EVALUASI LABIOPLASTIKA CRONIN DAN PALATOPLASTIK PUSH BACK PADA BIBIR DAN PALAT Sumbing. Analisis berdasarkan indeks pengukuran GOSLON dan dimodifikasi Huddart Bodenham). Abdul Latif, SpBM (K) selaku Kepala Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Dosen Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia : dr.
Enny Tyas, SpOrt yang sangat membantu dalam pendataan dan diskusi pasien selama penelitian di Unit Bibir Sumbing dan Langit-Langit RS Harapan Kita. Judul : Evaluasi Teknik Cronin Labiaplasty dan Teknik Pushing Palatoplasty pada Celah Bibir dan Langit-Langit Unilateral.
KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS,
Latar Belakang
Bibir sumbing dan langit-langit mulut merupakan kelainan bentuk wajah yang paling umum terjadi pada semua populasi dan etnis di seluruh dunia. Penelitian Hood dkk (2004) menunjukkan bahwa bibir sumbing dan langit-langit mulut mempunyai implikasi besar terhadap simetri penampilan wajah. Mars dkk (1987) menemukan indeks kriteria GOSLON untuk mengetahui hubungan lengkung gigi pasien celah bibir dan langit-langit unilateral.
Atack dan rekan (1997) menemukan indeks 5 tahun untuk menentukan hasil bedah pasien bibir sumbing dan langit-langit mulut yang telah menjalani labioplasti dan palatoplasti. Tothill dan Mossey (2007) mengevaluasi penyempitan lengkung rahang atas pada pasien dengan celah bibir dan langit-langit bilateral dan celah langit-langit.
Rumusan Masalah
Di Unit Bibir dan Langit-langit Sumbing, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, dilakukan labioplasti dengan teknik Cronin, dan palatoplasti dengan teknik push-back dengan flap sumbing parsial/tulang tidak terpapar pada seluruh pasien dengan bibir sumbing dan langit-langit. Seluruh operasi dilakukan oleh satu ahli bedah mulut dan protokol penatalaksanaan bibir sumbing dan langit-langit mulut diterapkan secara konsisten. Hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi keberhasilan operasi pada pasien celah bibir dan langit-langit unilateral di unit celah bibir dan langit-langit Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.
Apakah ada kesesuaian antara hasil pengukuran penyempitan lengkung rahang atas dengan indeks kriteria GOSLON dan metode Modified Huddart Bodenham pada kelompok 5 tahun. Apakah ada kesesuaian dengan hasil pengukuran penyempitan lengkung rahang atas dengan indeks benchmark GOSLON dan metode Modified Huddart Bodenham pada kelompok usia 12 tahun.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Embriology celah bibir dan langitan
- Perkembangan bibir dan langit-langit
- Pembentukan palatum primer
- Pembentukan Palatum Sekunder
Proliferasi mesenkim di kedua sisi plakat hidung menghasilkan pembentukan prosesus hidung medial dan lateral. Selama dua minggu ke depan, proses rahang atas akan terus tumbuh secara medial, mendorong proses hidung medial menuju garis tengah. Prosesus nasalis lateralis tidak berperan dalam pembentukan bibir atas, namun terus berkembang membentuk ala nasi.
Kegagalan fusi sebagian atau seluruh proses maksila dengan prosesus hidung medial dapat mengakibatkan celah unilateral atau bilateral pada bibir dan alveoli. Celah pada palatum primer terjadi akibat kegagalan mesoderm melakukan invaginasi ke dalam celah antara proses maksilaris dan prosesus hidung medial sehingga tidak terjadi proses fusi antara keduanya.
Etiologi Celah Bibir dan Langitan
Penyatuan rak palatal dengan septum hidung dan langit-langit primer meninggalkan lubang kecil di langit-langit primer posterior/foramen tajam (minggu intrauterin ke-10) (Sadler 2004. Sindrom genetik yang paling terkait dengan langit-langit sumbing terisolasi adalah Pierre Robin, sticklet, apert dan sindrom crouzon Pada penderita sindrom Pierre Robin, lidah mempunyai kecenderungan memenuhi area palatal, sehingga palatal rack/lempeng palatal tidak menyatu dan akhirnya menimbulkan celah terisolasi.
Klasifikasi Celah Bibir dan Langitan
- Klasifikasi Kernahan 24
- Klas Prins
Kerahan (1971). sisi kanan tulang alv area kanan pa. langit-langit lunak Anda. r dan langit-langit dan langit-langit di E. Bibir sumbing.
Prevalensi Celah bibir dan langitan
Dampak Celah bibir dan Langitan Masalah klinis pada pasien
Universitas Indonesia Pada pasien dengan celah yang melibatkan bagian posterior langit-langit keras dan langit-langit lunak, otot tensor palatinii langit-langit lunak berkomunikasi dengan saluran eustachius. Gangguan fungsi bicara diperparah dengan gangguan pendengaran yang juga dialami oleh penderita bibir sumbing dan langit-langit mulut. Penelitian yang dilakukan oleh Tortora menyatakan bahwa pada pasien dengan celah bibir dan langit-langit unilateral, 48% tidak memiliki gigi seri kedua pada sisi sumbing dan 6% pada sisi normal26.
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan rahang atas pada pasien bibir sumbing dan langit-langit mulut dipengaruhi oleh tarikan jaringan parut pasca operasi palatoplasti. Setelah dievaluasi, ditemukan adanya peningkatan tekanan pada bibir dan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan rahang atas 27. Kremenak dan kawan-kawan melakukan penelitian pada anjing beagle untuk melihat pengaruh palatoplasti dengan membiarkan tulang terbuka terhadap perkembangannya. dari rahang atas.
Leenstra dan rekannya melakukan penelitian tentang penyembuhan luka pada anjing beagle setelah palatoplasti tanpa tulang terbuka. Pada anjing beagle yang menjalani operasi dengan membiarkan tulang langit-langitnya terbuka, ditemukan jaringan parut yang menempel erat pada ikatan tulang atau dikenal dengan benang Sharpey. Sedangkan pada kelompok anjing yang dioperasi tanpa tulang palatine terbuka tidak ditemukan serat Sharpey.
Kesimpulannya adalah serabut Sharpey yang muncul pada saat operasi palatoplasti, dimana tulang dibiarkan terbuka, menyebabkan penyempitan rahang atas11. Penderita bibir sumbing dan langit-langit mulut memiliki harga diri yang rendah dan kecenderungan menarik diri dari pergaulan sosial. Namun, tidak ada korelasi langsung antara bibir sumbing dan langit-langit mulut dengan tingkat IQ dan kesuksesan hidup.
Manajemen terpadu Celah Bibir dan Langitan
Orang tua di Universitas Indonesia menerima kehadiran anak dengan bibir sumbing dan langit-langit mulut 0-1 minggu Memberikan nutrisi dengan kepala bengkok. Saat ini, para orang tua mendapat konsultasi dari tim psikolog untuk mempersiapkan kelahiran bayi dengan bibir sumbing dan langit-langit mulut. Bimbingan psikologis diperlukan agar orang tua dapat menerima keadaan ini dan bersama-sama menjaganya dengan penuh kasih sayang.
Dijelaskan bahwa bayi memerlukan perhatian khusus, kerjasama yang baik antara orang tua dan Tim Unit Bibir Sumbing dan Langit-langit RS Harapan Kita untuk perawatan jangka panjang agar bayi dapat berkembang secara maksimal. Orang tua harus menerima pelatihan sejak lahir tentang cara memasang dan membuka piring makan/obturator. Pada pasien dengan celah bibir dan langit-langit bilateral, perlu menggunakan plester oral ekstra untuk mengontrol pertumbuhan premaxillary sehingga mendukung waktu labiaplasty.
Tujuan utama dari labiaplasty adalah untuk menciptakan bibir dan hidung yang seimbang dan simetris dengan bekas luka yang minimal dan untuk menciptakan bibir yang berfungsi dengan baik dengan meminimalkan dampak pembedahan terhadap pertumbuhan dan perkembangan lengkungan rahang atas. Untuk itu, setiap elemen bibir sumbing dan hidung harus dibentuk se-anatomi mungkin (tulang rawan, kulit, otot, dan mukosa hidung) dengan pengangkatan jaringan minimal untuk mencegah berkurangnya volume bibir dan hidung. Labiaplasty yang dilakukan di Unit Bibir Sumbing dan Langit-Langit Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita menggunakan teknik Cronin.
Tujuan dari palatoplasti adalah untuk memisahkan rongga mulut dan hidung, membentuk katup velofaringeal yang kedap air dan kedap udara, serta mencapai pertumbuhan dan perkembangan maksilofasial yang mendekati normal. Tantangan palatoplasti masa kini bukan hanya bagaimana menutup cacat celah langit-langit, namun juga bagaimana menjaga fungsi bicara tetap optimal tanpa mengganggu pertumbuhan maksilofasial. Unit Celah Bibir dan Langit-Langit RS Anak dan Bunda Harapan Kita konsisten menerapkan protokol palatoplasti pada pasien berusia 18 hingga 24 bulan. Teknik von Langenbeck menggunakan flap mukoperiosteal bipedikular pada langit-langit keras dan lunak untuk menutup cacat langit-langit mulut sumbing.
Y Pushback ( Veau- Wardill Kilner) palatoplasty
Universitas Indonesia menjaga periosteum pada area lateral flap agar tidak terdapat area tulang yang terbuka dengan tujuan untuk mengurangi jaringan parut pada area lateral sayatan.
Y Push back (Veau Wardil – Kilner) partial split flap palatoplasty
- Evaluasi hasil Operasi
- Metode Penilaian Hasil Operasi
- Kerangka Konsep
- Desain Penelitian
- Alur Penelitian
- Subyek Penelitian
- Jumlah sampel
- Variable Penelitian .1. Variabel Bebas
- Variabel Terikat 1. Konstriksi maksila
- Variabel yang dikendalikan 1. Labioplasty dengan teknik Cronin
- Definisi Operasional Variabel Penelitian Tabel 4.1 Definisi Operasional
- Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat tulis
- Cara Kerja Penelitian 1 Penetapan Sampel
- Pencetakan Model Studi
- Manajemen dan Analisa data 1. Jenis Data
- Kesimpulan
- Saran
Banyak penelitian yang menggunakan hubungan antara gigi antar rahang dalam mengevaluasi keberhasilan operasi bibir sumbing dan langit-langit. GOSLON menggunakan penilaian kategoris, yang dirancang untuk menilai hubungan gigi rahang atas pada pasien bibir sumbing dan langit-langit mulut berusia 10 tahun. Terdapat kelayakan tindakan pengencangan rahang pada pasien celah bibir dan langit-langit unilateral yang telah menjalani Cronin labiaplasty dan push-back palatoplasty, tanpa tulang terbuka/tulang tidak telanjang berusia 5 tahun, yang dinilai menggunakan indeks standar GOSLON dan Modified Huddart Indeks Bodenham.
Terdapat kesesuaian untuk penyempitan rahang pada pasien dengan celah bibir dan langit-langit unilateral yang telah menjalani labiaplasty dengan teknik Cronin dan palatoplasty dengan teknik push-back parsial split flap tanpa tulang terbuka/non-wear bone berusia 12 tahun, yang dievaluasi menggunakan GOSLON indeks pengukuran dan indeks Huddart Bodenham yang dimodifikasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien celah bibir dan langit-langit unilateral berusia 5 tahun dan 12 tahun yang telah menjalani labiaplasty dan palatoplasty di unit celah bibir dan langit-langit, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Pasien berusia 5 tahun dan 12 tahun dengan celah bibir dan langit-langit unilateral yang menjalani labiaplasti dilakukan dengan teknik Cronin dan palatoplasti dengan teknik push-back parsial split flap/non-expose bone.
Model Studi Model diperoleh dari tayangan gigi subjek penderita celah bibir dan langit-langit unilateral yang menjalani labiaplasti dan palatoplasti. Pasien dengan celah bibir dan langit-langit lengkap unilateral (2000 dan 2007) dipisahkan dari data ini. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita dan Unit Sumbing antara bulan April dan Mei 2012 untuk mengevaluasi hasil bedah pasien dengan celah bibir dan langit-langit unilateral pada usia 5 tahun dan 12 tahun dengan mengevaluasi penyempitan rahang menggunakan indeks pengukuran GOSLON. dan Indeks Huddart Bodenham yang Dimodifikasi.
Penelitian ini dilakukan untuk menilai hasil operasi di Rumah Sakit Anak dan Unit Sumbing Bunda Harapan Kita dengan menggunakan indeks benchmark GOSLON dan indeks Modified Huddart Bodenham. Pengukuran dengan menggunakan indeks benchmark GOSLON pada subjek penelitian berusia 5 tahun dan 12 tahun menunjukkan hasil bedah yang kurang lebih sama dengan indeks Modified Huddart Bodenham. Rasio oklusi pasien celah bibir dan langit-langit unilateral pada usia 5 tahun berdasarkan indeks benchmark GOSLON menunjukkan hasil yang baik yaitu 80,6%. akumulasi jumlah pasien dengan kategori terbaik, baik dan adil).
Hubungan oklusi pasien celah bibir dan langit-langit unilateral pada usia 5 tahun berdasarkan indeks Modified Huddart Bodenham menunjukkan hasil yang baik yaitu 80,6% (akumulasi jumlah pasien pada kategori terbaik, baik dan cukup). Sedangkan hubungan oklusi pasien celah bibir dan langit-langit unilateral pada usia 12 tahun berdasarkan indeks Huddart Bodenham yang dimodifikasi menunjukkan hasil yang baik yaitu 70% (akumulasi jumlah pasien pada kategori terbaik, baik dan cukup) seperti terlihat pada lampiran 2 .dan 8. Terdapat kesesuaian nilai pengukuran hasil operasi antara indeks GOSLON standar dengan indeks Huddart Bodenham termodifikasi pada kelompok umur 5 tahun yang dibuktikan dengan nilai kappa sebesar 0,763 (termasuk kategori dari banyak tingkat kesesuaian baik/sangat baik) 2.
Pasien dengan celah bibir dan langit-langit unilateral yang telah menjalani teknik cronin labioplasty dan teknik palatoplasty push-back parsial split flap pada waktu operasi yang tepat dengan menerapkan protokol pengobatan secara konsisten dapat disimpulkan memiliki outcome bedah yang baik. berdasarkan penilaian dengan menggunakan indeks benchmark GOSLON dan indeks Modified Huddart Bodenham.