• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur

N/A
N/A
Khairunnisa Maharani

Academic year: 2024

Membagikan "Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur Page 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dengan dasar Undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan menteri di atas, dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan, SMP Negeri 2 Merapi Timur mengembangkan Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur tahun pelajaran 2020/2021. Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya disebut Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara dan mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa, dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik.

(2)

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur pada tahun pelajaran 2020/2021 menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013.

Adapun pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai keterampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity and Innovation. Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran terutama 5 karakter yaitu religius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup keterampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan audio. Selain itu dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi SMP Negeri 2 Merapi Timur.

SMP Negeri 2 Merapi Timur memiliki peluang untuk berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman.

(3)

B. Landasan Hukum dan Landasan Operasional

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs).

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru.

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

(4)

15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah.

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku pedoman guru untuk pendidikan dasar dan menengah.

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum.

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah dan pengawas.

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah.

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan Tindak Kekerasan.

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.

25. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

26. Keputusan Bupati Tebo Nomor 370 Tahun 2019 tentang Mata Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai Muatan Lokal untuk Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah.

27. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Nomor 59 Tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/ 2021.

28. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020,

(5)

Nomor 440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Disease 2019 (COVID-19).

29. Surat kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Tebo nomor 423/852/DIKBUD/VII/2020, tentang Penetapan Pelaksanaan Tahun Pelajaran 2020/2021, tanggal 10 Juli 2020.

C. Tujuan

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur bertujuan menciptakan kecakapan peserta didik sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

Tujuan Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur tersebut sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013. Selain dari tujuan sebagaimana dimaksud pada Permendikbud di atas, Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur juga bertujuan:

1. Sebagai kerangka dasar dan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 2 Merapi Timur

2. Pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 2 Merapi Timur.

3. Sebagai alat ukur dan bahan evaluasi pengembangan kurikulum berikutnya.

(6)

BAB II

TUJUAN SMP NEGERI 2 MERAPI TIMUR

A. Visi Sekolah

Visi SMP Negeri 2 Merapi Timur adalah “Menjadikan Lulusan Yang Berprestasi, Berkualitas dan Berahlak Mulia” dengan Indikator visi tersebut sebagai berikut:

1. Mampu mencapai nilai standar kelulusan UN (Ujian Nasional) 2. Mampu menuntaskan semua mata pelajaran semester 1 sampai 6 3. Mampu bersaing melanjutkan pendidikan ke sekolah unggul

4. Terwujudnya sikap dan perilaku patuh dan disiplin yang membudaya di lingkungan sekolah dan masyarakat

5. Taat dalam menjalankan ajaran agama dan berahlak mulia

6. Mempu mengkuti kegiatan OSN (Olympiade Sains Nasional), O2SN (Olympiade Olahraga Siswa Nasional), atapun FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional).

7. Mampu menerapkan teknologi tepat guna dengan baik

8. Memiliki rasa sosial yang tinggi, dan peduli terhadap warga sekolah 9. Tercipta lingkungan sekolah yang bersih, indah dan rapi

B. Misi SMPN 2 Merapi Timur

Misi SMP Negeri 2 Merapi Timur adalah:

1. Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, edukatif dan menyenangkan

2. Melatih dan membimbing siswa mengembangkan diri menyerap ilmu pengetahuan

3. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama yang di anut oleh siswa

4. Menumbuhkan semangat menggapai masa depan yang lebih baik 5. Menumbuhkan budaya bersih

6. Meningkatkan pprofesuibakusne guru melalui pendidikan formal, pembinaan dan sertifikasi guru

(7)

7. Mengoptimalkan peran komite sekolah dan pengurus kelas dalam memberdayakan lingkungan sekolah

8. Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, lingkungan masyarakat dan dunia usaha

C. Tujuan SMP Negeri 2 Merapi Timur

Adapun tujuan SMP Negeri 2 Merapi Timur adalah:

1. Memberikan layanan pemerataan pendidikan pada masyarakat 2. terciptanya lingkungan belajar yang aman, bersih, tertib, indah dan

tenang serta sekap jujur

3. Terciptanya lingkungan yang harmonis dalam mengembangkan pendidikan

4. Meningkatkan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat

5. Menciptakan warga sekolah, menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

6. Menciptakan siswa yang patuh terhadap tanggung jawab serta berahlak mulia.

7. Mampu bekerja sama dengan dunia usaha dalam pengembangan kwalitas dan kuantitas sekolah.

(8)
(9)

BAB III

KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMP NEGERI 2 MERAPI TIMUR

A. KERANGKA DASAR 1. Landasan Filosofis

Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.

Keunggulan budaya yang dipelajari diharapkan dapat menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanisfetasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial dimasyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.

2. Landasan Teoritis

Pelaksanaan kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah telah dilaksanakan sejak tahun pelajaran 2013/

2014. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah terdiri atas: Kerangka Dasar Kurikulum; Struktur Kurikulum;

Silabus; dan Pedoman Mata Pelajaran.

Kerangka Dasar Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan beban belajar. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Dalam penyusunan dokumen KTSP yang memuat standar isi dan standar kompetensi lulusan, standar penilaian, dokumen kurikulum disusun dengan kerangka minimal sebagai berikut:

1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,

(10)

2) Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,

3) Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan

4) Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

3. Landasan Yuridis

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor: 253/Kep.D/Kr/2017 Tanggal: 7 April 2017 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.

B. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar dan muatan pembelajaran.

1. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel berikut.

(11)

Tabel 3.1: Kompetensi Inti SMP/MTs Kompetensi Inti

Kelas VII

Kompetensi Inti Kelas VIII

Kompetensi Inti Kelas IX 1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami

pengetahuan

(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

(12)

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

(13)

2. Alokasi Waktu Mata Pelajaran

Tabel 3.2: Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Negeri 2 Merapi Timur Komponen Alokasi Waktu/minggu

VII VIII IX

A. Kelompok A (Umum)

1. Pend. Agama dan Budi Pekerti

3 3 3

2. PPKn 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

B. Kelompok B (Umum)

1. Seni Budaya 3 3 3

2. PJOK 3 3 3

3. Tekhnologi Informatika 2 2 2

C. Muatan Lokal (Daerah)

1. Baca Tulis Al’Quran 2 2 2

Bimbingan Konseling 1*) 1*) 1*)

Pengembangan Diri 2**) 2*) 2**)

Pembiasaan dan Pembinaan Wali Kelas

1***) 1***) 1***)

JUMLAH 40 40 40

*) Setara Jam Pembelajaran dan pembimbingan dilakukan secara klasikal

**) Setara Jam Pembelajaran dan dilaksanakan diluar jam kegiatan pembelajaran

***) Setara Jam Pembelajaran dan dilaksanakan dalam bimbingan wali kelas

(14)

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti.

Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:

a. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

b. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

c. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan

d. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Secara Lengkap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran termuat pada dokumen II dan dokumen III KTSP SMP Negeri 2 Merapi Timur.

C. Muatan Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur 1. Mata Pelajaran

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor: 253/Kep.D/Kr/2017 Tanggal: 7 April 2017 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.

Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harusdimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing- masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti, terdiri atas:

kompetensi inti sikap spiritual; kompetensi inti sikapsosial; kompetensi inti pengetahuan; dan kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Kelompok mata pelajaran terdiri dari Kelompok Mata Pelajaran A dan Kelompok Mata

(15)

Pelajaran B, dengan jenis mata pelajaran diuraikan pada bagian selanjutnya.

Mata pelajaran pada SMP Negeri 2 Merapi Timur sesuai dengan kurikulum adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Mata Pelajaran

Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013 A. Kelompok A (Umum)

1. Pend. Agama dan Budi Pekerti 2. PPKn

3. Bahasa Indonesia 4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Bahasa Inggris

B. Kelompok B (Umum) 1. Seni Budaya

2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan C. Muatan Lokal (Daerah)

1. Baca Tulis Al’Quran

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Sekolah menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester yaitu Baca Tulis Al Qur’an.

(16)

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata Pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan yang tidak terbatas, tetapi juga mata pelajaranlainnya, seperti Baca Tulis Al Qur’an (BTA). Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.

Tabel 3.4 Mata Pelajaran Muatan Lokal

NO Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu/

Minggu 1 Baca Tulis Al Qur’an (BTA) VII, VIII, IX 2 Jam Pelajaran

Mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an ( BTA ) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Menumbuh dan meningkatkan keimanan peserta didik sehingga menjadi manusia muslim yang tersur berkembang, meningkatkan keimanan dan ketawwaan kepada Allah.

2) Agar siswa mampu membaca dan menulis Al Qur’an.

3. Pengembangan Diri a. Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,

(17)

kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter berupa Religius, Integritas, Nasionalisme (cinta tanah air), Mandiri dan Gotong Royong dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:

1) Kegiatan ekstrakurikuler wajib, dan 2) Kegiatan ekstrakurikuler pilihan.

b. Kepramukaan dan Pengembangan Diri

Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Pramuka adalah warga Negara Indonesiayang aktif dalam pendidikankepramukaan serta mengamalkan satya pramuka dan dasa darma pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

Pendidikan kepramukaan dilaksanakan sebgai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harusdiikuti oleh seluruh peserta didik. Pendidikan kepramukaan dilaksanakan dalam3 (tiga) model meliputi:

Pendidikan kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan keterampilan. Pola kegiatan pendidikan kepramukaan menggunakan berbagai metode dan teknik. Upacara sebagaimana dimaksud meliputi upacara pembukaan dan penutupan.

Keterampilan kepramukaan dilaksanakan sebagai perwujudan komitmen kepramukaan dalam bentuk pembiasaan dan penguatan sikap dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Metode dan teknik dituangkan dalam bentuk belajarinteraktif dan progresif disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental peserta didik.

(18)

Penilaian dalam pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk kerja. Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan media penilaian jurnal pendidik dan portofolio.

Kegiatan ekstrakurikuler dan kepramukaan adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah serta pembentukan karakter. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konselingyang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social, belajar dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler tim olahraga dan kelompok ilmiah remaja.

Adapun pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Merapi Timur antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.5: Kegiatan Pengembangan Diri NO Jenis Kegiatan Pembimbing

Waktu Pelaksanaan Hari Jam 1 Pramuka

(Ekstrakurikuler Wajib )

Rinda Andariani, S.Pd

Nurhayanti, S.Pd.I

Sabtu 14.00- 16.30 2 Matematika

(OSN)

Rista Lindriani, S.Pd Selasa 14.30- 16.30

3 IPS (OSN) Drs. Poniman Rabu 14.30-

16.30 4 Story Telling

(FLS2N)

Wike Wijayanti, S.Pd Senin 14.30- 16.30 5 Seni Tari dan

Vokal (FLS2N) Elyuriza, A.Md Sabtu 14.30- 16.30 6 Olah Raga

a. Bola Volly b. Atletik

Agus Irianto, S.Pd Kamis Jum’at

15.00–

17.00 15.00–

17.00

(19)

4. Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan olehsatuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan, dengan mempertimbangkan karakteristikpeserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu pencapaian hasil dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing- masing indikator 75%. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan.

Dalam menetapkan KKM, SMP Negeri 2 Merapi Timur menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan merumuskannya dukung) pada proses pencapaian kompetensi. SMP Negeri 2 Merapi Timur secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan Kriteria ketuntasan minimal. Untuk tahun pelajaran 2019/2020 SMP Negeri2 Merapi Timur menggunakan Model satu KKM untuk semua mata pelajaran pada setiap tingkat kelas.

(20)

Berikut langkah-langkah yang dilakukan di SMP Negeri 2 Merapi Timur dalam merumuskan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM):

a. Nilai peserta didik diperoleh dari rata-rata nilai ujian semester 1 dan 2 pada jenjang kelas sebelumnya untuk kelas VIII dan IX, sedangkan kelas VII dengan memperhatikan nilai rata-rata ujian Sekolah Dasar.

b. Kompleksitas diperoleh dengan cara, setiap guru yang mengampu mata pelajaran menganalisis materi setiap Kompetensi Dasar yang diajarkan pada jenjang kelas yang diampunya.

c. Daya dukung diperoleh dengan cara menganalisis keadaan sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan di SMP Negeri 2 Merapi Timur.

d. Setiap guru yang mengampu mata pelajaran merumuskan KKM dengan memperhatikan point a, b dan c di atas.

e. KKM yang telah dirumuskan oleh setiap guru mata pelajaran dibahas dalam rapat dewan guru.

f. Dalam rapat antara kepala sekolah, pendidik (guru), dan tenaga kependidikan lainnya diputuskan KKM yang digunakan di SMP Negeri 2 Merapi Timur dengan memperhatikan hasil analisis dari masing- masing guru mata pelajaran untuk setiap jenjang kelasnya.

(Sebagaimana termuat pada dokumen III KTSP SMP)

(21)

Tabel 3.6: KKM Mata Pelajaran

MATA PELAJARAN KKM

VII VIII IX

Kelompok A

1. Pend. Agama dan Budi Pekerti 70 70 70

2. PPKn 70 70 70

3. Bahasa Indonesia 70 70 70

4. Bahasa Inggris 70 70 70

5. Matematika 70 70 70

6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 71 70 70

Kelompok B

8. Seni Budaya 70 70 70

9. PJOK 70 70 70

10. Prakarya 70 70 70

11. Baca Tulis Al Qur;an 70 70 70

5. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik. Ujian sekolah/

madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.

a. Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik:

1) perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;

2) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas dalam bentuk deskripsi.

(22)

3) penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

4) penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

5) peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti pembelajaran remedi; dan

6) hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

b. Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:

1) penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan pendidik;

2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

3) penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah;

4) laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik;

dan

5) kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan pendidik.

c. Bentuk Penilaian

1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:

a) mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik;

b) memperbaiki proses pembelajaran; dan

c) menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun dan/atau kenaikan kelas.

(23)

3) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk US

4) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan US digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.

5) Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan hasil penilaian oleh pendidik, dimaksud untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

6) Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta didik.

d. Prosedur Penilaian

1) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:

a) mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;

b) mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan;

c) menindaklanjuti hasil pengamatan; dan d) mendeskripsikan perilaku peserta didik.

2) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:

a) menyusun perencanaan penilaian;

b) mengembangkan instrumen penilaian;

c) melaksanakan penilaian;

d) memanfaatkan hasil penilaian; dan

e) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0- 100, Predikat (A, B, C dan D) dan deskripsi.

Tabel 3.7: Interval dan Predikat Pengetahuan KKM 70

Interval Nilai Predikat Keterangan

90 – 100 A Sangat Baik

80 – 89 B Baik

70 – 79 C Cukup

(24)

< 70 D Kurang

3) Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:

a) menyusun perencanaan penilaian;

b) mengembangkan instrumen penilaian;

c) melaksanakan penilaian;

d) memanfaatkan hasil penilaian; dan

e) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0- 100, Predikat (A, B, C dan D) dan deskripsi.

Tabel 3.8: Interval dan Predikat Nilai Keterampilan KKM 70

Interval Nilai Predikat Keterangan

90 – 100 A Sangat Baik

80 – 89 B Baik

70 – 79 C Cukup

< 70 D Kurang

72 – 81 C Cukup

< 72 D Kurang

4) Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan:

a) menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;

b) menyusun kisi-kisi penilaian;

c) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;

d) melakukan analisis kualitas instrumen;

e) melakukan penilaian;

(25)

f) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;

g) melaporkan hasil penilaian; dan

Hasil penilaian dilaporkan kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam bentuk nilai harian dan nilai penugasan. Selanjutnya Nilai yang sudah terkumpul pada akhir semester diolah dan dilaporkan kepada orang tua peserta didik dalam bentuk laporan hasil belajar Semester.

Nilai yang dicantumkan dalam laporan hasil penilaian akhir semester diolah dengan menggunakan rumus:

𝑁i𝑙𝑎i 𝑅𝑎𝑝𝑜� = 𝑁� + 𝑃𝑇� + 2. 𝑃𝐴�

4

NH : Nilai Harian (Rata-rata nilai ulangan dan penugasan) PTS : Nilai dari Penilaian tengah semester

PAS : Nilai dari Penilaian Akhir semester h) memanfaatkan laporan hasil penilaian.

5) Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:

a) menetapkan KKM;

b) menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;

c) menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;

d) melakukan analisis kualitas instrumen;

e) melakukan penilaian;

f) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;

g) melaporkan hasil penilaian; dan

h) memanfaatkan laporan hasil penilaian.

(26)

e. Instrumen Penilaian

1) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.

f. Perencanaan Penilaian

Satuan pendidikan menyusun perencanaan dalam bentuk PAS, PAT, US, dan USBN yang terpadu dalam program tahunan dan program semester. Perencanaan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan diuraikan sebagai berikut.

1. Menetapkan KKM;

2. Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;

3. Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;

4. Melakukan analisis kualitas instrumen;

5. Melakukan penilaian (pengujian);

6. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;

7. Melaporkan hasil penilaian; dan

8. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Perencanaan penilaian dapat disusun dalam bentuk Prosedur Operasional Standar (POS). POS merupakan panduan penyelenggaraan penilaian hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan. Komponen POS antara lain pendahuluan, dasar hukum, pengertian, peserta, panitia, pengembangan instrumen, bahan, pelaksanaan, pengolahan, penetapan kelulusan, pembiayaan, pemantauan, dan pelaporan. Untuk mengefektifkan penyelenggaraan penilaian hasil belajar, satuan pendidikan perlu membentuk tim pengembang penilaian dengan tugas antara lain merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu terkait kegiatan PAS, PAT, US, dan

(27)

misalnya penetapan jadwal pelaksanaan, penataan ruang, dan pengawas ruang.

g. Remedial dan Pengayaan

SMP Negeri 2 Merapi Timur berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan kelas bersama- sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran remidial, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.

A. Program Remedial (Perbaikan)

1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.

Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:

a) Pemberian bimbingan secara individu.

b) Pemberian bimbingan secara kelompok.

c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.

d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.

2) Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.

3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

4) Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.

5) Kegiatan remedial diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM. pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan

6) Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.

(28)

B. Program Pengayaan

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui KKM, dengan ketentuan:

1) Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan

b) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan

2) Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH.

3) Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

4) Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

5) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran

h. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya. Peserta didik SMP Negeri 2 Merapi Timur dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.

b) Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

(29)

c) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

d) Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan di bawah KKM atau belum tuntas.

e) Kehadiran minimal kurang lebih 90% atau maksimal Alfa 14 hari dalam satu tahun pembelajaran (keputusan bersama dari hasil musyawarah guru dan komite)

f) Tidak memiliki nilai pelanggaran lebih dari 100 poin

g) Penetapan kenaikan kelas berdasarkan rapat dewan guru 2. Kriteria Kelulusan

Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah setelah memenuhi syarat berikut:

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;

c) Lulus ujian satuan pendidikan berstandar nasional;

d) Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan; dan

e) Kehadiran minimal kurang lebih 90% atau maksimal Alfa 14 hari dalam satu tahun pembelajaran (keputusan bersama dari hasil musyawarah guru dan komite)

f) Tidak memiliki nilai pelanggaran lebih dari 100 poin g) Penetapan kelulusan berdasarkan rapat dewan guru

i. Mutasi Siswa 1. Mutasi Masuk

Siswa dari sekolah lain dapat diterima di SMP Negeri 2 Merapi Timur dengan persyaratan sebagai berikut:

a) Bersedia mematuhi peraturan, tata tertib dan administrasi sekolah (menandatangani peryataan dan tata tertib)

b) Siswa tersebut mempunyai Nomor Induk Siswa Nasional.

(30)

c) Siswa tersebut tidak bermasalah di sekolah asal.

d) Menyerahkan surat pindah dari sekolah asal dengan alas an yang masuk akal.

e) Menyerahkan fash photo, raport, SKHU dan Ijazah Sekolah Dasar (SD) siswa yang bersangkutan.

f) Masih ada tempat (kuota) yang kosong.

g) Khusus siswa kelas IX dapat diterima dengan syarat tersebut di atas terpenuhi, dan sekolah belum mengusulkan Daftar 8355 (usulan peserta ujian nasional) ke Dinas Dikbudpora Kabupaten Tebo.

h) Usulan pindah siswa tersebut atas permohonan orang tua.

i) Menyerahkan surat keterangan pindah DAPODIK.

2. Mutasi Keluar.

Siswa SMP Negeri 2 Merapi Timur dapat pindah ke sekolah lain dengan persyaratan sebagai berikut:

a) Meyerahkan buku pinjaman pustaka sekolah.

b) Menyelesaikan administrasi sekolah

c) Meyerahkan pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar dan raport untuk pembuatan surat pindah/mutasi.

d) Usulan pindah atas permohonan orang tua/wali murid.

e) Bagi siswa yang sudah pindah/mutasi tidak bisa diterima di SMP Negeri 2 Merapi Timur.

j. Keluar Sekolah (Droup Out).

Siswa SMP Negeri 2 Merapi Timur dapat dikatakan keluar (droup out) apabila:

1. Selama lebih dari 14 hari tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

2. Siswa tersebut meninggal dunia.

3. Siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah berdasarkan pertimbangan pekanggaran kedisiplinan dan atau norma kesusilaan sampai pada batas maksimal.

4. Waktu daftar ulang tidak mendaftar ulang.

(31)

BAB IV

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar Normal

SMP Negeri 2 Merapi Timur dalam melaksanakan program pendidikannya menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraanprogram pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan, terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Beban Belajar

Kelas

Satuan Jam Pembelajaran

Tatap Muka

Jumlah Jam pembelajaran

perminggu

Minggu efektif pertahun Pelajaran

Waktu Pembelajaran

Pertahun

VII 40 Menit 40 38 1.520

VIII 40 Menit 40 38 1.520

IX 40 Menit 40 38 1.520

Alokasi waktu untukpenugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket adalah 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

(32)

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian diatur sendiri oleh peserta didik.

Alokasi waktu untuk praktek dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek diluar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

31

(33)

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur 31

\ BAB V

KALENDER PENDIDIKAN A. Kalender Nasional

(34)

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur Page 33

(35)

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur Page 33 Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

1. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada setiap satuan pendidikan. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Nomor 59 Tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/ 2023. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022.

2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Nomor 59 Tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/ 2023, sebagaimana yang tertera pada BAB IV Waktu Belajar Pasal 7 dalam penyelenggaraan pendidikan, sekolah menggunakan system semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua); jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun sekurang- kurangnya 200 hari dan sebanyak-banyaknya 245 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku; jumlah hari belajar efektif tahun pelajaran 2022/ 2023 sebanyak 206 hari kerja yaitu semester 1 sebanyak 105 hari kerja dan semester 2 sebanyak 101 hari kerja,

3. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik secara nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya

(36)

4. Kegiatan Khusus Sekolah

Penetapan kegiatan khusus sekolah mengacu pada kearifan lokal dan rapat dewan guru. Kegiatan khusus sekolah berupa kegiatan peringatan hari besar keagamaan, hari guru nasional, pentas seni dan pelepasan/ pengembalian siswa kelas IX kepada orang tua siswa setelah siswa mengikuti ujian sekolah.

5. Libur Khusus Sekolah

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Nomor 59 Tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/ 2023, sebagaimana yang tertera pada BAB VII Libur Sekolah Pasal 15 ayat 1, hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah; hari libur sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas libur semester, libur menyambut ramadhan dan idul fitri, libur khusus dan libur umum. Pasal 16, Libur semester 1 dan libur semester 2 masing-masing berlangsung paling banyak selama 12 hari kerja;.

Pasal 17, Libur menyambut Ramadhan yaitu :

1 hari sebelum ramadhan dan 1 hari setelah hari pertama bulan ramadhan;

libur dalam rangka menyambut Idul fitri berlangsung selama 6 hari kerja sebelum 1 Syawal dan libur dalam rangka Idul Fitri selama 6 hari kerja setelah 1 syawal untuk seluruh sekolah; tanggal 1 Syawal ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia; bagi sekolah yang melakukan kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan agar mempertimbangkan jam belajar yang digunakan untuk kegiatan tersebut sehingga tidak mengganggu hari belajar efektif. Pasal 18, Libur umum meliputi hari besar keagamaan dan hari besar nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Pasal 19, Libur kusus yang diadakan sehubungan dengan peringatan keagamaan, keadaan musim, bencana alam, atau libur lain diluar ketentuan libur umum, ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi atau Kepala Dinas Kabupaten sesuai kewenangannya dengan tidak mengurangi jumlah jam belajar efektif di sekolah.

(37)

Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur Page 32

(38)

BAB IV PENUTUP

Demikianlah kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 2 Merapi Timur disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah sebagai panduan penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur ini diperuntukan kepada semua warga sekolah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan olehsekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.

Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat SMP Negeri 2 Merapi Timur, seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan anlisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap perilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak mulia dan budi pekerti yang luhur.

(39)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(40)
(41)

HASIL ANALISIS REVIEW KTSP TAHUN LALU

NO UNSUR KONDISI TINDAK LANJUT

1 Landasan hukum Pembelajaran Normal Pengaturan beban belajar disesuaikan dengan Surat Keputusan

Bersama Menteri

Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri

Agama, Menteri

Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/20 20, Nomor 440-882 Tahun 2020 tentang Panduan

Penyelenggaraan

Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Disease 2019 (COVID-19).

Rimbo Bujang, Juli 2020

Kepala SMPN 30 Kabupaten Tebo

WASIT WICASONO, S.Pd NIP. 19710321 199802 1 002

(42)

SURAT PERNYATAAN PENGAWAS SEKOLAH BAHWA PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM INI TELAH

DIKOORDINASIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengawas Sekolah, menyatakan bahwa Kurikulum SMP Negeri 2 Merapi Timur Tahun Pelajaran 2020/ 2021 telah dikoordinasikan kepada tim verifikasi KTSP Pengawas Sekolah Kabupaten Tebo untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai KTSP SMP Negeri 2 Merapi Timur tahun pelajaran 2019/ 2020.

Tebo, Juli 2020

Kepala SMPN 30 Kabupaten Tebo

SYAMSUNI, S.Pd

NIP. 19641231 198803 2 047

(43)

BERITA ACARA VERIFIKASI DAN VALIDASI DOKUMEN KTSP

(44)

SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM

(45)
(46)
(47)
(48)

DESKRIPSI TUGAS TIMPENGEMBANG KURIKULUM

(49)

PROGRAM DAN JADWAL KEGIATAN PENYUSUNAN KURIKULUM

(50)

DAFTAR HADIR DAN NOTULA KEGIATAN PENYUSUNAN KTSP

(51)

HASIL ANALISIS PENETAPAN KKM

(52)

PROFIL SEKOLAH

PERATURAN GURU DAN PEGAWAI

A. KEHADIRAN

1. Guru dan pegawai hadir di sekolah hari Senin s.d. Kamis pukul 07.15- 14.00 WIB, hari Jumat pukul 07.15-11.25 WIB, hari Sabtu pukul 07.15- 13.35 WIB

2. Guru dan pegawai menandatangani daftar hadir pada waktu datang dan pada waktu pulang.

3. Guru dan pegawai hadir dan menandatangani daftar hadir pada acara peringatan Hari Besar Nasional dan Keagamaan yang dilaksanakan di luar jam dinas dan atau di luar sekolah.

4. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir memberi tahu secara tertulis kepada Kepala Sekolah.

5. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir karena sakit lebih dari tiga hari disertai dengan surat keterangan dokter.

6. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir karena cuti setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten.

7. Guru dan pegawai apabila terlambat hadir atau meninggalkan sekolah pada waktu jam dinas harus melapor atau minta izin kepada Kepala Sekolah atau wakil kepala sekolah (jika kepala sekolah tidak berada di tempat) dan guru piket.

B. PAKAIAN KERJA

1. Hari Senin dan Selasa berpakaian dinas harian warna khaki.

2. Hari Rabu berpakaian kemeja warna putih, rok/celana warna hitam atau gelap;

(53)

3. Hari Kamis berpakaian batik;

4. Hari Jumat berpakaian Adat Melayu Jambi/koko/teluk belango 5. Hari Sabtu berpakaian olahraga;

6. Pakaian LINMAS digunakan pada saat Peringatan Hari Besar Nasional atau sesuai ketentuan yang diarahkan panitia penyelenggara acara;

7. Pakaian KORPRI digunakan pada saat peringatan hari KORPRI atau ketentuan yang diarahkan oleh panitia penyelenggara acara;

8. Pakaian seragam dilengkapi Nama Pegawai, Tanda Pengenal, (Pin KORPRI bagi PNS/ASN);

9. Ketentuan pakaian seragam tertentu atau hari tertentu diatur dan ditetapkan sesuai dengan edaran dari pemerintah dan/atau hasil keputusan sekolah.

C. TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU

1. Guru memahami dan melaksanakan kurikulum sekolah, tupoksi, serta tugas tambahan yang diberikan;

2. Guru membuat/memiliki alokasi waktu pengajaran dalam satu tahun, kalender pendidikan, standar isi, program tahunan, program semester, silabus, bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM), agenda kegiatan belajar mengajar, daftar hadir siswa, daftar nilai dan jadwal mengajar yang disahkan oleh Kepala Sekolah;

3. Guru memanfaatkan waktu di luar jam pembelajaran tatap muka untuk melengkapi dokumen pendukung pembelajaran;

4. Guru hadir tepat waktu yang telah ditentukan, dan memberikan ulangan/ujian/tes dan tugas, serta remedial sesuai kebutuhan, tiap standar kompetensi.

5. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik setelah memeriksa hasil ujian;

6. Guru yang berhalangan hadir agar mengirimkan tugas atau pekerjaan siswa untuk diwakili oleh guru piket;

7. Guru wajib mengenal tabiat/tingkah laku/karakter peserta didik;

8. Guru wajib ikut membina pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Keimanan);

(54)

9. Guru wajib berusaha menyelamatkan siswa dari perbuatan kriminal berupa perkelahian, pemerasan dan kekerasan lainnya;

10. Guru wajib mengutamakan tugas dan kewajiban sekolah dan satuan administrasi pangkal (satmikal);

11. Guru wajib menjunjung tinggi martabat profesinya;

12. Guru wajib melaksanakan tugas dengan tertib, rapi dan bertanggung jawab

13. Guru wajib menjadi contoh yang baik dalam tingkah laku, tutur kata dan tata rias;

14. Guru wajib memelihara dan menjaga alat-alat perlengkapan sekolah sebaik-baiknya agar dapat bermanfaat untuk bersama;

15. Guru wajib membina hubungan baik dengan guru, pegawai, siswa, orang tua dan masyarakat;

16. Guru berpartisipasi dalam semua kegiatan sekolah baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler;

17. Guru dilarang membawa anak waktu mengajar di kelas;

18. Guru selalu membimbing, menjaga ketertiban dan kenyamanan, peserta didik dalam KBM;

19. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, mengacu pada peraturan pemerintah, dan perkembangan kebijakan pemerintah terbaru serta mengacu pada budaya dan kearifan, serta budi pekerti yang berlaku di darah, dan akan diatur oleh Kepala Sekolah.

D. TUGAS DAN KEWAJIBAN PEGAWAI

1. Pegawai harus memahami dan melaksanakan kurikulum sekolah, tupoksi, serta tugas tambahan yang diberikan;

2. Pegawai harus hadir tepat waktu yang telah ditentukan dan melaksanakan tupoksi;

3. Pegawai wajib ikut membina pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Keimanan);

4. Pegawai wajib berusaha menyelamatkan siswa dari perbuatan kriminal berupa perkelahian, pemerasan dan kekerasan lainnya;

5. Pegawai wajib mengutamakan tugas dan kewajiban sekolah;

6. Pegawai wajib menjunjung tinggi martabat profesinya;

(55)

7. Pegawai wajib melaksanakan tugas dengan tertib, rapi dan bertanggung jawab;

8. Pegawai wajib menjadi contoh yang baik dalam tingkah laku, tutur kata dan tata rias;

9. Pegawai wajib memelihara dan menjaga alat-alat perlengkapan sekolah sebaik-baiknya agar dapat bermanfaat untuk bersama;

10. Pegawai wajib membina hubungan baik dengan pegawai, guru, siswa, orang tua dan masyarakat;

11. Pegawai berpartisipasi dalam semua kegiatan sekolah;

12. Pegawai dilarang membawa anak waktu bekerja;

13. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, mengacu pada peraturan pemerintah, dan perkembangan kebijakan pemerintah terbaru serta mengacu pada budaya dan kearifan, serta budi pekerti yang berlaku di darah, dan akan diatur oleh Kepala Sekolah.

E. TATA TERTIB KHUSUS

1. Guru piket hadir lebih awal membantu persiapan aktifitas pagi hari diantaranya menyiapkan bahan ajar guru yang berhalangan hadir, mengontrol piket siswa dan memfasilitasi pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Keimanan)

2. Guru Bimbingan Konseling mendata keadaan dan kendala peserta didik, memfasilitasi dan melaporkan kepada kepala sekolah;

3. Wali Kelas melaksanakan pembimbingan kepada peserta didik binaanya dan administrasi kelas.

(56)

PERATURAN PESERTA DIDIK

A. KEHADIRAN

1. Siswa hadir di sekolah minimal 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai 2. Siswa hadir minimal 30 menit sebelum jam pelajaran dimulai bagi yang

bertugas piket.

3. Siswa dilarang keluar sekolah pada jam pelajaran kecuali mendapat izin dari guru piket.

.

B. PAKAIAN

1. Berpakaian rapi bersih sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Hari Senin untuk kelas 7,8 dan 9

 Baju putih, celana/rok biru

 Ikat pinggang hitam

 Sepatu hitam, kaos kaki putih

 Memakai atribut sekolah

 Dasi biru

 Memakai topi sekolah pada saat upacara bendera 3. Hari Senin dan Selasa untuk kelas 7,8 dan 9

 Baju putih, celana/rok biru

 Ikat pinggang hitam

 Sepatu hitam, kaos kaki putih

 Memakai atribut sekolah

 Dasi biru

4. Hari Rabu dan Kamis untuk kelas 7,8 dan 9

 Baju batik SMP N 30 Rok/celana biru

 Ikat pinggang hitam

 Sepatu hitam, kaos kaki putih

(57)

5. Hari Jum’at untuk kelas 7,8 dan 9

 Baju hijau toska, celana/rok hitam

 Ikat pinggang hitam

 Sepatu hitam, kaos kaki putih 6. Hari Sabtu 7, 8 dan 9

 Baju seragam pramuka

 Kaos kaki hitam dan sepatu hitam

 Ikat pinggang hitam

 Memakai atribut pramuka

C. TUGAS DAN KEWAJIBAN SISWA

1. Guru memahami dan melaksanakan kurikulum sekolah, tupoksi, serta tugas tambahan yang diberikan;

2. Guru membuat/memiliki alokasi waktu pengajaran dalam satu tahun, kalender pendidikan, standar isi, program tahunan, program semester, silabus, bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM), agenda kegiatan belajar mengajar, daftar hadir siswa, daftar nilai dan jadwal mengajar yang disahkan oleh Kepala Sekolah;

3. Guru memanfaatkan waktu di luar jam pembelajaran tatap muka untuk melengkapi dokumen pendukung pembelajaran;

4. Guru hadir tepat waktu yang telah ditentukan, dan memberikan ulangan/ujian/tes dan tugas, serta remedial sesuai kebutuhan, tiap standar kompetensi

D. TATA TERTIB KHUSUS Melaksanakan janji siswa

(58)

KODE ETIK GURU

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membantu manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

6. Guru secara sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

(59)

KODE ETIK DAN KODE PERILAKU APARAT SIPIL NEGARA

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

(60)

TATA TERTIB LABORATORIUM KOMPUTER

A. Penggunaan Komputer

1. Semua siswa aktif berhak atas pemanfaatan komputer.

2. Semua siswa berhubugan dengan tugas sekolah : OSIS, lomba dan tugas lain atas nama sekolah berhak menggunakan komputer setelah mendapat ijin dari pengurus lab dan sepengetahuan guru yang bersangkutan.

3. Siswa melakukan scanning virus terhadap flash dish yang digunakannya di awal penggunaan komputer.

4. Setiap siswa harus mematikan komputer baik cpu maupun layar monitor setiap kali selesai menggunakan komputer dengan cara yang benar.

5. Setiap siswa menjaga kebersihan dan kerapian ruangan. Sebelum meninggalkan ruangan.

6. Setiap siswa menata kembali/mengembalikan ke tempatnya barang dan 7. peralatan yang digunakan dan meninggalkan ruangan/tempat dalam

keadaan tetap bersih.

8. Siswa yang tidak mematuhi peraturan / ketentuan ini maka akan mendapat sanksi dan tidak boleh menggunakan komputer pada saat itu juga.

B. Pengajaran

1. Seluruh siswa wajib mengikuti praktikum komputer pada jam dan waktu yang telah ditentukan

2. Dalam hal siswa tidak dapat mengikuti praktikum komputer harus ada keterangan yang jelas dari orang tua, wali murid, wali kelas ditunjukkan dengan bukti surat tertulis.

3. Selama pengajaran berlangsung siswa dilarang bermain games atau membuat keributan sehingga mengganggu siswa lain.

4. Siswa selain kelompok yang sedang praktek dilarang memasuki ruangan.

(61)

5. Ruang praktikum hanya boleh diisi maksimum sejumlah kelompok praktikum.

6. Siswa berhak meminta bantuan kepada pembimbing lab seputar masalah pengoperasian perangkat komputer.

C. Internet

1. Siswa yang berhubungan dengan tugas osis, lomba dan tugas lain atas nama sekolah dapat menggunakan internet di luar jam praktek komputer.dengan seijin0 dan persetujuan penanggung jawab lab

2. Satu komputer boleh digunakan lebih dari satu orang.

3. Siswa tidak boleh membuka situs-situs yang berbau pornografi dan atau permainan.

4. Siswa yang ingin menggunakan internet harus memanfaatkan penggunaan internet sebaik-baiknya.

5. Siswa yang akan menggunakan internet harus sepengetahuan petugas lab dan guru yang bersangkutan.

6. Siswa meyiapkan sendiri media penyimpan data (flash disk) untuk menampung file-file download.

D. Penggunaan Hardware dan Software

1. Siswa dilarang menghapus, menginstall software atau memodifikasi program komputer di laboratorium.

2. Siswa berhak melaporkan program yang rusak/tidak terinstall dengan baik kepada petugas lab.

3. Siswa tidak boleh menyebarkan virus ke komputer atau menginstall software software lain yang dapat mengganggu system laboratorium.

4. Siswa dilarang merusak, memindahkan, atau mengambil hardware, software atau fasilitas laboratorium tanpa seijin petugas laboratorium.

5. Siswa berhak menggunakan semua software/hardware yang telah ditentukan oleh laboratorium.

E. Penampilan

(62)

1. Siswa wajib melepas alas kaki selama memasuki ruang laboratorium komputer

2. Siswa wajib berpenampilan rapi dan sopan di laboratorium sesuai dengan tata tertib di sekolah.

3. Siswa dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.

4. Siswa dilarang menggunakan pakaian olahraga

5. Siswa dilarang membuat kegaduhan di lingkungan laboratorium.

6. Siswa harus merapikan kembali tempat yang dipakai.

7. Siswa dilarang membawa senjata tajam, minuman keras dan atau narkotika di dalam laboratorium.

8. Siswa harus masuk dan keluar laboratorium dengan tertib.

9. Siswa wajib menjaga kebersihan laboratorium.

Gambar

Tabel 3.2: Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Negeri 2 Merapi Timur Komponen Alokasi Waktu/minggu
Tabel 3.3 Mata Pelajaran
Tabel 3.5: Kegiatan Pengembangan Diri NO Jenis Kegiatan Pembimbing
Tabel 3.6: KKM Mata Pelajaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar,

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencangkup permulaan tahun pelajaran, minggu

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencangkup permulaan tahun pelajaran, minggu

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar,

9 Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provisi Jawa Timur Nomor: 420/3250 /101.1 /2022 Tentang Kalender Pendidikan bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2022/2023

Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang No : 5 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Kota Semarang Tahun Ajaran 2022/2023 Edg`ig`mt : Saran