• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPUNG TENGAH TAHUN 2018/2019

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPUNG TENGAH TAHUN 2018/2019 "

Copied!
142
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Selain itu, guru PAI juga memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural kepada siswa. Data yang penulis harapkan dari metode ini adalah tentang bagaimana upaya guru PAI mewujudkan pendidikan multikultural bagi siswa. Selain itu, hasil wawancara dengan siswa juga mendukung pernyataan kepala sekolah dan guru PAI tersebut.

Upaya guru PAI mewujudkan pendidikan multikultural merupakan nilai-nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika yang terus menerus diberikan kepada siswa. Aklimatisasi dalam perwujudan pendidikan multikultural dimaksudkan agar siswa terlatih dan terbiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai multikultural. Pembinaan guru PAI untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dilakukan melalui pembelajaran syiasah fiqh.

Bagi siswa agar lebih meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai pendidikan multikultural yang diajarkan oleh guru PAI. Pertanyaan : Dalam mewujudkan pendidikan multikultural, apakah Bapak/Ibu melakukan latihan rutin bagi siswa dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural. Pertanyaan : Bagaimana upaya guru PAI untuk terwujudnya pendidikan multikultural bagi siswa.

Pertanyaan: Guru PAI menurut Anda telah memberikan motivasi yang baik kepada siswa dalam mewujudkan pendidikan multikultural. Pertanyaan: Apa upaya motivasi yang diberikan guru PAI untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural pada siswa.

Tabel  4.4  Sarana  dan  Prasarana  Pendidikan  SMA  Negeri  1  Seputih  Agung  (Perpustakaan/  Laboratorium/  Ruang  Praktik  Siswa)
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan SMA Negeri 1 Seputih Agung (Perpustakaan/ Laboratorium/ Ruang Praktik Siswa)

Tujuan dan Manfaat Masalah

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang memiliki tiga fungsi, yaitu: 1) menyiapkan generasi muda untuk memainkan peran tertentu dalam masyarakat di masa depan. Sedangkan pendidikan agama Islam merupakan upaya untuk mendorong dan membina peserta didik agar selalu dapat memahami ajaran Islam secara utuh, kemudian hidup sesuai dengan tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai way of life.

Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam juga memiliki arti usaha sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati, meyakini, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, latihan mengajar, serta penggunaan pengalaman 3 Pendidikan agama Islam juga dapat disebut sebagai upaya untuk mendidik agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, sehingga menjadi pandangan hidup seseorang (pandangan dan sikap terhadap kehidupan). Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk membantu peserta didik mengembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya.

Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pengertian Upaya Guru PAI

Sehingga diharapkan pendidikan multikultural mampu membawa siswa pada pemahaman yang lebih baik tentang menghargai dan saling menghormati. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan multikultural yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Strategi dan Pendekatan Pendidikan Multikultural

Di negara bagian ini, pendidikan multikultural lebih tepat sasaran sebagai imbauan untuk menciptakan masyarakat yang toleran. Keempat, pendidikan multikultural meningkatkan kompetensi untuk diadopsi dalam budaya yang berbeda, hal itu ditentukan oleh situasi dan kondisi.

Implementasi Pendidikan Multikultural

Empat ciri esensial tersebut antara lain: insentif ekonomi yaitu penggerak perilaku masyarakat, insentif moneter hampir menjadi satu-satunya standar umum, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai instrumen utama bangsa yang menonjol, dan keadilan atau ketidakadilan menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan. Jadi, terwujudnya masyarakat baru, maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan yang dicita-citakan banyak bergantung pada kemampuan masyarakat menyesuaikan ciri-ciri tersebut. Proses ini dikenal dengan pembangunan, perumusan masyarakat baru yang dicita-citakan, yaitu masyarakat baru itu adalah masyarakat yang maju, mandiri, adil, merdeka, dan juga sejahtera.

Upaya Guru PAI dalam Mewujudkan

Hal ini dilakukan guru PAI untuk menanamkan dan memasyarakatkan sikap penyelesaian konflik dan rekonsiliasi konflik pada siswa. Ada juga pemberian bimbingan, pemberian bimbingan oleh guru PAI kepada siswa menurut saya sudah cukup tepat.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh, sedangkan data itu sendiri adalah segala keterangan (informasi) mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian 2 Sumber data merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, jadi penulis mencoba memahami, sumber data mana yang akan digunakan dalam penelitian ini. Sumber data primer adalah sumber data pertama dimana suatu penelitian dihasilkan, sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, biasanya diambil dari cerita pelaku peristiwa itu sendiri atau saksi mata yang mengalami dan mengetahui peristiwa tersebut 3 Sumber data yang dimaksud sebagai data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan, gerak tubuh atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dipercaya, dalam hal ini subjek penelitian (informan) sehubungan dengan variabel yang diteliti 4 Berdasarkan uraian di atas, sumber datanya adalah siswa Sekolah Dasar dalam penelitian ini adalah guru PAI dan siswa SMA N 1 Seputih Agung untuk mendapatkan informasi terkait upaya guru PAI mewujudkan pendidikan multikultural. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen 5 Sumber data sekunder diharapkan dapat mendukung penulis dalam mengungkapkan data yang diperlukan dalam penelitian ini sehingga data primer menjadi lebih lengkap.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah wawancara dengan guru PKN dan staf sekolah, observasi dan sumber lainnya. Skripsi digunakan sebagai referensi laporan yang dipelajari, kemudian buku, jurnal dan artikel menjadi referensi dalam landasan teori dan analisis data, sedangkan internet digunakan untuk melengkapi data dalam analisis dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah guru PAI dan siswa SMA N 1 Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa siswa merasa termotivasi untuk terus menerapkan dan menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural melalui motivasi yang diberikan oleh guru PAI. Pernyataan guru PAI ini juga didukung oleh pernyataan siswa yang menyatakan demikian.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa mendukung pernyataan di atas menyatakan demikian. Untuk membangkitkan minat siswa tersebut, guru PAI menggunakan foto-foto kegiatan ROHIS yang menarik. Upaya guru PAI untuk mewujudkan pendidikan multikultural adalah melalui motivasi atau dorongan siswa, salah satunya dengan mendorong dan mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Bimbingan yang terus diberikan guru PAI kepada siswa dapat menumbuhkan sikap saling menghargai dan berkepala dingin terhadap penyelesaian konflik.

Triangualasi Sumber Data

Teknik Analisis Data

Penyajian data berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI, kepala sekolah dan siswa SMA N 1 Seputih Agung tentang upaya guru PAI dalam mewujudkan pendidikan multikultural, penggunaan waktu, sarana dan prasarana, serta kendala yang dihadapi. Penghargaan atau reward ini dianggap mampu menjadi pendorong atau penyemangat bagi siswa dalam upaya mencapai pendidikan multikultural. Pemberian motivasi untuk mencapai pendidikan multikultural merupakan salah satu cara untuk membuat siswa antusias dan bergairah dalam mempelajari nilai-nilai multikultural.

Dari hasil wawancara dan pemaparan data di atas, terlihat bahwa guru PAI membekali siswa dengan kajian fikih syiasa, yang meliputi konsep kebangsaan dan demokrasi. Tujuan pembiasaan ini adalah untuk mengajarkan siswa nilai demokrasi dan nilai saling pengertian. Pertanyaan : Selama Anda menjadi guru, apakah Anda sudah memberikan motivasi kepada siswa untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural pada diri siswa.

Jika diterapkan, sikap toleransi dan saling pengertian akan tumbuh dalam diri siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan Khusus

Selain itu, mahasiswa lain juga memberikan dukungan terhadap pernyataan tersebut dengan mengatakan hal tersebut. Jika hal ini telah dilaksanakan, akan tumbuh sikap toleransi dan saling pengertian di kalangan siswa. Hal ini saya tekankan kepada seluruh mahasiswa, baik muslim maupun non muslim.

Tujuan dari adat ini adalah agar santri menjadi manusia yang berakhlak mulia, beriman dan bertakwa sesuai dengan nilai-nilai multikultural.

Pembahasan

Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk terus mempelajari nilai-nilai multikultural, sehingga memiliki jiwa yang beradab. Dengan demikian siswa akan merasa dihargai, sehingga tumbuh sikap saling pengertian dan saling menghargai dalam jiwa siswa. Artinya, penyelesaian masalah melalui ketenangan dan tanpa kekerasan, baik verbal maupun fisik, hal ini dilakukan oleh guru PAI agar siswa.

Dari hasil pemaparan data di atas, guru PAI juga berupaya memberikan pedoman agar siswa mampu memahami dan menghayati serta menerapkan nilai-nilai multikultural yang mencerminkan budaya Indonesia. Dengan mengenalkan konsep ini, siswa akan memahami dan menerapkan sikap toleransi serta sikap saling pengertian. Kajian perilaku baik dan buruk ini ditujukan bagi siswa yang memiliki akhlak, iman, dan taqwa yang tinggi.

Selanjutnya agar siswa memiliki akhlak yang tinggi, beriman dan bertaqwa memberikan motivasi melalui cerita-cerita keteladanan.

PENUTUP

Saran

Motivasi yang saya berikan adalah untuk mendorong atau menasihati siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Saya selalu menyampaikan kepada siswa bahwa keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler penting untuk pengembangan nilai-nilai sikap demokratis pada siswa, mengapa demikian. Selain itu, saya mendorong siswa melalui kisah-kisah tokoh terkenal dunia sehingga siswa mengetahui hal-hal yang bersifat multikultural.

Tujuan dari penanaman akhlak ini adalah agar peserta didik menjadi manusia yang selaras dengan nilai-nilai multikultural dalam bidang berakhlak, beriman, dan takwa yang tinggi. Hal ini pula yang akan mendorong sikap penyelesaian konflik dan rekonsiliasi tanpa kekerasan di kalangan pelajar, selain itu juga akan meningkatkan sikap saling menghargai di antara mereka. Selebihnya kita amalkan sesuai nilai-nilai saling pengertian dan saling menghargai dengan saling menyapa, bersalaman, menyapa dan berdoa sesuai keyakinan dan keyakinan masing-masing siswa.

Dengan penerapan pendidikan multikultural, para siswa sekolah ini akan menjadi lebih banyak orang yang berintegritas. Nilai keberagaman juga menjadi salah satu tuntunan yang dilakukan guru PAI agar siswa saling memahami dalam segala hal mulai dari cara beribadah, gaya pergaulan, cara berpakaian dan sebagainya. Ternyata para siswa sudah membiasakan shalat berjamaah di lingkungan rumahnya, namun hanya pada beberapa poin saja.

Gambar

Tabel  4.4  Sarana  dan  Prasarana  Pendidikan  SMA  Negeri  1  Seputih  Agung  (Perpustakaan/  Laboratorium/  Ruang  Praktik  Siswa)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada dokumen Peraturan Desa Kerso No.1/2022 tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja