NAMA : ADIANTO
NIM : 856571272
Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kode/Nama MK : PDGK4405/Materi dan Pembelajaran IPS SD
Tugas : 2
1) Manusia
Manusia menjadi sejarah karena keberadaannya memengaruhi kehidupan. Sejarah tidak akan membahas mengenai sejarahbinatang atau tumbuhan karena sudah masuk dalam kajian ilmu biologi atau zoologi. Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek dan objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berartu tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Mabusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif.
Waktu
Mengapa waktu sangat penting dalam sejarah? Hal ini karena sejarah selalu berkaitan dengan kronologi dan keunikan. Baca juga: Manfaat Sejarah: Intrinsik dan Ekstrinsik Setiap peristiwa sejarah memiliki keunikan yang selalu berbeda dari waktu ke waktu.
Sejarah adalah ilmu mengenai aktivitas manusia yang dilihat dari kurun waktunya.
Contohnya perlawanan Diponegoro atau Perang Jawa melawan Belanda (1825-1830), berbeda dengan Perang Padri yang terjadi di Sumatera Barat.
Ruang
Tempat atau ruang merupakan unsur penting yang harus ada dalam sejarah. Jika berbicara mengenai penjajahan, harus ditegaskan di mana penjajahan tersebut terjadi.
2) 1. Simpulkan jenis wujud kebudayaan yang terdapat dalam paparan di atas!
berikan alasannya!
jenis wujud kebudayaan yang terdapat dalam paparan di atas yaitu Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh:
wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
2. Uraikan faktor yang dapat mendorong adanya perubahan dalam paparan di atas, baik dari dalam maupun dari luar!
Dalam pengaruh kebudayaan dibagi dua hal, yakni: Pengaruh perubahan besar dalam kebudayaan Perubahan besar merupakan suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Maka terjadi perubahan pada sistem sosial budaya, terjadinya perubahan pola berpikir struktur masyarakat. Pengaruh perubahan kecil dalam kebudayaan Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada bagian kecil dari satu unsur budaya. Di mana tidak membawa pengaruh langsung bagi individu atau masyarakat.
3) Ada empat faktor yang termasuk dalam kegiatan produksi yaitu:
1. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
Segala sesuatu yang berada di alam dapat disebut sebagai sumber daya alam. SDA bisa disebut juga sebagai bahan baku mentah. Contoh dari SDA adalah matahari, air, tanah, dan hewan.
Ada dua tipe SDA yaitu yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Setiap bisnis diperbolehkan untuk menggunakan SDA tetapi perlu dijaga, dilestarikan, dan tidak diperkenankan untuk eksploitasi habis-habisan.
2. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Setelah memahami SDA, bisnis juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM). Tanpa pengelolaan dari manusia, SDA tidak dapat dipergunakan dengan baik. Dari SDM, ada dua hal yang dimilikinya yaitu jasmani dan rohani.
Jasmani adalah manusia yang menggunakan tenaga secara fisik untuk melakukan pekerjaan. Sedangkan rohani adalah manusia yang menggunakan pikiran dan perasaan untuk melakukan pekerjaan.
Keduanya perlu dipadukan agar mampu mengelola SDA dengan tepat.
3. Faktor Sumber Daya Modal
Kegiatan produksi tidak dapat lepas dari sumber daya modal. Di sini, modal tidak hanya berarti dana melainkan juga alat produksi. Ada berbagai kategori dalam sumber daya modal yaitu modal tetap (digunakan secara berulang-ulang) dan modal lancar (modal yang hanya digunakan sekali produksi).
4. Faktor Kewirausahaan
Salah satu hal yang perlu diketahui dari faktor produksi adalah kewirausahaan. Apabila tidak memiliki kewirausahaan atau keahlian, bisnis tidak akan bisa berjalan. Untuk mengasah kewirausahaan, perlu mempelajari ilmunya. Hal ini diperlukan agar bisa melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.