LAPORAN ON JOB TRAINING (OJT)
AHLI K3 KIMIA
PT SAYAP MAS UTAMA
RETNO WITA
PEMBINAAN CALON AHLI K3 KIMIA AGUSTUS 2024
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
1.3 Dasar Hukum 1.4 Ruang Lingkup
BAB 2 GAMBARAN UMUM PROSES PRODUKSI 2.1 Uraian Proses
2.2 Uraian bahan Kimia yang digunakan dan area penggunaan
2.3 Uraian mengenai ketersediaan, ketercukupan dan pemutakhiran Lembar Data Keselamatan (LDK) dan Label
BAB 3 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO 3.1 Uraian Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
3.2 Uraian Pengendalian Resiko
BAB 4 KEGIATAN TEKNIS, RANCANG BANGUN, KONSTRUKSI, PEMILIHAN BAHAN KIMIA SERTA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN INSTALASI
4.1 Pemeriksaan dan Pengujian Peralatan dan Instalasi 4.2 Pengawasan Mutu
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan 8.2 Rekomendasi LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Sayap Mas Utama merupakan bagian dari WINGS group yang bergerak di bidang powder dan cream deterjen. Merk dagang yang dipunyai oleh PT Sayap Mas Utama antara lain So Klin, Daia, BOOM, Sabun Cream Ekonomi, dan lain lain. Bahan baku yang digunakan berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Secara ringkas, identitas perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama : PT. Sayap Mas Utama
Alamat Perusahaan : Kawasan Perluasan Utara PT.JIEP Jalan Tipar Cakung Kav. F5-7 Jakarta Timur
Nomor Telepon : (021) 460 2696 Nomor Fax : (021) 460 3494 Penanggung Jawab : Hanny Sutanto Jabatan : Direktur Utama
Status Permodalan : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Lokasi kegiatan operasional industri PT Sayap Mas Utama terletak di Jalan Tipar Cakung Drain Kav F5-7 Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung Jakarta Timur 13910 dengan batas lokasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : PT SKF Indonesia
Sebelah Timur : Jalan Inspeksi Cakung Drain Sebelah Selatan : PT Cakra Tunggal Steel Sebelah Barat : Sedayu City
Peta lokasi pabrik ditunjukkan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1 Peta Lokasi PT Sayap Mas Utama
Struktur organisasi PT Sayap Mas Utama adalah sebagai berikut.
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT Sayap Mas Utama
1.2. Tujuan
Dokumen ini disusun oleh PT. Sayap Mas Utama, sebagai persyaratan memenuhi ketentuan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja dan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.
Kep. 84/PPK/X/2012 Tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah. Dokumen ini antara lain berfungsi : a. Sebagai acuan pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja
dalam rangka pengawasan pelaksanaan K3 di tempat kerja.
b. Sebagai dasar untuk mendapatkan izin memulai operasi.
1.3. Dasar Hukum
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279)
c. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
d. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional)
e. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
f. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
h. Surat Keputusan Penetapan Potensi Bahaya Instalasi dari Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta No. Kep: 3524 / 2014 tentang Penetapan Kategori Potensi Bahaya PT SMU
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Menengah adalah instalasi pembuatan sabun detergent. Rincian isi dokumen ini sesuai dengan ketentuan Pasal 19 ayat (1) dan (2) Kepmenaker No.
187/1999, antara lain mencakup : a. Gambaran umum proses
b. Identifikasi bahaya dan penilaian dan pengendalian risiko
c. Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia serta pengoperasian dan pemeliharaan instalasi
Dokumen ini memuat informasi dan gambaran dan identifikasi potensi bahaya yang ada di PT Sayap Mas Utama. Dokumen ini juga memuat mengenai rincian potensi bahaya pada setiap aktivitas yang ada di lingkungan pabrik PT Sayap Mas Utama.
Adapun potensi bahaya yang mungkin timbul dari aktivitas di PT Sayap Mas Utama adalah :
1. Bahaya racun dari bahan kimia 2. Bahaya mudah terbakar
BAB 2
GAMBARAN UMUM PROSES PRODUKSI
2.1. Uraian Proses Produksi
A. Unit Plant Powder Detergent (Sabiz Plant)
Gambar 2.1. Proses Produksi Powder Detergent
Di unit ini proses produksi dari deterjen bubuk dibuat. Pertama-tama adalah permohonan dan persiapan bahan baku sesuai jadwal dan formula.
Bahan baku mentah yang terdiri dari STPP (Sodium Tripolyphosphate), Sodium Carbonate, Sodium Sulphate Anhydrous dan air dimasukkan bersama-sama ke dalam silo atau tangki untuk selanjutnya dilakukan penimbangan bahan baku sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan.
Kemudian adonan dialirkan menuju wadah crutcher dan adonan diaduk sedemikian rupa untuk selanjutnya diolah menjadi slurry. Slurry dimasukkan kedalam ageing tank sambil terus diaduk. Kemudian slurry dilewatkan menuju screen filter dan homogenizing pump dan selanjutnya dipompa dengan tekanan tinggi menuju spray tower. Slurry dilewatkan nozzle dalam tekanan tinggi untuk diolah menjadi droplets. Didalam spray tower, droplets dikeringkan dengan angin panas. Kemudian droplets yang kering menjadi powder partikel dan membentuk base powder. Base powder terkoleksi dibawah spray tower yang kemudian dihisap kembali melewati air lift. Base powder kemudian diturunkan ke ayakan untuk dipisahkan gumpalan dan bubuk yang selanjutnya ditimbang. Adonan yang berupa base powder tersebut dimasukkan ke dalam drum mixer sambil diaduk dan selanjutnya ditambahkan additives sehingga menghasilkan complete powder. Complete
powder kemudian ditampung di dalam final hopper dan selanjutnya didistribusikan kedalam packaging silos sambil dilakukan pemeriksaan mutu.
Finished powder dikemas kedalam packaging sesuai spesifikasi dan kebutuhan sambil dilakukan pemeriksaan mutu kembali.
B. Unit plant Cream Detergent
Gambar 2.2. Proses Produksi Cream Detergent
Di unit ini proses produksi dari detergent cream dibuat. Proses pembuatan deterjen krim pertama-tama adalah persiapan bahan baku. Bahan baku yang berupa bubuk yaitu Sodium Carbonate dan sodium carbonate di transfer menuju silo untuk dilakukan penimbangan. Bahan tersebut dimasukkan bersama-sama dengan air kedalam tangki proses sambil terus diaduk sedemikian rupa hingga larut. Selanjutnya dimasukkan additive sambil terus diaduk hingga mencapai larutan homogen. Dari tangki proses adonan kemudian dilewatkan menuju filter dan dipompa dengan pompa transfer produk menuju tangki produk hingga menghasilkan detergent krim yang sesuai dengan komposisinya. Kemudian produk yang telah jadi ini dilakukan pengemasan untuk selanjutnya di simpan di dalam gudang. Produk ini merupakan produk dengan zero waste baik itu padatan ataupun cair karena semua bahan baku habis terpakai dan tidak ada yang terbuang ataupun tersisa.
C. Unit Plant Sulfur
Gambar 2.3. Proses Produksi ABS
Pada unit produksi ini, prosesnya pertama-tama pembakaran belerang cair dan dialirkan udara kering. Dari proses pembakaran dihasilkan SO2. Kemudian dikonverter menghasilkan SO3. Selanjutnya dimasukkan ke dalam reaktor dan direaksikan dengan Linear Alkyl Benzene menghasilkan Linear Alkyl Benzene Sulphonate. Selanjutnya dilakukan netralisasi Linear Alkyl Benzene Sulphonate dengan dilakukan penambahan NaOH sehingga menjadi LABS-Na. LABS-Na inilah yang menjadi bahan baku pembuatan sabun detergent.
2.2. Uraian bahan Kimia yang digunakan dan area penggunaan 1. Sodium Hydroxide, Linear Alkyl Benzene, dan Polyacrylic Acid
● Penyimpanan : disimpan di dalam tangki tertutup dengan ventilasi
● Penggunaan : digunakan untuk bahan baku di Plant Powder Detergent
● Pengangkutan : pemindahan menggunakan pompa transfer
2. STPP (Sodium Tripolyphosphate), Sodium Carbonate, Sodium Sulphate Anhydrous
● Penyimpanan : bahan dikemas di dalam jumbo bag dan disimpan di gudang bahan baku
● Penggunaan : digunakan untuk bahan baku di Plant Cream Detergent, Powder Detergent
● Pengangkutan : pemindahan menggunakan forklift dan pompa transfer pneumatic
2.3. Uraian mengenai ketersediaan, kecukupan dan pemutakhiran Lembar Data Keselamatan (LDK) dan Label
Seluruh bahan kimia yang digunakan telah dilengkapi label dan SDS yang diperoleh dari supplier melalui Departemen Purchasing. SDS tersebut didistribusikan kepada : Gudang Penyimpanan, Bagian Produksi yang terkait, dan RND. Secara berkala SDS dan penggunaan label dievaluasi dan ditinjau ulang kesesuaiannya oleh pihak Supplier atas permintaan Departemen Purchasing PT Sayap Mas Utama. Untuk SDS yang tersedia dalam bahasa asing telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk Kartu Keselamatan Bahan (KKB) agar lebih mudah dipahami oleh bagian-bagian yang menggunakan material tersebut.
BAB 3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
3.1. Uraian Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
PT Sayap Mas Utama melakukan identifikasi bahaya terhadap semua aspek kegiatan yang ada di semua plant dan penilaian resiko terutama untuk bahaya penanganan bahaya bahan kimia secara umum terdapat lima potensi bahaya keselamatan yaitu terkena mata, terabsorbsi kulit, kebakaran, terhirup dan ledakan.
Metode identifikasi bahaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem HIRA (Hazard Identification Risk Assessment) atau matriks penilaian resiko (terlampir).
EKSTREM : Perlu penanganan serius dan mendesak.
MAJOR : Perlu penanganan serius.
MEDIUM : Ditindaklanjuti.
MINOR : Sudah terkendali, aspek lingkungan atau bahaya K3 tidak penting.
Untuk mengidentifikasi penyimpangan yang dapat terjadi dari desain instalasi yang telah dibuat dan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan kendala pengoperasian terkait penyimpangan tersebut, maka dilakukan risk assessment dengan menggunakan HAZOP (Hazard and Operability Study) (terlampir).
2.
3.
3.1.1 Paparan Bahan Kimia Berbahaya Dalam Instalasi danTempat Kerja A. Bahan Kimia Powder (Sodium Carbonate, Sodium Sulphate
Anhydrous, STPP)
1. Tangan terpapar raw material powder saat penuangan pada hopper secara manual menyebabkan iritasi terhadap tangan 2. Mata terpapar raw material powder saat penuangan pada silo
secara manual menyebabkan iritasi terhadap mata
3. Saluran pernafasan terpapar oleh debu raw material pada saat penuangan raw material ke dalam silo sehingga menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
B. Bahan Kimia Liquid
1. Bahaya terbakar karena sebagian parfum yang digunakan mengandung alkohol
2. Sebagian parfum bersifat toksik sehingga dapat menyebabkan keracunan apabila terhirup atau tertelan
3. Parfum dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernafasan
3.1.2 Kegagalan atau kesalahan peralatan operasi yang dapat menimbulkan keadaan abnormal dan kecelakaan besar
A. Plant Powder Detergent
Terjadi kebakaran di dust collector akibat overheat di spray tower B. Plant Cream Detergent
Di dalam plant ini tidak ada potensi yang dapat menimbulkan kegagalan atau kesalahan peralatan operasi
C. Plant ABS
Peledakan pada tempat penyimpanan tangki molten
3.1.3 Dampak yang ditimbulkan kecelakaan besar terhadap para pekerja, orang yang tinggal atau bekerja di luar instalasi atau bagi lingkungan Terjadi kebakaran dan rusaknya fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan serta rusaknya lingkungan
3.1.4 Sumber bahaya dari alam yang mungkin terjadi di daerah tersebut Terjadinya bencana gempa bumi dan banjir
3.1.5 Sumber bahaya dari serangan luar
Tidak ada sumber bahaya dari serangan luar
3.2. Uraian Pengendalian Resiko
Pengendalian resiko yang telah dilakukan oleh PT Sayap Mas Utama sesuai dengan hierarki yaitu :
1. Eliminasi :
Menghilangkan penyebab manual ke otomatis, misalnya penuangan bahan secara manual, sekarang dibantu menggunakan alat angkat sehingga mengurangi karyawan kontak langsung dengan bahan
2. Substitusi
Secara kontinyu terus mencari raw material dan formulasi sehingga dapat meminimalisir bahaya yang ada
3. Engineering Control
Penambahan alat pengendali pada proses produksi misalnya dengan pengadaan dust collector pada hopper, sehingga debu yang dihasilkan akibat penuangan bahan dapat ditangkap oleh dust collector sehingga tidak menyebar ke lingkungan sekitar
4. Administratif Control
Melalui pemasangan sign atau perbaikan prosedur secara continue 5. Alat Pelindung Diri
Melengkapi APD pada karyawan sesuai dengan aktivitas dan bahaya
PT Sayap Mas Utama secara periodik setiap enam bulan sekali melakukan pengukuran kualitas udara pada area produksi untuk memastikan proses pengendalian dapat berjalan secara normal
3.2.1 Langkah Pencegahan Terhadap Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja PT Sayap Mas Utama memiliki prosedur persyaratan minimum untuk kontrol kesehatan untuk memastikan bahwa adanya perlindungan kesehatan yang diperlukan untuk memberikan jaminan kehidupan kesehatan kerja bagi seluruh karyawan.
Sebuah penilaian resiko kesehatan awal dilakukan untuk setiap kegiatan yang ada di PT Sayap Mas Utama. Hal ini akan mengidentifikasi apakah zat, proses atau kondisi kerja dapat mempengaruhi kesehatan karyawan yang melakukan aktifitas atau apakah orang lain akan terkena bahaya kesehatan.
Penilaian risiko juga dilakukan untuk mengidentifikasi pemantauan kebisingan, debu, suhu dan bahan kimia yang ada di lokasi kerja dan
hasil pemantauan yang telah dilakukan tidak melebihi nilai yang telah ditentukan oleh peraturan pemerintah.
Pengawasan kesehatan juga telah dilakukan dan digunakan untuk memantau kesehatan karyawan dan untuk mengidentifikasi, sedini mungkin, efek kesehatan yang merugikan karena akibat dari pekerjaan yang telah dilakukan.
3.2.2 Upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh keadaan darurat
Dalam upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh keadaan darurat PT Sayap Mas Utama melakukan :
● Pemasangan safety sign dan sosialisasi material handling sesuai dengan MSDS bahan kimia
● Penggunaan safety valve pada peralatan kerja
3.2.3 Upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kejadian yang paling buruk (Worst Case Scenario)
Dalam rangka pencegahan dan pengendalian terhadap kejadian yang paling buruk (Worst Case Scenario) dilakukan dengan membentuk Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat, melakukan simulasi tanggap darurat, dan pengecekan secara rutin peralatan darurat
BAB 4
KEGIATAN TEKNIS, RANCANG BANGUN, KONSTRUKSI, PEMILIHAN BAHAN KIMIA SERTA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN INSTALASI
PT Sayap Mas Utama dalam melaksanakan kegiatannya selalu memastikan keamanan instalasi dan semua peralatan penunjang yang digunakan di PT Sayap Mas Utama telah dilakukan pengujian secara berkala baik secara internal maupun eksternal yang melibatkan pihak pemerintah setempat.
4.1. Pemeriksaan dan Pengujian Peralatan dan Instalasi dimana terlampir :
4.1.1 Daftar Peralatan (terlampir)
4.1.2 Sertifikasi/akte ijin peralatan sesuai dengan peraturan perundang- undangan (terlampir)
4.1.3 Peralatan dalam instalasi selain sebagaimana dimaksud pada 4.1.2 tetap dilakukan pemeriksaan terhadap design, pembuatan, pemasangan, dan modifikasi yang harus dibuktikan dengan uji unjuk kerja (performance test) sesuai desain industri.
4.1.4 Instalasi pemadam kebakaran telah diperiksa dan memiliki akta izin dari dinas setempat.
4.2. Pengawasan mutu 4.2.1. Komponen produksi
a. Sistem perpipaan
Sistem perpipaan yang digunakan di PT Sayap Mas Utama mengikuti standar ANSI (American National Standards Institute) dan JIS (Japanese International Standards). Dalam penerapannya sistem perpipaan dibedakan berdasarkan material yang dipindahkan dengan menggunakan identifikasi warna. Penggunaan warna standar mengacu pada standar SPLN untuk pipa hydrant menggunakan warna merah, pipa gas berwarna kuning, dan pipa air berwarna hijau. Pemilihan jenis pipa dilakukan berdasarkan sifat dari material yang dipindahkan.
b. Sistem pompa
Sistem pompa yang digunakan di PT Sayap Mas Utama mengikuti standar ANSI (American National Standards Institute) dan JIS (Japanese International Standards). Dalam penerapannya sistem pompa dibedakan berdasarkan material yang dipindahkan.
Pemilihan jenis pompa dilakukan berdasarkan sifat dari material yang dipindahkan.
c. Compressor dan Bejana Tekan
Penggunaan compressor berdasarkan pada kebutuhan angin basah dan angin kering pada proses produksi. Untuk mempertahankan efisiensi kinerja compressor digunakan bejana tekan yang diletakkan pada masing-masing plant yang membutuhkan supply udara bertekanan. Bejana tekan secara rutin dilakukan pengecekan oleh pihak yang berwenang setiap 3 tahun sekali (data terlampir)
d. Storage Tank
Storage tank yang digunakan di PT Sayap Mas Utama adalah tangki tertutup yang dilengkapi oleh ventilasi dan level indikator. Jenis tangki yang digunakan disesuaikan dengan sifat bahan yang disimpan. Untuk pengendalian tumpahan telah disediakan secondary containment dan emergency shutter.
4.2.2. Gaya dan Tekanan
a. Gaya Statis (static force); Nihil b. Gaya Dinamis (Dynamic Force)
Gaya dinamis yang timbul berasal dari proses transfer bahan dan mixing.
c. Tekanan di dalam (internal pressure)
Tekanan di dalam yang timbul berasal dari proses transfer bahan dan utilitas.
d. Tekanan luar (external pressure); Nihil 4.2.3. Perakitan dan instalasi
Perakitan dan instalasi di PT Sayap Mas Utama dilakukan oleh teknisi berpengalaman dan terlatih
4.2.4. Sistem pengendalian proses
a. Pengendalian proses secara manual;
Pengendalian proses secara manual pada umumnya dilakukan pada proses transfer bahan
b. Pengendalian proses secara otomatis
Pengendalian proses secara otomatis dilakukan pada proses produksi powder detergent
c. Sistem mematikan (shutdown) instalasi secara otomatis
Sistem shut down otomatis diaplikasikan pada proses powder detergent dengan menggunakan sensor/ alat kontrol otomatis
d. Sistem keselamatan sistem alarm
Sistem keselamatan system alarm diaplikasikan pada beberapa penyimpanan raw material dan proses produksi powder detergent.
BAB VI
RENCANA DAN PROSEDUR KEADAAN DARURAT
Dalam menanggulangi kecelakaan besar seperti kebakaran dan/atau ledakan, baik karena akibat kegagalan operasi maupun bencana alam, maka perusahaan telah melakukan upaya perencanaan, mitigasi, pelaksanaan dan pemulihan keadaan darurat sebagai berikut.
1. Identifikasi Risiko Bahaya Besar dan Keadaan Darurat
Dalam upaya menyusun rencana tanggap darurat dan mitigasi, PT. Sayap Mas Utama melakukan identifikasi resiko bahaya besar dan keadaan darurat apa saja yang dapat timbul pada instalasi Sabiz Plant. Proses identifikasi mengacu pada prosedur Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (SOP/EHS00/1007).
Dari hasil identifikasi, bahaya besar dan keadaan darurat yang dapat terjadi di Plant adalah ;
a. Rencana Tanggap Darurat
Perusahaan telah membuat rencana pada saat keadaan darurat dengan melibatkan petugas tanggap darurat internal dan eksternal, diantaranya adanya kerjasama dengan dinas atau layanan kesehatan setempat, seperti Dinas Pemadam Kebakaran, Kepolisian dan Rumah Sakit. Rencana Tanggap Darurat mengacu kepada Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat .
Sasaran Rencana Tanggap darurat
Sararan rencana tanggap darurat ini adalah untuk melokalisir tiap keadaan darurat yang mungkin timbul dan jika mungkin untuk meniadakannya. Dan untuk mengurangi pengaruh yang buruk dari suatu keadaan darurat terhadap No Kategori Keadaan
Darurat Sumber / Penyebab
1 Kebakaran Perilaku manusia, material, mesin, proses kerja, suhu lingkungan
2 Bencana Alam Banjir, gempa bumi, angin puting beliung 3 Tumpahan Bahan
Kimia
Kebocoran tangki bahan kimia, tumpahan saat loading- unloading bahan kimia
4 Kebocoran Gas Kebocoran valve gas, kebocoran pipa gas, pipa/tabung gas tertabrak, Kebocoran pada sistem distribusi proses sulfonasi 5 Huru-hara Karyawan internal, pihak eksternal
6 Ancaman Bom Karyawan internal, pihak eksternal 7 Keracunan Makanan Catering perusahaan
8 Ledakan Boiler Sumbatan cube, level air kurang, akumulasi gas sisa/kebocoran gas di dalam tungku
9 Ledakan Bejana Tekan
Bejana terpapar panas, benturan, bereaksi dengan incompatible material, Overheating, akumulasi gas
sisa/kebocoran gas di dalam burner, setting pressure angin &
gas tidak seimbang
10 Dust Explosion Dust collector, spray tower, Kebocoran bag filter
manusia, harta benda dan lingkungan. Sasaran ini sudah ada dalam tujuan dan isi dari prosedur
Elemen Rencana Tanggap darurat
Keterlibatan petugas pihak internal maupun eksternal,
Pada tahapan ini masing masing Unit telah memiliki team tanggap darurat dan mekanismenya sudah cukup jelas adanya keterlibatan pihak internal maupun pihak eksternal. Pihak internal memiliki kompetensi yang competence hal ini dapat dibuktikan kulifikasi atau sertifikatnya dan jam terbangnya, Untuk pihak ekternal yang akan berkomunikasi langsung adalah team dari perusahaan, Mengacu ke :Prosedur Komunikasi Partisipasi (SOP/IMS-00/1008)
Prosedur menyalakan alarm
Alarm rata-rata melekat langsung di peralatan kebakaran untuk meyalakan alarm mengacu ke Instruksi Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat SOP/EHS00/1007
Flow Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
BAB 8 PENUTUP
8.1. Kesimpulan
PT Sayap Mas Utama tergolong perusahaan yang memiliki potensi bahaya menengah, berdasarkan dari bahan kimia yang digunakan dan diproduksi di PT Sayap Mas Utama. Oleh sebab itu PT Sayap Mas Utama telah melaksanakan kewajiban sesuai yang diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI NO.KEP.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
PT Sayap Mas Utama juga telah melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja telah dilaksanakan sesuai aturan. Badan atau instansi pemeriksa dan pengujian dilakukan oleh badan atau instansi yang berwenang.
8.2. Rekomendasi
1. Perlu dilaksanakan pemeriksaan secara berkala seluruh peralatan dan instrumen yang berkaitan dengan keselamatan
2. Perlu diadakan pelatihan dan simulasi secara rutin untuk menanggulangi bahaya yang timbul pada proses produksi
3. Melakukan pendokumentasian dan rencana tindak lanjut terhadap perubahan-perubahan yang timbul dari kegiatan operasional, perubahan teknologi, dan perubahan personil
LAMPIRAN 1 Daftar Nama dan Sifat Kimia
DAFTAR NAMA DAN SIFAT KIMIA SERTA KUANTITAS BAHAN KIMIA BERBAHAYA
No Nama Bahan Titik Nyala oC
Sifat Bahan Kimia
Klasifikasi Berdasarkan
NFPA
Kuantitas
stok (kg) Ket.
Daerah Mudah
Terbakar Toksisitas
N A B bpj
Oksidator Mudah Meledak
Batas Terendah
% (LFL)
Batas Tertinggi
% (UFL)
LD 50 (mulut) mg/kg bb
LD 50 (kulit) mg/kg bb
LD 50 (pernapas an) mg/kg
bb
ya tidak ya tidak H F S
1 Sodium carbonate N/A N/A N/A 4090 2000 2300 N/A v v 2 0 0 2,734,000
2 Sodium hydroxyde N/A N/A N/A 500 N/A N/A 2
mg/m3 v v 3 0 0 2,138,000
3 Sodium sulphate
anyhydrous N/A N/A N/A 5989 N/A N/A N/A v v 2 0 0 2,175,000
4 LAB N/A N/A N/A >5000 >2000 >1,82 mg/l N/A v v 0 1 0 548,000
5 STPP N/A N/A N/A rat >3100 N/A N/A N/A v v 2 0 0 1,387,000
6 Polyacrylic acid 50% N/A N/A N/A rat > 5000 rabbit >
5000 N/A N/A v v 1 0 0 133,841
LAMPIRAN 2 Contoh Safety Data Sheet (SDS)
LAMPIRAN 3 Contoh HIRA Plant Cream
LAMPIRAN 4 Contoh HAZOP Plant Sulfur
LAMPIRAN 5 List Peralatan dan Sertifikasi Peralatan
No Nama Peralatan Jumlah
(Unit)
Sertifikat Ya Tidak Tank
1 Storage Tank 50 V
Mesin Utama
1 Mesin Auto Pack 20 V
Mesin Pembantu
1 Chain Hoist 20 V
2 Forklift 30 V
3 Conveyor 28 V
4 Pallet Mover 16 V
Mesin Pendukung
1 Boiler 2 V
2 Genset 2 V
3 Trafo 4 V
Peralatan Pemadam Kebakaran
1 APAR 390 V
2 Hydrant 85 V
LAMPIRAN 6 Contoh Sertifikat Peralatan
LAMPIRAN 7 Surat Ketetapan Potensi Bahaya PT Sayap Mas Utama