Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Kualitas Air di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah Galuga Kec. Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Galuga diduga berpotensi mencemari tanah dan air lingkungan sekitar. Pencemaran lingkungan di sekitar TPA terutama berasal dari air lindi yang dihasilkan selama proses penguraian bahan organik di TPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lindi mempunyai pH tergolong basa dengan nilai tertinggi sebesar 8,52, kandungan nitrat tertinggi sebesar 104,469 mg/L, kandungan total padatan tersuspensi (TSS) tertinggi sebesar 234,00 mg/L, kandungan logam tertinggi. hal. kandungan 0,108 mg/L, dan suhu air tertinggi berkisar 29-330C. Air irigasi mempunyai pH lebih rendah dibandingkan air limpasan dengan nilai tertinggi sebesar 7,76, kandungan nitrat tertinggi sebesar 72,432 mg/L, kandungan TSS tertinggi sebesar 43,21 mg/L, logam Pb tertinggi sebesar 0,067 mg/L dan air. suhu berkisar antara 28-330C. TPA Galuga diduga mencemari tanah dan air di sekitar TPA.
Leachate may contain hazardous compounds, so a series of studies was conducted to assess water quality in the immediate environment around the landfill. The results show that the Galuga landfill leachate has an alkaline pH with a maximum value of 8.52, nitrate concentration can reach 104.469 mg/L, TSS concentration can reach 234.00 mg/L, Pb content can reach 0.108 mg/L, and the water temperature is it ranges from 29-330°C. Irrigation water (nearby location) pH lower than leachate with highest pH 7.76, nitrate concentration up to 72.432 mg/L, TSS concentration up to 43.21 mg/L, Pb content can reach 0.067 mg/L, temperature of water ranges from 28-330C.
In general, the leachate from the Galuga Landfill is not safe to discharge directly into the surrounding area, and water from local wells must be adequately treated before being used as drinking water.
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Penelitian bertujuan untuk menilai kualitas air di sekitar TPA Galuga dan membandingkan hasil uji laboratorium dengan baku mutu kualitas air limbah, air irigasi, dan air minum.
METODE PENELITIAN
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk menilai kualitas air di sekitar TPA Galuga, sehingga dipilihlah lokasi yang paling dekat dengan TPA. Ketiga, pengambilan sampel dilakukan pada kondisi curah hujan sangat rendah. Klasifikasi curah hujan didasarkan pada jumlah hari hujan sebelum pengambilan sampel air. Sampel air diambil dengan botol plastik ukuran 1500 L, kemudian dimasukkan ke dalam kotak pendingin berisi es batu dan segera dibawa ke laboratorium.
Empat lokasi berada di pinggir saluran air lindi, dua lokasi berada di lahan pertanian, dan satu lokasi berada di lahan pemukiman. Penggolongan air menurut peruntukannya sebagaimana tercantum dalam PP RI nomor 82 Tahun 2001 Pasal 8 ayat 1 diuraikan sebagai berikut. Hasil analisis kualitas air lindi telah sesuai dengan baku mutu air limbah menurut Direktorat Penelitian Masalah Air, Dinas Pekerjaan Umum, Republik Indonesia.
Hasil analisis kualitas air sumur sesuai dengan kriteria kualitas air minum yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemantauan suhu air penting dilakukan karena suhu air berkaitan dengan aktivitas kimia di dalam air. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kadar TSS dalam air menurun akibat pengenceran kadar padatan tersuspensi dan sebaliknya. Demikian pula kadar TSS pada air sumur warga dapat dikatakan telah melampaui kadar TSS yang diatur dalam PERMENKES No.
Pengolahan secara fisik dapat dilakukan dengan menggunakan filter tertentu untuk menyaring suspensi yang ada di dalam air. Kandungan nitrat pada lindi yang melebihi ambang batas akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan perairan, salah satunya adalah pemupukan badan air atau eutrofikasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mereduksi kadar nitrat pada air lindi adalah dengan penggunaan eceng gondok (Ali 2011 dalam Marthana 2014).
Kadar nitrat pada air irigasi juga menunjukkan hasil yang cukup tinggi, rata-rata 72 mg/L dan 64 mg/L. Kadar nitrat pada air sumur warga menunjukkan kadar nitrat paling rendah dari seluruh sampel air. Senyawa nitrat pada air sumur ini diyakini berasal dari limbah perumahan dan lokasinya yang dekat dengan persawahan.
Selain itu, tingginya kadar nitrat pada air irigasi dan air sumur diyakini disebabkan oleh pencemaran limbah TPA. Kadar nitrat pada air irigasi dianggap telah melampaui batas maksimum yang diperbolehkan menurut PP No. Begitu pula dengan kadar nitrat di sumur warga yang dinilai telah melampaui nilai nitrat maksimal yang ditetapkan dalam PERMENKES no.
Kadar nitrat dalam air menunjukkan adanya hubungan dengan kadar N- dan C-Organik total dalam tanah. Hal ini diduga karena sebelum pengambilan sampel cukup sering turun hujan sehingga menyebabkan pengenceran kadar Pb di dalam air. Logam Pb pada air lindi tersebut diduga berasal dari limbah B3 yang tertimbun di TPA kemudian terbawa aliran air ke lokasi yang lebih rendah.
Logam Pb juga terdeteksi pada air sumur dan air irigasi dengan kadar lebih rendah dibandingkan air limpasan, yaitu 0,067 mg/L pada air irigasi dan 0,081 mg/L pada air sumur. Mengacu pada baku mutu air, kadar logam Pb pada air drainase, air irigasi, dan air sumur dapat dikatakan telah melampaui batas maksimum yang diperbolehkan.
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh sistem pembuangan terbuka di tempat pembuangan akhir sampah terhadap kandungan logam berat di sekitar airtanah dangkal. Tersedia di: http://repository.unand.ac.id puti_Srikomala- _Studi_Air_Tanah_LPA_Air_Cold.pdf. Pencemaran nitrit, nitrat dan bahan organik pada sungai dan sumur gali di Sungai Ciliwung antara Desa Cibogo dan Depok, Bogor. Buletin Pengelolaan Lingkungan Geologi [Internet].
Analisis Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang [Disertasi Doktor]. Tersedia di: http://dglib.uns.ac.id/document/detail/689/Kuulasi-air-Tanah-di-around-aliran-sungai-Pepe-Surakarta. Lampiran 6 Kriteria kualitas air berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran.
RIWAYAT HIDUP