang disajikan dalam Tafsîr Al-Marâghî. Bab keempat memfokuskan kepada tafsiran Ahmad Mustafa al-Maraghi (W. 1952 M) berkenaan ayat-ayat al-Quran yang dikategorikan sebagai ayat toleransi dalam penyelidikan ini bagi mendapatkan kefahaman tentang konsep toleransi beragama. dalam Tafsîr Al-Marâghî, juga memahami relevansi pemikiran Ahmad Musthafa al-Maraghi (W. 1952 M) dengan konteks toleransi di Indonesia.
Kesimpulan kajian tematik Toleransi Beragama dari perspektif Ahmad Musthafa Al-Maraghi (W. 1952 M) menunjukkan bahawa al-Quran adalah Kitab Toleransi. Maksudnya, al-Quran sebagai kitab suci umat Islam menjunjung nilai-nilai toleransi khususnya dalam urusan agama. Terdapat banyak ayat al-Quran yang membincangkan topik toleransi, kerana dalam penelitian ini penulis hanya mengemukakan beberapa ayat yang merujuk kepada tafsir Ahmad Musthafa al-Maraghi (W. 1952 M) dalam Tafsîr El-Marâghî. , masing-masing dalam QS.
Hasil analisis penulis terhadap konsep toleransi beragama dalam Tafsîr Al-Marâghî tertumpu kepada beberapa perkara. Hasil analisis penulis terhadap batasan toleransi beragama dalam Tafsîr Al-Marâghî tertumpu kepada beberapa perkara. 1-6, al-Maraghi memahami ayat ini sebagai larangan mengorbankan iman dalam toleransi dengan penganut agama lain.
Al-Maraghi memahami ayat ini sebagai larangan untuk memaksa seseorang memeluk agama, kerana manusia dilihat mampu membezakan dan memilih sendiri mana yang hak dan mana yang batil.
Saran
Asbandi, “Konsep Toleransi Menurut Buya Hamka dalam Kitab Tafsir Al-Azhar,” (Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga, 2017). As-Suyuthi, Imam, Asbabun Nuzul: Alasan Turunnya Ayat Al-Qur'an, diterjemahkan Andi Muhammad syahril, dkk (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014), print.1, h. Asy-Syafrowi, Mahmud , Indeks Ayat Al-Quran Lengkap (Cara Praktis dan Mudah Mencari Ayat Al-Quran Berdasarkan Tema), (Yogyakarta: Mutiara Media, 2012), Cet.
Hasbi Ash-Shiddieqy, M., Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nuur, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000). Hasyim, Umar, Toleransi dan Kebebasan Beragama dalam Islam Sebagai Landasan Dialog dan Kerukunan Umat Beragama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1979). Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Tim, Hubungan Masyarakat Berahama (tafsir tematik Al-Qur'an), (Jakarta: LPMQ, 2008).
Echol, Jhon en Hasan Shadily, An English-Indonesian Dictionary (Engels-Indonesian Dictionary), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), cet.xxv. Misrawi, Zuhari, Al-Koran Boek van Verdraagsaamheid (Islamitiese Tematiese Kommentaar Rahmatan Lil 'Âlamîn), (Jakarta: Pustaka Oasis, 2017). Mustafa Al-Maraghi, Ahmad, Tafsir Al-Maraghi (2de elite-uitgawe), vertaling, Anwar Rasyidi et al, (Semarang: PT Karya Toha Putra, t.t.).