• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI NILAI ABSOLUTE LYMPHOCYTE COUNT (ALC) DENGAN MORTALITAS PASIEN COVID-19

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "KORELASI NILAI ABSOLUTE LYMPHOCYTE COUNT (ALC) DENGAN MORTALITAS PASIEN COVID-19"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

TINJAUAN PUSTAKA

  • COVID-19
    • Gambaran Umum
    • Virologi
    • Patogenesis
    • Faktor Risiko dan Komorbid
    • Diagnosis
  • Nilai Absolute Lymphocyte Count (ALC)
    • Definisi
    • Peran Nilai ALC pada COVID-19
    • Faktor yang mempengaruhi Nilai ALC
  • Mortalitas pasien COVID-19
  • Korelasi Nilai ALC dengan Mortalitas Pasien COVID-19
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Gejala kritis yang juga ditemukan antara lain sepsis, syok, dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) (Lapostolle et al., 2020). Penelitian (Huang et al., 2020) menjelaskan bahwa gejala klinis yang paling umum pada pasien COVID-19 adalah demam (98%) dan batuk. Pasien yang terinfeksi tanpa gejala masih dapat menularkan COVID-19 ke orang lain (Zu et al., 2019; Duan, 2020).

Diagnosis pasien COVID-19 dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan standar emas berupa uji molekuler yaitu RT-PCR (Reverse-Transcription Polymerase Chain Reaction). Harus dipastikan juga bahwa jenis sampel yang diambil berasal dari dahak saluran pernapasan bawah dan bukan air liur (Chen et al., 2020). Jumlah limfosit absolut (ALC) merupakan perkalian antara jumlah limfosit (%) dan jumlah leukosit (L) (Zhao et al., 2020).

CD8 terbentuk berdasarkan antigen sitotoksik spesifik yang dipengaruhi oleh MHC I (de Moraes-Pinto et al., 2014). Jumlah absolut limfosit diperoleh dengan mengalikan jumlah limfosit (%) dengan jumlah leukosit (L) (Zhao et al., 2020). Contoh faktor yang mempengaruhi nilai ALC adalah penyakit imunodefisiensi kongenital karena dapat mengakibatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi (Aguilar et al., 2014).

Kematian akibat COVID-19 atau kematian akibat penyakit tertentu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia. Infeksi COVID-19 yang parah ditandai dengan hiperinflamasi sistemik, kegagalan multi-organ, dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gangguan respons mediator inflamasi seperti IFN tipe-1, IL-6, dan IL-1 pada tahap awal infeksi COVID-19 berperan besar dalam berkembangnya badai sitokin.

Namun, jika tidak diatur dengan baik, NET berpotensi menyebarkan peradangan dan trombosis mikrovaskular termasuk paru-paru (Zuo et al., 2020). Proses infeksi pada pasien COVID-19 meningkatkan penanda aktivasi permukaan sel yang menunjukkan aktivasi sel monosit dan monosit. Terjadinya badai sitokin pada pasien COVID-19 akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, atau pergerakan cairan dan sel darah ke dalam alveoli.

Limfositopenia adalah kekurangan jumlah limfosit sebesar 1,5 × 10⁹/L dan dikaitkan dengan risiko 3 kali lipat peningkatan keparahan infeksi COVID-19 (Zhao et al., 2020). Terdapat hubungan antara nilai Absolute Lymphosit Count (ALC) dengan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang.

Gambar 2.1. Kerangka Teori  2.6.  Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Teori 2.6. Kerangka Konsep

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian
  • Variabel dan Definisi Operasional
    • Variabel Penelitian
    • Definisi Operasional
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
  • Instrumen dan Bahan Penelitian
    • Instrumen Penelitian
    • Bahan Penelitian
  • Cara Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
    • Tempat
    • Waktu
  • Alur Penelitian
  • Analisis Hasil

Pasien COVID-19 yang diperiksa nilai ALC-nya saat pertama kali masuk IGD RSISA Semarang selama bulan Mei hingga Juni 2021. Sampel yang dimasukkan dalam data penelitian adalah pasien COVID-19 yang dirawat di RSISA Semarang dan memenuhi inklusi. dan kriteria eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien rawat inap terkonfirmasi COVID-19 di RSISA Semarang selama periode Mei hingga Juni 2021.

Menganalisis hubungan nilai ALC dengan angka kematian pasien terhadap kesembuhan atau kematian pada pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang. Hasil uji statistik diperoleh (p<0,001) yaitu terdapat hubungan antara nilai Absolute Lymphosit Count (ALC) dengan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang. Artinya ada hubungan antara nilai ALC dengan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang.

Korelasi nilai ALC dengan angka kematian pasien COVID-19 berada pada kategori cukup (r= -0,465) yang dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sedangkan usia, lama pengobatan, sesak napas, dan timbulnya gejala menjadi faktor yang mempengaruhi kematian pasien COVID-19. Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa karakteristik peneliti dengan angka kematian pasien COVID-19 memiliki hasil yang berbeda-beda pada berbagai penelitian yang dilakukan.

Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan antara nilai ALC dengan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang (p < 0,001). Nilai ALC di bawah 1.183 sel/μL merupakan penanda prognosis buruk pasien COVID-19 (Padmaprakash et al., 2021). Penelitian ini bahkan berhasil menentukan nilai cut-off sebesar 1.183 sel/μL sebagai penanda prognosis buruk pasien COVID-19 (Padmaprakash et al., 2021).

Pada pasien COVID-19 yang parah, jumlah sel yang mensekresi antibodi lebih tinggi dibandingkan pada kasus ringan (Woodruff dkk., 2020). Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu penelitian ini hanya membahas angka kematian pasien COVID-19 tanpa memperhitungkan luasnya COVID-19. Sebanyak 25,56% pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang pada penelitian ini dinyatakan meninggal dunia.

Gambar 3.1. Alur Penelitian  Pasien COVID-19 yang dirawat
Gambar 3.1. Alur Penelitian Pasien COVID-19 yang dirawat

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Subjek Penelitian
  • Gambaran Nilai ALC
  • Korelasi Nilai ALC dengan Mortalitas Pasien COVID-19

Karakteristik pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit meliputi usia, jenis kelamin, lama rawat inap, gejala, timbulnya gejala, penyakit penyerta, dan hasil radiologi. Pasien yang meninggal secara signifikan berusia lebih tua dan gejalanya muncul lebih lambat. Penyakit penyerta terbanyak pada korban meninggal adalah hipertensi (37,3%), dan penyakit penyerta terbanyak pada korban meninggal adalah diabetes (52,2%).

Nilai median ALC ditunjukkan karena sebaran data pada penelitian ini tidak homogen, sedangkan nilai mean ALC ditampilkan untuk menjawab tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui. Hasil analisis uji Spearman menunjukkan nilai ALC pada kelompok kematian terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelompok sembuh (p<0,001).

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian  Variabel  Sembuh
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian Variabel Sembuh

Pembahasan

Sebuah penelitian dengan desain retrospektif yang melibatkan 123 pasien di China menunjukkan bahwa hasil penelitian menunjukkan gejala demam (p=0.428) dan batuk (p=0.077) tidak berhubungan dengan outcome pasien COVID. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Zafar (2021) di Inggris yang menunjukkan bahwa nilai ALC berhubungan secara signifikan. Nilai ALC merupakan perkalian antara jumlah limfosit (%) dan jumlah leukosit dalam 1 L darah (Zhao et al., 2020).

Defisiensi imun merupakan faktor yang mempengaruhi nilai ALC karena dapat mengakibatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi (Aguilar et al., 2014). Studi epidemiologi menunjukkan bahwa komplikasi COVID-19 seperti ARDS dan kegagalan multiorgan umumnya terjadi bersamaan dengan peningkatan sitokin proinflamasi serum seperti interleukin (IL)-2R, IL-6, IL-10, IL-8, dan tumor necrosis factor (TNF) , serta biomarker inflamasi lainnya seperti c-reactive protein (CRP), sehingga terapi yang diberikan pada pasien COVID-19 bersifat imunosupresif (Xie et al., 2021). Meskipun terdapat perbedaan prognosis yang dimaksud, baik penelitian Wagner maupun penelitian peneliti lain menunjukkan bahwa pasien dengan nilai ALC yang lebih rendah akan mempunyai prognosis yang lebih buruk.

Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan kelelahan sel limfosit T akibat peningkatan ekspresi program kematian sel 1 (PD-1) dan protein T domain musin 3 (TIM-3) yang merupakan penanda kelelahan sel limfosit T (Diao et al. , 2020). Beberapa gen yang terlibat dalam aktivasi dan fungsi sel limfosit T (seperti MAP2K7 dan SOS1) mengalami penurunan regulasi dalam sel limfosit T dari pasien dengan COVID-19 yang parah. Ekspresi sebagian besar gen ini kembali ke tingkat normal setelah pemulihan (Romera-Liebana et al., 2020).

Hal ini menunjukkan bahwa pasien dengan COVID-19 yang parah dengan tingkat antibodi yang tinggi mungkin tidak menunjukkan antibodi penetralisir yang tepat, sedangkan pasien yang telah pulih dari COVID-19 mungkin memiliki antibodi penetralisir yang dominan. Karakteristik klinis 1487 pasien COVID-19 dengan manajemen rawat jalan di Greater Paris: studi panggilan COVID. 2), hal. 2020) 'Transplantasi sel induk ACE2-Mesenkim meningkatkan hasil pasien dengan pneumonia covid-19', Penuaan dan Penyakit, 11(2).

2021) "Prognostic significance of absolute lymphocyte count, absolute neutrophil count and neutrophil to lymphocyte ratio in COVID-19", Journal of Marine Medical Society, 23 (2), p. 2020) "Spectrum of down-regulated gene expression and altered immune responses during disease progression in patients with COVID-19", Clinical Infectious Diseases. Clinical features and potential risk factors to differentiate critical cases and predict outcome of patients with COVID-19. Journal of aerosol medicine: official journal of the International Society for Aerosols in Medicine A Retrospective Observational Study: Is Absolute Lymphocyte Count a Prognostic Marker in COVID-19?', Cureus, 13(7).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Terdapat hubungan antara nilai hitung limfosit absolut (ALC) dengan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang (p < 0,001). Kuat korelasi nilai hitung limfosit absolut (ALC) dengan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Sultan Agung Semarang berada pada kategori cukup (r = -0,465). Alergi, asma dan imunologi klinis: jurnal resmi Masyarakat Alergi dan Imunologi Klinis Kanada, 7 Suppl 1 (Suppl 1), S11.

The epidemiology and pathogenesis of outbreaks of coronavirus disease (COVID-19). 2013) 'Besar Sampel dan Cara Penguru Sampel dalam Penelitian Kedoksteran dan Kesehatan', Salemba Medika. The role of red blood cell distribution width (RDW) in the detection of iron deficiency anemia during pregnancy within the first 20 weeks of pregnancy. A retrospective cohort review. 2020) 'Critically ill SARS-CoV-2 patients exhibit lupus-like features of extrafollicular B-cell activation.', medRxiv: the preprint server for health sciences.

International Journal of Infectious Diseases: IJID: official publication of the International Society for Infectious Diseases.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Teori .............................................................................
Gambar 2.1. Kerangka Teori  2.6.  Kerangka Konsep
Gambar 3.1. Alur Penelitian  Pasien COVID-19 yang dirawat
Tabel 3.1. Rentang Nilai r
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menunda trakeostomi pada pasien COVID–19 dapat mengurangi risiko pada tenaga medis, namun perlu dipertimbangkan durasi yang lama dari intubasi translaring, ventilasi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pemeriksaan ekspresi Granulocyte colony stimulating factor receptor (GCSF- R) pada pasien kanker

Revisi OO Halaman 06/08 Prosedur 4 Pasien tanpa gejala/tanda ISPA dengan hasil pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan klinis dari DPJP yang mendukung diagnosis Suspek Covid- 19 5

bahwa kasus COVID-19 memiliki total kasus hidup lebih banyak yaitu 57,1% daripada total kasus mati dengan persentase 42,9%.[9] Karakteristik Pasien COVID-19 berdasarkan Jenis

Pasien terkonfirmasi COVID- 19 dengan komorbid Diabetes Mellitus memiliki kadar glukosa yang tinggi, sehingga akan mempengaruh kemampuan virus dalam menginfeksi manusia melalui

Perbandingan jumlah hasil pemeriksaan eosinofil dan CRP pasien Covid-19 Kriteria Eosinofil C-Reaktif Protein Rendah Normal Tinggi 6 13 5 - 15 9 Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah

GAMBARAN FOTO TORAKS DAN HASIL PEMERIKSAAN POLYMERASE CHAIN REACTION PCR PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT UKI TAHUN 2020-2021 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Gejala saluran pernapasan seperti batuk, pilek, sesak atau nyeri tenggorokan meningkatkan risiko pasien positif COVID-19 untuk meninggal sebesar 2.17 1.26-3.72 kali lebih tinggi