• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPIRAN-LAMPIRAN "

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

ARAB FAKULTAS TARBIYAH IAIN PAREPARE

OLEH:

IMRAN 16.1200.031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2022

(2)

i OLEH:

IMRAN 16.1200.031

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2022

(3)

ii Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Disusun dan diajukan oleh:

IMRAN NIM: 16.1200.031

Kepada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2022

(4)

iii

Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare.

Nama Mahasiswa : Imran

NIM : 16.1200.031

Fakultas : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab Dasar Penetapan Pembimbing : Nomor 231.15 tahun 2020

Disetujui oleh:

Pembimbimg Utama : Dr. Kaharuddin, S.Ag.,

M.Pd.I. ( )

NIP : 197303252008011024

Pembimbing Pendamping : Ali Rahman, S.Ag., M.Pd.

NIP : 197204182009011007

(5)

iv

Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare.

Nama Mahasiswa : Imran

NIM : 16.1200.031

Fakultas : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab Dasar Penetapan Pembimbing : Nomor 231.15 tahun 2020

Tanggal Kelulusan :

Disahkan oleh komisi penguji

Dr. Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I. (Ketua) ( ) Ali Rahman, S.Ag., M.Pd. (Sekretaris) ( ) Dr. Herdah, M.Pd. (Anggota) ( ) Drs. H. Abdurrahman Fasih, M.Ag (Anggota) ( )

(6)

v

َّىَا ُدَِْشَا َّ ,ِ َّلِلّ َّلَِا َََلِا َلَ ْىَا ُدَِْشَا ,ََُل َيِد بَُ َلََف ْلِلْضُّي ْيَه َّ ،ََُّل ِضُه َلََف ,ُ َّلِلّ ِدَِّْي ٍُُدْدَع ا دَّوَحُه

ُس َز َّ

.ُدْعَب بَّهَا ,َُُل ْْ

Segala puji bagi Allah dzat yang menguasai alam semesta ini, dzat yang menguasai tujuh petala langit dan tujuh petala bumi, tidak ada setetes air yang mengalir, dedaunan yang jatuh kecuali atas kehendak-Nya. Dan dengan rahmat dan hidayah-Nya pulalah sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini dengan judul “ Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Terhadap Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare.

Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabiullah Muhammad SAW ialah nabi yang telah membawa ummatnya dari alam gelap gulita menuju alam yang terang menerang. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana srata 1 di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

Tak lupa penulis haturkan terima kasih yang mendalam kepada kedua orang tua, Ayahanda Mansur dan Ibunda Nursia yang tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada saya dan selalu memberikan dukungan kepada saya yang tiada henti-hentinya, memberikan curahan kasih dan sayang sepanjang waktu.

(7)

vi

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan masukan-masukan sehingga penulis berada pada tahap ini yakni, Dr. Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ali Rahman, S.Ag., M.Pd. selaku pembimbing pendamping.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hannani, M.Ag., Selaku rektor IAIN Parepare yang telah bekerja keras mengelola pendidikan di IAIN Parepare dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sebagaimana diharapkan.

2. Ibu Dr. Zulfah S.Pd., M.Pd., selaku dekan Fakultas Tarbiyah, atas pengabdiaannya telah menciptakan suasana positif terhadap kegiatan akademik, khususnya kegiatan perkuliahan.

3. Bapak Muhammad Irwan, M.Pd.I., selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Sirajuddin, S.Pd.I., S.IP., M.Pd., selaku kepala Perpustakaan IAIN Parepare beserta seluruh staff yang yang telah memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di IAIN Parepare, terutama dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan pengabdian yang terbaik dalam mendidik penulis selama proses pendidikan.

(8)

vii

khususnya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2018 yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman seperjuangan penulis khususnya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2016 yang banyak memberikan motivasi kepada penulis.

Tak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi baik berupa materi, nasehat, dan lain sebagainya. Semoga Allah SWT membalas segala kabajikan mereka sebagai amal jariah dan memberikan mereka dan rahmat dan hidayah, Amiin.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, walau bagaimana pun penulis berusaha memberikan yang terbaik dari ketidakesempurnaan yang ada. Demikian segala saran dan kritik yang tertuju kepada penulisan ini, penulis berterima kasih dengan lapang dada an ikhlas. Semoga Allah Swt membalas segala kebaikan yang penulis terima, Amiin Ya Rabbal Alamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Lasape, 16 Juni 2022 Yang Menyatakan;

IMRAN NIM: 16.1200.031

(9)

viii

Nim : 16.1200.031

Tempat Tanggal Lahir : Lasape, 17 Juli 1997 Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas : Tarbiyah

Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Terhadap Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Lasape, 13 Juni 2022 Yang menyatakan,

IMRAN

NIM:16.1200.031

(10)

ix (dibimbing oleh Kaharuddin dan Ali Rahman).

Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan adalah sebuah buku ajar bahasa Arab yang kini sangat banyak dipakai oleh mahasiswa IAIN Parepare terkhusus mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Dengan kehadiran buku tersebut memberikan dampak positif bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab terkhusus mereka yang baru mengenal yang namanya bahasa Arab. Penelitian ini mempunyai dua rumusan masalah yang pertama, Bagaiamanakah Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab terhadap Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare, yang kedua, Bagaimanakah Eksistensi Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi atau tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan serta mengetahui bagaimanakah eksistensi buku tersebut bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare.

Jenis pendekatan ini menggunakan pendekatan Mix Method. Kualitatif Deskriptif dan Kuantitatif Deskripstif yang dilaksanakan di Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Data sumber dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Angkatan 2018 IAIN Parepare, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan reduksi data, verifikasi data dan penyajian data.

Hasil penelitian dapat disimpulkan terkait Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab terkait penggunaan buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan. Dengan hasil skor angket menunjukkan Total skor yang diperoleh dari penyebaran angket penelitian ini adalah 83% yang artinya bahwa penggunaan buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Sangat Bagus bagi Mahasiwa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare. Terkait dengan Eksistensi Buku tersebut sangat membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab khususnya mereka mahasiswa yang mengenal bahasa Arab dengan materi-materi yang dimiliki cukup terbilang mudah dan berawal dari dasar-dasar penguasaan dan ditambah pula dengan pemberian media pembelajaran pada setiap materi akan membantu mahasiswa dalam mempelajari buku tersebut. Buku tersebut juga dapat menambah perbendaharaan kosakata bahasa arab.

Kata Kunci: Persepsi Mahasiswa, Penggunaan Buku, Materi Dalam Buku Tersebut.

(11)

x

HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI... iv

KATA PENGANTAR... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... viii

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 10

C. Tujuan Penelitian... 10

D. Kegunaan Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN PENELITIAN... 12

A. Tinjaun Penelitian Relevan... 12

B. Tinjauan Teori... 14

1. Pengertian Persepsi... 14

2. Pengertian Buku Teks Pembelajaran... 19

3. Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab ... 23

C. Kerangka Konseptual... 26

D. Kerangka Pikir... 27

BAB III METODE PENELITIAN 28 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 29

C. Fokus Penelitian 30

(12)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40

1. HASIL PENELITIAN

A. Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare...

41

B. Eksistensi Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare...

57

2. PEMBAHASAN 63

A. Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare...

63

B. Eksistensi Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare...

73

BAB V PENUTUP 74

A. Simpulan... 74 B. Saran... 74 DAFTAR PUSTAKA... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN... VII BIODATA PENULIS... XXVI

(13)

xii

2. Jumlah Mahasiswa PBA Angkatan 2018 30

3. Tabel Skala Angket 34

4. Kisi-Kisi Angket Penelitian 35

5. Skor Peringkat Kategori 35

6. Hasil Sebaran Angket 42

(14)

xiii

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran Halaman

1. Instrumen Wawancara dan Intrumen Angket VII 2. Hasil Sebaran Angket dan Hasil Wawancara XIV 3. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing Skripsi

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare XVIII 4. Permohonan Izin Penelitian Dari Fakultas XIX 5. Surat Izin Penelitian Dari Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Parepare XX

6. Surat Keterangan Selesai Meneliti XXI

7. Dokumentasi XXII

8. Sinopsis Buku XXV

9. Biografi Penulis XXVI

(16)

1

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri maupun dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita adalah kegiatan belajar.

Dengan demikian dapat di katakan, tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.

Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi yang baik.1

Pendidikan konvensional memiliki paradigma bahwa guru adalah satu-satunya sumber belajar, sehingga dianggap orang yang paling memiliki pengetahuan.

Paradigma itu kemudian bergeser menjadi guru lebih dahulu tahu dari siswanya.

Namun sekarang dengan perkembangan ilmu dan teknologi bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid, bahkan murid bisa lebih dahulu tahu dari gurunya. Itu semua dapat terjadi akibat perkembangan media informasi disekitar kita sehingga pada saat ini guru bukan satu-satunya sumber belajar, melainkan guru memiliki

1 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung:Alfabeta. 2019 ).

(17)

fungsi yang lebih luas yaitu sebagai penyedia fasilitas belajar belajar agar siswa mau belajar (fasilitator).sebagai motivator yang memberikan semangar dan energi kepada siswa untuk terus belajar. Selain itu, guru harus mampu mengelola kegiatan belajar siswa, memosisikan siswa sesuai minat, potensi, dan kemampuannya dan memanfaatkan setting yang ada (organisator) dan mampu mengevaluasi keberhasilan belajar siswa baik proses maupun hasil (evaluator).banyak contoh, siswa dapat lebih dahulu mengakses informasi dari berbagai media yang ada seperti surat kabar, televisi bahkan internet sehingga lebih dahulu tahu dibandingkan gurunya. Tentu saja kondisi ini merupakan gejala yang positif sekaligus tantangan bagi para guru untuk memperbaiki proses pembelajarannya.

Potensi-potensi yang tersebar di sekolah dan masyarakat berupa sumber belajar harus menjadi perhatian guru untuk diorganisasi dengan baik sehingga berdaya guna positif untuk keberhasilan belajar siswa. Perkembangan teknologi yang ada serta perubahan kurikulum menuntut guru untuk lebih kreatif tidak lagi menunggu intruksi dari pusat. Guru adalah tenaga profesional, sehingga harus cepat menyesuaikan diri dengan mereposisi perannya. Pada saat ini, guru tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas. Namun ia harus mampu menjadi fasilitator belajar dan pengelola sumber belajar bagi siswanya. Banyak sumber belajar yang tersedia di lingkungan kita, apakah sumber belajar itu dirancang untuk belajar ataukah yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar. Oleh karena itu guru harus berusaha menggunakan berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak-banyak mungkin kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada.

(18)

Wujud interaksi antara siswa dan sumber belajar dapat bermacam-macam cara.cara belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja, tidaklah cukup dan patut diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan banyak kesempatan untuk meakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak berinteraksi secara aktif debgan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa. 2

Belajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam belajar yaitu sumber belajar. Sumber belajar adalah alat atau barang yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaian atau secara keseluruhan. Secara sempit dari pengertian sumber belajar adalah buku dan media pembelajaran, sedangkan secara luas sumber belajar dapat dilihat secara luas sebagiamana pendapar Edgar Dale yang menyatakan pengalaman merupakan sumber belajar. 3

Pusat sumber belajar menunjukkan adanya suatu kombinasi yang terpadu dari berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan fasilitas dan lingkungan, serta tujuan dan proses. Salah satu yang mendorong timbulnya PSB adalah pengembangan sistem intruksional yang akan dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kegiatan belajar mengajar.

2 Nizwardi Jalinus dan Ambyar Media dan Sumber Pembelajaran, (Cet; I: Jakarta: Kencana, 2016).

3 Suyono dan Haryanto Belajar Dan Pembelajaran (Cet;VII: Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2017).

(19)

Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar. Sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si pelajar agar terjadi perilaku belajar.

Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.

Sumber belajar yang beraneka ragam di sekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun nondesain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecendenrungan dalam pembelajaran memanfaatkan buku tesk dan guru sebagai sumber utama. Ungkapan ini diperkuat oleh Parcepal dan Ellington, bahwa sekian dari banyaknya sumber belajar hanya buku teks ang banyak dimanfaatkan. Hal ini senada juga diperkuat oleh suatu hasil penelitian para dosen IKIP Semarang mengenai kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak sumber belajar di perpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya. Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebgaai sumber belajar juga masih tergantung pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk buku pun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu, kehadiran guru secara fisik mutlak diperlukan, di sisi lain sebenarnya banyak sumber belajar di sekitar kehidupan peserta didik yang dapat dimanfatkan untuk pembelajaran.

Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat diproduksi peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan ditemukannya alat cetak, maka

(20)

lahirlah sumber belajar baru yang berbentuk cetak lainnya yang belum ada sebelumnya. Konsekuensi diketemukannya sumber belajar tersebut adalah terjadinya perubahan tugas dan peranan guru dalam pembelajaran. Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah:

buku, komik, majalah, koran, dan pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan sebarkan ke berbagai pihak dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem intruksional pada saat itu.4

Sebagai seorang yang ingin mendapatkan banyak informasi yan bermanfaat sudah sepatuhnya budaya membaca dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Bukankah sudah dijelaskan dalam Q.S. Al-Alaq: 1-5

( َقَلَخ ِٓرَّلآ َكِّب َز ِنْسْبِب ْأ َسْقِا ( ٍقَلَع ْيِه يَسًِْلأْا َقَلَخ )١

ُّب َز َّ ْا َسْقِا )٢ ( ُم َسْكَلأْا َك

٣ ِٓرَّلا ) ( ِنَلَقلْبب َنَّلَع َيَسًِْلأْا َنَّلَع )٤

( ْنَلْعَي ْنَل بَه ٥

.)

Terjemahnya:

1. Bacalah dengan (Menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.5

Oleh karena itu, sumber belajar merupakan segala bentuk peristiwa alat, dan bahan yang dijadikan rujukan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan baru untuk memberikan perubahan berupa peningkatan pengetahuan, perubahan perilaku, dan bertambahnya keyakinan akan adanya kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Istilah sumber belajar dipahami sebagai perangkat, bahkan (materi), peralatan, pengaturan

4 Karwono dan Heni Mularsih Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar (Depok: PT Raja Grafindo Persada. 2018).

5Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul Dan Hadist (Jakarta: PT Sygma Exagrafika, 2010).

(21)

dan orang dimana pembelajaran dapat berinteraksi dengannya bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja 6.

Buku teks atau buku pelajaran merupakan buku yang digunakan siswa dalam mendukung kegiatan belajar yang berisi uraian mengenai materi tertentu yang disusun secara sistematis dengan tujuan tertentu, buku teks pelajaran digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, biasanya selain memuat materi juga memuat soal-soal yang dapat dikerjakan siswa untuk melatih kegiatan belajar siswa mandiri belajar 7. Buku teks pelajaran merupakan salah satu media pembelajaran.

Sebagai salah satu media pembelajaran, buku teks pelajaran memiliki beberapa fungsi. Sitepu dalam jurnal A. Sahrul Asri mengemukakan tentang fungsi dari buku teks tesebut

Buku teks pelajaran berfungsi sebagai pedoman manual bagi siswa dalam belajar dan bagi guru dalam membelajarkan untuk mata pelajaran tertentu.

Oleh karena itu, buku teks yang berstandar dapat dijadikan sebagai sarana sumber belajar untuk meningkatkan dan meratakan mutu pendidikan nasional. 8

Buku pelajaran memang sesuatu yang unik dan selalu menjadi perhatian publik. Namun, buku pelajaran selalu bermasalah atau dibuat masalah. Hampir setiap tahun secara rutin dilaporkan oleh berbagai media masaa cetak dan elektronik tentang tanggapan publik terhadap buku pelajaran. Kelemahan buku-buku dapat dikelompokkan dalam kategori, yakni (1) aspek materi (2) aspek penyajian materi (3)

6 Karwono dan Heni Mularsih Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar (Depok: PT Raja Grafindo Persada. 2018).

7Gustini Rahmawati, „Buku Teks Pelajaran Sebagai Sumber Belajar Siswa Di Perpustakaan Sekolah Di SMAN 3 Bandung,‟Universitas Pendidikan Indonesia, 5.1 (2015).

8A. Sahrul Asri, „Telaah Buku Teks Pegangan Buku dan Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaKelas VII Berbasis Kurikulum 2013,‟ Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa 3.1(2017).

(22)

aspek kebahasaan 9. Buku teks pelajaran digunakan sebagai bahan acuan wajib bagi guru dan peserta didik dalam pembelajaran (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Pasal 2). Gagalnya seseorang memperoleh sesuatu dari buku yang dibacanya merupakan akibat dari ketidakmampuannya untuk memahami apa yang ada dalam buku yang dibacanya, hal tersebut disebabkan antara lain: (1) rendahnya pengetahuan yang dimilikinya, (2) ketidakmampuannya memahami kosakata yang digunakan penulis, (3) kesulitan memahami bahasa yang digunakan penulis, (4) tidak sesuainya usia dengan buku yang dibacanya 10.

Sebagai buku referensi belajar, buku ajar bahasa Arab memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan jenis buku lainnya, seperti buku fiksi atau bacaan biasa. Secara umum, buku teks sama dengan karya ilmiah. Oleh karena itu, karakteristik buku teks sama dengan karya ilmiah. dari segi isi buku teks berisi seperangkat pengetahuan atau informasi yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiannya. dari segi sajian, materi dalam buku tersebut disajikan dengan pola penalaran tertentu, sebagaimana pola penalaran ilmiah (induktif, deduktif dan campuran) 11. Untuk mengenali lebih dalam keberadaan dari buku bahan ajar khususnya bahasa Arab, maka perlu diketahui terdapat tiga karakteristik utama yaitu;

komponen utama, komponen pelengkap dan evaluasi hasil belajar. Pembahasan terkait dengan komponen utama adalah segala informasi yang diberitahukan kepada peserta didik, atau yang dikuasai siswa. Komponen pelengkap adalah materi atau

9Anwar Efendi, „Beberapa Catatan Tentang Buku Teks Pelajaran Di Sekolah,‟

INSANIA:Jurnsl Pemikiran Altrnatif Kependidikan 14.2 (2009).

10Ida Yeni Rahmawati, „ Keterbacaan Buku Bahasa Indonesia (Studi Kasus Buku”Ekspresi Diri dan Akademik” Untuk Kelas X SMA, Kurikulum 2013), „ UM Ponorogo: Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 5.2 (2017).

11Sutri Ramah dan Miftahur Rohman, „Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kurikulum 2013‟ ,Arabiyatuna:Jurnal Bahasa Arab, 2.2 (2018).

(23)

topik yang bersifat tambahan yang diberikan kepada siswa seperti; materi penganyaan, bacaan tambahan, jadwal silabus dan bahan pelengkap lainnya. Terakhir evaluasi hasil belajar adalah mencakup tes dan non tes yang bisa digunakan pada tes dalam bentuk formatif dan sumatif peserta didik selama kegiatan belajar berlangsung

12.

Perkembangan bahasa Arab semakin melebarkan sayapnya pada semua aspek, misalnya tarjamah, mufradat, kebahasaan dan kesastraan. Sehingga dibutuhkan adanya metode terbaru sesuai perkembangan zaman agar bahasa Arab dipelajari sebagai tujuan belajar yang ditempuh untuk menyajikan bahan-bahan pelajaran agar mudah diterima, diserap dan dikuasai anak didik dengan baik dan menyenangkan13.

Kenyataannya sering kali kita jumpai bahwa buku ajar bahasa Arab sulit untuk dipahami oleh peserta didik ataupun mahasiswa bahasa Arab itu sendiri terkhusus mereka yang baru mengenal yang namanya bahasa Arab. Dengan pemberian materi-materi sulit ditambah lagi dengan tidak mampunya dosen/guru mata pelajaran menggunakan buku ajar tersebut dengan efektif akibatnya peserta didik atau mahasiswa merasa bosan dan mengantuk saat menerima pembelajaran dari guru atau dosen yang bersangkutan yang mengakibatkan mahasiswa ataupun peserta didik beranggapan bahwa bahasa Arab adalah pembelajaran yang susah.

Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab adalah sebuah buku bahasa Arab yang kini sangat banyak dipergunakan dua belas kali cetakan dan setiap kali dicetak itu seribu example dan sekarang sudah mencapai dua ribu exempla yang tersebar dan

12Alfarizi Farhan Mokoagow, Muhammad Nur Iman dan Mukhtar I Miolo, „Telaah Buku Teks Bahasa Arab Madrasayah Aliyah (Studi Analisis Buku Ajar Kelas 12 KMA 183 Tahun 2019)‟, A Jamiy:Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 10.1 (2021).

13Evi Nurus Suroiyah dan Dewi Anisatuz Zakiyah, Perkembangan Bahasa Arab Di Indonesia:Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 3.1.(2022).

(24)

dibaca oleh masyarakat umum termasuk mahasiswa di IAIN Parepare dalam proses pembelajaran baik itu di Sekolah Menengah maupun di Perguruan Tinggi bahkan telah menjadi buku pegangan dalam mempelajari bahasa Arab itu sendiri, hal ini dikarenakan materi-materi yang terdapat dalam buku tersebut adalah materi-materi dasar yang sistematis mulai dari pengenalan huruf hijaiyah sampai dengan penggunaan pola kalimat. Dengan adanya buku tersebut diharapkan memberikan bekal pemahaman awal kepada mahasiswa yang sejatinya belum mengenal bahasa Arab.

Karena semakin bertambahnya jumlah dari peminat buku tersebut maka peneliti ingin mengetahui bagaimanakah pandangan-pandangan mahasiswa terhadap buku tersebut dengan menarik judul penelitian tentang “Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Terhadap Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi mahasiswa pendidikan bahasa arab terhadap penggunaan buku cara cepat menguasai bahasa arab sistem 24 kali pertemuan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare?

2. Bagaimanakah Eksistensi Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare?

(25)

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan persepsi mahasiswa pendidikan bahasa arab terhadap penggunaan buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.

2. Mendeskripsikan Eksistensi Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara Teoretis

a. Menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan pendidikan.

b. Kemungkinan bisa dijadikan sebagai bahan penelitian lanjutan atau dikembangkan oleh pihak-pihak berkepentingan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah, sebagai sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah pendidikan yang dihadapi tertentu, meningkatkan daya tarik pembelajaran bahasa Arab bagi peserta didik.

b. Bagi Pendidik, sebagai bahan acuan dalam membimbing, mendidik dan mengarahkan peserta didik dalam pembelajaran.

c. Bagi Peneliti, sebagai bekal untuk meningkatkan pengetahuan serta menambah wawasan di bidang pendidikan agar nantinya dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

(26)

11 BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Relevan

Tinjauan penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya, disamping itu tinjauan terdahulu membantu peneliti dalam memposisikan penelitian.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Relevan

Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Faisal Hendra

Persepsi mahasiswa terhadap proses

pembelajaran kemahiran bahasa bahasa (Mata kuliah kemahiran bahasa Arab di program studi sasrta arab,

fakultas sastra, universitas Al-Azhar Indonesia). 14

Populasi yang pada penelitian terdahulu sama dengan populasi yang digunakan dengan penelitian yang diteliti yaitu mahasiswa aktif dari program studi pendidikan Bahasa Arab di kampus mereka.

Desain penelitian yang digunakan pada

peneltian terdahulu adalah desain penelitian kualitatif sedangkan pada penelitian yang diteliti adalah Mix method.

Dan adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi sedangkan pada penelitian yang diteliti adalah

kuesioner (angket) dan wawancara

Arfan

Persepsi mahasiswa terhadap kuliah bahasa Arab. 15

Persamaan antara penelitian

terdahulu dengan

Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang

14 Faisal Hendra “Persepsi Mahasiswa Terhadap Proses Pembelajaran Kemahiran Bahasa:

Mata Kuliah Kemahiran Bahasa Arab Di Program Studi Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Al- Azhar Indonesia (Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, no. 4, 2016).

15 Arfan Muammar “Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Bahasa Arab” (Jurnal:

UMSurabaya), h. 4

(27)

Muammar penelitian yang akan diteliti terdapat pada variabel pertama yaitu persepsi mahasiswa

diteliti adalah pada penelitian terdahulu menggunakan desain penelitian kualitatif dengan menggunakan metode komparatif, sedangkan penelitian yang diteliti menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumlan data kuesioner.

Sarinah

Evaluasi buku cara cepat menguasai bahasa arab dan kontribusinya terhadap pembelajaran bahasa arab peserta didik kelas XI SMA Negeri 8 Wajo16

Persamaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti adalah sama menggunakan buku cara cepat menguasai bahasa Arab sebagai objek penelitian.

Penelitian sebelumnya menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif sedangkan pada penelitian yang diteliti menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada

penelitian terdahulu adalah korpus data, wawancara dan

dokumentasi sedangkan penelitian yang diteliti menggunakan

kuesioner dan wawancara

Masdawiah

Penggunaan buku Mahir Berbahasa Arab pada pembelajaran

Muhadatsah mahasiswa prodi Pendidikan

Bahasa Arab Jurusan

Persamaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian ini adalah sama- sama

Pada penelitian sebelumnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi

16Sarinah, “Evaluasi Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab dan Kontribusinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri Wajo”. (Skripsi sarjana;Jurusan tarbiyah dan Adab: Parepare, 2017).

(28)

Tarbiyah dan Adab STAIN Parepare17

menggunakan mahasiswa program studi pendidikan bahasa arab sebagai objek penelitian

sedangkan pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara.

B. Tinjauan Teori 1. Persepsi Mahasiswa a. Pengertian Persepsi

Jalaluddin Rackhmat dalam Skripsi Heriyanto Mengumukakan:

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan18.

Informasi tentang objek yang diterima dari panca indra tersebut baik itu dilihat, didengar, dirasakan akan memberikan gambaran tentang objek atau peristiwa yang telah diterimaya dengan cara menyimpulkan dan menafsirkan pesan tersebut.

Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan seseorang terhadap orang lain atau suatu objek19. Persepsi ialah proses menafsirkan sebuah peristiwa atau pengalaman seseorang dengan cara mengamati.

Pada umumnya persepsi biasanya dimengerti sebagai cara informasi yang berasal dari organ yang terstimulasi diproses, cara informasi tersebut diseleksi, ditata,

17Masdawiah, “Penggunaan buku Mahir Berbahasa Arab pada pembelajaran Muhadatsah mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah dan Adab STAIN Parepare”. (Skripsi sarjana; Jurusan Tarbiyah dan Adab: Parepare, ).

18Heriyanto “Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Bagian Administrasi Kesejahteraab Rakyat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul DIY (Skripsi Sarjana;

Yogyakarta, 2014).

19Yedo Shambodo, „ Faktor Yang Memepengaruhi Persepsi Khalayak Mahasiswa Pendatang UGM Terhadap Siaran Pawartos Ngayogyakarta Jogja TV‟, Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1.2(2020).

(29)

dan ditafsirkan. Persepsi mengacu pada proses penerjemahan informasi inderawi menjadi sesuatu yang bermakna 20.

Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semaunya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi (sensation). Yang terakhir ini merupakan fungsi fisikologis, dam lebih banyak tergantung pada kematangan dan fungsinya organ-organ sensoris.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) 21. Persepsi adalah sebuah tindakan dalam menafsirkan sebuah peristiwa atau objek yang telah diterima oleh indra-indra tubuh.

Persepsi adalah pemaknaan/arti terhadap informasi (energi/stimulus) yang masuk ke dalam kognisi manusia. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau yang hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi alah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Meskipun demikia, menafsirkan makna indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi (perhatian), ekspektasi, motivasi, dan memori. 22.

20Ujam Jaenudin, M.Si., dan Rosleny Marliani, M.Si., Psikologi Lingkungan (Cet. I;

Bandung: CV Pustaka Setia, 2017).

21 Lucy Pujasari Supratman dan Adi Bayu Mahadian. Psikologi Komunikasi (Cet.I;

Yogyakarta: Deepublish, 2016).

22 NinaW. Syam, Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011).

(30)

Dari beberapa pengertian persepsi yang dikemukakan oleh para ahli dapat peneliti simpulkan bahwa persepsi adalah proses yang dilakukan oleh indera-indera tubuh dengan cara menyimpulkan, menfasirkan atau menggambarkan pengalaman yang diterimanya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Persepsi adalah pandangan atau penilaian terhadap stimuli yang diterima.

Persepsi ini erat kaitannya dengan sensasi. Sensasi hanya sekedar respons alat indera dalam menerima stimuli tanpa adanya pandangan atau penilaian terhadap stimuli tersebut. Sedangkan persepsi adalah pandagan atau penilaian terhadap stimuli setelah adanya sensasi. Dengan demikian sesnsasi itu merupakan bagian dari persepsi.

Persepsi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian (attention), faktor fungsional dan faktor struktural. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

1) Perhatian (Attention)

Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol di dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.

2) Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor personal. Persepsi bukan ditentukan oleh stimulinya, akan tetapi persepsi itu sangat ditentukan oleh karakteristik orang yang merespon stimuli tersebut. Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi ini lazimnya disebut sebagai kerangka rujukan (frame of reference).

(31)

3) Faktor-faktor Struktural Yang Menentukan Persepsi

Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat struktural. Prinsip-prinsip ini selanjutnya disebut dengan teori Gesalt. Menurut teori gesalt, bila kita mempersepsi sesuatu kita mempersepinya sebagai suatu keseluruhan. Kita tidak melihat bagian- bagiannya lalu menghimpunnya 23.

Persepsi berlangsung saat seorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh oragan-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalam terjadi proses berfikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.

Pemahaman ini yang kurang lebih disebut sebagai persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang hanya bisa ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantuannya untuk memahami lingkungannya.

Alat bantu itu dinamakan alat indra. Indra yang saat ini secara universal diketahui adalah hidung, mata, telinga, lidah, dan kulit kelima indra tersebut memiliki fungsi- fungsi tersendiri 24.

c. Pengorganisasian persepsi

Dalam bahasan mengenai persepsi ini paling tidak ada empat hal yang menjadi bahan pembicaraan para ahli terkait dengan pengorganisasian persepsi.

Pengorganisasian persepsi itu adalah:

23 Markus Utomo Sukendar, Psikologi Komunikasi:Teori Dan Praktek (Sleman: Deepublish, 2017).

24 SarlitoW. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Cet. VI; Jakarta: Rajawali Pers, 2014).

(32)

1) Persepsi Bentuk

Pada persepsi bentuk yang dipersepsikan adalah bentuk objek, demikian pula persepsi auditif seperti suara juga dikaitkan dengan bentuk obek/bendanya, dan hal yang paling fundamental dalam pemahaman persepsi bentuk adalah pengenalan mengenai wujud figur (Figure) dan Latar (Ground). Wujud (Figure) adalah objek/bnetuk yang menonjol, sedangkan Ground adalah latar belakang dari wujud tersebut.

2) Persepsi Kedalam Visual

Mata sebagai alat penginderaan mempunyai keistimewaan yang luar biasa, karena sebgai alat sensoris dua (2) dimensi ia dapat melihat lingkungan secara tiga (3) dimensi. Hal ini dapat terjadi karena kita dapat mengolah informasi visual (cues) dua dimensi menjadi tiga dimensi. Dalam melihat jarak dan kedalaman (depth and distance) visual, duan jawaban muncul dalam kaitan penggunaan kedua mata kiat.

3) Kestabilan Pada Persepsi

Input sensorik yang diterima oleh pancaindera tidaklah selalu tetap dan stabil, karena dunia kita adalah dunia yang dinamis. Tetapi pada sisi yang lain, kestabilan pada persepsi dapat membantu seseorang agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam kaitan dengan kestabilan (konstansi) ini kita mengenal adanya:

1) Kestabilan Ukuran (Size Constancy)

Semakin jauh objek dari retina maka semakin kecil objek ini terlihat. Karena adanya size contancy maka kita dapat membedakan ilusi yang muncul dengan pemahaman kita mengenai objek tersebut.

(33)

2) Kestabilan warna/cahaya (Brightness costancy)

Suatu objek dapat dipersepsikan secara berbeda bila terjadi perubahan warna objek tersebut. Warna-warna cerah dan warna-warna gelap dapat memunculkan efek yang berbeda pada suatu gambar yang sama. Tetapi karena kita mengetahui brightness costancy maka kita dapat mengatakan bahwa objek tersebut tidak berubah warnanya.

3) Kestabilan Gerak (Movement Costancy)

Cepat atau lambatnya gerak suatu objek dapat mempengaruhi persepsi tentang objek tersebut. Tetapi dengan mengetahui prinsip movement costancy maka kita dapat menalarkan bahwa bentuk objek tersebut tidak berubah.

4) Persepsi Gerak

Dilihat dari gerakan suatu objek maka ada dua jenis persepsi yang dapat terjadi:

a) Real Motion, gerakan yang kita lihat terjadi karena objek yang kita amati benar-benar bergerak

b) Apparent Motion, objek terlihat bergerak meskipun sebenarnya objek tersebut tidak bergerak 25.

Agar peneliti tidak ambigu dalam melakukan penelitian maka peneliti juga membahas sedikit tentang apa itu Eksistensi

Eksistensi berasal dari bahasa inggris excitence, dari bahasa latin existere yang berarti muncul, ada timbul, memilih keberadaan aktual26.

25Isbandi Rukminto Adi , Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial (Cet. I;

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994).

26Loren Bagus, kamus FilsafatJakarta: gramedia Pustaka Utama, 2005), 183.

(34)

Nadia juli indrani dalam sinaga yang dikemukakan dalam jurnal Eksekutif mengatakan bahwa:

Eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu kata yaitu keberadaan. Dimana keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita27.

Jadi dapat dikatakan bahwa eksistensi adalah keberadaan tentang suatu benda atau makhluk yang dimana keberadaan tersebut memberikan dampak bagi diri manusia baik itu bersifat posituif maupun bersifat negatif.

2. Buku Teks Pelajaran

a. Pengertian Buku Teks Pelajaran

Buku teks adalah ragam media cetak yang berisi deskripsi tentang konsep- konsep dalam bidang keilmuan tertentu. Buku teks pada umumnya berisi informasi dan pengetahuan yang bersifat akademis. Buku teks digunakan dalam dunia pendidikan dan pembelajaran atau kuliah tertentu 28.

Buku pelajaran meruapakan alat pembelajaran yang paling populer dan banyak digunakan ditengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya, lebih-lebih akhir-akhir ini, dimana alat cetak telah memasuki abad super modern. Buku pelajaran mempunyai niilai tertentu, seperti membantu guru dalam merealisasikan kurikulum, memudahkan kontinutas pelajaran, dapat dijadikan pegangan, memancing aspirasi, dapat menyajikan materi yang seragam, mudah diulang dan sebagainya 29.

Buku pelajaran biasanya hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum yang berlaku.

27Rambalangi, Sarah Sambiran dan Ventje Kasenda, Eksistensi Lembaga Adat Dalam Membagun Kecamatan Tawalian Kabupaten Mamasa, Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan 1.1. 2018.

28Benny A. Pribadi, Media Dan Teknoloi Dalam Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2017).

29Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1995).

(35)

Biasanya buku pelajaran merupakan salah satu pendekatan tentang implementasi kurikulum dan karena itu ada kemungkinan terdapat berbagai macam buku pelajaran tentang satu bidang tertentu.

Buku teks pelajaran adalah sebuah karya tulis yang berbentuk buku dalam bidang tertentu, yang merupakan buku standar yang digunakan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami siswa sehingga dapat menunjang proses pengajaran.

b. Kedudukan buku teks pelajaran dalam proses pembelajaran

kriteria kelayakan buku teks pelajaran sudah memberikan rambu-rambu yang perlu diperhatian dalam menulis buku teks pelajaran. Kedudukan buku teks pelajaran yang begitu penting dalam model pembelajaran ataupun dalam proses pengajaran serta diperkuat oleh peraturan menteri pendidikan nasional membuat perlu mengetahui lebih jauh fungsi buku itu dalam proses pembelajaran 30. Buku teks pembelajaran memiliki kedudukan penting dalam kegiatan pembelajaran karena buku merupakan sumber belajar yang berisi bahan yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tanpa buku teks siswa akan kesulitan dalam belajar, baik di dalam kelas maupun secara mandiri.

c. Fungsi buku teks pelajaran

Menurut Sitepu dalam jurnal yang ditulis oleh Aan Anisa dan Ezi Nur Azizah;

Buku teks pelajaran berfungsi sebagai pedoman manual bagi siswa dalam belajar dan bagi guru dalam membelajarkan siswa untuk bidang studi atau mata pelajaran tertentu. Fungsi buku teks bagi guru dan siswa dalam proses

30Aan Anisa dan Ezi Nur Azizah, “Pengaruh Penggunaan Buku Teks Pelajaran Dan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS:Experimen Kuasi Pada Kelas VII Di SMP Negeri 1 Palimanan Kabupaten Cirebon “(Jurnal Logika, no 3, 2016).

(36)

pembelajaran hendaknya buku dipergunakan sesuai dengan kegunaannya dan dioptimalkan pemakaiannya secara tepat 31.

Buku teks pembelajaran berfungsi sebagai bahan rujukan atau referensi oleh peserta didik, serta menjadi pegangan guru dalam menentukan metode apa yang seharusnya dipergunakan pada saat proses pembelajaran dimulai. Buku teks pembelajaran memberikan informasi dan materi kepada peserta didik melalui bahan

yang berbentuk cetakan.

d. Buku Teks/Buku Ajar yang Baik 1) Akurat

Buku ajar yang baik perlu memperhatikan akurasi. Keakuratan antara lain dapat dilihat dari aspek: kecermatan penyajian, benar memaparkan penelitian, dan tidak salah mengutip pendapat pakar. Akurasi dapat pula dilihat dari dan teori dengan perkembangan muktahir, dan pendekatan keilmuan yang bersangkutan.

2) Sesuai (Relevansi)

Buku ajar yang baik memiliki kesesuaian antara kompetensi yang harus dikuasai dengan cakupan isi, kedalaman pembahasan, dan kompetensi pembaca.

Relevansi hendaknyajuga menggambarkan adanya relevansi materi, tugas, contoh penjelasan, latihan dan soal, kelengakaoan uaraian, dan ilustrasi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh pembeca sesuai tingkat perkembangan pembacanya.

3) Komunikatif

Komunikatif artinya isi buku mudah dicerna pembaca, jelas, dan tidak mengandung kesalahan bahasa. Agar kumuniikatif, menurut Degeng anggaplah anda

31Aan Anisa dan Ezi Nur Azizah, “Pengaruh Penggunaan Buku Teks Pelajaran Dan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS:Experimen Kuasi Pada Kelas VII Di SMP Negeri 1 Palimanan Kabupaten Cirebon .

(37)

sedang mengajar melalui tulisan. Bahasa yang anda gunakan tidak sangat formal, melainkan setengah lisan.

a) lengakap dan sistematis

Buku ajar yang baik menyebutkan komptensi yang harus dikuasai pembaca, memberikan manfaar pentinya penguasaan kompetensi bagi kehidupan pemmbaca, menyajikan daftar pustaka. Uraian materinya sistematis, mengikuti alur pikir dari sederhana ke kompleks, dari lokal ke global.

b) Berorientasi pada student centered

Pendidikan dengan kurikulum yang cenderung konstruktivis seperti KTSP membutuhkan buku ajar yang dapat mendorong rasa ingin tahu siswa, terjadinya interaksi antara siswa dengan sumber belajar, merangsang siswa membangun pengetahuan sendiri, menyemangati siswa belajar secara kelompok, dan menggiatkan siswa mengamalkan isi bacaan.

c) Berpihak pada ideologi bangsa dan negara

Untuk keperluan pendidikan indonesia, buku ajar yang baik adalah buku ajar yang harus mendukung ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; mendukung pertumbuhan nilai kemanusiaan; mendukung kesadaran akan kemajemukan masyarakat; mendukung tumbuhnya rasa nasionalisme;mendukung tumbuhnya kesadaran hukum dan mendukung cara berfikir logis.

d) Kaidah bahasa benar

Buku ajar yang menggunakan ejaan, istilah, dan struktur kalimat yang tepat.

e) Terbaca

(38)

Buku ajar yang keterbacaannya keterbacaannya tinggi mengandung panjang kalimat dan struktur kalimat sesuai pemahaman pembaca, panjang alenianya, sesuai pemahaman pembaca32.

Dari pemaparan diatas, maka penulis simpulkan bahwa buku ajar yang baik adalah buku yang mempunyai keakuratan dalam hal penyajian, memaparkan penelitian, dan benar dalam mengutip pendapat pakar. Selain itu, ajar yang baik adalah buku yang sesuai antara kesesuaian antara kompetensi yang harus dikuasai dengan cakupan isi dan juga salah satu ciri buku ajar yang baik adalah buku tersebut mudah dicerna pembaca, jelas dan tidak mengandung kesalahan bahasa atau sering disebut komunikatif.

3. Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan adalah buku yang ditulis oleh Dr. Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I., dan mulai di cetak pada tahun 2013 dan dipergunakan oleh masyarakat umum khsusnya mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare, Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I., selaku penulis dari buku tersebut:

“ Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan adalah sebuah buku pembelajaran bahasa Arab yang mulai dicetak pada tahun 2013 dan sudah dipergunakan oleh masayarakat umum khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare”33.

Kehadiran buku ini menjadi salah satu pilihan bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Arab, dengan memuat materi dasar yang disajikan dengan simpel dan sistematis, akan memudahkan pembaca untuk mempelajarinya. Keberadaan buku ini menawarkan sebuah pembelajaran inovatif melalui “Metode Ta’sisiyah”, yaitu

32Sa‟dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran (Cet. IV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016 ).

33Kaharuddin, Penulis Buku, Wawancara, 8 Maret 2022.

(39)

sebuah metode yang menekankan pada penguasaan mufradat dan bagaimana menempatkannya dalam pola kalimat dasar. Melalui metode ini, diharapkan peserta didik, orang yang pertama kali mempelajari bahasa Arab lebih cepat, yaitu dengan mempelajari dan mengajarkan materi dengan sistem 24 kali pertemuan. Dengan sistem ini mereka sudah mempunyai modal awal untuk menguasai materi lanjutan dan tidak lagi menemukan hambatan untuk pembelajaran selanjutnya. Bahkan keempat kemahiran dalam bahasa Arab dapat dikuasai. Tak heran jika buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem, 24 Kali Pertemuan telah menjadi buku pegangan bagi para tenaga pengajar baik itu ditingkat Sekolah maupun di Perguruan tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasata, karena buku tersebut buku yang menguat materi-materi yang mudah dipahami.

a. Kekurangan dan Kelebihan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan

Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan adalah sebuah buku pembelajaran bahasa Arab yang kini banyak dipakai dalam proses pembelajaran, dengan materi yang simpel dan sistematis mampu memberikan bekal pemahaman awal bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Arab dan bagi mahasiswa yang telah mempelajari bahasa Arab sebelumnya, buku tersebut adalah buku yang cocok digunakan dalam merefresh pemahaman bahasa Arab mereka.

Disamping itu ada beberapa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki buku tesebut, menurut Abdul Rahim :

Bagi saya keunggulan dari buku ini terletak pada tahapan materinya yang pas diajarkan kepada mahasiswa yang baru mengenal bahasa Arab, kemudian uraian penjelasan materinya mudah diajarkan. Kekurangan yang dimiliki buku tersebut ada pada judul bukunya yang bagi saya kurang sesuai dengan isi

(40)

bukunya, target pembahasannya kurang tegas dan sulit diterapkan disekolah karena harus berhadapan dengan kurikulum34.

Salah satu keunggulan yang dimiliki buku tersebut adalah pas atau mudah diajarkan kepada mahasiswa yang baru mengenal bahasa Arab, karena uraian di dalam buku tersebut terdapat materi-materi yang simpel dan sistematis atau mempunyai tahapan materi yang pas, terlepas dari kelebihan yang dimiliki terdapat pula kekurangan yang dimiliki buku tersebut salah satunya ialah kurangnya latihan- latihan soal dan contoh materinya. Sebagaimana yang dituturkan oleh Muhammad Irwan:

Buku tersebut terbilang buku yang sangat praktis dan mudah dipelajari karena mempunyai kaidah-kaidah yang sering muncul dalam percakapan ataupun bacaan, tapi buku tersebut mempunyai kekurangan salah satunya ialah kurangnya latihan-latihan dalam setiap materi, alangkah lebih bagus lagi jika ada satu buku lagi yang membahas tentang latihan-latihan dari buku tersebut35.

Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab juga terbilang buku yang sangat praktis dan mudah dipelajari karena mempunyai kaidah-kaidah yang sering mucul apakah dalam percakapan ataupun dalam bacaan dan juga buku tersebut sangat cocok digunakan untuk mahasiswa yang baru mengenal bahasa Arab, kekurangan yang dimiliki buku tersebut terletak pada latihan-latihan yang dimiliki buku tersebut perlu ditamabah.

34Abd. Rahim, Sarjana Pendidikan Bahasa Arab, wawancara 13 Maret 2022.

35Muhammad Irwan, Dosen IAIN Parepare, Wawancara 10 Maret 2022.

(41)

C. Kerangka Konseptual

Untuk mempermudah pemahaman terhadap istilah dalam penelitian ini, maka disini dijelaskan maknanya untuk mengetahui lebih jelas tentang konsep dasar atau batasan dalam penelitian ini sehingga dapat menjadi suatu interpretasi dalam mengembangkan apa yang menjadi pembahasan dalam penelitian, pengarahan yang tepat atas prosedur penelitian, menuntut ketegasan apakah gugus realitas yang akan diteliti sebagaimana digambarkan menurut konsepnya memang betul-betul ada.

1. Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab.

Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan adalah pendapat mahasiswa terhadap buku tersebut yang berupa pengalaman pada saat mempelajari maupun pada saat mengajarkan buku tersebut baik itu berupa penggunaan media, penggunaan perangkat pembelajaran maupun materi-materi yang disajikan dalam buku tersebut.

2. Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan.

Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab Sistem 24 Kali Pertemuan adalah buku yang menawarkan sebuah pembelajaran inovatif melalui “metode ta’sisiyah”, yaitu sebuah metode yang menekankan pada penguasaan mufradat dan bagaimana menempatkannya dalam pola kalimat dasar, melalui metode ini diharapkan mahasiswa atau orang yang pertama kali mempelajari bahasa Arab mampu menguasai bahasa Arab dengan lebih cepat, yaitu dengan mempelajari dan mengajarkan materi dengan sistem 24 Kali pertemuan.

(42)

D. Kerangka Pikir Penelitian Gambar 1. Bagan Karangka Pikir

Penggunaan Buku Cara Cepat Menguasai Bahasa

Arab Dosen

Mahasiswa

Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa

Arab

Pembelajaran Bahasa Arab Di Program Studi Pendidikan

Bahasa Arab

(43)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada penulisan skripsi ini peneliti berusaha dengan maksimal membahas masalah secara rinci dan sistematis dengan harapan bahwa upaya ini dapat memnuhi syarat sebagai suatu karya ilmiah. Untuk mencapai hasil dan tujuan yang diinginkan, maka peneliti membahas metode penelitian, guna mendukung dan lebih sistematisnya penelitian ini.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan pendekatan dalam penelitian yaitu pendekatan penelitian campuran, yang dimana penelitian campuran itu merupakan jenis, pendekatan atau paradigma penelitian yang menggabungkan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dalam satu bidang tertentu36 . penelitian campuran digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga data yang diperoleh lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Metode penelitian campuran diperlukan untuk menjawab rumusan masalah pada pada bab 1, rumusan masalah pertama akan menggunakan penelitian kauntitatif kemudian rumusan masalah kedua akan dijawab dengan menggunakan penelitian kualitatif.

Mix Method mempunyai dua tipe penelitian yang pertama adalah tipe Sequantial dan yang Kedua tipe Concurrent. Namun pada penelitian kali ini peneliti menggunakan tipe Sequantial Eksplanatory.

36Samsu, Metode Penelitian: teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixhed Methods, Serta Research & Development, (Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan, 2017) 162.

(44)

1. Tipe Sequential

Creswell mengemukakan tentang metode kombinasi model sequantial adalah:

Metode kombinasi model sequantial adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari suatu metode ke metode yang lain37.

Mix method model Squantial adalah suatu penelitian kombinasi yang dilakukan secara berurutan dan dalam waktu yang berbeda. Maksud secara berurutan adalah bila rumusan masalah pertama menggunakan metode kauntitatif kemudian rumusan masalah kedua menggunakan metode kualitatif yang biasa disebut dengan Sequential Explanatory Design. Begitupun sebaliknya, bila rumusan pertama menggunakan metode kualitatif kemudian rumusan masalah kedua menggunakan kuantitatif maka penelitian. tersebut dinamakan penelitian campuran model Sequential Exploratory Design.

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan pendekatan Mix Method dengan model Sequential Explanatory Design, yang dimana proses pengumpulan data yang dilakukan dengan terlebih dahulu menggunakan angket (Kuantitatif) kemudian dilanjutkan dengan metode pengumpulan data kedua menggunakan wawancara (interview).

2. Langkah-langkah Penelitian Desain Sequantial Explanatory a. Metode Kuantitatif

1) Menentukan Masalah dan potensi

Penelitian kualitatif dilakukan berangkat dari masalah dan atau potensi yang sudah jelas. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan dengan apa

37Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: ALFABETA.2015)

(45)

yang terjadi. Penyimpangan ini meliputi penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan penyimpangan antara teori dan praktik.

2) Landasan teori dan Hipotesis

Setelah masalah dirumuskan maka peneliti mencari dan memilih teori yang relevan sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah, memberi defenisi operasional, merumuskan hipotesis dan mengembangkan instrumen.

3) Pengumpulan Analisis Data Kuantitatif

Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis tersebut selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya berdasarkan data, untuk itu sebelum data dikumpulkan maka perlu ditetapkan populasi dan sampelnya dan disusun instrumen penelitiannya.

Data kuantitatif yang telah terkumpul dari sampel tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

4) Hasil Pengujian Hipotesis

Penyajian data ini merupakan langkah terakhir dari metode tahap pertama yaitu metode kuantitatif. Data kuantitatif yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan narasi singkat. Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap variabel setiap indikator bahkan butir isntrumen.

b. Metode Kualitatif

Kalau dalam penelitian kualitatif, penelitian akan berakhir setelah hipotesis terbukti atau tidak terbukti. Tetapi dalam penelitian kombinasi model sequantial explanatory, penelitian tidak berhenti pada pengujian hipotesis, tetapi dilanjutkan lagi dengan menggunakan metode kualitatif, untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas, memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang

(46)

telah diperoleh pada tahap awal. Penggunaan metode kualitatif berangkat dari data hasil penelitian kauntitatif. Yang dimana, tahap penelitiannya adalah menentukan sumber data. Data yang diperoleh dari metode penelitian kuantitatif tersebut, selanjutnya peneliti kualitatif, menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk melengkapi data kuantitatif yang telah diperoleh pada penelitian tahap I.

Selanjutnya setelah sumber data pada tahap awal ditetapkan secara purposive dan bersifat snowball, maka selannjutnya peneliti kualitatif melakukan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data kuantitatif dan kualitatif diperoleh, maka selanjutnya kedua kelompok tersebut dianalisis lagi.

Analisis yang dapat dilakukan dengan cara menggabungkan data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kualitatif analisis dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan data kauntitatif dan kualitatif, sehhingga data kuantitatif akan dapat ditunjukkan persamaan ataupun perbedaan.

Kegiatan terakhir dari setiap penelitian adalah membuat laporan penelitian yang didalamnya ada kesimpulan dan memberikan saran. Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab secara singkat terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan38.

38Sugiyono, metode penelitian manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2015).

(47)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, karena subjek yang ingin diteliti adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan lamanya disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

C. Fokus Penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti mengambil fokus penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2018 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.

Tabel 3.1. Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare.

No. Nama Mahasiswa Nim

1. Mutmainnah AD. 18.1200.001

2. Rezki Muliana Fazira 18.1200.002

3. Nurul Hidayah 18.1200.003

4. Sitti Nurjannah M. 18.1200.004

5. Rahma Yunita 18.1200.006

6. Amelia D. 18.1200.007

7. Misrawati 18.1200.008

8. Lisda Astuti 18.1200.009

9. Irzal Maharjuna Anwar 18.1200.011

10. Anisa Oktavia 18.1200.012

Gambar

Tabel 2.1  Tinjauan Penelitian Relevan
Tabel  3.1.  Jumlah  Mahasiswa  Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  Arab  Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare
Tabel 3.2  Tabel Skala.
Tabel 3.4 Kisi-kisi angket penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

SURAT KETERANGAN SEHAT JASMANI DAN ROHANI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ……… .... Menyatakan dengan sebenarnya bahwa nama di bawah ini: Nama : ………