Koordinasi perencanaan perlu dilakukan sebagai salah satu tujuan sistem pembangunan nasional, yaitu untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas baik antara daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan ini merupakan output dari sub kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Infrastruktur pada Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan dan program koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang infrastrutkur menjadi kebutuhan bagi Pemerintah Daerah dalam rangka integrasi dan sinkronisasi yang bersifat lintas sektor.
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa tujuan sistem perencanaan pembangunan nasional adalah. Perencanaan pembangunan yang dimaksud adalah rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan. Kegiatan ini mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, yaitu program Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah pada kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan dengan sub kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Infrastruktur.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi capaian program koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah, yaitu terlaksananya koordinasi perencanaan bidang infrastruktur dan kewilayahan dengan tujuan. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;.
LETAK GEOGRAFIS
Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat, Desa Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Desa Ngarit, Desa Rejosari, Desa Petekayu, Desa Sirnagalih Kecamatan Ulu Belu, Desa Datar Lebuay Kecamatan Naningan Kabupaten Tanggamus, Desa Way Beluah, dan Desa Melaya Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan;. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang Sawa, Desa Sedayu, Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus;. Wilayah Kabupaten Pesisir Barat secara administratif terdiri dari 11 kecamatan dengan 116 desa (di Pesisir Barat disebut Pekon) dan 2 Kelurahan, dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Bangkunat dengan luas 943,70 Km² dan yang terkecil adalah Kecamatan Krui Selatan dengan luas 36,25 Km².
Kecamatan Bangkunat merupakan kecamatan dengan luas wilayah paling besar, yaitu sekitar 943,70 KM2 dan Kecamatan Krui Selatan memiliki luas wilayah paling kecil, yaitu sekitar 36,25 KM2.
KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Bangkunat dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Pulau Pisang.
KONDISI INFRASTRUKTUR WILAYAH
Jalan
Khusus untuk jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah dilakukan inventarisasi jalan sebagaimana tergambar dalam data teknis jalan di bawah ini.
Sistem Penyediaan Air Minum
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa Kecamatan Ngaras merupakan kecamatan dengan akses air minum paling rendah di Kabupaten Pesisir Barat, yaitu 37,96% masyarakat yang memiliki akses air minum sedangkan Kecamatan Way Krui, Karya Penggawa, Pesisir Utara dan Pulau Pisang merupakan kecamatan dengan akses air minum tertinggi yaitu 100%.
Persampahan
Cakupan area pelayanan TPA Balai Kencana saat ini sekitar 13,8% dari semua wilayah Kabupaten Pesisir Barat, yang meliputi 16 pekon, yaitu Pasar Krui, Pasar Kota Krui, Kampung Jawa, Way Redak, Rawas, Pahmungan, Serai, Biha, Bangun Negara, Tanjung Setia, Way Jambu, Marang, Gunung Kemala, Gunung Kemala Timur dan Walur.
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Drainase
Transportasi
Tata Bangunan dan Gedung Pemerintahan
RUANG LINGKUP KEGIATAN
TIM PELAKSANA
Sumber dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan koordinasi pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan di bidang infrastruktur ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Barat Tahun Anggaran 2022. seratus dua puluh lima juta enam puluh empat ribu rupiah). Wakil Ketua : Kepala Bidang Ekonomi, Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pesisir Barat. Sekretaris : Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
Anggota : Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Barat, Analis Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Barat, Kepala Sub Bidang keuangan dan Perencanaan Dinas Pekerjaann Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pesisir Barat, Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat dan Perencana dan staf Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pesisir Barat. Anggota : Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepala Sub bagian Umum dan Kepegawaian, Perencana dan Staf Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Kewilayahan pada Sub Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Infrastruktur, meliputi. Dalam rangka pelaksanaan percepatan kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan bidang infrastruktur di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Koordinasi dalam daerah meliputi rapat – rapat yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pesisir Barat sebagai sekretariat maupun oleh Organisasi Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pesisir Barat dan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Lampung serta Instansi vertikal.
Laporan Kegiatan disusun pada akhir tahun anggaran 2024, dalam bentuk dokumen Laporan Kegiatan Koordinasi Bidang Infrastruktur Kabupaten Pesisir Barat tahun 2024.
PENUTUP
Laporan Kegiatan disusun pada akhir tahun anggaran 2024, dalam bentuk dokumen Laporan Kegiatan Koordinasi Bidang Infrastruktur Kabupaten Pesisir Barat tahun 2024. Kegiatan ini mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, yaitu program Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah pada kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan dengan sub kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Infrastruktur. seratus dua puluh lima juta enam puluh empat ribu rupiah).