• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPUNG TIMUR"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana peran KUA dalam menangani perkawinan tidak tercatat di Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran KUA dalam mengatasi perkawinan tidak tercatat di Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.

PENUTUP

Latar Belakang Masalah

Realita di lapangan, kita membutuhkan sebuah forum yang mengurusi segala hal tentang perkawinan, yaitu Kantor Urusan Agama (KUA). Pasalnya, segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan akan selalu melibatkan Kementerian Agama dalam hal ini Kantor Urusan Agama di setiap kecamatan.

Pertanyaan Penelitian

Pihak KUA telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan perkawinan di bawah umur atau melanggar undang-undang yang telah ditetapkan. Dalam upaya mensosialisasikannya kepada masyarakat, KUA tidak berperan sendiri-sendiri, melainkan meminta bantuan dari pihak-pihak yang sangat berkepentingan, antara lain meminta bantuan kepada lurah, perangkat desa, dan meminta bantuan pada saat rapat Kecamatan atau Kota.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Penelitian yang Relevan

Penelitian Arif Hidayat “Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh Agama dalam Pencegahan Pernikahan Dini Di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam IAIN Purwokerto. Berdasarkan hasil penelitian Dari penelitian mengenai peran KUA dan tokoh agama dalam pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Sokaraja, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut.16 Arif Hidayat, Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh Agama di Pencegahan Pernikahan Dini di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas, Tahun Skripsi, IAIN Purwokerto, 2018.

Sedangkan peran tokoh agama dalam pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Sokaraja yaitu peran tokoh agama sebagai motivator, pembimbing moral dan mediator. Adapun gerakan tokoh agama dalam pencegahan pernikahan dini lebih ditekankan pada gerakan budaya di masyarakat yang terbagi dalam dua bentuk kegiatan yaitu kegiatan rutin seperti pengajian rutin, kelompok RT, arisan, ibu-ibu PKK dan kegiatan insidental. seperti pengajian dan ucapan syukur. Penelitian Dade Ahmad Nasrullah “Peran KUA Dalam Mengatasi Pernikahan Dini Di Desa Pasarean KEC Pamijahan Kabupaten Bogor”.

17 Dade Ahmad Nasrullah, “Peran KUA Dalam Mengatasi Pernikahan Dini Di Desa Pasarean, KEC Pamijahan Kabupaten Bogor”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Kantor Urusan Agama (KUA)

  • Pengertian Kantor Urusan Agama (KUA)
  • Dasar, Visi dan Misi Kantor Urusan Agama (KUA)
  • Tugas dan Wewenang Kantor Urusan Agama (KUA)
  • Peran KUA dalam Mengatasi Nikah Siri

Keputusan Menteri Agama No. 517 Tahun 2001 yang menegaskan bahwa Biro Agama bertugas melaksanakan sebagian tugas Departemen Agama kabupaten/kota dalam bidang keislaman di kecamatan. Menyelenggarakan kegiatan surat menyurat, pengurusan surat, pengarsipan, pengetikan dan tata graha di Kantor Urusan Agama. Pendamping PPN tersebut disahkan oleh Kementerian Agama sebagai pendamping bagi masyarakat yang berminat menikah dan dirujuk ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten di Jawa dan sebagai pembina kehidupan beragama di desa.

21 Sugita Farida, Bunyamin, “Pengembangan Aplikasi Pencatatan Nikah di Kantor Agama Kabupaten Cikajang Garut”, Algoritma, Vol. Kanwil Kemenag bertugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kanwil Kemenag di wilayah Kabupaten berdasarkan kebijakan Kanwil Kemenag dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten dalam bidang Keislaman di wilayah Kabupaten.

Penyuluhan Pendaftaran Pernikahan dan Keluarga Bahagia yang dilakukan oleh Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) pada Biro Agama Calon Calon Pengantin dan Wali.

Nikah Siri

  • Pengertian Nikah Siri
  • Sebab dan Akibat Nikah Siri
  • Nikah Siri Dalam Hukum Islam dan Hukum Positif

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa peran KUA dalam mengatasi perkawinan tidak tercatat antara lain penyuluhan, melakukan sosialisasi tentang pentingnya pencatatan perkawinan dan menetap di masing-masing desa yaitu P3N (Petugas Pencatat Nikah/Amil Desa). . bersama dengan staf perangkat desa yang melakukan penyuluhan setiap 2 bulan sekali. Pernikahan rahasia atau sering disebut pernikahan rahasia adalah pernikahan di mana pihak laki-laki mengajukan dua orang saksi. Nikah di bawah tangan biasanya disebut nikah sirri (rahasia) atau nikah urfi berdasarkan adat.

Banyak kerugian yang dirasakan seorang istri jika perkawinan di bawah tangannya tidak dapat diakui secara hukum, belum lagi istri akan merasakan akibat sosial, ekonomi dan sebagainya. Memahami perkawinan di bawah tangan hanya berdasarkan perspektif hukum Islam adalah salah, karena kita hidup di negara yang dasar hukumnya tidak berdasarkan hukum Islam, tetapi memiliki dasar hukum Pancasila dan UUD 1945, yang dilaksanakan dengan memenuhi rukun dan syarat-syarat yang ditentukan oleh agama, tetapi tidak dilakukan di hadapan seorang pegawai pencatat sebagai pejabat pejabat negara atau perkawinan yang tidak dicatatkan oleh Kantor Urusan Agama bagi yang beragama Islam, atau di Kantor Catatan Sipil bagi yang tidak beragama Islam, dan karena itu tidak memiliki akta nikah yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Pernikahan semacam itu di antara orang-orang juga dikenal sebagai pernikahan yang tidak terdaftar atau pernikahan pribadi.

Faktor-faktor Terjadinya Nikah Siri

Kebanyakan orang percaya bahwa pernikahan yang tidak dicatatkan dianggap sah menurut Islam jika memenuhi rukun dan syaratnya, meskipun pernikahan tersebut tidak terdaftar secara resmi di kantor catatan negara mana pun. Sebaliknya, perceraian dianggap sah jika rukun dan syaratnya terpenuhi, meskipun perceraian itu dilakukan di luar pengadilan. Akibatnya, timbul semacam dualisme hukum di Indonesia, yaitu di satu pihak perkawinan harus dicatatkan pada Biro Urusan Agama (KUA), tetapi di lain pihak, meskipun tanpa pencatatan ternyata tetap sah jika memenuhi ketentuan hukum agama.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab zina yang tidak tercatat karena khalwat, nikah sampai cerai (mut'ah), poligami, pembatasan birokrasi, ingin melindungi diri dari perbuatan maksiat karena calon istrinya mantan sipil sipil. PNS atau TNI Polri yang telah meninggal dunia. Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya pencatatan perkawinan dapat dilihat di beberapa kecamatan di daerah tersebut dan ditemukan fakta yang mengejutkan bahwa masih banyak masyarakat yang perkawinannya tidak dicatatkan. oleh KUA setempat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengajukan permohonan pengesahan perkawinan (isbat nikah) ke Pengadilan Agama setempat agar perkawinannya disahkan secara hukum negara dalam program sidang keliling.

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Sumber sekunder adalah sumber bahan bacaan 41 Sumber data sekunder adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kedua sumber data sekunder tersebut antara lain dokumen resmi, buku, hasil penelitian berupa laporan dan sebagainya. Kementerian Agama RI, Buku Rencana Induk KUA dan Pengembangannya, Jakarta: Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji, 2002. Sumber data tersier adalah bahan-bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, bahan-bahan hukum tersebut seperti ensiklopedia, kamus (hukum), internet. 43.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisa Data

Pendekatan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data, berupa data masyarakat yang pernah melakukan peran KUA dalam mengatasi perkawinan tidak tercatat di kecamatan Metro Kibang kabupaten Lampung Timur dan buku-buku yang berkaitan dengan tradisi tersebut.

Gambaran Umum KUA Metro Kibang 1. Sejarah Singkat KUA Metro Kibang

  • Letak Geografis KUA Metro Kibang
  • Visi Misi dan Tujuan KUA Metro Kibang VisiVisi

Dalam masyarakat, perkawinan di luar nikah sering disamakan dengan perkawinan di bawah tangan. 51 Hasil wawancara dengan mr. Muhammad Ridwan selaku kepala KUA Metro Kibang pada tanggal 20 April 2019 pukul 10.00 WIB. 55 Hasil wawancara dengan Ibu Amri Husniati selaku Asisten Tata Usaha Perkawinan dan Rujukan ke KUA Kecamatan Metro Kibang pada tanggal 20 April 2019 Pukul 10.00 WIB.

Kepala Kantor Urusan Agama Kantor Urusan Agama Kabupaten Metro Kibang Bapak Muhammad Ridwan S.Ag membenarkan adanya perkawinan siri yang dilakukan oleh masyarakat didaerahnya, menyatakan masyarakat melakukan hal tersebut dengan beberapa hal, diantaranya: pertama, faktor penghasilan harian minimum. 56 Hasil wawancara dengan Ibu Amri Husniati selaku Asisten Tata Usaha Perkawinan dan Rujukan ke KUA Kecamatan Metro Kibang pada tanggal 20 April 2019 Pukul 10.00 WIB. 57 Hasil wawancara dengan mr. Muhammad Ridwan selaku kepala KUA Metro Kibang pada tanggal 20 April 2019 pukul 10.00 WIB.

Keempat, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Metro Kibang yang disurvei, dimana pelaku perkawinan di luar nikah kebanyakan adalah masyarakat yang hanya bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau bahkan Sekolah Menengah Atas (SMA). SEKOLAH).

Peran KUA Metro Kibang Dalam Mengatasi Nikah Siri

Dari data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain Kepala Biro Urusan Agama (KUA) Kecamatan Metro Kibang, masyarakat yang melakukan perkawinan di luar nikah dan pegawai yang bekerja di Pengadilan Agama dan diperoleh data yang sebenarnya dari Pengadilan Agama, dapat dijelaskan bahwa sebagian masyarakat di Kecamatan Metro Kibang yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani tidak mengetahui pentingnya pencatatan perkawinan karena mereka hanya bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau bahkan ada yang hanya mengenyam bangku SMA. sekolah menengah pertama (SMP) dan jumlah kejadiannya rendah. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat enggan dan malas mendaftarkan pernikahannya ke Biro Urusan Agama (KUA). Surat Keterangan dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat yang menyatakan bahwa perkawinan tersebut tidak dicatatkan;

Oleh karena itu, tidak heran jika ditemukan masih ada sebagian masyarakat yang tidak melangsungkan pernikahannya ke Kantor Urusan Agama (KUA) dan tidak mau mencatatkan karena pelaku nikah siri tidak mengetahui dampak yang akan terjadi. diterima. Nanti. Meski demikian, Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Metro Kibang selalu berusaha mengadakan sosialisasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat akan pentingnya pencatatan perkawinan di KUA. Cara ini sering digunakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Metro Kibang untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya perkawinan tidak tercatat yang sering terjadi di masyarakat.

Meski pada kenyataannya masih ada sebagian masyarakat yang enggan dan malas untuk mendaftarkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama (KUA).

Kesimpulan

Saran

Kepada Kantor Urusan Agama (KUA) khususnya yang ada di Kecamatan Metro Kibang sebagai penyelenggara pemerintahan dan penyelenggara masyarakat hendaknya selalu berusaha memberikan pelayanan publik yang sebaik-baiknya kepada masyarakat terutama dalam urusan pengurusan akta nikah. Arif Hidayat, Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh Agama dalam Mencegah Pernikahan Dini di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Skripsi, IAIN Purwokerto, 2018. Hukum Adat Indonesia, Bandung: PT Refika Aditama, 2010 Kementerian Agama RI , Tugas Pencatat Nikah , Jakarta: Bimbingan Masyarakat.

Kementerian Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: CV J-ART, 2004 Departemen Agama RI, Buku Rencana Induk dan Pengembangan KUA,. Holida, Peran Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dalam Pemberdayaan Agama Masyarakat di Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, Skripsi, UIN Sumatera Utara, 2018. Idris Ramulya, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, Koleksi 2002 Hukum Islam , Bandung: Focusmedia, hal.

Zahry Hamid, Pokok-pokok Hukum Perkawinan Islam dan Hukum Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Bina Cipta, 2008.

WAWANCARA

DOKUMENTASI

Gambar

FOTO PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan koordinasi pemerintah Kecamatan Metro Barat dengan pemerintah Kelurahan Mulyojati, terdapat keterlibatan pejabat dari Kecamatan Metro Barat sesuai