• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PERENCANAAN PERENCANAAN DESAIN TEKNIS RENCANA KOTA

N/A
N/A
PUPR KAB BANDUNG

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN AKHIR PERENCANAAN PERENCANAAN DESAIN TEKNIS RENCANA KOTA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, upaya mewujudkan hal tersebut di atas dalam peraturannya mengharuskan perencanaan rancangan teknis rencana kota disesuaikan dengan anggaran yang ada dalam alokasi dana tahun 2016. Perencanaan teknis rencana kota ini dimaksudkan sebagai acuan bagi penyedia jasa dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan, untuk perencanaan itulah sebaiknya dilakukan perancangan teknis rencana kota Weda. Serta adanya pembangunan yang akan meningkatkan pelayanan wilayah dan pemanfaatannya juga akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di sekitar wilayah tersebut, diharapkan perencanaan desain teknik wilayah tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi standar tender pekerjaan fisik. . dokumen yang siap dilelang.

Tujuan perencanaan rancangan teknis tata kota Weda adalah terwujudnya rencana yang menyeluruh baik dari aspek arsitektural dan struktur serta aspek keekonomian dan tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan serta dapat diterjemahkan secara fisik berdasarkan teknis yang berlaku. peraturan. Merupakan fasilitas dan bangunan lingkungan hidup yang menunjang ruang dan mencakup lingkungan hidup, yang merupakan hasil kajian yang ada dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Membuat konsep perancangan kebutuhan terkait rencana induk tapak (arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, lansekap) dengan memasukkan masukan dan pendapat seluruh pemangku kepentingan serta memperhatikan status lahan. c) Kegiatan persiapan pra desain dan detail desain.

Ini adalah pekerjaan pra-proyek, termasuk penyusunan laporan pra-proyek Produksi pra-proyek, yang meliputi: konsep, rencana lokasi, perencanaan ruang. Perancangan pra-arsitektur terkait fasilitas Kawasan Kota Weda, serta interior bangunan, eksterior fasilitas dan kawasan, yang dilanjutkan dengan penyusunan DED dan disetujui oleh klien.

Lokasi Pekerjaan

Sumber Dana

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419). Undang-Undang 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3317). Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3469).

Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377). Keputusan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Staatscourant 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838).

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Sarana dan Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan; Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2008 tanggal 27 Desember 2008 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

Jangka Waktu Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2000 tentang Derajat Kecermatan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 20, Lampiran Lembaran Negara 3934). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib disertai analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah no. 327 Tahun 2002 tentang Penetapan 6 (enam) Pedoman Bidang Penataan Ruang.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2008 tanggal 27 Desember 2008 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.

Sistematika Penulisan

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

  • Batas Administrasi
  • Karakteristik Fisik .1. Iklim
    • Topografi
    • Geologi
    • Hidrologi
    • Oseanografi Wilayah
  • Kependudukan
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Pertanian
  • Perekonomian

Iklim di Kecamatan Weda sangat bergantung pada kondisi alam di Kabupaten Halmahera Tengah, merupakan wilayah kepulauan yang beriklim tropis yang iklimnya dipengaruhi oleh angin laut. Jenis tanah yang dominan di Kecamatan Weda adalah litologi batupasir, napal, batu apung, konglomerat, dan batugamping. Baik dikelola secara mandiri oleh masyarakat maupun dikelola oleh pemerintah daerah melalui jaringan PDAM Kabupaten Weda.

Kebutuhan pasokan air bersih di Kecamatan Weda juga didukung oleh sumber air tanah berupa sumur gali dengan kedalaman antara 6 hingga 10 meter. Iklim wilayah Kecamatan Weda sangat dipengaruhi oleh 4 musim, yaitu musim Utara atau Barat (sekitar bulan September-Desember) yang kadang-kadang terganggu oleh angin dari barat, musim Selatan atau Timur (sekitar bulan Agustus) yang kadang-kadang terganggu. oleh angin dari Timur, dan 2 musim: peralihan/peralihan (sekitar bulan Januari-Februari). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Tengah, jumlah penduduk Kecamatan Weda pada tahun 2015 sebanyak 11.702 jiwa.

Sarana pendidikan di Kecamatan Weda terdiri dari 7 Sekolah Dasar (SD), 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTS dan 3 Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA. Desa Wedana merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Weda yang belum memiliki Sekolah Dasar (SD). Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Weda terdiri dari 1 Unit Rumah Sakit, 1 Unit Puskesmas, 3 Unit Pustu, 8 Unit Posyandu dan 5 Unit Puskesmas Desa.

Tenaga kesehatan di wilayah Weda terdiri dari 14 dokter, 78 perawat/pelapor, 37 bidan dan 7 bidan. Diharapkan seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan yang tersebar di wilayah distrik Weda dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Weda. Tanaman perkebunan yang paling banyak ditanam di Kecamatan Weda adalah kelapa, cengkeh, pala dan kakao/cokelat.

Kecamatan Weda juga mempunyai nelayan terbanyak diantara kecamatan lain di Halmahera Tengah, yaitu 209 nelayan. Kecamatan Weda mempunyai potensi industri kecil dan menengah yang besar antara lain kopra, ikan asin, pengasapan ikan, furniture dan lain-lain. Hingga tahun 2015, Kecamatan Weda telah memiliki 5 unit perbankan yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri, Danamon dan Bank BPD.

Gambar 2.2 Peta Orientasi Wilayah Perencanaan
Gambar 2.2 Peta Orientasi Wilayah Perencanaan

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

  • Pendekatan Teknis
    • Perencanaan Lanskap Kawasan
    • Penataan Ruang dan Migitasi Bencana
  • METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN .1 Metode Penanganan Pekerjaan
    • Usulan Konsepsi Perencanaan Teknis
    • Usulan Konsepsi Perencanaan Utilitas
  • PROGRAM KERJA
  • Tahap Persiapan
  • Tahap Survey
  • Tahap Penyusunan Perencanaan desai Teknis Kota
  • Tahap Penyusunan Dokumen Lelang

Perencanaan lanskap regional merupakan perencanaan sebagai bentuk adaptasi program regional terhadap lanskap guna menjaga kelestariannya. Menjamin obyek-obyek bentang alam di kawasan ditempatkan pada lokasi yang sesuai dengan peruntukannya berdasarkan peraturan tata ruang dan bangunan yang ditetapkan di kawasan. Menjamin terlaksananya pembangunan lanskap pada kawasan yang memiliki KDB dan KLB, sesuai dengan peraturan tata ruang dan konstruksi yang ditetapkan di kawasan tersebut.

Menjamin terwujudnya kawasan konstruksi lansekap yang mempunyai GSB dan kebebasan membangun yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan penghuni dan lingkungan. Menjamin terwujudnya bangunan lanskap daerah yang dibangun berdasarkan ciri-ciri lingkungan hidup, peraturan bentuk bangunan dan budaya daerah, agar seimbang dan selaras dengan lingkungan hidup (fisik, sosial, dan budaya). Menjamin terciptanya bangunan lanskap regional yang mampu menopang beban gempa yang timbul akibat alam dan perilaku manusia, termasuk gempa bumi, angin, dan petir.

Menjamin terwujudnya bangunan lanskap kawasan yang mampu memberikan perlindungan aktif dan pasif terhadap bahaya kebakaran, sehingga. Menjamin terciptanya kawasan bangunan yang tertata dengan baik, memiliki sirkulasi udara yang cukup dan menyehatkan penghuninya. Memastikan kebutuhan pencahayaan yang cukup dan sehat, baik alami maupun buatan, terpenuhi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada bangunan lanskap kawasan.

Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di kawasan Bangunan Lansekap sesuai dengan fungsinya. Menjamin terwujudnya bangunan lanskap kawasan yang mempunyai aksesibilitas horizontal dan vertikal yang efisien, nyaman, dan memadai sehingga dapat mendukung terselenggaranya kegiatan pada lanskap kawasan. Menjamin aksesibilitas bagi penyandang disabilitas jika terdapat warga penyandang disabilitas/lansia di kawasan Lansekap.

Menjamin rancangan struktur lanskap kawasan yang mempunyai ruang gerak yang efisien, efektif, nyaman dan memadai serta hubungan antar ruang yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan di dalam kawasan. Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan persyaratan khusus dan spesifik yang berkaitan dengan fasilitas, termasuk lanskap kawasan yang direncanakan. Bentang alam kawasan yang direncanakan merupakan bagian dari keseluruhan lingkungan sekitarnya (fisik, alam, dan sosial budaya) dalam rangka pelaksanaan konstruksi dan perencanaan lingkungan hidup.

Lanskap kawasan yang direncanakan harus memenuhi standar perencanaan tata ruang bangunan bertingkat, meliputi: luas ruang (jenis ruang/unit), volume ruang/unit, panjang maksimal sekumpulan unit yang diperlukan. , perencanaan ruang publik (umum), dll. Inventarisasi referensi mengenai lanskap dan konstruksi regional dimana terdapat ide-ide yang diimplementasikan.

INVENTARISASI DATA

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Selain ruang terbuka hijau berupa hutan lindung dan hutan mangrove, telah dikembangkan pengelolaan ruang hijau di kawasan perencanaan, antara lain ruang terbuka berupa taman kota di bekas kawasan kepolisian berupa Taman Fagogoru dan Weda. Kawasan Alun-Alun Kota berupa ruang terbuka non hijau untuk lapangan. Upacara dan ruang terbuka hijau untuk kegiatan masyarakat. Ruang Terbuka Hijau yang direncanakan berupa taman yang terletak di pertigaan dekat RSUD Kota Weda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa kondisi lokasi perencanaan saat ini masih berupa lahan kosong yang belum dimanfaatkan dan tidak dibangun.

Sedangkan lokasi perencanaan DED lainnya adalah taman yang terletak di pertigaan dekat gereja.

TAMAN DI DEKAT GEREJA

Monumen Pembangunan

Dari survey yang dilakukan diketahui bahwa kondisi eksisting kota Weda masih banyak terdapat lahan kosong yang belum terpakai dan belum dikembangkan. Monumen yang mempunyai filosofi kepahlawanan dipadukan dengan penataan lanskap yang bertemakan penelusuran kembali dengan bentuk-bentuk representasi dalam ruang berdasarkan sejarah perjalanan pembangunan sehingga terjadi keselarasan antara tema monumen dengan lanskap sekitar monumen dan dapat juga menambah kesan perjalanan pembangunan di lanskap yang monumental. Perencanaan Monumen Pembangunan ini mempunyai prioritas dan didominasi oleh pemanfaatan museum sebagai salah satu unsur penyusunnya dengan tujuan membentuk apresiasi terhadap sejarah perkembangan ruang terbuka hijau dan berfungsi sebagai taman kota serta dapat menjadi tempat rekreasi. dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan pengunjung monumen.

Gambar 4.14 Kondisi Eksisting Kota Weda
Gambar 4.14 Kondisi Eksisting Kota Weda

PENGOLAHAN DATA

  • Dasar Konsep Perencanaan
  • Konsep Perencanaan
    • Taman di Pertigaan Dekat RSUD
    • Taman di Dekat Gereja
    • Monumen Pembangunan
  • Perhitungan Kuantitas dan Biaya
    • Bill Of Quantity (BOQ)
    • Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, kondisi eksisting bangunan yang direncanakan diketahui masih berupa lahan kosong yang belum dibangun. Karena pemanfaatan kondisi yang ada pada objek perencanaan maka dibuatlah taman bunga dengan konsep lingkaran berlapis, dimana pada setiap lingkaran terdapat tanaman. Pada kondisi eksisting terciptalah konsep taman yang dimensinya disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Konsep dasar perencanaan Monumen Pembangunan adalah merencanakan lanskap monumen yang meningkatkan signifikansinya dengan mencerminkan perkembangan bersejarah di ruang terbuka hijau dan dikembangkan sebagai taman kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Konsep ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa lanskap monumental dapat selaras dengan maksud dan tujuan dibangunnya monumen serta dengan mengoptimalkan lanskap monumental untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau berupa taman kota. Dengan adanya Tugu Pembangunan ini diharapkan dapat mempercantik kawasan dan menjadi ikon Kota Weda.

Dari hasil perencanaan dan gambar yang dilakukan konsultan maka dapat diperoleh volume pekerjaan dan anggaran biaya yang direncanakan, yang dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 5.16  Denah Taman di Pertigaan Dekat RSUD
Gambar 5.16 Denah Taman di Pertigaan Dekat RSUD

EVALUASI DAN REKOMENDASI

  • Evaluasi
  • Rekomendasi

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Kegiatan
Gambar 2.2 Peta Orientasi Wilayah Perencanaan
Gambar 2.3 Peta Kecamatan Weda
Tabel 2.3 Jumlah Gedung, Murid dan Guru di Kecamatan Weda Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESAIN TIPIKAL PEMBANGUNAN PUSKESMAS REMAJA (TAHAP KARYA PERENCANAAN). PEMERINTAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA BAGIAN LAYANAN PENGADAAN (BLP) Pokja Konsultansi Penyusunan Rencana Teknis Tata Ruang Kawasan.. Ibu

Sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari proses penyusunan RKPA yaitu Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan (RAKORTEKRENBANG) tidak

Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan adalah: Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah

Dalam penelitian ini 4 (empat) tahapan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: pertama, tahap perencanaan, pada tahap perencanaan dilakukan persiapan penyusunan

Dengan demikian, penyusunan Rencana kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Manado Tahun 2013, disamping sebagai wujud implementasi dari Sistim

Persiapan SDM disini meliputi pelatihan teknis penggunaan alat dan bahan pembersih, pembelajaran tata krama dan etika, dan pelatihan teknis pelaksanaan program mulai dari

Penerima tugas mengusulkan pendekatan dan metodologi yang komprehensif untuk desain teknis perencanaan renovasi Bangunan Laboratorium