Nama : Ega Yulia Kartika Sari
NIM : 858910154
Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kode/Nama MK : PDGK4405/Materi dan Pembelajaran IPS SD Tugas : 2
1. Catatan mengenai masa lalu, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu dapat diketahui pada saat ini. Keberadaan tokoh-tokoh terkemuka dalam ilmu pengetahuan dapat diketahui dan dipelajari ajarannya sampai saat ini. Terdapat beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap berbagai hal tersebut. Simpulkan empat hal penting yang berkaitan dengan konsep waktu dalam sejarah berdasarkan pendapat para ahli!
Jawaban:
Terdapat empat konsep waktu esensial dalam suatu peristiwa sejarah, yakni ada perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan (Kuntowijoyo):
a. Perkembangan
Konsep perkembangan ini dapat terjadi jika masyarakat yang mana juga berperan sebagai subjek dan objek dari sejarah, bergerak dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Artinya, masyarakat cenderung akan melakukan perubahan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
b. Kesinambungan
Konsep kesinambungan ini dapat terjadi jika suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi dari lembaga-lembaga lama. Artinya, meskipun masyarakat sudah mengambil pembelajaran yang ada di masa lalu, tetapi mereka tetap mengembangkannya dan diterapkan pada masa sekarang ini.
c. Pengulangan
Dalam konsep pengulangan ini dapat terjadi jika suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau itu terjadi lagi di masa selanjutnya. Contoh sederhana adalah peristiwa perang dunia yang terulang dua kali dan memberikan dampak yang sama-sama merugikan terutama bagi masyarakat sipil. Tidak menjadi suatu hal yang mustahil jika suatu peristiwa sejarah dapat terulang kembali, baik dengan dimensi manusia yang berbeda maupun sama.
d. Perubahan
Konsep perubahan ini dapat terjadi jika dalam suatu masyarakat berhasil mengalami suatu pergeseran atau perubahan. Biasanya, konsep perubahan ini terjadi secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, konsep perubahan ini juga dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari luar.
2. Perang Diponegoro yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa (Inggris:The Java War, Belanda: De Java Oorlog) adalah perang besar dan berlangsung selama lima tahun (1825-1830)
di Pulau Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di nusantara, melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Merkus de Kock yang berusaha meredam perlawanan penduduk Jawa di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro.
Akibat perang ini, penduduk Jawa yang tewas mencapai 200.000 jiwa, sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi. Akhir perang menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa. Jelaskan tiga unsur yang sangat penting dalam cerita tersebut sebagai bagian dari sejarah!
Jawaban:
a. Unsur Manusia
Manusia adalah unsur penting dalam lahirnya sebuah sejarah karena sangat menentukan peristiwa sejarah. Manusia memiliki peran penting dalam kemunculan sejarah karena umumnya sejarah bercerita tentang tindakan atau tingkah laku manusia dalam bidang apapun, bukan berdasarkan perspektif binatang ataupun alam. Hal ini terjadi karena sejarah itu sendiri tercipta memang untuk manusia. Tindakan manusia dan segala jalan yang ada pada manusia kemudian menjadi penentu terbentuknya sejarah dalam ruang dan waktu tertentu.
Unsur manusia dalam cerita Sejarah di atas adalah:
Pangeran Diponegoro: Pangeran Diponegoro adalah tokoh utama dalam perang ini. Ia merupakan pemimpin Jawa yang memimpin gerakan pemberontakan melawan pemerintahan Hindia Belanda. Peran dan tindakan Pangeran Diponegoro mencerminkan peran individu dalam perjuangan sejarah, di mana pemimpin berperan penting dalam menginspirasi dan memimpin perlawanan melawan penjajah.
Jenderal Hendrik Merkus de Kock: Jenderal Belanda ini adalah pemimpin pasukan Belanda yang bertugas untuk meredam pemberontakan. Peran Jenderal de Kock mencerminkan peran penting tokoh militer dalam menghadapi perlawanan dan mempertahankan kendali kolonial.
b. Unsur Waktu
Waktu atau periode menjadi unsur yang tidak kalah pentingnya karena konsep sejarah mengulas tentang kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Kurun waktu nilah yang menjadi batasan sejarah itu dimulai atau diakhiri secara sistematis dan jelas. Unsur waktu menunjukan bagaimana manusia menggunakan waktu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Unsur waktu dalam cerita di atas mulai dari tahun 1825-1830: Perang Diponegoro berlangsung selama lima tahun, dimulai pada tahun 1825 dan berakhir pada tahun 1830.
Rentang waktu ini mencerminkan durasi perang dan bagaimana perubahan dalam waktu dapat memengaruhi dinamika konflik dan perkembangan sejarah. Lima tahun ini mencakup periode intensitas pertempuran, diplomasi, dan dampak jangka panjang.
c. Unsur Ruang
Ruang sebagai unsur sejarah yang dimaksud adalah tempat yang merujuk aspek letak geografis suatu kejadian yang dialami manusia. Aktivitas yang dilakukan manusia pada waktu tertentu pasti berada pada ruang tertentu pula. Keterlibatan ruang yang jelas inilah yang akan mempermudah pembaca generasi selanjutnya bisa memahami dengan utuh sebuah peristiwa sejarah yang real terjadi. Menurut teori Determinisme Geografis, ruang dan peristiwa memiliki hubungan yang erat karena faktor geografis menjadi penentu jalannya sebuah peristiwa Sejarah.
Unsur ruang dalam cerita Sejarah di atas adalah berlokasi di Pulau Jawa: Lokasi perang ini terjadi di Pulau Jawa, yang pada saat itu merupakan wilayah yang dijajah oleh Belanda. Pulau Jawa menjadi panggung utama konflik ini, dengan pertempuran terjadi di berbagai daerah Jawa, termasuk Yogyakarta, Semarang, dan sekitarnya. Perang ini mencerminkan betapa pentingnya faktor geografis dalam perkembangan sejarah, karena lokasi geografis Pulau Jawa memainkan peran sentral dalam konflik ini.
3. Pak Karjo adalah kepala sekolah di SD Sejahtera. Setiap hari beliau hadir di sekolah tepat pukul 06.00. Pagi hari, beliau berdiri di pintu gerbang sekolah dan menyambut kehadiran murid- muridnya. Beliau tersenyum ramah kepada murid-muridnya, sebaliknya murid-murid tersenyum bahagia. Pak Karjo sangat bahagia melihat murid-muridnya yang tersenyum dan kelihatan bahagia ketika bertemu dengannya. Bagian manakah dari kejadian tersebut yang merupakan ciri-ciri dari tindakan sosial? Jelaskan berdasarkan 4 ciri-ciri tindakan sosial!
Jawaban:
Adapun 4 ciri-ciri Tindakan sosial adalah sebagai berikut:
1) Tindakan nyata bermakna subyektif.
Artinya, bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh individu akan selalu ditafsirkan sesuai dengan tujuan dari tindakannya tersebut. Dengan demikian, hasil dari tindakannya akal berarti bagi si pelaku, tetapi belum tentu memiliki makna atau tidak berarti sama sekali bagi orang lain.
Dalam cerita di atas, tindakan nyata adalah kehadiran Pak Karjo di pintu gerbang sekolah setiap pagi untuk menyambut murid-muridnya. Tindakan ini bermakna subyektif karena ia melibatkan perasaan dan emosi Pak Karjo, di mana ia dengan senang hati menyambut murid-muridnya. Tindakan ini tidak semata-mata rutinitas mekanis, tetapi mencerminkan kepedulian dan kebahagiaan pribadi Pak Karjo dalam menyambut murid-muridnya
2) Tindakan nyata yang bersifat membatin dan subyektif.
Tindakan seseorang yang ditanggapi oleh orang lain, sehingga pelaku tindakan akan merasakan pengaruh dari respons tersebut. Pelaku tindakan mungkin akan akan merasa senang, sedih, marah atau benci terhadap orang yang merespons tindakannya.
Dalam cerita di atas, senyuman ramah yang ditunjukkan oleh Pak Karjo kepada murid- muridnya adalah tindakan nyata yang bersifat membatin dan subyektif. Ini berarti senyuman tersebut bukan hanya sekadar gestur fisik, tetapi mencerminkan perasaan hangat dan
kebahagiaan dalam hati Pak Karjo saat berinteraksi dengan murid-muridnya. Senyuman tersebut adalah ekspresi perasaan dan pikiran yang dalam.
3) Tindakan nya diarahkan pada seseorang.
Tindakan sosial tidak dilakukan pada benda mati, melainkan pada orang lain agar tindakannya tersebut mendapatkan tanggapan sesuai dengan harapan si pelaku tindakan. Namun demikian, respons yang diharapkan dari orang lain tidak selalu sesuai dengan keinginanya.
Dalam cerita di atas, tindakan Pak Karjo di sini secara khusus diarahkan pada murid- muridnya. Ketika ia berdiri di pintu gerbang sekolah dan menyambut murid-murid, tindakannya difokuskan pada individu-individu tersebut. Ini mencerminkan hubungan sosial yang spesifik antara Pak Karjo dan murid-muridnya, di mana tindakannya diarahkan pada orang-orang tertentu, yaitu murid-muridnya.
4) Tindakan nyata memperhatikan tindakan individu lain dan terarah pada orang lain.
Seseorang tidak saja melakukan tindakan untuk mendapatkan tanggapan dari orang lain, melainkan dapat pula seseorang memberikan tanggapan terhadap orang lain yang melakukan tindakan. Misalnya: untuk mendapatkan tanggapan dari siswa di kelas, maka seorang guru akan bertanya kepada siswa dan di saat yang lain guru akan menerima pertanyaan dari siswa.
Dalam cerita di atas, Tindakan Pak Karjo yang berupa senyuman dan sambutan hangatnya adalah tindakan yang memperhatikan tindakan individu lain, yaitu murid-muridnya. Ia merespons tindakan murid-murid yang datang ke sekolah dengan senyum dan kebaikan hati.
Selain itu, tindakan ini juga terarah pada orang lain, yakni murid-murid yang menerima sambutan tersebut. Dengan senyumnya, Pak Karjo menciptakan lingkungan sosial yang positif di sekolah, di mana murid-muridnya merasa diperhatikan dan bahagia.
4. Irma adalah mahasiswa di Universitas Terbuka sangat disayangi oleh kedua orang tuanya. Ketika Irma mendapatkan IP semester yang bagus, orang tuanya selalu mengucapkan selamat dan memeluknya. Cara berpakaian dan potongan rambutnya sangat mirip dengan Syahrini idolanya. Ia sangat rajin dan pekerja keras sama dengan ayahnya yang bekerja sebagai guru. Irma sangat mengidolakan ayahnya, semua hal yang dilakukan ayahnya selalu dicontoh. Selain itu Irma sangat mengagumi sosok Cak Nun, setiap hari dia selalu mendengarkan ceramahnya. Ketika dia sedang galau ada suatu masalah dia mendengarkan satu ceramah Cak Nun tentang kekuatan doa. Irma menjadi bahagia dan mampu menghilangkan kesedihannya setelah mendengarkan ceramah tersebut. Berdasarkan cerita di atas, jelaskan 4 hal yang mendasari terjadinya interaksi sosial!
Manakah dalam cerita tersebut yang merupakan bagian dari terjadinya interaksi sosial?
Jawaban: Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok individu, maupun individu dengan kelompok (Sukanto,2002:62).
Interaksi sosial akan terjadi jika ada kontak sosial dan komunikasi.
Dalam cerita di atas, terdapat beberapa aspek yang mencerminkan interaksi sosial berdasarkan imitasi, sugesti, motivasi, dan identifikasi:
a. Imitasi:
Irma meniru cara berpakaian dan potongan rambutnya mirip dengan idolanya, Syahrini.
Tindakan Irma ini mencerminkan imitasi, di mana ia meniru gaya atau penampilan idolanya sebagai bentuk interaksi sosial. Ia melakukan hal ini karena terinspirasi oleh Syahrini.
b. Sugesti:
Irma mendengarkan ceramah Cak Nun dan merasa bahagia serta mampu mengatasi kesedihannya setelah mendengarkannya. Ini mencerminkan pengaruh sugesti, di mana pengaruh positif dari ceramah Cak Nun mendorong Irma untuk merasa lebih baik dan berubah suasana hatinya. Sugesti adalah bentuk pengaruh sosial yang kuat terhadap pemikiran dan perasaan seseorang.
c. Motivasi:
Irma sangat rajin dan pekerja keras, mirip dengan ayahnya yang merupakan seorang guru.
Tindakan ini mencerminkan motivasi yang kuat, di mana dia termotivasi untuk mengejar kesuksesan dan kerja keras seperti ayahnya. Motivasi ini mendorong perilaku positif Irma dalam upaya pendidikannya.
d. Identifikasi:
Irma sangat mengidolakan ayahnya dan mencontoh segala hal yang dilakukan oleh ayahnya.
Ini mencerminkan identifikasi, di mana Irma mengidentifikasi dirinya dengan ayahnya sebagai model atau panutan. Ia mencoba meniru perilaku ayahnya karena merasa kagum dan menganggapnya sebagai sosok yang patut dicontoh.
5. Pak Eka memiliki warung sembako, buah-buahan, dan sayuran yang bertempat tinggal di daerah perkebunan jeruk. Toko sembakonya lengkap, mulai dari beras, gula, telur, dan bahan pokok lainnya. Demikian juga toko buahnya sangat lengkap, mulai dari buah apel, jeruk, mangga, alpukat, dan lain-lain. Sayuran yang djualnya beragam, sawi, wortel, ikan, daging, dan lain-lain.
Depan warung Pak Eka adalah lapangan yang sangat luas, bisa digunakan untuk pelaksanaan lomba-lomba, pentas seni, dan lainnya. Pada saat ada kegiatan di lapangan tersebut Pak Eka berjualan nasi bungkus yang dimasak dari barang dagangan di tokonya. Keuntungan dari penjualan makanan tersebut bisa 100% dari harga beli barang. Selain itu, warung Pak Eka juga menjual juice dari buah-buahan di warungnya
Jelaskan 4 (empat) tindakan untuk menciptakan dan atau menambah nilai guna barang yang berada di toko Pak Eka!
Jawaban:
Pak Eka memiliki banyak potensi untuk menciptakan dan menambah nilai guna barang yang berada di tokonya berdasarkan konsep nilai guna produksi berdasarkan seperti form utility, place utility, time utility, dan ownership utility. Berikut adalah empat tindakan yang dapat diambil untuk mewujudkannya:
1. Form Utility (Nilai Guna Bentuk):
Mengolah bahan makanan mentah menjadi hidangan siap saji: Pak Eka dapat memanfaatkan bahan makanan di tokonya untuk membuat hidangan siap saji seperti nasi bungkus, salad buah, atau hidangan lainnya. Dengan melakukan ini, ia menciptakan nilai guna bentuk dengan mengubah bentuk dan komposisi bahan menjadi hidangan yang siap santap dan lebih nyaman bagi pelanggan.
2. Place Utility (Nilai Guna Tempat):
Penjualan makanan di lapangan saat ada acara: Saat ada kegiatan di lapangan yang berdekatan dengan tokonya, Pak Eka bisa memanfaatkan peluang ini dengan menjual makanan, seperti nasi bungkus, yang dimasak dari barang-barang dagangan di tokonya.
Dengan demikian, ia menciptakan nilai guna tempat dengan membawa barang dagangannya ke tempat di mana pelanggan membutuhkan makanan.
3. Time Utility (Nilai Guna Waktu):
Penjualan jus buah segar: Selain menjual buah segar, Pak Eka juga dapat menawarkan jus buah segar kepada pelanggan. Ini menciptakan nilai guna waktu, karena pelanggan dapat dengan cepat mendapatkan asupan nutrisi dari buah-buahan tanpa harus mengupas atau memotong buahnya sendiri. Pak Eka bisa menyediakan jus buah yang siap saji, yang sangat berguna bagi pelanggan yang sibuk atau ingin memperoleh nutrisi segera.
4. Ownership Utility (Nilai Guna Kepemilikan):
Memberikan pilihan dan kualitas yang baik: Pak Eka dapat menciptakan nilai guna kepemilikan dengan memastikan barang-barang di tokonya memiliki kualitas yang baik dan beragam pilihan. Ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produknya, dan pelanggan akan merasa puas dengan barang-barang yang dibeli. Memberikan pelayanan pelanggan yang baik dan ramah juga akan meningkatkan nilai guna kepemilikan dengan menciptakan hubungan positif antara pelanggan dan warungnya.
Dengan mengimplementasikan konsep nilai guna ini, Pak Eka dapat meningkatkan daya tarik toko sembakonya, menjawab berbagai kebutuhan pelanggan, dan meningkatkan kesuksesan bisnisnya dengan cara yang lebih baik dan efisien.
6. Manusia membutuhkan berbagai barang yang macamnya sangat banyak untuk memnuhi kebutuhannya. Berbagai perusahaan didirikan untuk dapat memproduksi berbagai barang ataupun jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Perusahaan ada yang kuat, besar dan bertahan dalam waktu puluhan tahun dan ada perusahaan yang dapat bertahan untuk sementara waktu saja.
Jelaskan 4 (empat) faktor yang mempengaruhi keberadaan suatu produksi dalam suatu Perusahaan!
Jawaban:
Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi sangat banyak dan beragam, namun para ekonom telah mengklasifikasi faktor-faktor produksi tersebut menjadi empat
kelompok besar yaitu Alam dan Tenaga Kerja (disebut juga dengan faktor produksi asli) serta Modal dan Kewirausahaan (disebut dengan faktor produksi turunan):
1) Alam
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Contohnya adalah tanah, air, minyak bumi, pepohonan, tanaman pertanian dan perkebunan, hewan ternak, angin, dan sinar matahari. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki faktor produksi alam yang sangat banyak.
2) Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah faktor produksi berupa sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produksi. Tenaga kerja meliputi baik tenaga kerja secara fisik maupun secara intelektual. Secara intelektual, factor tenaga kerja ini dapat ditingkatkan melalui program pendidikan, training, lokakarya atau seminar. Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam : (a) Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan jenjang pendidikan formal tertentu, seperti dokter, akuntan, apoteker, guru dan advokad. (b) Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan ketrampilan praktis tertentu, seperti sopir, penjahit, tukang kayu dan tukang pangkas rambut. (c) Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak terdidik juga tidak terlatih, seperti kuli dan pesuruh.
3) Modal
Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa modal yang dimaksud sebagai sumber daya atau faktor produksi adalah tidak termasuk uang. Uang pada dasarnya memang sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat, bagaikan pelumas yang menjalankan roda ekonomi, namun uang tidak dapat menghasilkan atau memproduksi barang lain. Uang hanya dapat digunakan untuk memperoleh (membeli) barang-barang tertentu yang dapat digunakan untuk memproduksi barang/jasa lain. Modal sebagai sumber daya atau faktor produksi adalah segala sesuatu yang produktif yang dapat digunakan dan dikelola dalam rangka memproduksi atau menghasilkan secara langsung barang/jasa lain.
4) Kewirausahaan
Kewirausahaan termasuk ke dalam salah satu faktor produksi karena kewirausahaan adalah karakteristik yang dimiliki oleh seseorang dimana ia mampu mengelola dan mengorganisasikan tiga faktor produksi yang lain, yaitu alam, tenaga kerja, dan modal sehingga ia dapat menjalankan kegiatan produksi.
Faktor produksi kewirausahaan meliputi 3 hal:
(a) Managerial skill, yaitu kemampuan memimpin dan menggunakan setiap kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dan berani menanggung resiko jika terpaksa terjadi resiko.
(b) Technological skill, yaitu keahlian khusus alam bidang teknis ekonomis diperlukan dalam produksi.
(c) Organizational skill, yaitu kemampuan dalam mengatur bagian-bagian kegiatan/pekerjaan, selanjutnya memilih dan menempatkan orang-orang yang tepat pada bagian masing-masing tersebut.