Kurikulum Pelatihan Pengelolaan Limbah Fasyankes
© 2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Dipublish Oleh:
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI
KATA PENGANTAR
Setiap kegiatan pelayanan kesehatan pasti menimbulkan limbah yang harus dikelola. Limbah medis, jika tidak ditangani dengan baik dapat berbahaya bagi petugas kesehatan, pasien, masyarakat, dan lingkungan. Ini adalah masalah di Indonesia, dimana sistem pelayanan kesehatan meningkat tetapi sistem pengelolaan limbah medis belum diperkuat ke tingkat yang sama. Indonesia telah meratifikasi Konvensi Stockholm dan Basel yang mengarahkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan rencana, kebijakan, peraturan, dan pedoman, serta mengalokasikan sumber daya manusia dan keuangan untuk pengelolaan limbah medis yang aman dan meningkatkan teknologi alternatif pengolahan limbah medis non insinerasi. Oleh karena hal tersebut maka selain pembuatan kebijakan, penerbitan peraturan, alokasi dana, pengelolaan limbah medis juga diperkuat sumber daya manusia yang baik dalam mengelola limbah fasilitas pelayanan kesehatan.
Sumber daya manusia yang baik diperoleh dari pelatihan dan peningkatan kapasitas yang memadai. Pelatihan yang memadai ini didukung dengan kurikulum pelatihan bagi petugas pengelola limbah di Fasyankes.
Dalam rangka pelatihan dan peningkatan kapasitas petugas untuk mengelola limbah medis yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat maka disusunlah kurikulum pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes. Kurikulum ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes yang terdiri dari kebijakan kesehatan lingkungan dan kelola limbah Fasyankes, perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes, pengelolaan limbah domestik dan medis padat serta limbah cair dan gas Fasyankes, pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat, serta termasuk juga pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan kurikulum ini. Harapan kami adalah kurikulum ini dapat meningkatkan pengelolaan limbah Fasyankes di Indonesia menjadi lebih baik melalui petugas terlatih menuju pengelolaan limbah yang aman dan benar.
Jakarta, 12 Desember 2022 Direktur Penyehatan Lingkungan
dr. Anas Ma'ruf, MKM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Peran dan Fungsi 3
C. Filosofi Pelatihan 3
BAB II KURIKULUM PELATIHAN PENGELOLAAN LIMBAH FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN 5
A. Tujuan 5
B. Kompetensi 5
C. Struktur Kurikulum 6
D. Ringkasan Mata Pelajaran 7
E. Evaluasi Hasil Belajar 16
BAB III DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
LAMPIRAN 18
1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP) 22 2. Master Jadwal Pelatihan Pengelolaan Limbah Fasyankes 37
3. Panduan Penugasan 39
4. Lembar Evaluasi Terhadap Fasilitator 75
5. Lembar Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan 76 6. Ketentuan Peserta, Fasilitator, dan Penyelenggara Pelatihan 78
7. Penyusun Kurikulum 82
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Amanat Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan. Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan di tempat dan fasilitas umum, salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes). Fasyankes dapat berupa Rumah Sakit, pusat kesehatan masyarakat, klinik, laboratorium klinis, praktik mandiri, dan lain-lain yang melakukan kegiatan pelayanan kesehatan. Kegiatan pelayanan kesehatan di Fasyankes pasti menghasilkan limbah, limbah Fasyankes ini dapat berupa limbah domestik maupun limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Limbah medis merupakan limbah B3 yang pengelolaannya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 pasal 59 bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah yang dihasilkannya dan dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah B3 tersebut, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain. Pengaturan teknis pengelolaan limbah B3 untuk Fasyankes tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) nomor P.56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, hal ini berlaku baik bagi Fasyankes yang mengelola limbahnya secara mandiri atau bekerja sama dengan pengelola limbah.
Limbah B3 medis bila tidak dikelola akan mengakibatkan masalah kesehatan lingkungan baik bagi petugas Fasyankes maupun bagi pasien, pengunjung dan masyarakat. Saat ini masih ditemukan penyalahgunaan limbah B3 medis oleh masyarakat ataupun oknum untuk mengambil keuntungan dari limbah B3 medis yang tidak dikelola. Beberapa kasus yang pernah terjadi, antara lain adalah kasus vaksin palsu, pembuangan limbah B3 medis ke sungai dan pantai, serta kasus penumpukan limbah yang tidak dikelola.
Dalam rangka upaya peningkatan kapasitas pengelola limbah Fasyankes dan untuk mendukung pengelolaan limbah B3 medis yang dikelola sesuai peraturan yang berlaku maka perlu disusun kurikulum pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes. Kurikulum ini diharapkan dapat menjadi acuan penyelenggaraan pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes sehingga mampu menghasilkan tenaga yang mampu mengelola limbah Fasyankes sesuai standar yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat di wilayah kerja peserta pelatihan masing-masing sesuai dengan peran dan fungsi serta tanggung jawabnya.
Kurikulum ini didesain dengan pendekatan “learner centered”
yakni pendekatan yang menempatkan pembelajar sebagai pusat perhatian, sedangkan fasilitator lebih berperan sebagai katalisator (catalyst), pembantu proses (process helper), dan penghubung sumber daya (resource linker). Mengingat adanya perbedaan gaya pengajaran dan budaya setempat, maka tujuan pembelajarannya diarahkan pada tumbuhnya proses penemuan sendiri (self discovery), sehingga kompetensi yang telah diperoleh dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas.
B. PERAN DAN FUNGSI 1. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperan sebagai pengelola limbah Fasyankes.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya peserta memiliki fungsi yaitu melakukan pengelolaan limbah Fasyankes.
C. FILOSOFI PELATIHAN
Pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes diselenggarakan dengan memerhatikan:
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), dimana peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai mata pelatihan yang disampaikan.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.
c. Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap proses pembelajaran.
d. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan satu paket materi pengelolaan limbah Fasyankes.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi.
c. Belajar dengan modal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing peserta tentang mata pelatihan yang disampaikan, saling berbagi antar peserta maupun fasilitator.
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi dan dievaluasi tingkat kemampuannya.
3. Berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam melakukan pengelolaan limbah Fasyankes.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Menerapkan metode Experiental Learning Cycle (ELC) yang memberikan petunjuk praktis tentang desain pembelajaran dengan cara:
a. Mengalami pengalaman nyata yang memengaruhi perasaan.
b. Merefleksikan pengalaman melalui pendapat dan ekspresi diri.
c. Belajar dan berpikir berdasarkan pengalaman untuk membentuk konsep.
d. Melakukan konsep yang telah dipelajari dan dipikirkan berdasarkan pengalaman.
BAB II
KURIKULUM PELATIHAN
PENGELOLAAN LIMBAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
A. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. KOMPETENSI
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
1. Merencanakan pengelolaan limbah Fasyankes.
2. Melakukan pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
3. Melakukan pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes.
4. Melakukan pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat Fasyankes.
5. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes.
C. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes adalah sebagai berikut:
No MATERI WAKTU
T P PL Jpl A. MATA PELATIHAN DASAR
1. Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan
kesehatan lingkungan Fasyankes
2 0 0 2
2. Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes
2 0 0 2
Subtotal 4 0 0 4
B. MATA PELATIHAN INTI
1. Perencanaan pengelolaan limbah
Fasyankes 2 2 0 4
2. Pengelolaan limbah domestik dan
medis padat Fasyankes 3 4 3 10
3. Pengelolaan limbah cair dan gas
Fasyankes 2 3 2 7
4. Pengelolaan limbah Fasyankes
dalam situasi darurat 1 2 0 3
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes
2 4 0 6
Subtotal 10 15 5 30
C. MATA PELATIHAN PENUNJANG
1. Membangun komitmen belajar 0 2 0 2
2. Anti korupsi 2 0 0 2
3. Rencana tindak lanjut 0 2 0 2
Subtotal 2 4 0 6
Total 16 20 4 40
Keterangan:
T = teori; P = penugasan di kelas; PL = observasi/praktik lapangan 1 jam pelajaran T dan P = 45 menit dan 1 jam pelajaran PL = 60 jam
D. RINGKASAN MATA PELAJARAN 1. Mata Pelatihan Dasar (MPD)
a. Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes
1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang arah kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menjelaskan kebijakan dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
b) Menjelaskan regulasi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
c) Menjelaskan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Kebijakan dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
b) Regulasi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
c) Strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 0, PL: 0
b. Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes
1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang arah kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menjelaskan kebijakan dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
b) Menjelaskan regulasi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
c) Menjelaskan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Kebijakan dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
b) Regulasi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 0, PL: 0 2. Mata Pelatihan Inti (MPI)
a. Perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes 1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu merencanakan pengelolaan limbah Fasyankes.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menentukan risiko pengelolaan limbah Fasyankes.
b) Menyusun rencana kegiatan sesuai risiko pengelolaan limbah Fasyankes.
c) Merencanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan limbah Fasyankes.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Penentuan risiko pengelolaan limbah Fasyankes.
b) Penyusunan rencana kegiatan sesuai risiko pengelolaan limbah Fasyankes.
c) Perencanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan limbah Fasyankes.
5) Waktu
b. Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes
1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menjelaskan konsep pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes
b) Melakukan pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
b) Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
5) Waktu
Alokasi waktu: 9 Jpl, terdiri dari T: 3, P: 4, PL: 3
c. Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes 1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menjelaskan konsep pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes.
b) Melakukan pengelolaan limbah cair Fasyankes.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes.
b) Pengelolaan limbah cair Fasyankes.
5) Waktu
Alokasi waktu: 6 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 3, PL: 2 d. Pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat
1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menyusun skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
b) Melakukan skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Penyusunan skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
b) Skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
5) Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, terdiri dari T: 1, P: 2, PL: 0
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes
1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pengelolaan limbah Fasyankes.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Memantau pengelolaan limbah Fasyankes.
b) Mengevaluasi pengelolaan limbah Fasyankes.
c) Melaporkan pengelolaan limbah Fasyankes.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Pemantauan pengelolaan limbah Fasyankes.
b) Evaluasi pengelolaan limbah Fasyankes.
c) Pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes.
5) Waktu
Alokasi waktu: 6 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 4, PL: 0 3. Mata Pelatihan Penunjang (MPP)
a. Membangun komitmen belajar 1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan, pencairan suasana, harapan peserta, pengurus kelas, dan komitmen kelas.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen belajar.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Melakukan perkenalan dan pencairan suasana.
b) Menjelaskan harapan peserta.
c) Menetapkan pengurus dan komitmen kelas.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Perkenalan dan pencairan suasana.
b) Harapan peserta.
c) Pengurus dan komitmen kelas.
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 0, P: 2, PL: 0 b. Anti korupsi
1) Deskripsi Mata Pelatihan
Mata pelatihan ini membahas tentang dampak korupsi, semangat perlawanan terhadap korupsi, cara berpikir kritis terhadap korupsi, dan sikap anti korupsi.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap anti korupsi.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menjelaskan dampak korupsi.
b) Menjelaskan semangat perlawanan dan cara
c) Menjelaskan sikap anti korupsi.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Dampak korupsi.
b) Semangat perlawanan dan cara berpikir kritis terhadap korupsi.
c) Sikap anti korupsi.
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 0, PL: 0 c. Rencana tindak lanjut
1) Deskripsi Mata Pelatiha
Mata pelatihan ini membahas tentang pengertian dan ruang lingkup rencana tindak lanjut serta tahap dan penyusunan rencana tindak lanjut.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penyusunan rencana tindak lanjut.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
a) Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup rencana tindak lanjut.
b) Melakukan tahap dan penyusunan rencana tindak lanjut.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
b) Tahap dan penyusunan rencana tindak lanjut.
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 1, P: 1, PL: 0
E. EVALUASI HASIL BELAJAR 1. Indikator Proses Pembelajaran
Indikator proses pembelajaran pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes adalah sebagai berikut:
a. Penyelesaian tugas: 100%
b. Penyelesaianpost test: 100%
c. Penyelesaian praktik lapangan: 100%
2. Indikator Hasil Belajar
No. Nilai Nilai Batas Lulus Penilai
1 Tugas 80 Fasilitator
2 Praktik lapangan 80 Fasilitator
3 Posttest 70 Panitia
3. Ketentuan Lulus
Peserta dinyatakan lulus pelatihan pengelolaan limbah Fasyankes apabila:
a. Telah memenuhi indikator % (persen) yang ditetapkan pada indikator proses pembelajaran.
b. Memenuhi nilai batas lulus yang ditetapkan pada indikator hasil belajar.
c. Mengikuti pembelajaran minimal 95% dari total seluruh jam pelatihan dan/atau luring.
4. Penentuan Nilai Akhir
Nilai akhir dihitung dengan memberikan bobot terhadap nilai yang diperoleh, bobot nilai akhir adalah sebagai berikut:
No. Nilai Bobot
1 Rata-rata nilai tugas 40%
2 Praktik lapangan 40%
3 Posttest 20%
BAB III
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
Proses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pretest
Pretest dilaksanakan bagi seluruh peserta sebelum pembukaan.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
2. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali pelatihan secara resmi oleh pejabat yang berwenang yang meliputi kegiatan:
a. Menyanyikan Indonesia Raya.
b. Laporan panitia penyelenggara pelatihan.
c. Pembukaan dan arahan.
d. Pembacaan doa.
3. Membangun Komitmen Belajar
Membangun komitmen belajar dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan agar berjalan dengan baik, nyaman, aman dan terorganisasi yang terdiri dari kegiatan:
a. Melakukan perkenalan antar peserta maupun fasilitator dilanjutkan dengan pencairan suasana melalui permainan.
b. Menjelaskan harapan peserta melalui curah pendapat.
c. Menetapkan pengurus kelas melalui pemilihan seluruh peserta dan komitmen kelas melalui curah pendapat.
4. Pemberian Wawasan
Setelah membangun komitmen belajar, kegiatan dilanjutkan
dengan memberikan materi sebagai dasar
pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu:
a. Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes
b. Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes
c. Anti korupsi
5. Pemberian Pengetahuan dan Keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan aktif dalam mencapai kompetensi tersebut. Metode yang digunakan antara lain adalah ceramah tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok/latihan kasus, observasi/praktek lapangan, dan peragaan/simulasi.
Pemberian pengetahuan dan keterampilan disampaikan melalui materi:
a. Perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes
b. Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes c. Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes
d. Pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat
e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes
Fasilitator memandu kegiatan refleksi setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan mengingat pengalaman tentang materi yang telah diterima di hari sebelumnya untuk proses pembelajaran berikutnya.
6. Observasi/Praktek Lapangan
Observasi/praktek lapangan dilakukan untuk mata pelatihan pengelolaan limbah domestik, medis padat, dan gas Fasyankes serta mata pelatihan pengelolaan limbah cair Fasyankes.
7. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut dilakukan oleh peserta dengan tujuan untuk merumuskan tindak lanjut sesuai peran dan fungsi serta tanggung jawab peserta di tempat kerjanya sesuai kompetensi yang telah diterima saat pelatihan.
8. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar terdiri dari penugasan, praktik lapangan, danposttest.
9. Evaluasi Penyelenggara dan Fasilitator
Evaluasi penyelenggara dan fasilitator dilakukan untuk mendapatkan evaluasi dari peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan yang digunakan untuk perbaikan dan peningkatan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
10. Penutupan
Penutupan adalah kegiatan paling akhir dari semua rangkaian kegiatan pelatihan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
c. Arahan dan penutupan.
d. Pembacaan doa.
LAMPIRAN 1. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)
RBPMP setiap mata pelatihan yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum diatas tertuang dalam bentuk matriks sebagai berikut:
Nomor: MPD.1
Mata pelatihan: Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang arah kebijakan, regulasi, dan strategi dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan kebijakan, regulasi, dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
Waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 0, PL: 0
Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi Pokok Metode Media dan
Alat Bantu Referensi 1. Menjelaskan kebijakan
dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
1. Kebijakan dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes:
a. UU terkait b. RPJMN terkait
Ceramah tanya jawab, curah pendapat.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol, metaplan/
aplikasi curah pendapat daring, internet.
● UU 36/2009 Kesehatan
● RPJMN 2020-2024
● Renstra Kemenkes 2020-2024
● RAK Kemenkes 2020-2024
● PP 66/2014 Kesling
● PP 22/2021 tentang
Penyelenggaraan 2. Menjelaskan regulasi
dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
2. Regulasi dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes:
a. PP terkait
b. Permenkes terkait
● Permenkes 7/2019 Persyaratan Kesling RS
● Kepmenkes 1428/2006
Penyelenggaraan Kesling
Puskesmas 3. Menjelaskan strategi
dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes.
3. Strategi dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Fasyankes:
a. Renstra terkait b. RAK terkait
Nomor: MPD.2
Mata pelatihan: Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang arah kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
Waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 0, PL: 0
Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menjelaskan kebijakan dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
1. Kebijakan dalam pengelolaan limbah Fasyankes:
a. UU terkait b. RPJMN terkait
Ceramah tanya jawab, curah pendapat.
Modul, bahan tayang, komputer,
proyektor, spidol, metaplan/
aplikasi curah pendapat daring, internet.
● UU 32/2009 PPLH
● UU 18/2008
Pengelolaan Sampah
● Permenkes 7/2019 Persyaratan Kesling RS
● PermenLHK P.56/2015 Tatacara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes
● PermenLHK P.68/2016 Pengelolaan Limbah Cair Domestik 2. Menjelaskan regulasi
dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
2. Regulasi dalam pengelolaan limbah Fasyankes:
a. PP terkait
b. Permenkes terkait 3. Menjelaskan strategi
dalam pengelolaan limbah Fasyankes.
3. Strategi dalam pengelolaan limbah Fasyankes:
a. Renstra terkait b. RAK terkait
Nomor: MPI.1
Mata pelatihan: Perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu merencanakan pengelolaan limbah Fasyankes.
Waktu: 5 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 2, PL: 0 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi
Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menentukan risiko pengelolaan limbah Fasyankes.
1. Penentuan risiko pengelolaan limbah Fasyankes:
a. Identifikasi risiko b. Penilaian risiko c. Penentuan prioritas
Ceramah tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok/
latihan kasus.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol, metaplan/ aplikasi curah pendapat daring,
flipchart/situs berbagi dokumen, lembar kerja/kasus, formulir/ daftar cek, panduan/ prosedur, internet.
● PP 66/2014 Kesling
● PP 22/2021 tentang Penyelenggaraan PPLH
● PermenLHK P.56/2015
Pengelolaan Limbah Fasyankes
● PermenLHK P.68/2016
Pengelolaan Limbah Cair Domestik 2. Menyusun rencana
kegiatan sesuai risiko pengelolaan limbah Fasyankes.
2. Penyusunan rencana kegiatan sesuai risiko pengelolaan limbah Fasyankes:
a. SDM dan struktur organisasi
b. Fasilitas dan peralatan
c. Penentuan anggaran d. Rencana kegiatan
3. Merencanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan limbah Fasyankes.
3. Perencanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan limbah Fasyankes:
a. Indikator, target, dan capaian
b. Sistem pemantauan dan formulir
Nomor: MPI.2
Mata pelatihan: Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Waktu: 9 Jpl, terdiri dari T: 3, P: 4, PL: 3 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi
Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menjelaskan konsep pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Konsep pengelolaan limbah domestik dan medis padat
Fasyankes:
Pengertian dan tujuan Kuantitas dan sumber Jenis dan karakteristik
Ceramah tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok/
latihan kasus, observasi/
praktik lapangan, peragaan/
simulasi.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol,metaplan/
aplikasi curah pendapat daring, flipchart/situs berbagi dokumen, lembar kerja/kasus, formulir/daftar cek, panduan/prosedur, alat peraga, internet, kamera, Sikelim.
● PermenLHK P.56/2015 Pengelolaan Limbah Fasyankes
● Yves Charties, et.al (Editor) (2014) Safe Management of Wastes from Health-care Activities, WHO, Geneva.
● Dr. Ute Pieper, et.al (2019) Overview of technologies for the 2. Melakukan
pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes Pengurangan Pemilahan dan pewadahan Pengumpulan dan
infectious and sharp waste from health care facilities, WHO, Switzerland.
● Catatan Teknis Pengelolaan Limbah di
Fasyankes, 2021, Kementerian Kesehatan RI.
Pengangkutan Pengolahan
Penyusunan prosedur
Nomor: MPI.3
Mata pelatihan: Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah cair Fasyankes.
Waktu: 7 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 3, PL: 2 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub
Materi Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menjelaskan konsep pengelolaan limbah cair dan gas
Fasyankes.
Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes:
Pengertian dan tujuan
Kuantitas dan sumber Pengelolaan limbah gas Fasyankes:
Pemilihan Pemeliharaan
Ceramah tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok/
latihan kasus, observasi/ praktik lapangan, peragaan/
simulasi.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol,metaplan/
aplikasi curah pendapat daring, flipchart/situs berbagi dokumen, lembar kerja/kasus, formulir/daftar cek, panduan/prosedur, alat peraga, internet, situs berbagi
dokumen, kamera.
● PermenLHK P.68/2016 Pengelolaan Limbah Cair Domestik.
● Yves Charties, et.al (Editor) (2013) Safe Management of Wastes from Health-care Activities, WHO, Geneva.
● Metcalf and Edy, Inc. (Revised by Tchobanoglous, et.all. 2009.
Wastewater 2. Melakukan
pengelolaan limbah cair Fasyankes.
Pengelolaan limbah cair Fasyankes:
Pengurangan
Treatment and Reuse, Fourth Edition, McGraw Hill, Boston
● Qasim, Syed. R.
1998. Wastewater Treatment Plants:
Planning, Design and Operation, Second Edition.
CRC Press. New York.
Penanganan pada sumber
Penyaluran Pengolahan primer, sekunder, tersier
Penyusunan prosedur Penanganan masalah IPAL
Nomor: MPI.4
Mata pelatihan: Pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
Waktu: 3 Jpl, terdiri dari T: 1, P: 2, PL: 0 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi
Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menyusun skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
Penyusunan skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat:
Pengertian SDM dan struktur organisasi
Fasilitas
Penyusunan skenario
Ceramah tanya jawab, curah
pendapat, diskusi kelompok/
latihan kasus.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol, metaplan/ aplikasi curah pendapat daring,
flipchart/situs berbagi dokumen, lembar
kerja/kasus, internet.
● PermenLHK P.56/2015 Pengelolaan Limbah Fasyankes
● PermenLHK P.68/2016 Pengelolaan Limbah Cair Domestik
● Yves Charties, et.al (Editor) (2013) Safe Management of Wastes from
Health-care Activities, WHO, Geneva.
● Catatan Teknis
Pengelolaan Limbah di Fasyankes, 2021, Kementerian 2. Melakukan skenario
pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat.
Skenario pengelolaan limbah Fasyankes dalam situasi darurat:
Tidak ada pengolah Pengolah rusak Bencana/KLB
Nomor: MPI.5
Mata pelatihan: Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes.
Waktu: 6 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 4, PL: 0 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi
Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Melakukan pemantauan
pengelolaan limbah Fasyankes.
Pemantauan pengelolaan limbah Fasyankes:
Titik kritis Parameter Instrumen
Ceramah tanya jawab, curah
pendapat, diskusi kelompok/
latihan kasus, praktik/
simulasi.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol, metaplan/ aplikasi curah pendapat daring,
flipchart/situs berbagi dokumen, lembar kerja/kasus, internet,
formulir/daftar cek/situs pelaporan daring, Sikelim.
● PermenLHK P.56/2015
Pengelolaan Limbah Fasyankes
● PermenLHK P.68/2016
Pengelolaan Limbah Cair Domestik
● PermenLH 16/2012 Dokumen Lingkungan
● Panduan Pengguna Sikelim (dapat diakses pada situs Sikelim) 2. Melakukan evaluasi
pengelolaan limbah Fasyankes.
Evaluasi pengelolaan limbah Fasyankes:
Penaatan Evaluasi Rekomendasi 3. Melakukan pelaporan
pengelolaan limbah Fasyankes.
Pelaporan pengelolaan limbah Fasyankes:
Sistem informasi kelola limbah medis (Sikelim)
Nomor: MPP.1
Mata pelatihan: Membangun komitmen belajar
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan, pencairan suasana, harapan peserta, pengurus kelas, dan komitmen kelas.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen belajar.
Waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 0, P: 2, PL: 0 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub
Materi Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Melakukan perkenalan dan pencairan
suasana.
Perkenalan peserta.
Pencairan suasana.
Ceramah tanya jawab, curah pendapat, permainan.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol,metaplan/
aplikasi curah pendapat daring, perlengkapan permainan, internet.
● Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.
Badan PPSDM Kesehatan. Modul Pelatihan Bagi Pelatih kader Kesehatan. 2018
● Pusdiklat Aparatur BPPSDM.
Kesehatan, Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan, Jakarta, 2011.
2. Menjelaskan harapan peserta.
Kekuatiran peserta.
Harapan peserta.
3. Menetapkan pengurus dan komitmen kelas.
Pemilihan pengurus.
Komitmen kelas.
Nomor: MPP.2 Mata pelatihan: Anti korupsi
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang dampak korupsi, semangat perlawanan terhadap korupsi, cara berpikir kritis terhadap korupsi, dan sikap anti korupsi.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap anti korupsi.
Waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 2, P: 0, PL: 0
Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menjelaskan dampak korupsi.
Dampak korupsi. Ceramah
tanya jawab, curah
pendapat.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol, metaplan/
aplikasi curah pendapat daring, internet.
● Materi e-learning Penyuluh Anti Korupsi ACLC KPK
https://aclc.kpk.go .id/
● Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2. Menjelaskan semangat
perlawanan dan cara berpikir kritis terhadap korupsi.
Semangat perlawanan dan cara berpikir kritis terhadap korupsi.
3. Menjelaskan sikap anti korupsi.
Sikap anti korupsi.
Nomor: MPP.3
Mata pelatihan: Rencana tindak lanjut
Deskripsi mata pelatihan: Mata pelatihan ini membahas tentang pengertian dan ruang lingkup rencana tindak lanjut serta tahap dan penyusunan rencana tindak lanjut.
Hasil belajar: Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penyusunan rencana tindak lanjut.
Waktu: 2 Jpl, terdiri dari T: 1, P: 1, PL: 0 Indikator Hasil Belajar Materi dan Sub Materi
Pokok Metode Media dan Alat
Bantu Referensi
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup rencana tindak lanjut.
Pengertian rencana tindak lanjut.
Ruang lingkup rencana tindak lanjut.
Ceramah tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok.
Modul, bahan tayang, komputer, proyektor, spidol,
metaplan/aplika si curah
pendapat daring, flipchart/situs berbagi dokumen, internet, formulir/daftar cek.
● Pusdiklat Aparatur, Standar Penyelenggaraan
Pelatihan, 2012, Jakarta
● Kemenkes RI, Pusdiklat Aparatur, Rencana Tindak Lanjut, Kurmod
Surveillance, Jakarta: 2008.
● RI, Second Decentralized Health Services Project, Model Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat Bagi Petugas Puskesmas, Jakarta: 2010.
2. Melakukan tahap dan penyusunan rencana tindak lanjut.
Tahap penyusunan rencana tindak lanjut.
Penyusunan rencana tindak lanjut.
Pembuatantime line berbentukgantt chart.
LAMPIRAN 2. MASTER JADWAL PELATIHAN PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
Waktu Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V
07.30
Pretest Refleksi Refleksi Refleksi Refleksi
07.45
Perencanaan pengelolaan limbah
Fasyankes (P2)
Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes
(T2) Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes
(PL2)
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan limbah
Fasyankes (P2)
08.00 Pembukaan
08.15 08.30
Membangun komitmen belajar (T2) 08.45
09.00
09.15 Pengelolaan limbah
domestik dan medis padat Fasyankes (T1)
Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes
(P1) Anti Korupsi (T1)
09.30 09.45
10.00 Rehat Rehat Rehat Rehat Rehat
10.15 10.30
Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan
Fasyankes (T2)
Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes (T2)
Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes
(P2)
Pengelolaan limbah cair dan gas Fasyankes (PL2)
Anti Korupsi (T1) 10.45
11.00 11.15
Rencana Tindak Lanjut (P1) 11.30
11.45 12.00
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
12.15 12.30 12.45
13.00 Kebijakan, regulasi, dan strategi dalam pengelolaan limbah
Pengelolaan limbah
domestik dan medis Pengelolaan limbah Fasyankes dalam
Pemantauan, evaluasi dan
pelaporan Rencana Tindak Lanjut (P1) 13.15
Waktu Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V
13,45 Pengelolaan limbah
Fasyankes dalam situasi darurat (P1)
Posttest 14.00
14.15
14.30 Rehat Rehat Rehat Rehat Rehat
14.45 15.00
Perencanaan pengelolaan limbah
Fasyankes (T2)
Pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes (P2)
Pengelolaan limbah Fasyankes dalam
situasi darurat (P1) Pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pengelolaan limbah
Fasyankes (P2)
Penutupan 15.15
15.30
15.45 Pengelolaan limbah
domestik dan medis padat Fasyankes (PL1)
persiapan 16.00
16.15
LAMPIRAN 3. PANDUAN PENUGASAN PANDUAN PENUGASAN
MATA PELATIHAN INTI 1
PERENCANAAN PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
Tujuan
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu merencanakan pengelolaan limbah Fasyankes.
Waktu
2 Jpl (90 menit) Bahan
● PP 66/2015 Kesling
● PP 22/2021 tentang Penyelenggaraan PPLH
● PermenLHK P.56/2015 Pengelolaan Limbah Fasyankes
● PermenLHK P.68/2016 Pengelolaan Limbah Cair Domestik Alat bantu
Komputer,flipchart/situs berbagi dokumen, panduan/prosedur, internet.
Langkah-langkah Persiapan (5 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan anggota 6 (enam) orang per kelompok.
2. Fasilitator membagikan panduan dan alat bantu untuk setiap kelompok serta menjelaskan penugasan.
3. Peserta menyepakati pembagian tugas dalam kelompok dan durasi waktu pengerjaan tugas.
Pelaksanaan (85 menit)
1. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan perencanaan pengelolaan limbah Fasyankes selama 20 menit meliputi:
a. Identifikasi dan penilaian risiko.
b. Penentuan prioritas risiko untuk intervensi.
c. Perencanaan SDM dan struktur organisasi.
d. Perencanaan fasilitas dan peralatan.
e. Perencanaan anggaran dan kegiatan.
f. Indikator, target, dan capaian.
g. Sistem pemantauan dan formulir.
2. Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompok dengan durasi maksimal 7 menit per kelompok.
3. Setelah paparan, fasilitator memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi masukan selama 3 menit.
4. Fasilitator memberi komentar/masukan bagi semua kelompok selama 15 menit.
PANDUAN PELATIHAN MATA PELATIHAN INTI 2
PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DAN MEDIS PADAT FASYANKES Sub Materi Pokok: Pengelolaan limbah domestik dan medis padat
Fasyankes, Penyusunan Prosedur Tujuan
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu menyusun prosedur pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Waktu
2 Jpl (90 menit) Bahan
● PermenLHK P.56/2015 Pengelolaan Limbah Fasyankes
● Yves Charties, et.al (Editor) (2013) Safe Management of Wastes from Health-care Activities, WHO, Geneva
Alat bantu
Komputer,flipchart/situs berbagi dokumen, lembar kerja/kasus, internet.
Langkah-langkah Persiapan (5 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan anggota 6 (enam) orang per kelompok.
2. Fasilitator membagikan panduan dan alat bantu untuk setiap kelompok serta menjelaskan penugasan.
3. Peserta menyepakati pembagian tugas dalam kelompok dan durasi waktu pengerjaan tugas.
Pelaksanaan (85 menit)
1. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyusun prosedur pengelolaan limbah Fasyankes dengan durasi maksimal 20 menit meliputi:
a. Pengurangan
b. Pemilahan dan pewadahan c. Pengumpulan dan penyimpanan d. Pengangkutan
e. Pengolahan
2. Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompok dengan durasi maksimal 7 menit per kelompok.
3. Setelah paparan, fasilitator memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi masukan selama 3 menit.
4. Fasilitator memberi komentar/masukan bagi semua kelompok selama 15 menit.
PANDUAN SIMULASI MATA PELATIHAN INTI 2
PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DAN MEDIS PADAT FASYANKES Sub Materi Pokok: Pengelolaan limbah domestik dan medis padat
Fasyankes Tujuan
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Waktu
2 Jpl (90 menit) Bahan
● PermenLHK P.56/2015 Pengelolaan Limbah Fasyankes
● Yves Charties, et.al (Editor) (2013) Safe Management of Wastes from Health-care Activities, WHO, Geneva
● Catatan Teknis Pengelolaan Limbah di Fasyankes, 2021, Kementerian Kesehatan RI.
Alat bantu
Komputer, formulir/daftar cek, panduan/prosedur, internet.
Langkah-langkah Persiapan (5 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan anggota 6 (enam) orang per kelompok.
2. Fasilitator membagikan panduan dan alat bantu untuk setiap kelompok serta menjelaskan simulasi.
3. Peserta menyepakati pembagian tugas dalam kelompok dan durasi waktu pengerjaan tugas.
Pelaksanaan (85 menit)
1. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk melakukan simulasi pengelolaan limbah Fasyankes dengan durasi maksimal 15 menit meliputi:
a. Pengurangan
b. Pemilahan dan pewadahan c. Pengumpulan dan penyimpanan d. Pengangkutan
e. Pengolahan
2. Fasilitator mengamati proses simulasi setiap kelompok dan melakukan penilaian menggunakan daftar cek yang telah disediakan.
3. Fasilitator memberi komentar/masukan bagi semua kelompok selama 10 menit.
Daftar cek simulasi:
No Persiapan alat Nilai
0 1 2
1 Safety box 2 Tempat sampah
3 Plastik sampah/limbah medis 4 Wheelbin
5 APD
6 Timbangan
7 Formulir penerimaan 8 Logbook harian
9 SPO
No Prosedur Nilai
A Pengurangan 0 1 2
Mengoptimalkan penggunaan produk atau bahan kimia sampai habis, sehingga tidak meninggalkan sisa limbah, seperti membuka kemasan baru ketika produk atau bahan kimia sudah habis;
B Pemilahan dan pewadahan
1. Menyiapkan tempat sampah infeksius/benda tajam/non infeksius, kantong plastik kuning dan hitam
2. Wadah limbah tajam dan infeksius telah dilapisi kantong plastik sesuai jenis sampah
3. Membuang sampah infeksius/benda tajam/non infeksius pada tempat sampah yang sesuai
●limbah jarum suntik pada wadah yang tahan tusukan (safety box)
●limbah infeksius pada wadah kantong plastik kuning
●limbah non infeksius pada wadah kantong plastik hitam C Pengumpulan dan penyimpanan
1. Menggunakan APD
2. Mengikat kantong sampah dari tempat sampah (mengikat tidak seperti kuping kelinci) dan mengangkatnya
3. Memberikan identitas sampah (asal ruangan, tanggal dan jam pembuangan sampah)
4. Melapisi tempat sampah dengan kantong plastik baru
5. Mengumpulkan sampah dalam troli sampah sesuai dengan jenisnya 6. Menggunakan dokumen pengiriman sampah medis (manifes) 7. Cara penyimpanan limbah medis harus dilengkapi dengan SPO 8. Penyimpanan sementara limbah medis Fasyankes ditempatkan di
TPS Limbah B3 D Pengangkutan
1. Dokumen manifes sampah medis telah diisi lengkap.
2. Membawa troli dan manifes ke tempat penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya beracun (TPSLB3)
3. Petugas menyerahkan sampah medis dan dokumen manifes ke operator insinerator dan atau TPS B3
4. Sampah yang telah diserahkan ditimbang dan dicatat dalam dokumen manifes
Keterangan:
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi belum konsisten 2 = dilakukan dengan konsisten Formula:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑘×2 ×100%
PANDUAN OBSERVASI LAPANGAN MATA PELATIHAN INTI 2
PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DAN MEDIS PADAT FASYANKES Sub Materi Pokok: Pengelolaan limbah domestik dan medis padat
Fasyankes Tujuan
Setelah mengikuti observasi lapangan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah domestik dan medis padat Fasyankes.
Waktu
3 Jpl (180 menit) Bahan
● PermenLHK P.56/2015 Pengelolaan Limbah Fasyankes
● Yves Charties, et.al (Editor) (2013) Safe Management of Wastes from Health-care Activities, Geneva
● Dr. Ute Pieper, et.al (2019) Overview of technologies for the treatment of infectious and sharp waste from health care facilities, Switzerland.
Alat bantu
Komputer, formulir/daftar cek, panduan/prosedur, internet.
Langkah-langkah Persiapan (10 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan anggota 6 (enam) orang per kelompok.
2. Fasilitator membagikan panduan dan alat bantu untuk setiap kelompok serta menjelaskan penugasan.
3. Peserta menyepakati pembagian tugas dalam kelompok dan durasi waktu pengerjaan tugas.
Pelaksanaan (170 menit)
1. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk melakukan observasi lapangan pengelolaan limbah Fasyankes selama 60 menit meliputi:
a. Pengurangan
b. Pemilahan dan pewadahan c. Pengumpulan dan penyimpanan d. Pengangkutan
e. Pengolahan
2. Masing-masing kelompok menyusun hasil observasi lapangan selama 20 menit.
3. Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompok dengan durasi maksimal 10 menit per kelompok.
4. Setelah paparan, fasilitator memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi masukan selama 5 menit.
5. Fasilitator memberi komentar/masukan bagi semua kelompok selama 15 menit.
Daftar cek observasi lapangan:
No Prosedur Nilai
A Pengurangan 0 1 2
1. Melakukan pengadaan bahan kimia berbahaya dengan sistem satu pintu;
2. Memantau aliran atau distribusi bahan kimia pada beberapa fasilitas atau unit kerja sampai dengan pembuangannya sebagai Limbah B3;
3. Menerapkan sistem “pertama masuk pertama keluar” (FIFO:First In First Out, FEFO:First Expired First Out) dalam penggunaan produk
No Prosedur Nilai 4. Melakukan pengadaan produk atau bahan kimia dalam jumlah yang
kecil, terutama untuk produk atau bahan kimia yang tidak stabil (mudah kadaluarsa) atau frekuensi penggunaannya tidak dapat ditentukan;
5. Mengoptimalkan penggunaan produk atau bahan kimia sampai habis, sehingga tidak meninggalkan sisa limbah, seperti membuka kemasan baru ketika produk atau bahan kimia sudah habis;
6. Penggunaan obat dan alat kesehatan termasuk bahan medis habis pakai yang rasional sesuai dengan kebutuhan;
7. Selalu memastikan tanggal kadaluarsa seluruh produk pada saat diantar oleh pemasok yang disesuaikan dengan kecepatan konsumsi terhadap produk tersebut.
B Pemilahan
1. Petugascleaning servicebekerja sama dengan penanggung jawab kebersihan/house keepingdi ruangan menyiapkan tempat sampah infeksius/benda tajam/sitotoksik/radioaktif/non infeksius, kantong plastik kuning/ungu/merah/hitam dan stiker sampah.
2. Petugascleaning servicemeletakan wadah benda tajam dan tempat sampah infeksius/sitotoksik yang telah dilapisi kantong plastik sesuai jenis sampah
3. Penghasil sampah (dokter, perawat, karyawan, mahasiswa, pasien, keluarga pasien) membuang sampah infeksius/benda tajam/sitotoksik/
radioaktif/non infeksius pada tempat sampah yang sesuai.
C Pewadahan
1. Pewadahan limbah dilakukan di sumber penghasil. Minimal ada 3 wadah limbah untuk 3 jenis limbah berbeda yaitu benda tajam (contoh:
jarum suntik), limbah infeksius, botol infus/plastik kemasan.
2. Untuk limbah jarum suntik, wadah yang digunakan adalahsafety box atau wadah yang tahan tusukan.
3. Wadah harus memenuhi persyaratan, yaitu tertutup, dilengkapi dengan pedal injakan untuk membuka, dilapisi kantong plastik berwarna sesuai dengan jenis limbah.
No Prosedur Nilai 4. Seluruh wadah dilengkapi dengan simbol dan label sesuai jenis limbah
yang dihasilkan dengan mengacu ketentuan peraturan perundang-undangan.
D Pengumpulan
1. Petugascleaning servicemenggunakan APD (sarung tangan, masker, apron dan sepatuboot) kemudian mengikat kantong sampah dari tempat sampah dan mengangkatnya, memberi identitas sampah dan melapisi tempat sampah dengan kantong plastik baru
2. Tempat sampah yang kotor diganti dengan tempat sampah yang bersih 3. Stiker sampah medis yang rusak diganti dengan stiker yang baru.
4. Petugascleaning servicemengumpulkan sampah dalam troli sampah sesuai dengan jenisnya
5. Petugas unit kerja/ruangan menyerahkan sampah sitotoksik/sampah radioaktif ke petugascleaning servicedengan menggunakan dokumen pengiriman sampah medis (manifes)
6. Memberi identitas sampah pada kantong plastik,safety boxatausharp containersebagai berikut:
● Asal ruangan
● Tanggal dan jam pembuangan E Pengangkutan
1. Pengangkutan internal minimal satu kali sehari atau jika limbah medis sudah memenuhi 3/4 wadah, sesuai dengan jadwal pengangkutan yang telah ditentukan.
2. Petugascleaning servicemenyiapkan dokumen manifes sampah medis 3. Petugascleaning servicemengangkut troli sampah dengan membawa
dokumen manifes dan mengirimnya ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah dan insinerator
4. Troli sampah medis (untuk sampah infeksius/sitotoksik/radioaktif) berwarna kuning, simbolbiohazarddan tertutup rapat dan troli sampah non medis (untuk sampah non infeksius dan sampah daur ulang) berwarna hijau atau biru
No Prosedur Nilai 5. Pengangkutan menggunakan jalur yang sudah ditentukan, apabila
menggunakan lift harus lift khusus mengangkut barang kotor atau bila tidak ada lift khusus maka jam pembuangan harus ditentukan oleh manajer gedung dan lakukan disinfeksi segera setelah dipergunakan.
6. Alat pengangkutan limbah internal yang digunakan harus dibersihkan dan dilakukan disinfeksi setiap hari, menggunakan disinfektan yang tepat seperti senyawa klorin, formaldehida, fenol atau bersifat asam.
7. Petugas cleaning service menyerahkan sampah medis (sampah infeksius/sampah sitotoksik/sampah radioaktif) dan dokumen manifes ke operator insinerator dan untuk sampah non infeksius dan daur ulang diserahkan ke petugas TPS sampah.
8. Petugas yang melakukan pengangkutan limbah harus terlatih sesuai standar dan dilengkapi dengan alat pelindung diri yang memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja.
9. Sampah yang telah diserahkan ditimbang dan dicatat dalam dokumen manifes
F Penyimpanan
1. TPS limbah medis harus memiliki izin dari Dinas Lingkungan Hidup setempat.
2. Limbah medis kategori sitotoksik dan farmasi, harus disimpan pada TPS dengan suhu lebih besar dari 0°C dalam waktu sampai dengan 90 hari;
3. Limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam harus disimpan pada TPS dengan suhu lebih kecil atau sama dengan 0°C dalam waktu sampai dengan 30 hari.
4. Lantai kedap (impermeabel), berlantai beton atau semen dengan sistem drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan disinfeksi.
5. Tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan.
6. Mudah diakses untuk penyimpanan Limbah
7. Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
No Prosedur Nilai 8. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau
mengangkut Limbah.
9. Terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana kerja.
10. Tidak dapat diakses oleh hewan, serangga, dan burung.
11. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai.
12. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan.
13. Peralatan pembersihan, pakaian pelindung, dan wadah atau kantong Limbah harus diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi fasilitas penyimpanan.
14. Dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam keadaan bersih, termasuk pembersihan lantai setiap hari.
15. Penyimpanan Limbah B3 yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan oleh penghasil Limbah B3 sebaiknya dilakukan pada bangunan terpisah dari bangunan utama Fasyankes.
G Pengolahan
1. Swakelola menggunakan insinerator tanpa izin 2. Swakelola menggunakan insinerator berizin 3. Swakelola menggunakan non insinerasi 4. Swakelola melakukan daur ulang 5. Kerja sama dengan perusahaan pengolah E Prosedur
1. Penyediaan sarana dan peralatan sesuai dengan ketentuan teknis yang dipersyaratkan seperti :
● Kantong plastik limbah dengan pembedaan warna sesuai dengan jenis limbah berdasarkan ketentuan yang berlaku
● Kontainer/tempat sampah, termasuksafety box
● Label sesuai dengan jenis-jenis limbah
● Wheel bin untuk pengangkut limbah dari ruangan ke TPS
● Timbangan
● TPS sampah medis
No Prosedur Nilai 2. Tersedianya dan digunakannya APD (sepatu, sarung tangan, apron,
masker, dan topi) oleh petugas pelaksana sesuai dengan prosedur, baik pada tahap pewadahan, pengangkutan, maupun pengolahan.
3. Terimplementasinya kegiatan pengelolaan limbah, baik oleh petugas ruangan, petugas cleaning service, dan petugas TPS, sesuai dengan kebijakan, SPO dan Instruksi Kerja yang berlaku
4. Terlaksananya kegiatan pengawasan yang efektif oleh petugas sanitasi, dalam upaya mencegah terjadinya kesalahan maupun penyalahgunaan yang tidak diharapkan.
5. Beberapa SPO yang terkait dengan kegiatan pengelolaan limbah medis padat adalah :
● SPO Pengelolaan Limbah Medis Padat
● SPO Pengoperasian Alat Pengolah Limbah Medis Padat (insinerator/autoclave/microwave dll)
● SPO Tanggap Darurat Jika Alat Pengolah Limbah Medis Padat Terganggu
Keterangan:
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi belum konsisten 2 = dilakukan dengan konsisten Formula:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑘×2 ×100%
PANDUAN PELATIHAN MATA PELATIHAN INTI 3
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DAN GAS FASYANKES Sub Materi Pokok: Pengelolaan limbah cair Fasyankes Tujuan
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan limbah cair Fasyankes.
Waktu
3 Jpl (135 menit) Bahan
● PermenLHK P.68/2016 Pengelolaan Limbah Cair Domestik Alat bantu
Komputer,flipchart/situs berbagi dokumen, panduan/prosedur, internet.
Langkah-langkah Persiapan (10 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan anggota 6 (enam) orang per kelompok.
2. Fasilitator membagikan panduan dan alat bantu untuk setiap kelompok serta menjelaskan penugasan.
3. Peserta menyepakati pembagian tugas dalam kelompok dan durasi waktu pengerjaan tugas.
Pelaksanaan (125 menit)
1. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan pengelolaan limbah cair Fasyankes selama 30 menit meliputi:
a. Pengurangan
b. Penanganan pada sumber c. Penyaluran
d. Pengolahan primer, sekunder, tersier e. Penanganan masalah IPAL
2. Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompok dengan durasi maksimal 10 menit per kelompok.
3. Setelah paparan, fasilitator memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi masukan selama 5 menit.
4. Fasilitator memberi komentar/masukan bagi semua kelompok selama 20 menit.
Lembar Kasus 1 Kelompok 1
Rencana pembangunan Rumah Sakit ABCD dengan luas lahan sebesar 2.300 m2luas bangunan yang terdiri dari 2 lantai sebesar 2.700 m2. Seluruh bangunan terintegrasi di dalam Gedung, kecuali beberapa prasarana seperti TPS Limbah B3 dan TPS Sampah, IPAL, generator, insinerator, parkir, taman, dan perpipaan.
Rencana Pelayanan Rawat Inap terdiri atas 75 tempat tidur, meliputi 10 tempat tidur kelas 1, 20 tempat tidur kelas 2, dan 40 tempat tidur kelas 3, 5 tempat tidur pada ruang perawatan intensif. Pelayanan lain meliputi gawat darurat, rawat jalan, radiologi, laboratorium klinik, ruang operasi, ruang kebidanan dan penyakit kandungan, ruang farmasi, ruang sterilisasi, binatu,
dapur, ruang rekam medis, ruang administrasi, kamar jenazah, ruang gas medis, dan ruangboiler.
Rencana sistem penyaluran limbah cair akan disiapkan, terutama dari Gedung menuju IPAL.
Kelompok 2
Rumah Sakit EFGH memiliki luas lahan sebesar 3.600 m2 luas bangunan yang terdiri dari 1 lantai sebesar 1.820 m2. Seluruh bangunan terintegrasi di dalam Gedung, kecuali beberapa prasarana seperti TPS Limbah B3 dan TPS Sampah, IPAL, generator, insinerator, parkir, taman, dan perpipaan.
Pelayanan Rawat Inap terdiri atas 65 tempat tidur, meliputi 8 tempat tidur kelas 1, 16 tempat tidur kelas 2, dan 37 tempat tidur kelas 3, 4 tempat tidur pada ruang perawatan intensif. Pelayanan lain meliputi gawat darurat, rawat jalan, radiologi, laboratorium klinik, ruang operasi, ruang kebidanan dan penyakit kandungan, ruang farmasi, ruang sterilisasi, binatu, dapur, ruang rekam medis, ruang administrasi, kamar jenazah, ruang gas medis, dan ruangboiler.
Permasalahan yang sering terjadi dalam sistem penyaluran limbah cair antara lain:
1. Luapan limbah cair dari bak kontrol di beberapa titik.
2. Luapan limbah cair di dapur.
3. Sumbatan aliran d