• Tidak ada hasil yang ditemukan

kota tanpa kumuh studi masyarakat kampung bugis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kota tanpa kumuh studi masyarakat kampung bugis"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

x

KOTA TANPA KUMUH STUDI MASYARAKAT KAMPUNG BUGIS Oleh

Siti Khadijah NIM. 160569201025

ABSTRAK

Kampung Bugis merupakan salah satu titik permukiman kumuh yang ada di Kota Tanjungpinang, sehingga pemerintah mengambil langkah untuk mengatasi kekumuhan tersebut dengan Program Kota Tanpa Kumuh. Kota Tanpa Kumuh bertujuan untuk mengatasi kumuh tanpa menggusur. Penelitian ini menggunakan teori behaviorisme sosiologi dari B. F. Skinner tentang perilaku masyarakat berdasarkan lingkungan nya dan tingkah laku individu yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan yang menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan menimbulkan perubahan terhadap tingkah laku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Program ini sudah ada di Kampung Bugis sejak tahun 2016 namun masih ada masyarakat yang tidak mengetahui program ini dan bersikap acuh terhadap program tersebut. Tujuan program ini adalah untuk mengatasi permasalahan kekumuhan namun hal tersebut tidak sejalan dengan pola kebiasaan masyarakat yang terbiasa membuang sampah sembarangan di laut sehingga tidak adanya perubahan pada masyarakat. Jika dibandingkan dengan Kota Tanpa Kumuh yang ada di Senggarang dan Tanjung Unggat terdapat perbedaan dari segi penanganan sampah karena di Senggarang dan Tanjung Unggat terpasang jaring agar sampah tidak mencapai ke permukiman masyarakat. Namun hal tersebut juga tidak berfungsi karena pola kebiasaan Masyarakat Senggarang, Tanjung Unggat dan Kampung Bugis sama yaitu terbiasa untuk membuang sampah sembarangan di laut dan merupakan hal yang sulit untuk diubah.

Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Program Kotaku, Pola Kebiasaan Masyarakat.

(2)

xi

KOTA TANPA KUMUH STUDI MASYARAKAT KAMPUNG BUGIS Oleh

Siti Khadijah NIM. 160569201025

ABSTRACT

Kampung Bugis is one of the slums in Tanjungpinang City, so the government is taking steps to overcome the slums with the Kotaku Program. Cities without slums wants to tackle slums without driving them out. This study uses the theory of sociological behaviorism of B.F. Skinner on the behavior of people based on their environment and individual behavior that occurs in relation to environmental factors that have consequences or changes in environmental factors that cause behavioral changes. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques were performed through observation, in-depth interviews and documentation. This program has existed in Kampung Bugis since 2016, but there are still people who do not know this program and are indifferent to the program. The aim of this program is to overcome the problem of the slums, but this is not in line with the habit of people who are used to littering in the sea so that there is no change in the community. Compared to the slums in Senggarang and Tanjung Unggat, there are differences in waste management, as nets have been installed in Senggarang and Tanjung Unggat so that waste does not end up in the settlements of the community.

However, this also doesn't work because the habits of the people of Senggarang, Tanjung Unggat and Kampung Bugis are the same, which is that they are used to marine litter and are difficult to change.

Keywords: Slums, Kotaku Program, Community Habit Patterns.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, masyarakat di sekitar lokasi perancangan memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan baik di lingkungan darat maupun sungai yang menyebabkan pendangkalan pada

Pada kenyataanya sampai pada saat ini masyarakat Kampung Badur masih tetap membuang sampah ke Sungai Deli, namun masyarakat berusaha mengurangi pembuangan sampah ke sungai dengan

Hubungan yang terjalin antara etnik Toraja dengan etnik Bugis di Kampung Rama Kota Makassar terlihat dari fenomena bahwa etnik Toraja dalam berkomunikasi dengan

Di dalam masyarakat Kelurahan Kampung Bugis dan Kelurahan Senggarang dimana masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnik dan agama, bisa membangun toleransi itu dengan

Kesadaran   untuk   ikut   serta   memiliki   dan   memelihara

KOMPOSISI DAN KEPADATAN MIKROPLASTIK DI SEDIMEN PERAIRAN KAMPUNG BUGIS, KOTA TANJUNGPINANG SKRIPSI ROSDIANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN

Program “Sampah Merdeka” adalah usaha pemerintah Desa Pulau Beringin dalam meningkatakan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan bisa terbebas dari sampah yang

Kali tempat pembuagan sampah dekat dengan sumur kampung Bugis Wosi Papua Barat Rochyatun & Rozak, 2010 berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengatakan bahwa kadar logam