• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam-Macam Model Konsep Kurikulum

N/A
N/A
PGMI IIQ 2020

Academic year: 2023

Membagikan "Macam-Macam Model Konsep Kurikulum"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Macam-Macam Model Konsep Kurikulum

4 aliran atau teori pendidikan memiliki model konsep kurikulum dan praktek pendidikan yang berbeda :

A. Model konsep kurikulum dari teori pendidikan klasik disebut subyek kurikulum akademis B. Model konsep kurikulum pendidikan pribadi disebut kurikulum humanistik

C. Model konsep kurikulum interaksionis disebut kurikulum rekonstruksi sosial D. Model konsep kurikulum teknologi pendidikan disebut kurikulum teknologis

A. Kurikulum Subyek Akademis

Kurikulum ini bersumber dari pendidikan klasik, yang berorientasi pada masa lalu, isi pendidikan diambil dari setiap disiplin ilmu sesuai dengan bidang disiplinnya para ahli, masing-masing telah mengembangkan ilmu secara sistematis, logis, dan solid.

Ada 3 pendekatan dalam perkembangan kurikulum subyek akademis :

1. Melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan, murid – murid belajar bagaimana memperoleh dan menguji fakta - fakta dan buka sekedar mengingat-ingatnya

2. Studi yang bersifat integratif ini merupakan respon terhadap perkembangan masyarakat yang menuntut model - model pengetahuan yang lebih komprehensif - terpadu

3. Pendekatan yang dilaksanakan pada sekolah fundamentalis. Mereka tetap mengajar berdasar mata pelajaran dengan menekankan membaca, menulis dan memecahkan masalah matematis.

Pelajaran yang lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan kebutuhan praktis pemecahan masalah dalam kehidupan

Ciri-ciri Kurikulum Subyek Akademis :

1. Berkenaan dengan tujuan, metode, organisasi isi dan evaluasi 2. Metode yang digunakan, ekpositori dan enquiri

3. Organisasi isi antara lain:

a. Correlated curriculum

b. Unified atau Concentrated curriculum c. Integrated curriculum

d. Problem Solving curriculum

4. Evaluasi bervariasi disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran

(2)

Pemilihan Disiplin Ilmu

Ada beberapa saran dalam pemilihan, al:

1. Comprehensive-ness ( Penguasaan menyeluruh ) 2. Social utility (Kebutuhan Masyarakat)

3. Prerequisite ( Pengetahuan dasar ) B. Kurikulum Humanistik

Konsep Dasar

Bertolak dari asumsi bahwa anak / siswa adalah yang pertama dan utama, menjadi pusat kegiatan pendidikan mempunyai potensi, punya kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.

Terdapat beberapa aliran yang termasuk dalam pendidikan humanistik, al:

1. Konfluen, menekankan keutuhan pribadi. Individu merespon secara utuh ( pikiran, perasaan, tindakan) terhadap kesatuan yang menyeluruh dari lingkungan. Kurikulum Konfluen, menyatukan segi - segi afektif dengan segi - segi kognitif.

2. Kritikisme Radikal, bersumber dari aliran Naturalisme / Romantisme Rousseau

3. Mistikisme Modern, menekankan latihan dan pengembangan kepekaan perasaan, kehalusan budi pekerti melalui sensitivity traning, yoga, dsb.

Beberapa ciri kurikulum konfluen:

1. Partisipasi 2. Integrasi 3. Relevansi 4. Pribadi Anak 5. Tujuan

Metode belajar konfluen:

1. Topik-topik yang mengandung Self Judgement

2. Materi disajikan dalam bentuk yang belum selesai, tema atau isu - isu yang muncul secara spontan Pengajaran humanistik memfokuskan proses aktualisasi diri

Karakteristik Kurikulum Humanistik :

1. Berkenaan dengan tujuan, metode, organisasi isi dan evaluasi

2. Menuntut hubungan yang emosional yang baik antara guru dan murid 3. Menekankan integrasi

4. Evaluasi, lebih mengutamakan proses daripada hasil C. Kurikulum Rekonstruksi Sosial

- Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada problema - problema yang dihadapinya dalam masyarakat

- Bersumber pada aliran pendidikan interaksional

- Pendidikan bukan upaya sendiri melainkan kegiatan bersama, interaksi, dan kerjasama

(3)

Desain kurikulum rekonstruksi sosial

1. Asumsi, menghadapkan siswa pada tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang dihadapi manusia. Tantangan tersebut perlu didekati dari bidang - bidang seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, dll. Hal ini dapat dikaji dalam kurikulum.

2. Masalah-masalah sosial yang mendesak

3. Pola - pola organisasi. Pada tingkat sekolah menengah pola oragnisasi disusun seperti sebuah roda, ditengah sebagai poros masalah yang menjadi tema utama, di bahas secara pleno

- Komponen-komponen kurikulum : 1. Tujuan dan isi kurikulum

2. Metode 3. Evaluasi

- Pelaksanaan pengajaran rekonstruksi sosial.

Rekonstruksi sosial banyak dilaksanakan didaerah yang belum maju dan tingkat ekonominya masih rendah. Pengajaran diarahkan untuk meningkatkan kondidi kehidupan mereka sesuai potensi yang ada dalam masyarakat, biaya dari pemerintah.

D. Teknologi dan Kurikulum

- Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan, khusunya kurikulum dalam 2 bentuk yaitu :

1. Perangkat lunak, disebut teknologi sistem Pada bentuk ini pengajaran tidak membutuhkan alat dan media yang canggih, tetapi bahan ajar dan proses pembelajaran disusun secara sistem alat dan media disesuaikan tetapi tidak terlalu dipentingkan

2. Perangkat keras, disebut teknologi alat Pengajaran disusun secara sistem, dan ditunjang dengan alat dan media pembelajaran. Alat dan media belum terintegrasi dengan progam pembelajaran, bersifat " on - off"

- Bentuk lain yang ditawarkan selain 2 poin diatas adalah progam pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan dan kegiatan pembelajaran dengan alat dan media, misal dalam bentuk kaset audio, video atau film, atau diprogamkan dalam komputer.

-Beberapa ciri kurikulum teknologi :

1. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi yang dirumuskan dalam perilaku.

2. Metode, langkah-langkahnya sbb : a. Penegasan tujuan

b. Pelaksanaan pengajaran c. Pengetahuan tentang hasil d. Organisasi bahan ajar e. Evaluasi

Pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum teknologis berpegang pada kriteria :

1. Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan disempurnakan oleh pengembang kurikulum yang lain

2. Hasil pengembangan berbentuk model yang bisa diuji coba ulang dan memberikan hasil yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Kepada para pengembang kurikulum, penulis menyarankan agar konsep rekonstruksi sosial dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan kurikulum muatan lokal di Indonesia,

• Dari aspek filosofi yang digunakan akan memperlihatkan apakah kurikulum tersebut dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam pengembangan ilmu, teknologi, agama,

Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan,jugabervariasi sesuai dengan aliran tau teori pendidikan yang dianut.Menurut pandangan

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, mengerti dan menguasai aliran pendidikan terhadap konsep dan perkembangan kurikulum Kurikulum. Pengaruh

Pendidikan harus mengandung muatan realistis, dalam materi ajar berhubungan dengan fenomena actual dari realitas sosial masyarakat, sehingga setelah menggenyam pendidikan

Zainal Arifin (2011) menjelaskan bahwa model konsep berkaitan erat dengan kemunculan berbagai aliran dalam pendidikan. Model konsep terdiri dari, 1)Konsep Kurikulum

Inisiatif pengembangan kurikulum model ini berada di tangan guru- guru sebagai pelaksana kurikulum di sekolah, baik yang bersumber dari satu sekolah maupun dari beberapa

Berdasarkan kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan nasional, maka a da beberapa implikasi terhadap hakikat dan pengembangan kurikulum, yaitu: (1) k urikulum harus disusun