• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSERVASI ALAM DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA: STUDI TERHADAP VIHARA WISMA SANGHA THERAVADA INDONESIA PONDOK LABU JAKARTA SELATAN

N/A
N/A
Nina Shakina

Academic year: 2023

Membagikan "KONSERVASI ALAM DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA: STUDI TERHADAP VIHARA WISMA SANGHA THERAVADA INDONESIA PONDOK LABU JAKARTA SELATAN"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: KONSERVASI ALAM DALAM PERSPEKTIF BUDDHA: STUDI PONDOK LABU WISMA SANGHA THERAVADA VIHARA INDONESIA, JAKARTA SELATAN. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “PELESTARIAN ALAM DALAM PPERSPEKTIF AGAMA BUDDHA: KAJIAN TERHADAP SANGHA THERAVADA WISMA VIHARA PONDOK LABU INDONESIA” SELATAN JAKARTA".

Latar Belakang Masalah

60% pembukaan lahan (konversi) di Indonesia dilakukan dengan cara dibakar dan digunakan sebagai perkebunan kelapa sawit.4. 6 Arief Rahman Hakim, “Masih dominan, pemanfaatan energi fosil di Indonesia mencapai 88 persen,” diambil dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/4712371/masih-dominan- usage-energy-fossil-in- Indonesia mencapai 88 persen pada 18 Juli 2023.

Identifikasi Masalah

Batasan dan Rumusan Masalah

Pertama, ajaran Buddha yang dimaksud dalam penelitian ini berupa khotbah dan ajaran Buddha. Kedua, dalam penelitian ini Vihara Wisma Sangha Theravada Indonesia mengacu pada kepala vihara yaitu Bhikkhu Dhammasubho, Mahathera, dan para biksu di vihara yaitu Bhikkhu Chittagutto, Mahathera.

Tujuan Penelitian

Seperti apa konservasi alam dari sudut pandang Buddhis? Studi kasus di kuil Wisma Sangha Theravada di Indonesia. Memahami pandangan agama Buddha dalam studi kasus di Pura Wisma Sangha Theravada Indonesia Pondok Labu tentang pelestarian alam.

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Maka dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan mendalami postulat teologis perspektif Budha terhadap pelestarian alam. Buku berjudul “Handbook of People, Forests and Climate Change from a Buddhis Perspective” oleh Philip K.

Metode Penelitian

Landasan argumentasi teologis yang akan digali dalam penelitian ini bersumber dari kitab suci agama Buddha yaitu Tipitaka. Ketiga penelitian diatas dapat dijadikan acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian karena hasil penelitian tersebut masih relevan dengan apa yang akan penulis telaah dalam penelitian ini.

Sistematika Penulisan

Pendekatan sejarah digunakan untuk mengetahui sejarah, perkembangan dan berbagai kegiatan yang dilakukan Vihara Buddha Theravada Indonesia di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Studi lapangan (Field Research) dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam kepada Vihara Wisma Sangha Theravada Indonesia di Pondok Labu, Jakarta Selatan mengenai tema pelestarian hutan dalam perspektif Budha.

Sejarah dan Perkembangan Vihara Wisma Sangha Theravada Indonesia

Akhirnya Bhikkhu Dhammasubho bertemu dengan seorang satpam di sebuah rumah tua yang sudah lama tidak berpenghuni di kawasan Pondok Labu. Keunikan yang dapat ditemui di vihara ini adalah dimainkannya musik ala Jawa hampir setiap hari, yang menurut Bhikkhu Dhammasubho merupakan ciri khas vihara ini yang sangat menghormati berbagai kearifan lokal.

Struktur Organisasi Vihara

12Medkom Sangha Theravada Indonesia, “Sangha Theravada Indonesia, Struktur Organisasi,” diakses di https://samaggi-phala.or.id/sangha-theravada-indonesia/structure-organization-2/ pada tanggal 22 Desember 2022.

Aktivitas Vihara

Wisma Sangha Theravada Indonesia Pura Pondok Labu memiliki salah satu kegiatan menarik yaitu pelestarian alam dengan menanam pohon bodhi di beberapa titik di DKI Jakarta. Selain itu, pohon Bodhi atau Magabodhi di Bodigaya, India, tempat Buddha mencapai Nirwana, saat ini merupakan salah satu pohon tertua di dunia.

Kosmologi dalam Agama Buddha

Di Indonesia, menurut berbagai data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), persentase sampah di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Pada pembahasan kali ini peneliti akan memaparkan kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang khusus menangani permasalahan lingkungan hidup yaitu Forum Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan tumpuan peran negara dalam pembangunan lingkungan hidup di Indonesia.

28 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” diakses dari https://www.menlhk.go.id/site/post/101 pada tanggal 20 Mei 2023. Salah satu LSM yang konsisten melaksanakan kampanye pelestarian lingkungan adalah WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia). Dalam perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH), terdapat peraturan yang disebut KLHS (Studi Lingkungan Hidup Strategis).

Menurut WALHI, apa kontribusi negara selama ini terhadap upaya pelestarian lingkungan dan pencegahan perubahan iklim? Adakah upaya WALHI sebagai LSM yang fokus mengkaji permasalahan lingkungan hidup dalam melakukan kampanye perlindungan hutan dan pencegahan perubahan iklim di masyarakat melalui pendekatan berbasis teologi?

Nilai-Nilai Ekologi dalam Agama Buddha

Pandangan Vihara Wisma Sangha Theravada Indonesia terhadap

Para biksu diwajibkan buang air besar di tempat yang telah disediakan, bukan di sungai yang airnya mengalir dan digunakan warga untuk memenuhi penghidupan. Biksu tidak diperbolehkan menggali lubang. Kalau bisa carilah tempat yang sudah ada lubangnya, jangan sampai menggali lubang yang belum ada. Masyarakat membakar sampah sembarangan karena mengabaikan praktik pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Dilarang siapapun membakar sampah yang tidak memenuhi syarat teknis pengelolaan sampah.” 41 Sayangnya masyarakat masih terus membakar sampah sembarangan. 41 Willa Wahyuni, “Akibat Hukum Membakar Sampah Sembarangan,” tersedia di https:/ /www.hukumonline.com/berita/a/akibat- Hukum-membakar-sampah-sembarangan- lt6298602d7cc5b/ pada 13 Apr 2023. Bahkan di negara-negara yang beragama Buddha seperti di Bhutan pesan-pesan dhamma ini tidak hanya terbatas pada pandangan teologis umat Buddha saja tetapi digunakan juga sebagai etika sosial dan hukum negara.

Fenomena Perubahan Iklim dan Konsekuensinya

Menu ini berisi ceramah lintas agama yang berisi seruan untuk memperjuangkan kualitas lingkungan hidup. Dalam beberapa kesempatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah berkolaborasi dengan peran tokoh lintas agama dalam kampanye pelestarian lingkungan. WALHI memiliki konsistensi dalam upaya advokasi dan edukasi kepada masyarakat luas dan generasi muda untuk mempertahankan lingkungan hidup.

Dalam bidang perlindungan alam, WALHI bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendorong perhutanan sosial bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan. Upaya ini dilakukan WALHI karena meyakini peran tokoh agama dalam melakukan kampanye isu lingkungan hidup merupakan ujung tombak upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.57. Pertama, isu-isu terkait agama atau kepercayaan dan lingkungan hidup merupakan topik penelitian yang jarang dibahas oleh para akademisi di perguruan tinggi di Indonesia.

Oleh karena itu penulis mengajak para peneliti selanjutnya untuk meneliti agama atau kepercayaan serta perlindungan lingkungan atau alam. Ketiga, bagaimana kita bisa menciptakan sistem yang harmonis antara perekonomian dan lingkungan hidup.

Relevansi Konsep Paticcasamuppada untuk Konservasi Alam…

Peran Pemerintah dan NGO untuk Konservasi Alam

Misalnya pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, namanya diubah menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MEF) dari semula merupakan dua kementerian berbeda pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), yaitu Kementerian Lingkungan Hidup. dan Kementerian Kehutanan. Beberapa tujuan yang ingin dicapai pada tahun 2024 dari beberapa program tersebut antara lain peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan (IQI) sebesar 69,74 poin, mengalami penurunan. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang terawat sesuai dengan standar yang telah diterapkan dengan memanfaatkan potensi sampah untuk kesejahteraan manusia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berupaya memperluas jaringan advokasinya, tidak hanya kepada LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup, namun juga kepada para tokoh berbagai agama. Organisasi ini resmi dideklarasikan pada tanggal 23 Mei 1978 di Balai Kota dengan anggota masyarakat sebanyak 10 orang, sehingga dinamakan Kelompok Sepuluh Bina Lingkungan. WALHI meyakini jika lahan dikelola dengan segala kearifan masyarakat, maka ekosistem lingkungan akan semakin lestari.

Kesimpulan

Praktik pelibatan Vihara Wisma Sangha Theravada Indonesia dalam upaya pelestarian alam adalah dengan melakukan penanaman pohon Bodhi di beberapa tempat di Jakarta dalam rangka Gema Waisak. Sedangkan LSM seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) berperan dalam advokasi masyarakat mengenai pentingnya pemahaman permasalahan lingkungan hidup dan advokasi bagi masyarakat yang mengalami konflik pertanian untuk mendapatkan hak pengelolaan atas tanah yang baik. Meskipun peran negara dalam permasalahan lingkungan hidup masih banyak dipertanyakan dalam praktiknya, seperti wacana peralihan energi fosil ke energi terbarukan berbasis biofuel, yang dianggap oleh aktivis lingkungan hidup seperti WALHI sebagai solusi yang salah, WALHI yakin jika Ketika negara mampu bersikap tegas dan menegakkan peraturan yang ada dengan benar, banyak permasalahan lingkungan hidup yang niscaya sudah mulai teratasi.

Dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan mengambil tindakan nyata mencegah perubahan iklim, negara dan LSM harus melibatkan peran organisasi lintas agama dalam memberikan pendidikan komprehensif kepada masyarakat berdasarkan dogma teologis yang terdapat pada masing-masing agama. Selain menambah wawasan ilmu agama, juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam. Karena pada kenyataannya setiap agama mengajarkan umatnya untuk menjaga alam semesta dari bahaya, namun ego manusia sendirilah yang justru merusak alam semesta itu sendiri.

Saran

Balai Konservasi Borobudur, “Pohon Bodhi,” diakses dari https://kekulturan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/besar-bodhi/. Bhagavant, "Tiga Permulaan Kejahatan (Akusamaluma)," diakses dari https://bhagavant.com/tiga-permulaan-kejahatan-akusamaluma pada 20 Januari 2023. FAO, "Global Forest Resources Assessment 2020" diakses dari https://www .fao.org/forest-resources-assessment/2020/en/ pada 2 Oktober 2022.

Samaggi Phala, “Ratana Sutta”, toegankelijk via https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/ratana-sutta-2/ op 20 januari 2023. Samaggi Phala, “Bhayabherava Sutta”, toegankelijk via https://samaggi- phala.or.id/tipitaka/bhayabherava-sutta/ op 22 juli 2023. Willy Liu, “Pemimpin Perspektif Buddhis”, toegankelijk via https://kmbusu.org/buddhism/pemimpin-perspektif-buddhis op 13 april 2023.

Transkrip Wawancara

Dokumentasi

Bagaimana WALHI sebagai LSM lingkungan hidup menyikapi berbagai fenomena konflik agraria, penggundulan hutan, penambangan liar dan permasalahan lingkungan hidup lainnya di Indonesia. Dalam konteks lingkungan hidup, negara ini masih setengah jalan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, karena lingkungan hidup akan selalu Vis a Vis dengan pembangunan atau bahkan ketergantungan terhadap pembangunan tersebut. Vis a Vis artinya lingkungan hidup sebenarnya merupakan persoalan dan diatur oleh negara untuk mengendalikan dampak pembangunan ekonomi atau upaya lain yang berkaitan dengan alam.

Namun seringkali negara menempatkan lingkungan sebagai prioritas kedua, masyarakat boleh membangun pabrik namun dampaknya harus diminimalisir, misalnya dengan membangun IPAL. Oleh karena itu, dalam perubahan Undang-undang Lingkungan Hidup yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup terdapat peraturan yang disebut KLHS atau Kajian Lingkungan Hidup Strategis. WALHI bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebenarnya memastikan hak pengelolaan hutan diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat mengelola dan memanfaatkan hutan, sehingga juga dapat melestarikan hutan.

Sejak beberapa tahun kebelakangan ini, kita telah membuat pendidikan khusus kepada pendakwah agar masyarakat lebih akrab dengan persekitaran kehidupan, yang berkait rapat dengan masalah akidah, jihad, malah tauhid. Benar telah mengadakan temu bual dengan saya berhubung dengan penyediaan tesis bertajuk "Pemuliharaan Alam Menurut Buddhisme (Kajian Vihara Wisma Sangha Theravada. Indonesia Pondok Labu) Jakarta Selatan.".

Referensi

Dokumen terkait