DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
DAFTAR TABEL 1
DAFTAR GAMBAR 1
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Kegiatan 2
1.4 Luaran yang Diharapkan 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 4
3.3 Implementasi Program 4
3.4 Monitoring dan Evaluasi 9
3.5 Keberlanjutan Program 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 10
4.1 Anggaran Biaya 10
4.2 Jadwal Kegiatan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN 17
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping 17 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 20 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 21 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 22 Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra 23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra 24
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program 24 Lampiran tambahan jika diperlukan (misal: dokumentasi diskusi dengan mitra secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan). 24
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya 8
Tabel 2. Jadwal Kegiatan 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram skematik pelaksanaan program 4
Gambar 2. Struktur Organisasi Tim atau yang lainnya 4
1
2
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Menurut Burnside seorang tokoh psikologi, ada empat batasan untuk kaum lansia. Empat batasan, dua diantaranya yaitu youth old sekitar 60-69 tahun yang dihadapkan oleh kurangnya peran dalam kehidupan masyarakat dan middle age old sekitar 70-79 tahun yang mengalami penurunan kondisi fisik ditandai muncul berbagai penyakit yang dirasakan dan kondisi psikologis mudah tersinggung, emosional, mudah cemas yang berarti membutuhkan adanya perhatian dan sikap proaktif dari orang-orang sekitar. Arri Handayani dalam majalah “Kesepian pada Lansia” menyatakan bahwa kondisi kesepian dan terisolasi secara sosial menjadi faktor yang beresiko bagi kesehatan lansia, kondisi kesepian bisa terjadi karena hilangnya pasangan hidup, kepergian anak-anak atau merasa dirinya tidak berguna dan tidak berharga.
Selayaknya kebutuhan hidup manusia pada umumnya, lansia memiliki kebutuhan hidup seperti kebanyakan orang untuk mencapai kesejahteraan.
Menurut pendapat maslow dan teori hierarki kebutuhan manusia ada lima meliputi: (1) kebutuhan fisik (physiological needs); (2) kebutuhan ketentraman (safety needs); (3) kebutuhan sosial (social needs); (4) kebutuhan harga diri (esteem needs) (5) kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs). Pada posisi puncak lansia memiliki kebutuhan pengalaman puncak (self transcendence) yang berarti melampaui kemampuan diri dan pengalamannya sendiri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan persentase penduduk lanjut usia di Indonesia sebesar 11,75% pada 2023. Angka tersebut naik 1,27% poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 10,48%. Rasio ketergantungan pun bertambah menjadi 17,08 pada 2023. Ini berarti 100 penduduk usia produktif menanggung 17 penduduk lansia. Adapun, lansia muda rentang usia 60-69 tahun sebanyak 63,59%. Lansia berusia 70-79 tahun atau madya sebanyak 26,76%. Sementara, 8,65% sisanya merupakan lansia tua atau berusia 80 tahun ke atas.
Meningkatnya angka tersebut menimbulkan tantangan seperti kebutuhan layanan panti wredha disebabkan terdapat banyak lanjut usia yang terpisah dari keluarganya. Panti wredha atau juga dikenal dengan panti jompo merupakan tempat tinggal bagi orang-orang lanjut usia yang sudah tidak tinggal bersama keluarganya ataupun tidak mampu merawat diri sendiri. Panti wredha pada umumnya menyediakan layanan dan pengawasan untuk membersamai para lansia.
Terdapat berbagai latar belakang dan alasan mengapa para lansia berada di panti wredha. Dengan latar belakang yang berbeda-beda tersebut, mereka para lanjut usia memiliki masalah utama yang sama yaitu merasa kesepian di usianya.
Panti Wredha Hanna yang terletak di Bogor Selatan, Jawa Barat, merupakan mitra yang kami tuju. Panti Wredha ini terletak di dalam perumahan dengan suasana yang asri. Terdapat total tujuh belas lanjut usia yaitu empat belas oma dan tiga opa. Lama waktu para oma dan opa di Panti Wredha Hanna
cenderung berbeda, dengan keberadaan yang paling lama yaitu dua puluh tahun dan ada pula yang baru memasuki panti. Para oma opa sebelumnya memang sudah mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang memadai dari panti, setiap harinya aktivitas para oma opa juga terawasi dan terdapat pula jam khusus istirahat. Masalah yang terjadi di mitra seperti perbedaan keadaan dan kondisi fisik para oma opa, aktivitas oma opa setelah keadaan pandemi covid-19 juga cenderung berbeda dan hanya berkaitan dengan kesehariannya. Hal tersebut diperlukan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kebahagiaan yang berkaitan pada kesehatan fisik untuk menunjang harapan hidup oma opa.
Melalui adaptasi ilmu yang kami dapatkan dengan penunjang berupa riset mengenai para lanjut usia, kegiatan pengabdianGrandMaPa’s Diary yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan utamanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia melalui kegiatan yang menunjang kebahagiaan dan mengurangi rasa kesepian ataupun isolasi sosial. Rangkaian kegiatan GrandMaPa’s Diary berupa kegiatan sosial yang bisa dilakukan sehari-hari sesuai dengan kondisi para lanjut usia namun dikemas dengan cara yang lebih menyenangkan seperti membuat kerajinan, hiburan, teman bicara, menonton, kegiatan yang menunjang kesehatan fisik, dan kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan para lansia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan hasil diskusi bersama mitra yaitu : (1) keadaan para lanjut usia yang sudah tidak mampu merawat dirinya namun masih memiliki kebutuhan hidup baik secara jasmani dan rohani; (2) rasa kesepian yang dialami karena jauh dari anggota keluarga; serta (3) perbedaan latar belakang dan keadaan para lanjut usia yang berpengaruh pada penyesuaian cara menyikapinya.
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari program ini yaitu: (1) membantu para lanjut usia untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. (2) meminimalisir rasa kesepian yang dialami para lanjut usia yang jauh dari anggota keluarga. (3) membantu menyikapi perbedaan latar belakang dan keadaan para lanjut usia di Panti Wredha Hanna.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini yaitu : (1) menunjang kebutuhan jasmani dan rohani untuk meningkatkan kesejahteraan. (2) mendapatkan peningkatan kualitas lingkungan melalui pengalaman baru. (3) para lanjut usia dapat merasakan rasa dihargai dan perhatian yang lebih intensif hingga terciptanya suasana yang harmonis. Adapun luaran lain dari pelaksanaan program ini yaitu : (1) laporan kemajuan; (2) laporan akhir; (3) akun media sosial Instagram; (4) logbook kegiatan; (5) Grandmapa’s Diary (bucket of list opa dan oma).
1.5 Manfaat Kegiatan
Manfaat dari program ini yaitu : (1) Bagi para lanjut usia Panti Wredha Hanna: peningkatan kebahagiaan yang berkaitan dengan kesehatan yang dapat
menunjang kehidupan. (2) Bagi mitra Panti Wredha Hanna: memberikan rancangan kegiatan yang berkelanjutan melalui buku pedoman mitra. (3) Bagi pemerintah: program ini dapat memberi acuan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan para lanjut usia di setiap panti jompo. (4) Bagi masyarakat: Panti jompo dapat menjadi tempat yang bermanfaat bagi para lanjut usia dan keluarga mereka, yang memastikan bahwa panti jompo dapat memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan emosional mereka terpenuhi. (5) Bagi tim PKM-PM:
mendapatkan pengalaman pengabdian yang selaras dengan akademis.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA 2.1 Gambaran Umum Masyarakat Mitra
Panti Wredha Hanna Bogor merupakan lembaga pelayanan dibawah naungan Gereja GPIB Zebaoth wilayah Jawa Barat. Didirikan khusus untuk memberikan perawatan dan kehidupan yang layak bagi para lansia, panti ini berlokasi di Jalan Skip, Gedung Tujuh No. 19, RT.04/RW.01, Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat 16134. Visinya adalah
"Mewujudkan pelayanan kasih mengikuti teladan Tuhan Yesus Kristus bagi para lansia", yang berarti memberikan perawatan rohani dan jasmani sesuai ajaran Tuhan Yesus Kristus agar para lansia dapat hidup dengan sejahtera tanpa kekhawatiran terhadap masa depan mereka.
Panti ini menampung 17 lansia, terdiri dari 14 oma dan 3 opa, yang masing-masing memiliki alasan berbeda untuk tinggal di panti, salah satunya karena terpisah dari anggota keluarga mereka. Meskipun kapasitas maksimal panti adalah 20 orang, namun saat ini jumlah penghuninya masih di bawah kapasitas penuh. Keadaan panti saat ini dikategorikan layak karena menyediakan berbagai jenis pelayanan, termasuk ibadah mingguan, ibadah syukur oleh pelayanan kategorial, dan ibadah bulanan oleh Pelkat Persekutuan Kaum Perempuan. Selain itu, terdapat pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan umum bulanan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kecamatan Lawang Gintung. Panti Wredha Hanna juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk merawat para lansia dengan lebih baik.
2.2 Identifikasi Masalah
Panti Wredha Hanna sama seperti panti pada umumnya yaitu mengupayakan pencapaian tujuan lansia sejahtera melalui berbagai jenis pelayanan untuk para lansia. Kegiatan yang ada pada panti baik aspek religius maupun kesehatan dinilai sudah efektif dalam mensejahterakan lansia.
Lingkungan panti pun dinilai asri dan bersih sehingga lansia nyaman berada disana. Berdasarkan survei langsung mitra tanggal 31 Januari 2023, para lansia disana mengikuti kegiatan panti dengan baik. Namun, mitra mengatakan setelah para lansia mengikuti kegiatan yang ada, mereka tetap merasa kesepian karena jauh dari anggota keluarga serta perbedaan latar belakang dan keadaan para lanjut usia yang berpengaruh pada penyesuaian cara menyikapinya. Tidak hanya itu, ada
lansia yang mengalami permasalahan mentalbipolar sehingga perlu penyesuaian lebih dalam.
2.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan kondisi dan situasi para lansia di Panti Wredha Hanna, digagas suatu program untuk para lansia bernama GrandMaPa’s Diary.Program ini berfokus pada upaya mengatasi kesepian para lansia melalui pemenuhan kebutuhan hidup seperti kebanyakan orang untuk mencapai kesejahteraan.
Indikator penyelesaian kebutuhan hidup manusia berdasar pada teori hierarki kebutuhan manusia oleh Abraham Maslow (1943) dengan langkah penyelesaian berdasarkan 10 needs of the eldery menurut Maryam. Program dikemas secara interaktif dengan berbagai kegiatan inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk mengatasi kesepian para lansia.
Gambar 1. Konsep ProgramGrandMaPa’s Diary BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Skema Pelaksanaan Program
Program GrandMaPa’s Diary akan dilaksanakan secara langsung di lokasi mitra dengan mementingkan protokol kesehatan untuk keamanan seluruh pihak terkait. Rangkaian kegiatan direncanakan berlangsung selama 5 bulan dimulai dengan riset dan penyesuaian lebih lanjut terkait kondisi lansia di mitra. Persiapan program akan dilaksanakan pada bulan pertama, diikuti dengan program inti pada bulan kedua hingga keempat, serta kegiatan monitoring, evaluasi dan pengiklanan.
Bulan kelima menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir.
3.2 Sasaran Program
Sasaran programGrandMaPa’s Diary adalah seluruh lanjut usia penghuni Panti Wredha Hanna atau yang biasa disebut oma dan opa berjumlah total 17 orang dengan rincian: (1) 14 oma dan 3 opa; (2) oma dan opa dengan rentang usia
59-98 tahun; serta (3) berada di panti paling lama selama 20 tahun dan paling baru selama kurang dari 1 tahun. Berdasarkan informasi dari mitra, para oma dan opa memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, hal tersebut akan berpengaruh terhadap cara menjalankan program pengabdian.
3.3 Implementasi Program
Berikut ini rangkaian kegiatan program GrandMaPa’s Diary yang akan diimplementasikan di Panti Wredha Hanna:
3.3.1 Persiapan Program
Kegiatan: tahapan persiapan program. Deskripsi: tahap persiapan kebutuhan penunjang program inti. Tujuan: mempersiapkan semua kebutuhan untuk memastikan program berjalan dengan baik, sistematis dan sesuai rencana.
Metode: membeli dan membuat secara offline sesuai protokol. Media Pembelajaran: persiapan sistemoffline.Luaran Output:alat, bahan dan media pembelajaran, akun sosial media instagram, Grandmapa’s Diary. Indikator keberhasilan:100 persen kebutuhan penunjang program tersedia.
3.3.2 Program Inti
Tabel 1. Program Inti Kegiatan Deskripsi Tujuan Metode Media
Pembelajara- n
Luaran (Output)
Indikator Keberhasil
an Menulis
Diary Bersama Oma dan Opa
Para lansia menulis cerita keseharian dan pengalaman hidup yang berkesan.
Memberikan kesempatan kepada para lansia untuk
mengeksplorasi dan menyimpan kenangan mereka serta menjadi teman bercerita.
offline dengan protokol kesehata n
foto bersama dengan para lansia, tim Panti Wredha Hanna, dan tim pkm untuk coverbuku, buku, serta alat tulis.
Memberikan bukti nyata mengenai ekspresi dan proses berpikir yang terjadi saat menulis diaryserta terdapat file kumpulan diaryoma opa yang dihias dan bisa dibaca kembali.
90 persen lansia mendapat teman cerita dansocial needs terpenuhi.
Merangkai Bunga Bersama Oma dan Opa
Para lansia ikut serta dalam memilih bunga favoritnya, mereka juga akan melipat kertas untuk
Mendukung partisipasi aktif para lansia, menciptakan momen berharga serta interaksi sosial dalam dunia seni.
offline dengan protokol kesehata n
kertasbouquet , solatip,
styrofoam, pita, danartificial flowers
Tercipta momen yang berkesan serta terdapat ruang yang berisi hasil rangkaian bunga sebagai hiasan.
80 persen para lansia mendapat momen berharga dan self-esteem needs terpenuhi.
membuat bouquet bunga.
Membatik Bersama Oma dan Opa
Lansia memilih motif batik yang telah disediakan, tim pkm mengawasi dan membantu para lansia melakukan kegiatan membatik, lansia mempresent asikan hasil membatik dan alasan mereka memilih motif batik tersebut.
Memberikan kesempatan kepada lansia untuk berekspresi kreativitasnya melalui membatik sehingga merasa bangga dengan hasil karya mereka, dan sebagai kenangan yang diapresiasi oleh semua orang.
offline dengan protokol kesehata n
kain batik, canting dan cat warna
Lansia merasa di apresiasi lewat keunikan dan kreativitas kegiatan membatik, lansia saling mendukung satu sama lain untuk
menciptakan suasana yang hangat, serta adanya hiasan dinding berupa figura berisikan kain yang telah dibatik.
80 persen lansia mengekspresi kan diri serta self-esteem needs terpenuhi.
Menghias Cupcake Bersama Oma dan Opa
Lansia menghias cupcake yang telah dipanggang dengan berbagai macam topping.
Memberikan waktu untuk bersantai, menghilangkan stress, dan merasakan kegembiraan melalui kegiatan menghias cupcake.
offline dengan protokol kesehata n
cupcake, whipped krim, sprinkles, chocochips.
Meningkatkan kesehatan mental dan emosional mereka serta adanya agenda makan bersama cupcake hasil kreativitas oma opa.
90 persen para lansia merasakan kebersamaan dan
physiological needs terpenuhi.
Cheerful Exercise With Oma dan Opa
Senam ringan dengan diiringi musik yang menyenang kan (senam khusus lansia).
Meningkatkan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan para lansia.
offline dengan protokol kesehata n
gerakan dan musik
Lansia dapat merasakan berkurangnya stress, meningkatkan kesehatan jantung dan sirkulasi darah.
90 persen para lansia merasa bugar dan
physiological needs terpenuhi.
Bermain Permainan tradisional bersama
Bermain permainan tradisional, seperti congklak,
Kegiatan ini bertujuan menciptakan suasana kebersamaan,
offline dengan protokol kesehata n
bannerular tangga, dadu, congklak, bekel
Terciptanya momen kebersamaan yang berharga dan merasakan
90 persen para lansia merasa nostalgia dan
Oma dan Opa
bola bekel,dan ular tangga.
Aturan permainan dijelaskan oleh PIC.
mengenang kembali permainan tradisional, dan menciptakan kesempatan bagi oma dan opa untuk berbagi kenangan dari kisah hidup mereka.
nostalgia kepada kenangan masa lalu mereka bahwa mereka tidak sendiri.
social needs terpenuhi.
Karaoke Bersama Oma dan Opa
Kegiatan bernyanyi bersama sesuai genre pada masa lansia.
Kegiatan ini bertujuan agar para lansia bisa merasakan hal-hal menyenangkan dan throwbackke masa lalu.
offline dengan protokol kesehata n
microphone, speaker
Berekspresi melalui musik dan menikmati suasana agar lebih bahagia.
90 persen para lansia merasa nostalgia dan safety needs terpenuhi.
Menghias Pohon Natal
Foto bersama dengan tim PKM dan membuat bucket of listpada notes yang digantung pada pohon natal nantinya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang masa-masa anggota tim melakukan pengabdian di Panti Wredha Hanna ini serta para lansia merasa termotivasi lewat list yang mereka buat.
offline dengan protokol kesehata n
artificialpohon natal mini, polaroid,sticky notes, hiasan natal.
Diharapkan oma dan opa bila melihat foto dan bucket of list pada pohon natal, mereka akan selalu mengingat kita dan
termotivasi untuk tetap hidup.
95 persen para lansia merasa nostalgia dan safety needs terpenuhi.
3.4Monitoringdan Evaluasi
Monitoring adalah kegiatan pemantauan untuk memperoleh informasi secara terus-menerus. Monitoring dilakukan terhadap setiap rangkaian kegiatan berdasarkan indikator seperti pemantauan kesehatan mental dan fisik, keamanan, dan hubungan lansia dengan anggota keluarga. Monitoring diimplementasikan dengan kegiatan: (1) menulis diary bersama oma dan opa untuk memantau sejauh mana perubahan perilaku, membutuhkan teman cerita, kebutuhan kesehatan, dan sejauh mana mereka masih mengingat kenangan- kenangannya. (2) cheerful exercise with oma dan opa untuk memantau partisipasi, kesehatan, dan perkembangan fisik untuk memastikan bahwa aktivitas tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. (3) menghias pohon natal bersama oma dan opa untuk memantau respon emosional, sejauh mana mereka mengingat kegiatan yang telah dilakukan, dan memahami nilai sentimental dari momen-momen tertentu.
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan kunci dari berakhirnya masa pengabdian, evaluasi dapat berupa analisis segala rangkaian program terlaksana.
Evaluasi sangat penting dilakukan untuk menilai efektivitas program yang meliputi perencanaan, implementasi, dampak, dan keberlanjutan program.
Kelompok kami akan melakukan kegiatan evaluasi melalui wawancara terhadap para lansia maupun penghuni panti lainnya, kegiatan wawancara akan meliputi perbandingan catatan awal mengapa pengabdian ini dilakukan yang akan dibandingkan dengan perubahan keadaan setelah pengabdian dilaksanakan.
3.5 Keberlanjutan Program
GrandMaPa’s Diary yang berisikan rangkaian program dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup kebahagiaan para lansia di panti jompo tentunya dirancang dengan manfaat yang diharapkan berkelanjutan. Keberlanjutan program kegiatan pengabdian masyarakat merupakan faktor terpenting yang merupakan suatu indikator adanya perubahan yang terjadi serta tersampaikannya program yang telah dijalankan. Bentuk upaya keberlanjutan dapat dimulai dari kegiatan monitoring dan evaluasi program rancangan secara berkala hingga pelatihan limpahan ide kreatif. Keberlanjutan program yang diharapkan: (1) memasukkan program ke dalam kegiatan sehari-hari Panti Wredha Hanna dan menjalani koordinasi dengan instansi terkait, seperti gereja; (2) mengajukan usulan program kepada otoritas yang lebih tinggi, agar program tersebut dapat dilaksanakan di panti jompo lain yang memerlukan strategi pengelolaan kesejahteraan lansia; (3) membangun jaringan dengan organisasi dan komunitas yang peduli kesejahteraan lansia; (4) memanfaatkan media massa untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap program yang diajukan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun sesuai dengan kebutuhan dan disusun mengikuti format Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp) 1 Belanja Bahan
Belmawa 1.500.000
Perguruan Tinggi Instansi Lain (jika ada)
2
Sewa dan jasa (sewa/jasa alat;
jasa pembuatan produk pihak ketiga, dll), maksimal 15%
dari jumlah dana yang diusulkan
Belmawa
Perguruan Tinggi Instansi Lain (jika ada)
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan
Bulan Person
Penanggung- Jawab Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan
Program
2
Menulis Diary bersama
Oma dan
Opa
Shabina Tasnim Setyadi
3
Merangkai Bunga Bersama
Oma dan
Opa
Shabina Tasnim Setyadi
4
Menghias Cupcake Bersama
Oma dan
Opa
Ladysa Saskia S
5 Cheerful
Exercise
Aurally Budi Arini
With Oma and Opa
6
Bermain Permainan Tradisional Bersama
Oma dan
Opa
Feyza Tiftazani
7
Karoke bersama
Oma dan
Opa
Ladysa Saskia S
8
Menghias Pohon
Natal
Veony Octa Hapsari
9
Monitoring dan
Evaluasi F
Veony Octa Hapsari 8. Laporan
Kemajuan 9 Laporan
Akhir
10
Pengiklana n Program di Media Sosial
DAFTAR PUSTAKA
Padriah F. 2020.Jumlah Meningkat, Anak Menjadi Sandaran Hidup Lansia.
https://keluargaindonesia.id/2023/09/12/jumlah-meningkat-anak-menjadi-sandara n-hidup-lansia/. Diakses tanggal 01 Februari 2024
Rizaty A M. 2024. Data Persentase Penduduk Lanjut Usia di Indonesia pada 2023.
https://dataindonesia.id/varia/detail/data-persentase-penduduk-lanjut-usia-di-indo nesia-pada-2023. Diakses tanggal 01 Februari 2024
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ladysa Saskia Siahaan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Manajemen
4 NIM H2401221146
5 Tempat dan tanggal lahir Bogor, 9 Juli 2004
6 Email [email protected]
7 Nomor telepon/HP 085776035621
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti No
.
Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 BEM FEM Staf 2024
2 3
C. Penghargaan yang Pernah Diterima No
.
Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1
2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuanPKM-PM.
Kota Bogor, 03 Februari 2023 Ketua
Ladysa Saskia Siahaan
Biodata Anggota A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir 6 Email
7 Nomor telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti No
.
Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1 IPB Finance Club
2 Centre of Management 3
C. Penghargaan yang Pernah Diterima No
.
Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1
2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuanPKM-PM.
Kota …, … Februari 2023 Anggota Tanda tangan (asli TT basah*) (Nama Lengkap tidak disingkat)
Biodata Dosen Pendamping A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Lindawati Kartika
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Manajemen
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan tanggal lahir 6 Alamat Email
7 Nomor telepon/Hp B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus 1 Sarjana (S1)
2 Magister (S2) 3 Doktor (S3)
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 2 3
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun 1
2 3
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun 1
2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuanPKM-PM.
Kota Bogor, 03 Februari 2023 Dosen Pendamping
Tanda tangan (asli TT basah*) (Nama Lengkap tidak disingkat) Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Volume Harga
Satuan (Rp)
Total (Rp) 1 Belanja Bahan (maks. 60%)
Cangkul/Sabit/Gunting
Bahan Kimia Lab/Bahan Logam/kayu dan sejenisnya
Pakaian Tari/ Kanvas dan cat Bibit Tanaman/Simplisia/Pupuk Alat Ukir/Alat Lukis
Suku Cadang/Microcontroller/
Sensor/Kit
Bahan lainnya sesuai program PKM SUB TOTAL
2 Belanja Sewa (maks. 15%) Sewa gedung/Alat
Sewa server/ Hosting/ Domain/ SSL/
Akses Jurnal
Sewa lab (termasuk penggunaan alat lab)
Sewa lainnya sesuai program PKM SUB TOTAL
3 Perjalanan lokal (maks. 30%) Kegiatan penyiapan bahan Kegiatan pendampingan
Kegiatan lainnya sesuai program PKM SUB TOTAL
4 Lain-lain (maks. 15%)
Protokol kesehatan (masker, sanitizer, dll)
Jasa layanan instrumentasi Jasa bengkel/Uji Coba Percetakan produk ATK lainnya
Lainnya sesuai program PKM SUB TOTAL
GRAND TOTAL
GRAND TOTAL (Terbilang ---)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam /minggu)
Uraian Tugas
1 Ladysa Saskia Manajemen Manajemen 2 Veony Octa Manajemen Manajemen 3 Feyza Tiftazani Manajemen Manajemen 4 Aurally Budi Arini Statistika Statistika 5 Shabina Tasnim
Setyadi
Ilmu Keluarga dan
Konsumen
Ilmu Keluarga dan
Konsumen
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA Yang bertanda di bawah ini:
Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :
Dengan ini menyatakan bahwa proposalPKM-PMsaya dengan judul
...
...
...
...
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.
Kota …, … Februari 2023 Yang menyatakan,
Materai Senilai Rp. 10.000 Tanda tangan (asli TT basah*) (Nama Lengkap tidak disingkat) NIM.
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA Yang bertanda di bawah ini:
Nama :
Pimpinan Mitra :
Bidang Kegiatan :
Alamat :
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul:
...
Nama Ketua Tim
Pengusul :
Nomor Induk Mahasiswa :
Program Studi :
Nama Dosen pendamping :
Perguruan Tinggi :
Guna menerapkan dan/atau mengembangkan iptek pada tempat kami.
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa diantara pihak Mitra dan Pelaksana Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan/atau ikatan usaha dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kota …, … Februari 2023 Yang menyatakan,
Tanda tangan (asli TT basah*)
(Nama Pemimpin Mitra tidak disingkat)
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program
(disertaigoogle mapyang menunjukkan jarak lokasi mitra dengan kampus)
Lampiran tambahan jika diperlukan (misal: dokumentasi diskusi dengan mitra secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan).
CATATAN INI HARAP DIPERHATIKAN!
Kriteria dan Pengusulan:
1. Direkomendasikan di Halaman 1-7 memuat konten substansi mulai dari pendahulan sampai metode pelaksanaan. Halaman 8 maksimal 1 halaman memuat konten anggaran biaya dan jadwal kegiatan. Halaman 9 – 10 maksimalkan untuk memuat konten Daftar Pustaka. Halaman 11 mulai dengan Lampiran.
2. Isi Utama Proposal terdiri dari daftar isi, halaman inti dan lampiran. Jumlah halaman INTI setiap Proposal maksimum adalah 10 (sepuluh) halaman mulai Pendahuluan sampai dengan Daftar Pustaka.
3. Isi Utama Proposal disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file maksimum 5MB dan diberi nama: namaketua_namapt_PKM-PM.pdf Berkas (file) isi utama proposal diunggah ke SIMBelmawa dengan penamaan file: namaketua_namapt_PKM-PM.pdf untuk divalidasi oleh dosen pendamping dan disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan.
4. Isi utama proposal terdiri dari: daftar isi, halaman inti, dan lampiran. Halaman daftar isi diberi nomor halaman dengan huruf: i, ii, iii, …, yang diletakkan pada sudut kanan bawah. Penomoran halaman i dimulai dari Daftar Isi. Halaman inti adalah halaman proposal yang memuat Bab Pendahuluan sampai dengan Daftar Pustaka. Halaman inti memuat maksimum 10 (sepuluh) halaman.
Halaman inti dan lampiran diberi nomor halaman dengan angka arab: 1, 2, 3,
…, yang diletakkan pada sudut kanan atas. Penomoran halaman 1 (satu) dimulai dari Bab Pendahuluan. Isi utama proposal ditulis dengan menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi, rata kiri dan kanan, ukuran kertas A-4, satu kolom, dan margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm.
5. Dengan memperhatikan proses pengelolaan PKM luring penuh, komponen biaya yang tidak diperkenankan diusulkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB):
1. Honorarium, konsumsi, hadiah dan sejenisnya untuk tim, dosen pendamping, narasumber, pemateri atau sejenisnya;
2. Sewa komputer PC, laptop, printer, ponsel, kamera, handycam, tempat/ruangan/aula atau sejenis;
3. Pembelian alat/bahan lebih dari Rp. 1.000.000,00 per item;
4. Pembelian penyimpanan data (flashdisk, harddisk);
5. Pembelian kuota internet lebih dari Rp. 100.000,00 per bulan per tim;
6. Durasi sewa lisensi atau sejenis yang melebihi 6 bulan;
7. Penyusunan, penggandaan dan atau penjilidan laporan kemajuan, laporan akhir (kecuali PTS, atau PTN yang mewajibkanhardcopy).
8. Biaya publikasi dan/atau promosi kegiatan di media sosial lebih dari Rp 500.000,00