Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2017. Laporan Keuangan ini memuat seluruh transaksi keuangan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dalam kurun waktu satu tahun, juga memuat Laporan Aset, Laporan Persediaan, Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Saham. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulon Progo.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Laporan Keuangan DLH Kulon Progo menyajikan informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, pembiayaan, kewajiban, ekuitas dana. Laporan Keuangan DLH Kulon Progo dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur antara lain tentang Keuangan Daerah. Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo disusun dengan mempertimbangkan kondisi makro pada Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut.
Produk unit akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa laporan realisasi anggaran, neraca, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Dasar akuntansi dalam penyusunan laporan tahunan tahun 2017 adalah accrual basis, yaitu pengakuan pendapatan, biaya, aset, liabilitas, dan ekuitas LO.
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Pos – pos Neraca a. Kas dan Setara Kas
Atribusi biaya perolehan dihitung secara proporsional sesuai dengan nilai barang a) Biaya perolehan seluruh aset tetap dianggarkan dalam akun aset tetap. Apabila aset tetap diperoleh secara bersama-sama, maka harga perolehan setiap aset tetap yang diperoleh secara bersama-sama ditentukan dengan mengalokasikan harga total berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang terkena dampak. Penyusutan adalah distribusi sistematis nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset tersebut.
Kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk sewa dicatat pada saat diadakannya perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan mengubah klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset kerja sama/sewa kemitraan lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk kerjasama pemanfaatan diakui pada saat diadakannya perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan mengubah klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset lain kerjasama/kemitraan – kerjasama pemanfaatan. Dicatat sebesar nilai tercatat aset tetap yang dialihkan pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun, mengelola/mengoperasikan, dan mengalihkan aset tersebut.
Contoh aset lainnya adalah aset tetap yang sudah dihentikan penggunaan aktifnya oleh pemerintah daerah. Aset lain-lain hasil reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai buku/nilai bukunya.
Penyajian kembali Neraca
Biaya-biaya yang harus dibayar ini biasanya terjadi karena pihak ketiga melakukan praktek penyediaan barang atau jasa terlebih dahulu dan menagihnya terlebih dahulu, seperti penyediaan barang berupa listrik, air PAM, telepon oleh masing-masing perusahaan selama sebulan kemudian ditagih. oleh orang yang bersangkutan kepada entitas sebagai pelanggannya pada bulan atau bulan berikutnya. f) Jumlah utang diakui pada saat pihak ketiga mengajukan tuntutan, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk surat penagihan atau tagihan, kepada pemerintah sehubungan dengan penerimaan barang/jasa yang pembayarannya belum diselesaikan oleh pemerintah. g) Nilai yang termasuk dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar biaya-biaya yang belum dibayar pemerintah pada tanggal neraca. 85. h) Hutang pengeluaran adalah hutang pemerintah yang timbul karena kewajiban kepada pihak ketiga belum dipenuhi sampai dengan akhir periode pelaporan. i) Kewajiban kepada pihak lain adalah sisa dana yang berasal dari SPM LS kepada bendahara pengeluaran yang belum seluruhnya diserahkan kepada yang berhak pada akhir tahun, contoh: SPM LS kepada bendahara pengeluaran yang belum dibayarkan pada tahun penuh adalah kepada mereka yang berhak atasnya. j) Kewajiban kepada Pihak Lain diakui apabila pada akhir tahun masih terdapat dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara Penerbitan yang belum diserahkan kepada yang berhak. k) Nilai yang termasuk dalam neraca untuk akun ini adalah jumlah biaya yang belum diserahkan kepada yang berhak atasnya. Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih antara kekayaan dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal pelaporan.
Saldo ekuitas diperoleh dari ekuitas awal ditambah (dikurangi) surplus/defisit LO dan perubahan lain seperti penyesuaian nilai persediaan, selisih penilaian aset tetap dan lain-lain.
Laporan Operasional
Pengukuran pendapatan – LO. a) Akuntansi Pendapatan – LO dilakukan berdasarkan prinsip bruto yaitu dengan mencatat penghasilan bruto dan bukan jumlah netonya (setelah kompensasi biaya). Saat timbulnya suatu kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain kepada pemerintah, tanpa keluarnya uang dari kas umum daerah. Yang dimaksud dengan konsumsi aset adalah ketika uang tunai dikeluarkan kepada pihak lain, yang tidak didahului dengan timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset non tunai dalam kegiatan operasional pemerintah.
Berkurangnya manfaat ekonomi atau potensi suatu jasa terjadi ketika nilai suatu aset menurun akibat penggunaan aset tersebut/berlalunya waktu. Biaya pegawai (tidak termasuk upah dan tunjangan hari raya) diakui pada saat sumber daya digunakan (pengeluaran moneter kepada orang lain), yaitu pada saat sertifikat pembayaran biaya dikonfirmasi oleh pengguna anggaran (sambungan 26 ditandatangani oleh pengguna anggaran). Beban barang dagangan merupakan pengurangan manfaat ekonomi selama periode pelaporan yang mengurangi modal ekuitas, yang dapat berupa konsumsi atau penggunaan aset atau penciptaan liabilitas.
Pengeluaran barang melalui mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadi konsumsi aset (pencairan tunai kepada pihak lain), yaitu pada saat penerimaan pengeluaran disetujui oleh pengguna anggaran (tikungan 26 ditandatangani oleh pengguna anggaran). barang melalui mekanisme LS diakui pada saat terjadinya kewajiban dari pemerintah daerah, yaitu pada saat Berita Acara Serah Terima (BAST) diterima.
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
- Aset Lancar
Aset lancar pada OPD Departemen Lingkungan Hidup sampai dengan akhir semester II tahun anggaran 2017 (29 Desember 2017) meliputi kas dan persediaan. Rekening ini menggambarkan saldo kas pada bendahara OPD Badan Lingkungan Hidup, baik bendahara pendapatan maupun bendahara pengeluaran berupa uang tunai, dana yang ditempatkan pada bank dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Sedangkan di bendahara pengeluaran terdapat saldo kas sebesar Rp yang terdiri dari utang pajak PFK tahun 2017 sebesar Rp. 405.012 dan dibayar pada tahun 2018 (fotokopi bukti setoran terlampir pada lampiran).
Selain itu pada pengeluaran kas bendahara juga terdapat uang tunai sebesar Rp yang merupakan pengembalian kelebihan pengeluaran sebagai tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo mengenai pelaksanaan anggaran DLH untuk Tahun 2017. Akun ini menggambarkan jumlah stok barang yang bersifat habis pakai dengan tujuan untuk menunjang kegiatan operasional departemen. Pada awal tahun 2017, persediaan telah dibeli dan digunakan untuk operasional resmi, sehingga pada akhir tahun 1. Semester 2017 (30 Juni 2017) di DLH Kulon Progo masih tersisa persediaan senilai Rp, dan pada akhir tahun 2017 tersisa Rp. inventaris dalam bentuk kertas kantor.
Akun ini menggambarkan kondisi aset tetap berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan dinas atau digunakan oleh masyarakat umum. Aset tetap pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada akhir Semester II (29 Desember 2017) adalah sebagai berikut.
Peralatan dan Mesin
Mesin & Peralatan
karena terdapat hibah aset atau pengurangan aset berupa pengalihan aset taman dari Dinas LH ke Dinas PUPKP dengan rincian sebagai berikut.
Pengadaaan / Belanja Modal
Rehab / Renovasi / Pemeliharaan
Aset pembangunan yang sedang berjalan milik Dinas LH Kulon Progo berupa 1 dokumen Detail Engineer Design (DED) Taman Bermain Gerbosari, Samigaluh. Nilai penyusutan setiap periode diakui sebagai pengurang nilai akuntansi aset tetap di neraca. Saldo aset tetap per Tanggal 29 Desember 2017 dicatat di neraca yaitu aset tetap intra-kompatibel (yaitu aset tetap yang nilai Rupiahnya paling sedikit Rp satuan untuk tanah dan/atau bangunan atau paling sedikit Rp satuan untuk mesin dan/atau peralatan) adalah Rp. dengan perincian sebagai berikut.
Aset Tetap Ekstrakomptabel
225.000,00 dari saldo tahun 2016, karena pada tahun 2017 terjadi penghapusan dana yang tidak sesuai dengan data sebagai berikut. Dengan peninjauan struktur organisasi dan kelembagaan di daerah yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota seluruh Indonesia, maka sejak Januari 2017, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo beralih ke pelayanan Tipe C yaitu Dinas Lingkungan Hidup. Dinas Lingkungan Hidup atau disingkat DLH mempunyai fungsi merumuskan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup, memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup, pelatihan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati di bidang lingkungan hidup.
Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut.