• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM MERDEKA (PGRI DKI Jakarta) (1)

N/A
N/A
pgri dki

Academic year: 2023

Membagikan "KURIKULUM MERDEKA (PGRI DKI Jakarta) (1)"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA

DRA. METRIN EVIVI, M.Pd KEPALA SMPN 41 JAKARTA SEKOLAH PENGGERAK ANGK. I

(2)

Kepala SMPN 41(PSP AKT I) Aktif di Pusmendik

Hasil Karya : Buku Teropong UN 2019

& 2020, CD Smart UN 2018 & 2019 Peringkat 1 Guru Berprestasi Tk JS2

Tahun 2015

Peringkat 1 Kepala SMP Berprestasi Tk DKI Jakarta Tahun 2021

Shortcourse di Australia Wakil Sekum PGRI DKI Jakarta

dll Dra. METRIN EVIVI,

M.Pd

(3)

MATERI :

1. PERUBAHAN KURIKULUM

2. KEBIJAKAN KURIKULUM

3. PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DALAM

PEMBELAJARAN DI SMP DAN SMA

(4)

EPISODE MERDEKA BELAJAR

(5)

MERDEKA BELAJAR

(6)

MERDEKA BELAJAR

(7)

Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka

Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih dalam

Mengunduh Platform

Merdeka Mengajar pada gawai Android atau mengakses melalui laman situs

https://guru.kemdikbud.go.id/

Mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan informasi lebih mendalam tentang

Kurikulum Merdeka dari Platform Merdeka Mengajar dan

kurikulum.kemdikbud.go.id

juga melalui video pengenalan Kurikulum Merdeka melalui tautan

kurikulum.gtk.kemdikbud.go.idk

Unduh

Pelajari Mendukung satuan pendidikan yang

memutuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka

Dinas Pendidikan

Mitra Komunitas

& Organisasi Pendidikan

Berkontribusi dalam

pengembangan perangkat ajar pada platform Merdeka Mengajar dengan mengisi tautan

https://bit.ly/MM-MITRA

QR Code Satuan Pendidikan

Mendaftarkan satuan pendidikan*

untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tautan

kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id mulai tanggal 11 Februari 2022 sampai 31 Maret 2022

*Untuk satuan pendidikan swasta perlu mendapatkan persetujuan dari yayasan

Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakan menghubungi 081281435091

Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka

7

(8)

PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

(9)
(10)

Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1

Kurikulum 2013

secara penuh

Pilihan 2

Kurikulum Darurat

yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan

Pilihan 3

Kurikulum Merdeka

10

(11)

DINAMIKA PERUBAHAN KURIKULUM

Sebagai bagian dari upaya pemulihan

pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan

sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan

pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

(12)

Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah

diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat

Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran

dengan paradigma baru.

Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA

& SMALB dan SMK kelas X.

Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X.

Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan

pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan

Kurikulum Merdeka.

Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang

implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:

Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan

Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan

Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

12

(13)

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA :

1. MANDIRI BELAJAR

2. MANDIRI BERUBAH

3. MANDIRI BERBAGI

(14)

1. Mandiri Belajar:

Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka

beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

2. Mandiri Berubah

Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum

Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

3. Mandiri Berbagi

Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan

Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan

PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

(15)

HTTPS://LINKTR.EE/K_MERDEKA

(16)

FILOSOFI PENDIDIKAN MENURUT KHD HTTPS://YOUTU.BE/QGSBRBA78GE

HTTPS://WWW.YOUTUBE.COM/WATCH?V=VTPHP5HDGJS TULISKAN ISI VIDEO TERSEBUT (2 SAJA)

(17)

KARAKTERISTIK UTAMA KURIKULUM MERDEKA

Pembelajaran berbasis projek untuk

pengembangan soft skills dan karakter (Profil Pelajar Pancasila)

Fokus pada materi esensial (pembelajaran mendalam bukan meluas) yang

mengembangkan literasi dan numerasi

Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan murid (teaching at the right level) dan melakukan penyesuaian

konteks dan muatan lokal

(18)

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Lebih Sederhana dan Mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.

1

18

(19)

Lebih Merdeka

2

Peserta didik: Tidak ada program

peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk

mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

19

(20)

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Lebih Relevan dan Interaktif

Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung

pengembangan karakter dan

kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

3

20

(21)

APA PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KURIKULUM MERDEKA?

1. Kerangka Dasar

2. Kompetensi yang dituju 3. Struktur Kurikulum

4. Pembelajaran 5. Penilaian

6. Perangkat ajar yang disediakan Pemerintah 7. Perangkat Kurikulum

(22)

2 2

KEBIJAKAN

Kurikulum

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

(23)

Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini:

23 Capaian Pembelajaran

pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum

Merdeka Pedoman

Penerapan

Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

Memuat 3 opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan

pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru.

Permendikbudriste k

No. 7 Tahun 2022

Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan.

Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan

pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan:

1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar Isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka.

Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022

Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil

pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan.

SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013,

Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka.

Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.

Kepmendikbudriste k

No. 56 Tahun 2022

Keputusan Kepala BSKAP

No.033/H/KR/2022 Tahun 2022

Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil

Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka

Memuat penjelasan dan tahap-tahap

perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Keputusan Kepala BSKAP

No.009/H/KR/2022 Tahun 2022

(24)

Permendikbudristek nomor 21 tahun 2022

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Permendikbudristk nomor 16 tahun 2022

STANDAR PROSES

(25)
(26)
(27)
(28)

JAM PELAJARAN (JP) DIATUR OLEH PUSAT PER TAHUN, BUKAN PER MINGGU

Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun.

Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun.

Contoh skenario di SD:

● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa

pameran karya

● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS

● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak

diajarkan, dan mapel IPAS akan

dipelajari siswa secara intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan asesmen sumatif pameran hasil

penelitian siswa

(29)

Penentuan

pendekatan untuk pengorganisasian pembelajaran

merupakan

wewenang satuan pendidikan

SELURUH JENJANG SATUAN PENDIDIKAN DAPAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS MATA PELAJARAN, TEMATIK, UNIT INKUIRI, KOLABORASI LINTAS MATA PELAJARAN, ATAUPUN PADUANNYA SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI

Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD

SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap menggunakan pendekatan ini

Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata pelajaran, dapat dikombinasikan

Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk melakukan asesmen lintas mata pelajaran

Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:

Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan lebih banyak usaha siswa (dan guru yang menilainya :))

Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna

(30)

Struktur

kurikulum

terbagi menjadi dua kegiatan

utama, yaitu

kegiatan rutin di kelas

(intrakurikuler) dan kegiatan projek

JUMLAH JP TIDAK BERUBAH DARI KURIKULUM 2013, NAMUN SEKITAR 20- 30%

DARI JP/TAHUN DIALOKASIKAN UNTUK PEMBELAJARAN MELALUI PROJEK YANG DITUJUKAN UNTUK MENCAPAI PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek.

*Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities, transversal skills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai konteks termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja

(31)

Projek penguatan profil Pelajar

Pancasila adalah kegiatan yang

fleksibel, tidak

rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa

Fleksibel dan berpusat pada siswa

● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu masing-

masing projek tidak harus sama

● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated learning

Kontekstual

● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan

● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih

spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian

pembelajaran siswa

Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil Pelajar Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah

(32)

Alokasi waktu mata pelajaran SMP

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8)

K13 kurikulum Sekolah Penggerak

Per Tahun Per Minggu

Kegiatan reguler/mingg

u (tahun)

Projek (minimal 20% dari total

per tahun)

TOTAL JP PER TAHUN

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

PPKn 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Bahasa Indonesia 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216

Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180

IPA 180 5 144 (4) 36 (20%) 180

IPS 144 4 108 (3) 36 (25%) 144

Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (25%) 144

PJOK 108 3 72 (2) 36 (33%) 108

Informatika 72 2 54 (2)** 18 (25%) 72

Pilihan minimal 1:

a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,

d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)

108 3 72 (2) 36 (33%) 108

1368 28 (1008) 360 1368

**Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek

Bahasa Indonesia: 34 minggu Informatika: 27 minggu

Prakarya menjadi salah satu pilihan, tidak hanya Seni.

Pertimbangan: 1) untuk siswa

yang tidak meneruskan ke SMA,

2) meminimalisir perubahan dari K13

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

1. PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK SEBAGAI PENGEMBANGAN KARAKTER

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

TAHAP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

PERENCANAI.

AN

1. MERANCANG TIM (Komite Pembelajaran, Asesmen, Projek PPPP, KOSP, Modul Ajar)

2. MERANCANG ASESMEN ( TIM ASESMEN DIAGNOSTIK DAN SOAL DIAGNOSTIK)

3. MERANCANG PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA ( TIM PROJEK, TEMA, SUB TEMA, DIMENSI, WAKTU)

4. MERANCANG KOSP

5. MERANCANG CP MENJADI TP, ATP DAN MODUL AJAR

PELAKSANAII.

AN

1. PEMBELAJARAN

2. ASESMEN ( DIAGNOSTIK, FORMATIF, SUMATIF)

3. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

4. KEPALA SEKOLAH BERKOORDINASI DAN MELAKUKAN PENDAMPINGAN

5. DINAS PENDIDIKAN MELAKSANAKAN PENDAMPINGAN

III. EVALUASI

.DILAKSANAKAN OLEH :

1. GURU

2. KEPALA SEKOLAH

3. DINAS PENDIDIKAN

4. KOMITE SEKOLAH

5. MASYARAKAT

(49)

IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN

ALUR TUJUAN PEMPELAJARAN

(ATP)

MODUL AJAR

ASESMEN/PENILAIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)

PROJEK PROFIL PELAJAR

PANCASILA

(50)

KERANGKA KURIKULUM

SEKOLAH PENGGERAK

(51)
(52)

PERENCANAAN TERSEBUT, DAPAT DIMODIFIKASI SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK

SATUAN PENDIDIKAN

(53)

CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

Capaian Pembelajaran (CP)

adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

Capaian pembelajaran tiap mata pelajaran berbeda

(54)

REVISI CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran Revisi 2022

Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdf Capaian Pembelajaran fase D

https://drive.google.com/file/d/1Ok3rSPAQ

OBnh4Yr7kRuuRIwH8lzJfv3J/view?usp=sharing CP Matematika Fase D

https://docs.google.com/document/d/1q

14m8scAUcwXCrFcmcO8Ln9RQYO0oTkr/edit?

usp=sharing&ouid=11760951798372098390

1&rtpof=true&sd=true

(55)

TUJUAN PEMBELAJARAN

(56)

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

(57)

KETERANGAN

Kurikulum operasional dan alur tujuan pembelajaran memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yaitu sebagai acuan perencanaan

pembelajaran.

Pengembangan perangkat ajar dapat merujuk dari dokumen kurikulum operasional dan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan capaian pembelajaran

(CP) tiap mata pelajaran.

(58)

KRITERIA TUJUAN PEMBELAJARAN

Kriteria tujuan pembelajaran minimal terdiri dari 2 komponen berikut:

Kompetensi

yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

Konten

yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran.

Catt. Untuk idealnya TP dapat ditambah dengan variasi luaran yang dihasilkan.

(59)

PENJABARAN CP

MENJADI TP

(60)

LANJUTAN PENJABARAN CP MENJADI TP

(61)

LANJUTAN

PENJABARAN CP

MENJADI TP

(62)

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

(ATP)

(63)

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan

pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.

Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari

(64)

PEMETAAN CP DAN TP KEDALAM ALUR TUJUAN

PEMBELAJARAN (ATP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran

Menganalisis Capaian Pembelajaran

Merumuskan tujuan pembelajaran dan alur

tujuan pembelajaran Merumuskan tujuan pembelajaran dan alur

tujuan pembelajaran

Memetakan bagian ATP per kelas sesuai dengan

alokasi waktu

Memetakan bagian ATP per kelas sesuai dengan

alokasi waktu

(65)

CONTOH

ATP

(66)

LANJUTAN

CONTOH ATP

(67)

CONTOH ATP

(68)

MODUL AJAR

(69)

PENGEMBAN GAN MODUL

AJAR

Tujuan pengembangan modul ajar:

Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan

pembelajaran

Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:

● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan

pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau

● menyusun sendiri modul ajar sesuai

dengan karakteristik peserta didik

(70)

KRITERIA MODUL AJAR

Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:

Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:

1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.

2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan

melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.

3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat

peserta didik berada.

4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase

belajar peserta didik.

(71)

KOMPONEN MODUL AJAR

Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut:

1.Informasi umum

2.Komponen Inti

3.Lampiran

(72)

INFORMASI UMUM

(73)

KOMPONEN INTI

(74)

LAMPIRAN

(75)

CONTOH MODUL AJAR

Contoh modul ajar Matematika Bilangan Bulat dan Pecahan

https://docs.google.com/document/d/1rB_MQhHdVtfF_8qj2eigiNcCNc-aLo7r/edi t?usp=sharing&ouid=117609517983720983901&rtpof=true&sd=true

Contoh modul ajar IPS

https://drive.google.com/file/d/1YUY7wR12r_7BMEfVSGsCba0bMzImyQ2N/view?us p=sharing

Contoh modul ajar PJOK

https://docs.google.com/document/d/17-ISSWch6fMxXmAzJ-14EMR5EdUoDB8P/e dit?usp=sharing&ouid=117609517983720983901&rtpof=true&sd=true

Contoh modul ajar IPA

https://docs.google.com/document/d/1lSuxnUrPS5ZINfdMXfnT9rNrm6XuxvXv/edit

?usp=sharing&ouid=117609517983720983901&rtpof=true&sd=true

(76)

PROJEK PROFIL PELAJAR

PANCASILA

(77)

KOMPETENSI

PROFIL PELAJAR PANCASILA

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang

kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai

Pancasila.”

SMPN 41 Jakarta

(78)

PENERAPAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA DI

SEKOLAH

Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan

dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar melalui budaya

sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,

maupun ekstrakurikuler

SMPN 41 Jakarta

(79)

PRINSIP-PRINSIP KUNCI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA

Holistik Kontekstual Berpusat pada

Peserta Didik Eksploratif

SMPN 41 Jakarta

(80)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PROJEK PPP

 Dapat berkolaborasi dengan beberapa mata pelajaran

 Dalam setahun minimal melaksanakan 3 projek

 7 Tema projek disediakan oleh pemerintah

 Subtema ditentukan oleh sekolah masing-masing

 Terdapat rapor projek tersendiri yang dibagikan setahun sekali, yaitu di semester genap

 Penilaian projek penguatan profil pelajar Pancasila

berdasarkan naskah PPP yang telah disediakan oleh

pemerintah

(81)

GAYA HIDUP

BERKELANJUTAN

(82)

PERENCANAAN PROJEK

PENGUATAN P3

(83)
(84)

CONTOH PROJEK 1 YANG TELAH TERLAKSANA DI

SMPN 41 JAKARTA

https://docs.google.com/presentation/d/1fmHjrfnkC4G

DKoPi_ZYS6oOmZ9pW4QTg/edit?usp=sharing&ouid=1176095 17983720983901&rtpof=true&sd=true

PePERAGAAN BUSANAagaan Busana

https://drive.google.com/file/d/1mhuA3M3oEeeHYa_hMQqEi dbTgAWU25AL/view?usp=sharing

Tari kreasi

https://drive.google.com/file/d/1_4NxfDV6uCgEeq-84awxoHb Nwt1Ea8mA/view?usp=sharing

(85)
(86)

PERAGAAN BUSANA

HTTPS://DRIVE.GOOGLE.COM/DRIVE/FOLDERS/1O-QUMJK2DUN8_CT28PP7VMIGO_LYI T0S?USP=SHARING

PALANG PINTU

HTTPS://DRIVE.GOOGLE.COM/FILE/D/1CGUPPD-76OQLLOFL-4PW7YXFKQOBFWAX/VI EW?USP=SHARING

SENAM

HTTPS://DRIVE.GOOGLE.COM/DRIVE/FOLDERS/1CJJQIP4UPA8WPGCRCKFHX8RE4DHI2 3OG?USP=SHARING

pPPP

(87)
(88)

https://youtu.be/cyAJ4Wro4Ts

(89)

ASESMEN /PENILAIAN

 Tes Diagnostik

 Tes Formatif

 Tes Sumatif

(90)

ASESMEN DIAGNOSTIK

Kapan Asesmen Diagnostik dilakukan dan untuk apa?

1.Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik.

2. Hasilnya dapat digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran peserta didik.

3. Dalam kondisi tertentu informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi, minat, gaya belajar

peserta didik dll dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan,

dalam merencanakan pembelajaran.

(91)
(92)

WAKTU PELAKSANAAN

(93)

ASESMEN

DIAGNOSTIK

Meliputi:

1.Tes diagnostik non Kognitif (bekerjasama dengan guru BK/ bimbingan

konseling). Tes ini dapat digunakan untuk mengetahui

gaya belajar siswa, kendala yang dihadapi siswa, hal-hal yang dapat membantu siswa dalam belajar, kondisi dan dukungan keluarga dll.

2.Tes diagnostik kognitif

Meliputi tes mata pelajaran (untuk tingkatan soal dapat

memuat 1 atau 2 tingkat dibawah level, sesuai level, dan

diatas level)

(94)

CONTOH TES DIAGNOSTIK KOGNITIF DAN NON KOGNITIF

1. Contoh soal Non Kognitif dan Kognitif

https://docs.google.com/forms/d/1DZ35j18hnLNgpuNpky4FVylZRVrNmYu7c cIF4NkTfI/edit?usp=sharing

2. Contoh Instrumen tes diagnostik non kognitif https://forms.gle/mpSozyAiVbnYyV2p9

3. Contoh hasil tes diagnostik non kognitif

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1H6tfTgc5jXzQCRgflNyihxuFGB

MYiimq/edit?usp=sharing&ouid=115437394758066012635&rtpof=true&sd=t

rue

(95)

REKAPITULASI DATA TES DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

2

(96)
(97)

CONTOH

HASIL TES

DIAGNOSTI

K KOGNITIF

(98)

TES FORMATIF

Dapat dilaksanakan berupa:

 Disetiap akhir pertemuan

pembelajaran,

 PH (penilaian harian),

 PTS (penilaian tengah semester)*

 Dapat dilakukan diri sendiri atau antar teman

Berupa Penilaian Akhir Semester (PAS)/

Penilaian Akhir Tahun (PAT)

TES SUMATIF

(99)

SALAH SATU

CONTOH TES

FORMATIF

(100)

TERIM AKASI

H

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada program studi pendidikan guru pendidikan anak usia dini dilakukan sejak awal tahun 2021 melalui kegiatan

Jurnal Pendidikan Tambusai 8513 Penyuluhan Model, Metode Pembelajaran dan Media Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka Belajar Pendidikan Anak Usia Dini Dwiyani Aggraini1,

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berikut deskripsi hasil penelitian terkait implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran matematika, Subjek menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam

Beberapa Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka Capaian Pembelajaran CP sebagai kompetensi yang dituju dalam setiap mata pelajaran intrakurikuler untuk setiap fase pembelajaran Profil

Dukungan implementasi Kurikulum Merdeka melalui kebijakan penyediaan buku pendidikan Penyusunan Buku ● Buku pendidikan yang telah diimplementasikan di sekolah penggerak dan SMK

LAPORAN KGIATAN WORKSHOP IKM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA 1.Tujuan Kegiatan : Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan

Kurikulum Merdeka Keleluasaan Pendidik dan Pembelajaran Berkualitas Tujuan : Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang

Implementasi Inovasi Kurikulum Merdeka Implementasi kurikulum merdeka bagi siswa dan guru di Indonesia adalah terkait adanya karakteristik yang digunakan dalam kurikulum ini yakni