• Tidak ada hasil yang ditemukan

LA-TRIAL CROPFAST 21-21-21 TC MAGELANG

N/A
N/A
yaska

Academic year: 2023

Membagikan "LA-TRIAL CROPFAST 21-21-21 TC MAGELANG"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

RISET EFIKASI CROPFAST 21-21-21+TE PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

DI LAHAN TRAINING CENTER MAGELANG

LAPORAN PENELITIAN OLEH :

RIZQI BAYU AKBARRUDIN

(ASSISTANT TECHNICAL SUPPORT SUPERVISOR)

PT.HEXTAR FERTILIZER INDONESIA

2023

(2)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karuniannya serta shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para sahabatnya dan para pengikutnya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian yang berjudul

“Riset Efikasi Cropfast 21-21-21+TE pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Lahan Training Center Magelang”.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya bagi yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Magelang, Februari 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

I.2 Tujuan Penelitian... 1

II. METODOLOGI PENELITIAN... 2

2.1 Lokasi Penelitian... 2

2.2 Waktu Pelaksanaan Penelitian... 2

2.3 Bahan dan Alat ... 2

2.4 Metode Pengujian... 2

2.4.1 Rancangan Percobaan dan Perlakuaan... 2

2.4.2 Metode Pelaksanaan Percobaan... 3

2.4.3 Pengamatan... 3

2.5 Analisis Data... 3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN... 4

3.1 Pengamatan Penunjang ... 4

3.2 Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Daun... 5

3.3 Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Warna Daun... 6

3.4 Pengaruh Cropfast 21-21-21+TETerhadap Tinggi Tanaman... 7

3.5 Pengaruh Cropfast 21-21-21+TETerhadap Jumlah Umbi ... 7

IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 9

4.1 Kesimpulan... 9

4.2 Rekomendasi... 9

DAFTAR PUSTAKA... 10

LAMPIRAN... 11

(4)

DAFTAR TABEL

1. Taraf Perlakuan Trial ... 2

2. Parameter Pengamatan Trial ... 3

3. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Daun... 5

4. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Warna Daun... 6

5. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Tinggi Tanaman... 7

6. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Umbi... 7

(5)

DAFTAR GAMBAR

1. Pengecekkan pH Tanah ... 4 2. Kondisi Tanaman Saat Panen... 5

(6)

LAMPIRAN

1. Hasil Pengamatan Jumlah Daun 18 HST... 11

2. Hasil Pengamatan Jumlah Daun 25 HST... 13

3. Hasil Pengamatan Jumlah Daun 32 HST... 15

4. Hasil Pengamatan Warna Daun 18 HST... 17

5. Hasil Pengamatan Warna Daun 25 HST... 19

6. Hasil Pengamatan Warna Daun 32 HST... 21

7. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 18 HST... 23

8. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 25 HST... 25

9. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 32 HST... 27

10. Hasil Pengamatan Jumlah Umbi 35 HST... 29

11. Hasil Pengamatan Jumlah Umbi 42 HST... 31

12. Pemupukan Bawang Merah Dalam 1 Musim Tanam... 33

13. Layout Percobaan... 34

14. Timeline Percobaan... 35

15. Foto-foto Saat Percobaan ... 36

(7)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki arti penting bagi masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi dan pangan. Tanaman ini memiliki umur yang singkat yaitu 50- 60 hari, hal ini membuat tanaman bawang merah banyak dibudidayakan oleh petani.

Salah satu kendala dalam usaha budidaya bawang merah adalah menurunnya tingkat kesuburan tanah dan persediaan hara yang ada dalam tanah.

Perbaikan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik dan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ketersediaan unsur hara dalam tanah dalam keadaan cukup dan seimbang merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya bawang merah (Muhammad et al. 2003).

Upaya peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan bantuan penggunaan pupuk daun berkualitas yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang mudah diserap oleh tanaman. PT. Hextar Fertilizer Indonesia merupkan salah satu perusahan pupuk yang mempunyai pupuk daun dengan merk dagang Cropfast 21-21-21+TE. Pupuk daun Cropfast 21-21-21+TE memiliki kandungan unsur hara N 21%, P 21%. Dan K 21%. Harapannya pupuk daun Cropfast 21-21-21+TE mampu meningkatkan produksi tanaman bawang merah sehingga akhirnya mampu meningkatkan kembali produktivitas tanaman.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk Cropfast 21- 21-21+TE sebagai pupuk vegetatif pertumbuhan tanaman, sehingga diperoleh hasil dosis terbaik dan tepat untuk menunjang hasil tanaman bawang merah.

(8)

II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Lokasi Penelitian

Pengujian dilaksanakan di Lahan Training Center Magelang, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

2.2. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Pengujian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada tanggal 13 November 2022 sampai dengan 4 Januari 2023.

2.3. Bahan dan Alat

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain : Bibit bawang merah varietas thailand nganjuk, Cropfast 21-21-21+TE (EX), Cropfast 21-21-21+TE (MB), Cropfast 21-21-21+TE (CN), NPK Compaction, NPK Booster, Cockhead NK, dan Cakra Pandawa DAPS. Pestisida : Sesuai standar petani, Timbangan Elektrik, pH meter/Soil Tester, Meteran, Bambu, Spidol Permanent, Papan Plot, Knapsack Sprayer, Gelas Ukur, Plastik, dan Alat tulis. Data hasil pengamatan akan diuji secara statistik dengan menggunakan alat statistik SPSS.

2.4. Metode Pengujian

2.4.1. Rancangan Percobaan dan Perlakuan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 ulangan setiap perlakuan sehingga terdapat 28 satuan percobaan.

Setiap satuan percobaan adalah pertanaman dengan luas 4,2 m2 (P 2,8 x L 1,5).

Perlakuan disusun dalam 7 taraf perlakuan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Taraf Perlakuan Trial

(9)

Keterangan :

*CROPFAST 21-21-21 : N 21%, P 21%, K 21%.

2.4.2. Metode Pelaksanaan Percobaan

Pupuk Cropfast 21-21-21+TE diaplikasikan pada saat fase vegetatif tanaman bawang merah. Aplikasi pemupukan dilakukan pada saat tanaman berusia 14 hst. Pemupukan dalam percobaan ini sebanyak 3 kali ulangan dengan interval satu minggu sekali dan diaplikasikan menggunakan metode semprot.

2.4.3. Pengamatan

Pengamatan untuk percobaan kali ini yang diamati adalah pengamatan penunjang dan parameter spesifik, parameter spesifik seperti pada tabel 2.

Tabel 2. Parameter Pengamatan Trial Parameter Umum N

o Parameter Spesifik Keterangan

Agronomi (Pertumbuhan

Tanaman)

1 Tinggi Tanaman

18, 25, dan 32 HST 2 Warna Daun

3 Jumlah Daun

4 Jumlah Umbi 35 dan 42 HST

2.5Analisis Data

Data dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam dan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 %.

Model linear aditif yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah : Yij = µ + Pi + £j + €ij

Yij : tanggap tanaman karena pengaruh perlakuan ke i dan kelompok ke j µ : rataan umum

Pi : pengaruh perlakuan produk ke i

£j : pengaruh kelompok ke j

€ij : galat perlakuan produk i dan kelompok ke j

Produk dinilai lulus uji efektifitas secara teknis apabila perlakuan secara statistik sama dengan perlakuan standar atau lebih baik dibanding perlakuan kontrol pada taraf nyata 5 %.

(10)

III.

(11)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengamatan Penunjang

Pengamatan penunjang merupakan pengamatan yang melengkapi hasil pengamatan utama. Pengamatan penunjang dalam percobaan ini meliputi analisis pH tanah, jarak tanam, gejala serangan hama dan penyakit, toksisitas pupuk, dan umur panen.

Analisis pH tanah di lakukan sebelum tanam, mengunakan alat pH meter peluru. Pengecekan pH tanah di lakukan sebanyak 3 titik, dari 3 titik kemudian dirata-ratakan sehingga didapatkan hasilnya, di lokasi percobaan pH tanahnya adalah 5,1. pH Tanah bisa dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pengecekan pH Tanah.

Jarak tanam antar tanaman bawang merah yaitu 10 X 15 cm. Untuk serangan hama pada saat percobaan yang muncul adalah ulat daun daun bawang (Spodoptera exigua). Sedangkan untuk penyakit tanaman bawang merah yang ditemukan saat percobaan adalah moler atau layu fusarium (Fusarium oxysporum f.).

Toksisitas pupuk, pada saat percobaan ini tidak terdapat gejala yang menggambarkan terjadinya toksik tanaman setelah aplikasi pemupukan, baik itu daun yang terbakar ataupun tanaman yang mati. Usia panen tanaman bawang merah pada percobaan kali ini adalah 49 hari setelah tanam (HST), dikarenakan mayoritas tanaman terserang penyakit moler.

(12)

Gambar 2. Kondisi Tanaman Saat Umur 49 HST

Tingkat serangan penyakit moler pada saat percobaan kali ini sangat tinggi dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi di lana percobaan. Pengendalian menggunakan fungisida yang diaplikasikan secara rutin tidak dapat menahan serangan penyakit moler. Pada saat percobaan, plot kontrol terlihat lebih mudah terserang penyakit dibandingkan dengan plot yang diaplikasikan Cropfast 21-21- 21+TE. Tingkat serangan moler pada saat percobaan kali ini mencapai 80%.

3.2. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE dan Terhadap Jumlah Daun

Berdasarkan hasil analisis statistik pada lampiran 1, 2 dan 3 menunjukkan bahwa pengaruh takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman bawang merah pada periode pengamatan 32 Hari setelah tanam (HST). Hasil analisis data terdapat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Daun.

Perlakuan 18 HST 25 HST 32 HST

A. KONTROL 24,18 a 26,54 a 28,07 a

B. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (3gr/L) 24,14 a 30,93 a 37,50 b C. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (9gr/L) 25,07 a 31,61 a 36,36 b D. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (3gr/L) 24,32 a 30,04 a 34,46 a E. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (9gr/L) 25,79 a 29,25 a 33,43 a F. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (3gr/L) 26,40 a 31,04 a 37,47 b G. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (9gr/L) 25,25 a 30,93 a 39,89 b

(13)

Keterangan: angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 %.

Tabel 3 menunjukkan pada periode pengamatan 32 HST, takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap perlakuan, hal ini dapat dilihat pada perlakuan B, C, F, dan G dengan indek b berpengaruh nyata terhadap perlakuan A dengan indek a.

3.3. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Warna Daun

Berdasarkan hasil analisis statistik pada lampiran 4, 5 dan 6 menunjukkan bahwa pengaruh takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap warna daun tanaman bawang merah pada periode pengamatan 18 HST.

Hasil analisis data terdapat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Warna Daun.

Perlakuan 18 HST 25 HST 32 HST

A. KONTROL 2,68 a 2,97 ab 2,79 a

B. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (3gr/L) 2,90 b 3,00 ab 2,97 a C. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (9gr/L) 3,00 c 2,93 a 2,86 a D. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (3gr/L) 3,00 c 3,00 ab 2,93 a E. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (9gr/L) 3,07 cd 2,97 ab 2,86 a F. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (3gr/L) 3,07 cd 3,07 b 2,93 a G. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (9gr/L) 3,11 d 3,00 ab 3,00 a Keterangan: angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 %.

Tabel 4 menunjukkan pada periode pengamatan 18 HST, takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap perlakuan, hal ini dapat dilihat pada perlakuan B dengan indek b, perlakuan C dan D dengan indek c, perlakuan E dan F dengan indek cd, dan perlakuan G dengan indek d berpengaruh nyata terhadap perlakuan A dengan indek a.

3.4. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Tinggi Tanaman

Berdasarkan hasil analisis statistik pada lampiran 7, 8 dan 9 menunjukkan bahwa takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman bawang merah pada periode pengamatan 18, 25, dan 32 HST.

Hasil analisis data terdapat pada Tabel 5.

(14)

Tabel 5. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Tinggi Tanaman.

Perlakuan 18 HST 25 HST 32 HST

A. KONTROL 25,22 a 30,57 a 35,02 a

B. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (3gr/L) 25,25 a 31,54 a 35,63 a C. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (9gr/L) 24,86 a 31,07 a 35,77 a D. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (3gr/L) 24,95 a 30,87 a 35,59 a E. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (9gr/L) 26,82 a 32,29 a 37,50 a F. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (3gr/L) 27,00 a 32,50 a 37,88 a G. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (9gr/L) 25,68 a 31,73 a 37,25 a Keterangan: angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 %.

3.5. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Umbi

Berdasarkan hasil analisis statistik pada lampiran 10 dan 11 menunjukkan bahwa pengaruh takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi bawang merah pada periode pengamatan 37 HST. Hasil analisis data terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Umbi

Perlakuan 37 HST 42 HST

A. KONTROL 9,07 a 9,07 a

B. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (3gr/L) 10,61 ab 10,61 ab C. CROPFAST 21-21-21+TE (EX) (9gr/L) 11,29 b 11,29 b

D. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (3gr/L) 9,11 a 9,11 a

E. CROPFAST 21-21-21+TE (MB) (9gr/L) 9,50 ab 9,50 ab F. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (3gr/L) 9,57 ab 9,57 ab G. CROPFAST 21-21-21+TE (CN) (9gr/L) 10,43 ab 10,43 ab Keterangan: angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 %.

Tabel 6 menunjukkan pada periode pengamatan 37 dan 42 HST, takaran pupuk Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap perlakuan, hal ini dapat dilihat pada perlakuan C dengan indek b berpengaruh nyata terhadap perlakuan A dengan indek a. Perlakuan B, E, F dan G dengan indek ab dan perlakuan D dengan indek a tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan A dengan indek a.

(15)
(16)

IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1. Kesimpulan

1. Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap jumlah daun bawang merah.

2. Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap warna daun tanaman bawang merah.

3. Cropfast 21-21-21+TE tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman bawang merah.

4. Cropfast 21-21-21+TE berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi tanaman bawang merah.

4.2. Rekomendasi

1. Berdasarkan hasil pengujian lapangan yang menunjukkan pemberian Cropfast 21-21-21+TE dengan masing-masing konsentrasi efektif secara agronomi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad H, Sabihan S, Rachim A, Adijuana H. 2003. Pengaruh Pemberian Sulfur dan Blotong terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Pada Tanah Inceptisol. J.Hort. 13(2):95-104.

(18)

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengamatan Jumlah Daun 18 HST.

(19)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: JumlahDaun18

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 31.819a 9 3.535 .449 .890

Intercept 17530.013 1 17530.013 2223.841 .000

Perlakuan 17.990 6 2.998 .380 .882

Ulangan 13.829 3 4.610 .585 .633

Error 141.890 18 7.883

Total 17703.722 28

Corrected Total 173.709 27

a. R Squared = .183 (Adjusted R Squared = -.225)

JumlahDaun18

Duncana,b

Perlakuan N

Subset 1

2 4 24.1425

1 4 24.1800

4 4 24.3225

3 4 25.0725

7 4 25.2500

5 4 25.7875

6 4 26.3950

Sig. .329

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error)

= 7.883.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(20)

Lampiran 2. Hasil Pengamatan Jumlah Daun 25 HST.

(21)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: JumlahDaun25

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 83.657a 9 9.295 .559 .812

Intercept 25275.657 1 25275.657 1520.792 .000

Perlakuan 71.741 6 11.957 .719 .639

Ulangan 11.916 3 3.972 .239 .868

Error 299.161 18 16.620

Total 25658.475 28

Corrected Total 382.818 27

a. R Squared = .219 (Adjusted R Squared = -.172)

JumlahDaun25

Duncana,b

Perlakuan N

Subset 1

1 4 26.5350

5 4 29.2475

4 4 30.0350

2 4 30.9275

7 4 30.9275

6 4 31.0350

3 4 31.6075

Sig. .138

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error)

= 16.620.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(22)

Lampiran 3. Hasil Pengamatan Jumlah Daun 32 HST.

(23)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: JumlahDaun32

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 412.596a 9 45.844 2.680 .036

Intercept 34911.703 1 34911.703 2040.801 .000

Perlakuan 352.807 6 58.801 3.437 .019

Ulangan 59.789 3 19.930 1.165 .351

Error 307.924 18 17.107

Total 35632.223 28

Corrected Total 720.519 27

a. R Squared = .573 (Adjusted R Squared = .359)

JumlahDaun32

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1 2

1 4 28.0700

5 4 33.4300 33.4300

4 4 34.4625 34.4625

3 4 36.3550

6 4 37.4650

2 4 37.5000

7 4 39.8925

Sig. .052 .064

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 17.107.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(24)

Lampiran 4. Hasil Pengamatan Warna Daun 18 HST.

(25)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: WarnaDaun18

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .549a 9 .061 17.057 .000

Intercept 247.580 1 247.580 69199.255 .000

Perlakuan .530 6 .088 24.705 .000

Ulangan .019 3 .006 1.761 .191

Error .064 18 .004

Total 248.193 28

Corrected Total .614 27

a. R Squared = .895 (Adjusted R Squared = .843)

WarnaDaun18

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1 2 3 4

1 4 2.6750

2 4 2.8950

3 4 3.0000

4 4 3.0000

6 4 3.0700 3.0700

5 4 3.0700 3.0700

7 4 3.1050

Sig. 1.000 1.000 .145 .444

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .004.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(26)

Lampiran 5. Hasil Pengamatan Warna Daun 25 HST.

(27)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: WarnaDaun25

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .081a 9 .009 1.324 .292

Intercept 250.323 1 250.323 36596.476 .000

Perlakuan .049 6 .008 1.195 .353

Ulangan .032 3 .011 1.580 .229

Error .123 18 .007

Total 250.527 28

Corrected Total .205 27

a. R Squared = .398 (Adjusted R Squared = .097)

WarnaDaun25

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1 2

3 4 2.9275

1 4 2.9650 2.9650

5 4 2.9650 2.9650

2 4 3.0000 3.0000

4 4 3.0000 3.0000

7 4 3.0000 3.0000

6 4 3.0725

Sig. .284 .119

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .007.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(28)

Lampiran 6. Hasil Pengamatan Warna Daun 32 HST.

(29)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: WarnaDaun32

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .152a 9 .017 .775 .642

Intercept 235.828 1 235.828 10811.703 .000

Perlakuan .132 6 .022 1.008 .451

Ulangan .020 3 .007 .308 .820

Error .393 18 .022

Total 236.373 28

Corrected Total .545 27

a. R Squared = .279 (Adjusted R Squared = -.081)

WarnaDaun32

Duncana,b

Perlakuan N

Subset 1

1 4 2.7850

3 4 2.8550

5 4 2.8550

4 4 2.9275

6 4 2.9275

2 4 2.9650

7 4 3.0000

Sig. .085

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error)

= .022.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(30)

Lampiran 7. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 18 HST.

(31)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TinggiTanaman18

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 90.979a 9 10.109 1.444 .242

Intercept 18467.002 1 18467.002 2638.768 .000

Perlakuan 18.648 6 3.108 .444 .840

Ulangan 72.332 3 24.111 3.445 .039

Error 125.970 18 6.998

Total 18683.951 28

Corrected Total 216.950 27

a. R Squared = .419 (Adjusted R Squared = .129)

TinggiTanaman18

Duncana,b

Perlakuan N

Subset 1

3 4 24.8575

4 4 24.9475

1 4 25.2150

2 4 25.2500

7 4 25.6775

5 4 26.8225

6 4 27.0000

Sig. .325

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error)

= 6.998.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(32)

Lampiran 8. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 25 HST.

(33)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TinggiTanaman25

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 25.964a 9 2.885 1.589 .193

Intercept 27801.273 1 27801.273 15309.670 .000

Perlakuan 12.446 6 2.074 1.142 .378

Ulangan 13.519 3 4.506 2.481 .094

Error 32.687 18 1.816

Total 27859.924 28

Corrected Total 58.651 27

a. R Squared = .443 (Adjusted R Squared = .164)

TinggiTanaman25

Duncana,b

Perlakuan N

Subset 1

1 4 30.5725

4 4 30.8725

3 4 31.0725

2 4 31.5350

7 4 31.7325

5 4 32.2875

6 4 32.5000

Sig. .091

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error)

= 1.816.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(34)

Lampiran 9. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 32 HST.

(35)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TinggiTanaman32

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 36.153a 9 4.017 1.128 .393

Intercept 37050.120 1 37050.120 10406.764 .000

Perlakuan 30.682 6 5.114 1.436 .255

Ulangan 5.470 3 1.823 .512 .679

Error 64.084 18 3.560

Total 37150.356 28

Corrected Total 100.236 27

a. R Squared = .361 (Adjusted R Squared = .041)

TinggiTanaman32

Duncana,b

Perlakuan N

Subset 1

1 4 35.0175

4 4 35.5925

2 4 35.6250

3 4 35.7700

7 4 37.2500

5 4 37.5025

6 4 37.8750

Sig. .074

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error)

= 3.560.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(36)

Lampiran 10. Hasil Pengamatan Jumlah Umbi 35 HST.

(37)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: JumlahUmbi35

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 18.388a 9 2.043 1.234 .335

Intercept 2765.706 1 2765.706 1670.884 .000

Perlakuan 17.087 6 2.848 1.720 .173

Ulangan 1.301 3 .434 .262 .852

Error 29.794 18 1.655

Total 2813.888 28

Corrected Total 48.182 27

a. R Squared = .382 (Adjusted R Squared = .072)

JumlahUmbi35

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1 2

1 4 9.0725

4 4 9.1075

5 4 9.5000 9.5000

6 4 9.5700 9.5700

7 4 10.4275 10.4275

2 4 10.6050 10.6050

3 4 11.2875

Sig. .151 .092

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1.655.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(38)

Lampiran 11. Hasil Pengamatan Jumlah Umbi 42 HST.

(39)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: JumlahUmbi42

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 18.388a 9 2.043 1.234 .335

Intercept 2765.706 1 2765.706 1670.884 .000

Perlakuan 17.087 6 2.848 1.720 .173

Ulangan 1.301 3 .434 .262 .852

Error 29.794 18 1.655

Total 2813.888 28

Corrected Total 48.182 27

a. R Squared = .382 (Adjusted R Squared = .072)

JumlahUmbi42

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1 2

1 4 9.0725

4 4 9.1075

5 4 9.5000 9.5000

6 4 9.5700 9.5700

7 4 10.4275 10.4275

2 4 10.6050 10.6050

3 4 11.2875

Sig. .151 .092

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1.655.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

b. Alpha = 0.05.

(40)

Lampiran 12. Pemupukan Bawang Merah Dalam 1 Musim Tanam

(41)

Lampiran 13. Layout Peercobaan

(42)

Lampiran 14. Timeline Percobaan

(43)

Lampiran 15. Foto-foto Saat Percobaan.

Tanaman Umur 18 HST

(44)

Tanaman Umur 25 HST

(45)

Tanaman Umur 32 HST

(46)

Tanaman Umur 37 HST

(47)

Tanaman Umur 42 HST

Gambar

Tabel 1. Taraf Perlakuan Trial
Tabel 2. Parameter Pengamatan Trial Parameter Umum N
Gambar 1. Pengecekan pH Tanah.
Tabel 3. Pengaruh Cropfast 21-21-21+TE Terhadap Jumlah Daun.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan pupuk daun pada percobaan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun dan jumlah bunga mekar, serta menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap

Terdapat pengaruh nyata antara kombinasi takaran pupuk nitrogen dan Pupuk Organik Granular (POG) terhadap parameter rata-rata tinggi tanaman umur 30 HST, jumlah daun

Hal yang sama juga terlihat pada parameter jumlah anak daun dimana hasil analisis statistik menunjukkan bahwa interaksi pemberian MOS dan beberapa dosis pupuk

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh kombinasi formulasi pupuk hayati dan jarak tanam memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap jumlah daun umur 25 hst

Hasil analisis keragaman menunjukan bahwa pemberian pupuk organik dan anorganik pada berbagai takaran berpengaruh nyata terhadap jumlah helai daun dan berat berangkasan

Hasil analisis varian (ANOVA) pupuk nanosilika terhadap rerata tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, panjang akar menunjukkan adanya pengaruh nyata ,

Hubungan Jumlah Daun dengan Perlakuan Pupuk KCl Umur 5 dan 7 MST Berdasarkan hasil analisis statistik, pemberian pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman bawang merah,

147 Jumlah Daun Helai Berdasarkan hasil analisisa statistik menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair limbah tahu dan pupuk kotoran ayam tidak memberikan pengaruh terhadap