• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOOGI KEJURUAN PERTEMUAN 1 “KONSEP KURIKULUM”

N/A
N/A
Salsa Bila

Academic year: 2024

Membagikan "KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOOGI KEJURUAN PERTEMUAN 1 “KONSEP KURIKULUM” "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME

KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOOGI KEJURUAN PERTEMUAN 1

“KONSEP KURIKULUM”

Dosen Pengampu : Dr. Yuliarma, M.Ds Vina Oktaviani, M.Pd

Disusun Oleh :

Salma Salsabila 21075105

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023

(2)

”KONSEP KURIKULUM”

Pendidikan adalah landasan kemajuan sebuah negara. Dalam hal ini pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya masunia guna menunjang dan memenuhi kebutuhan pribadi atau bahkan kebutuhan sebuah negara. Pendidikan akan berjalan dengan baik dan terstruktur apabila adanya suatu sistem pendidikan yang terarah. Salah satu di dalam sistem pendidikan terdapat kurikulum sebagai pelaksana dan acuan dalam bergeraknya pendidikan.

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani (Huda Rohmadi, 2012: 9) yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu (Idi, 2007: 183).

Dalam Bahasa latin curriculum berarti a running, course, or race course kemudian dalam Bahasa Prancis courir yang memiliki arti berlari . Dari beberapa pengertian bahasa latin tersebut kemudian digunakan istilah “courses” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapatkan suatu gelar (Nasution, 2003: 9).

Kurikulum menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan Pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan (Arifin, 2018: 59). kesimpulan bahwa pengertian kurikulum tidak hanya sebatas bidang studi yang termuat didalamnya maupun kegiatan belajarnya saja, tetapi mencakup segala sesuatu yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi peserta didik yang sesuai dengan tujuan Pendidikan yang akan dicapai sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Konsep kurikulum terbagi menjadi:

1. Kurikulum sebagai suatu substansi

Suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi peserta didik di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijakan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, provinsi, ataupun seluruh negara.

(3)

2. Kurikulum sebagai suatu system

Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.

3. Kurikulum sebagai suatu bidang studi

Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.

Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep- konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.

Di dalam kurikulum John D. Neil mengemukakan empat macam konsep, yaitu:

kurikulum akademis, humanistis, rekonstruksi sosial dan teknologi.35 1. Konsep Kurikulum Akademik

Kurikulum subjek akademik merupakan sebuah kurikulum yang dikembangkan berdasarkan materi pelajaran dengan tujuan memberikan pengetahuan yang sebanyak- banyakanya. Dalam model ini yang ditekankan adalah isi atau materi pelajaran.

Pengembangan materi yang menjadi isi dalam model ini adalah materi-materi yang berkembang di masa lalu dan menjadi warisan budaya serta diakui. Dengan kata lain model ini merupakan model pewarisan ilmu pengetahuan dan nilai budaya.

Kurikulum akademis bersumber dari pendidikan klasik (perenialisme dan esensialisme) yang berorientasi pada masa lalu. Semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir masa lalu. Fungsi pendidikan memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya masa lalu tersebut. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang berhasil dalam belajar adalah orang yang menguasai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan yang diberikan atau disiapkan oleh guru.

2. Konsep Kurikulum Humanistik

(4)

Kurikulum humanistik yaitu sebuah kurikulum yang lebih menekankan pada pengembangan potensi-potensi yang ada pada peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk mendidik anak sesuai dengan hakikat kemanusiaannya. Menurut pandangan psikologis, model kurikulum ini memandang anak sebagai sabuah kesatuan yang menyeluruh.

Sedangkan pada sisi fiologis lebih memandang pendidikan sebagai transisi budaya. Dalam pandangan humanisme, kurikulum adalah sesuatu yang dapat menunjang perkembangan anak dalam aspek kepribadiannya. Kurikulum dapat dilihat sebagai suatu proses yang mampu memenuhi kebutuhan individu untuk mencapai integrasi perkembangan dalam menuju aktualisasi (perwujudan) diri.

3. Konsep Kurikulum Rekonstruksi Sosial

Kurikulum rekontruksi sosial yaitu sebuah kurikulum yang menekankan pada pembekalan peserta didik, dalam hal ini yang menjadi pembahasan adalah persoalan pembekalan dalam kehidupannya di masyarakat. Rekontruksi sosial sendiri memiliki arti membangun kembali kehidupan masyarakat. Artinya peserta didik harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi yang kompleks, dengan tujuan peserta didik dapat memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, memecahkan masalah, dan menemukan segala sesuati yang ada pada dirinya. interaksionis, dimana pendidikan haruslah berbentuk interaksi, kerjasama, antara guru dan peserta didik, juga antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya.

Kurikulum Rekonstruksi Sosial ini lebih menekankan pada problem-problem yang dihadapi murid dalam kehidupan masyarakat. Konsepsi kurikulum ini mengemukakan bahwa pendidikan bukanlah merupakan upaya sendiri, melainkan merupakan kegiatan bersama, interaksi, dan kerja sama. Interaksi atan kerja sama dapat terjadi pada siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan orang di lingkungannya. Dengan kerja sama semacam ini, para siswa berusaha memecahkan problem-problem yang dihadapi dalam masyarakat agar menjadi masyarakat yang lebih baik.

4. Konsep Kurikulum Teknologi

Kurikulum model teknologis, yaitu model kurikulum yang lebih menonjolkan pemanfaatan teknologi pada pembelajarannya. Penerapan model ini sesungguhnya telah ada sejak zaman dahulu, seperti papan tulis, kapur, buku tulis, alat tulis, dll. Di zaman seperti

(5)

sekarang ini, kemajuan teknologi sudah masuk dan bertransformasi kedalam pendidikan., seperti komputer, internet, dll.

Dalam pandangan teknologi, kurikulum merupakan proses teknologi untuk menghasilkan tuntutan kebutuhan-kebutuhan tenaga yang mampu membuat keputusan.

Penerapan teknologi dalam pendidikan, khususnya kurikulum meliputi dua bentuk, yakni;

bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (handware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tulls technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem (system technology).

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ahid, N. (2006). KONSEP DAN TEORI KURIKULUM DALAM DUNIA PENDIDIKAN.

ISLAMICA, Vol. 1, No. 1.

Fujiawati, F. S. (2016). PEMAHAMAN KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DENGAN PETA KONSEP BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI. Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni , Vol.1, No.1.

Hermawan, Y. C., Juliani, W. I., & Widodo, H. (2020). KONSEP KURIKULUM DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM. MUDARRISUNA, Vol. 10 No. 1.

Nurhasanah, A., Pribadi, R. A., & Nur, M. D. (2021). ANALISIS KURIKULUM 2013.

Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri, Volume 07 Nomor 02.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis kompetensi di atas, kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan

Pendidikan harus mengandung muatan realistis, dalam materi ajar berhubungan dengan fenomena actual dari realitas sosial masyarakat, sehingga setelah menggenyam pendidikan

Uraian datas menggaris bawahi bahwa pengembangan kurikulum berbasis kompetensi lebih berorientasi pada upaya penyiapan para peserta didik yang siap pakai untuk menjadi kuli di

Sebagai kebijakan yang menekankan pada kompetensi, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) memberikan peluang kepada peserta didik agar menjadi seorang

Pernyataan tersebut sesuai dengan tujuan khusus kurikulum SMK Tahun 2006 (Depdiknas, 2006), yaitu : (1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu

Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan, Prinsip-prinsip akuntansi dan konsep dasar Perbankan stimulationb. Peserta didik diberikan pertanyaan untuk diskusi

Dianggap baru, karena kurikulum ini menjadi kurikulum pertama yang secara nasional mampu mengakomodir peserta didik berkebutuhan khusus dengan semua jenis kebutuhan khusus yang dimiliki

Kurikulum Merdeka Keleluasaan Pendidik dan Pembelajaran Berkualitas Tujuan : Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang