• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPIRAN-LAMPIRAN "

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Branca yang dikutip oleh Fadjar Sadiq, pemecahan masalah dapat dimaknai dalam tiga kategori yang berbeda. Selain kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, kemampuan representasi matematis sangat penting untuk dikembangkan dalam diri siswa, karena matematika bukanlah pelajaran atau alat untuk sekedar berpikir, melainkan alat untuk menyampaikan gagasan secara jelas dan tepat. Masalah matematika berbentuk cerita membutuhkan kemampuan representasi matematis, sehingga untuk melihat kemampuan representasi siswa dilihat dari hasil jawaban.

6 Izwita Dewi menyimpulkan bahwa pertumbuhan kemampuan representasi matematis siswa kategori rendah dan sedang siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan siswa perempuan. Berawal dari permasalahan yang telah diuraikan di atas yaitu kurangnya kemampuan representasi matematis siswa dalam menjawab soal matematika berbentuk cerita, maka peneliti tertarik untuk menganalisis kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah cerita.

Rumusan Masalah

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya seperti Jarnawi Afgani Dahlan dan Dadang Juandi terletak pada bagaimana bentuk representasi dihasilkan oleh siswa sekolah dasar karena peneliti membahas kemampuan merepresentasikan kata atau teks tertulis, representasi visual dan representasi persamaan atau matematika. ekspresi.

Tujuan dan Manfaat

  • Tujuan
  • Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berbentuk cerita cerita di SMPN 2 Praya Barat Daya.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

  • Ruang Lingkup Penelitian
  • Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Soal Tes Kemampuan Representasi dalam Pemecahan Masalah Cerita dan Pedoman Wawancara dengan Siswa Terpilih.

Kerangka Teori

  • Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
  • Kemampuan Representasi Matematis
  • Soal Cerita

Menurut Polya, pemecahan masalah adalah upaya mencari jalan keluar dari suatu kesulitan dan mencapai sesuatu yang tidak dapat segera dicapai. Atau dengan kata lain pemecahan masalah adalah suatu proses bagaimana mengatasi suatu masalah atau soal yang bersifat menantang dan tidak dapat diselesaikan dengan prosedur rutin yang biasa dilakukan/diketahui. Pemecahan masalah pada dasarnya adalah suatu proses yang ditempuh oleh seseorang untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya hingga masalah tersebut tidak lagi menjadi masalah bagi dirinya.

Dari langkah-langkah pemecahan masalah yang telah dijelaskan, penelitian ini menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah Krulik dan Rudnick karena lebih mudah digunakan untuk mengidentifikasi pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berbentuk cerita. Soal cerita biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa belajar memecahkan soal matematika. Abidin mengemukakan bahwa tugas teks adalah soal-soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Cerita-cerita yang diungkapkan dapat berupa masalah-masalah kehidupan sehari-hari.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Bentuk Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Oleh karena itu, kehadiran peneliti dalam penelitian ini berfungsi sebagai instrumen penting yang secara langsung mengganggu kehidupan subjek uji dalam waktu penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Survei ini direncanakan di SMPN 2 Praya Barat Daya, Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Praya Barat Daya dan melihat representasi visual kepribadian siswa yang hasil tesnya berbeda.

Data yang akan dikumpulkan adalah (1) Data hasil representasi matematis siswa, dan (2) Transkrip wawancara Hasil pemecahan soal cerita 1) Data representasi matematis. Representasi matematis diperoleh setelah siswa mengerjakan soal berupa uraian soal matematika dalam bentuk cerita berdasarkan indikator representasi matematis. Dari hasil pemecahan masalah dapat diketahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi, seperti masalah matematika berbentuk cerita.

Transkrip wawancara diperoleh setelah peneliti mewawancarai siswa tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang mereka gunakan dalam menyelesaikan masalah matematika berbentuk cerita. Kemampuan penyajian matematis siswa dapat dilihat dari hasil tes siswa berupa jawaban yang diberikan siswa terhadap soal cerita. Dari hasil tes siswa ini akan diketahui jenis keterampilan representasi matematis yang digunakan oleh siswa.

Dari hasil tes tersebut peneliti melihat kepribadian anak yang tingkat representasi visualnya baik atau kurang dalam kemampuan menyajikan soal matematika dalam bentuk cerita. Analisis data adalah proses mencari dan mengumpulkan data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, menjabarkannya ke dalam satuan-satuan, mensintesiskannya, merangkainya ke dalam pola-pola, memilih yang penting dan yang akan dipelajari serta disimpulkan sehingga akan mudah dipahami oleh dirinya sendiri dan orang lain. Kegiatan membandingkan kedua data tersebut untuk mengetahui konsistensi antara hasil presentasi matematika siswa dengan hasil wawancara.

Sistematika Pembahasan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Jadwal Penelitian

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan merepresentasikan kata untuk subjek 1 telah memenuhi indikator representasi kata yaitu menulis interpretasi representasi dan mencatat langkah-langkah penyelesaian soal cerita matematika. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan nomor 3, terlihat bahwa kemampuan merepresentasikan kata-kata subjek 1 ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan merepresentasikan kata subjek 1 memenuhi indikator representasi yaitu menulis interpretasi representasi dan langkah-langkah menulis penyelesaian soal cerita matematika.

Berdasarkan jawaban soal nomor 3 terlihat bahwa tidak ada kemampuan merepresentasikan kata subjek 2 dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada kemampuan merepresentasikan kata subjek 2 sebagai indikasi kemampuan representasi matematis. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 1 tentang kemampuan merepresentasikan kata pada soal nomor 2 dan nomor 3 adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, diperoleh hasil representasi kata atau teks tertulis pada subjek 2 soal.

Dari gambar di atas terlihat bahwa subjek mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal matematika menggunakan kata-kata. Berdasarkan indikator representasi matematis siswa yaitu kemampuan merepresentasikan kata atau teks tertulis di atas menunjukkan bahwa subjek sudah mampu membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan. Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa untuk soal nomor 2 dan nomor 3 subjek 1 dapat memenuhi indikator representasi kata.

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa untuk soal nomor 2 dan nomor 3 topik 1 dapat memenuhi indikator representasi kata. Sedangkan pada soal 3 tidak ada hasil ekspresi matematis subjek hanya menjelaskan dengan kata-kata dan memberikan gambar. Meskipun subjek 2 tidak memenuhi indikator tampilan kata; (2) kemampuan representasi visual hasil kedua subjek mampu mengubah bentuk soal cerita menjadi bentuk gambar seperti membuat segitiga dan persegi panjang, dan (3) kemampuan merepresentasikan ekspresi matematis dari hasil pemberian Subjek 1. indikator representasi matematis pada satu soal, namun hasilnya kurang tepat.

Paparan Data Hasil Peneitian

  • Hasil Tes Pemecahan Masalah Kemampuan Representasi
  • Hasil Tes Wawancara

Analisis Data Penelitian

  • Subjek 1 Untuk Soal Nomor 2 daan 3
  • Subjek 2 Untuk Soal Nomor 2 daan 3

Misalnya subjek mampu membuat bentuk geometri untuk menjelaskan soal matematika dengan kata-kata, sehingga subjek dapat dengan mudah menemukan rumus yang digunakan dari gambar tersebut. Hal ini karena siswa telah menemukan jawabannya dengan menggunakan kata-kata dan gambar. Petikan hasil wawancara dengan subjek untuk memperjelas gambar adalah sebagai berikut : .. Saya paham dengan angka 2b, tetapi untuk 3b saya tidak menanyakan nilai akhirnya.. langkah-langkah dengan menggunakan gambar dan kata sudah mendapatkan hasil yang jelas . sehingga hasilnya tepi luar dan tepi tidak terganggu.

Dari gambar di atas terlihat bahwa hasil soal nomor 2 dan 3 menunjukkan bahwa subjek 1 dapat menulis representasi dari suatu masalah, tetapi tidak dengan kata-kata. Hal ini karena siswa telah menemukan jawabannya dengan menggunakan kata-kata dan gambar. Dari indikator representasi matematis yang lebih dominan pada subjek 1 yaitu representasi kata, subjek menuliskan interpretasi representasi, menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata.

Sesuai dengan kemampuan yang tampak pada pelajaran 2 yaitu dalam menyajikan kata-kata, siswa mengalami kesulitan dalam mengubah pertanyaan cerita menjadi kata-kata. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis beberapa indikator dari mata pelajaran 1 mampu memenuhi tiga indikator representasi matematis, yaitu representasi kata atau teks tertulis, representasi visual dan representasi persamaan matematika atau ekspresi. Bagus. Sedangkan pada objek 2 indikator representasi matematis yang diperoleh dari hasil respon yaitu tidak terdapat representasi kata atau teks tertulis, representasi visual objek dapat memenuhi indikator dan.

Jika dilihat dari aspek kemampuan representasi matematis, yaitu pada tahap representasi kata atau teks tertulis, ditemukan data yang dapat digunakan untuk mendata 2 mata pelajaran, yaitu 1 siswa laki-laki (S1) dan 1 siswa perempuan (S2), mata pelajaran 1 dapat menulis pendapat atau menulis kesimpulan berdasarkan jawaban yang sudah diberikan dengan benar sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan representasi siswa baik dalam menulis interpretasi atau representasi, menuliskan pemecahan masalah matematis dalam kata-kata. Hal ini sesuai dengan indikator terjemahan kata-kata atau teks tertulis yang disampaikan oleh Muzakir bahwa setelah memenuhi indikator ini seseorang harus dapat menuliskan interpretasi atau pendapat dari terjemahan lainnya.

Gambar 2.10 Representasi Kata-Kata Nomor 2
Gambar 2.10 Representasi Kata-Kata Nomor 2

Rangkuman Temuan Penelitiaan

PEMBAAHASAN

Representasi Kata-Kata atau Teks Tertulis

Berdasarkan jawaban soal nomor 2 terlihat bahwa tidak ada kemampuan merepresentasikan kata subjek 2. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan merepresentasikan kata subjek 2 tidak memiliki kemampuan merepresentasikan kata seperti menulis. interpretasi representasi dan menulis langkah-langkah untuk memecahkan masalah cerita matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 1 mengenai kemampuan merepresentasikan ekspresi matematika pada soal nomor 2 dan nomor 3 adalah sebagai berikut: . menara. langkah-langkah menggunakan gambar dan kata-kata sudah mendapatkan hasil yang jelas bahwa hasilnya adalah tepi luar dan tepi.

Gambar 2.1 Idikator Representasi Kata-Kata
Gambar 2.1 Idikator Representasi Kata-Kata

Repressentaasi Visual

Representasi Ekspresi Matematis

Informasi mana yang kemudian saya jelaskan hasil jawabannya dalam kata-kata agar lebih mudah ditemukan. Pada saat mempresentasikan kata atau teks tulis, sebagian besar siswa tidak mampu mengubah representasi matematis berupa cerita menjadi representasi kata atau teks tulis.

Gambar 2.7 Indikator Representasi Ekspresi matematis  Berdasarkan    gambar    diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  kemampuan  representasi  ekspresi  matematis  atau  persamaan  matematis untuk subjek 1  sudah memenuhi indikator representasi  ekspresi matem
Gambar 2.7 Indikator Representasi Ekspresi matematis Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi ekspresi matematis atau persamaan matematis untuk subjek 1 sudah memenuhi indikator representasi ekspresi matem

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah: 1) kemampuan siswa dalam merepresentasikan kata atau teks tertulis dari mata pelajaran 1 memenuhi indikator penyajian kata . Sedangkan subjek 2 memenuhi indikator ekspresi matematis pada kedua soal, namun hasilnya kurang akurat. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa kemampuan representasi matematis sangat penting dan diperlukan bagi siswa untuk memahami materi yang disajikan dan memecahkan masalah. Kurangnya kemampuan representasi matematis menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi sehingga siswa sulit memahami dan mengerjakan soal yang diajukan.

Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan instrumen pengukuran lain seperti angket untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa. Absorin & Sugiman menggali kemampuan penalaran dan representasi matematis siswa Journal of Mathematics Education, Vol 13, Number. Mewakili Peserta Didik Matematika yang Beragam Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Terbuka (Quasi Eksperimental Peneliti vs. Siswa Kelas VII SMPN 1 Pagaden Subang), Jurnal Ilmia Solusi, Vol.

Abidin, Kajian Kinerja Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kota Banda Aceh dalam Menyelesaikan Masalah Aritmatika dan Kata. Tesis.

Gambar

Gambar 2.1 Idikator Representasi Kata-Kata
Gambar 2.2 Idikator Representasi Kata-Kata
Gambar 2.4 Indikator Representasi visual
Gambar 2.5 Indikator Representasi Visual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Previous research supports the notion that environmental sensitivity is a predictor of environmental behavior [Chou, 2013, Klockner, 2013 Personality and Environmental Issues with