BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Perwakilan Provinsi Bali
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI
TAHUN 2022
Nomor : 74A/LHP/XIX.DPS/05/2023 Tanggal : 5 Mei 2023
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI
TAHUN 2022
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
Nomor : 74A/LHP/XIX.DPS/05/2023 Tanggal : 5 Mei 2023
BUKU I
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Perwakilan Provinsi Bali
Jalan D.I. Panjaitan No. 2 Renon Denpasar 80000
Telp. (0361) 229193 Fax. (0361) 229184, 256205
PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2022
Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2022 terdiri dari dua laporan yaitu:
I. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan.
a. Hasil pemeriksaan yang memuat opini BPK;
b. Gambaran Umum Pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, standar pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, entitas yang diperiksa, lingkup pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan, dan batasan pemeriksaan;
dan
c. Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2022.
[memuat surat pernyataan tanggung jawab dan Laporan Keuangan audited (Buku I) harus ditandatangani oleh pimpinan entitas pada bagian akhir dari masing-masing Laporan Keuangan].
II. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Laporan ini memuat:
a. Resume Laporan atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
c. Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun sebelumnya.
Halaman
SISTEMATIKA LHP ... i
DAFTAR ISI... ii
DAFTAR LAMPIRAN . ... iv
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ... vi
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ... viii
1. Dasar Hukum Pemeriksaan ... viii
2. Pemeriksaan ... viii
3. Lingkup Standar Pemeriksaan ... viii
4. Tujuan Pemeriksaan ... viii
5. Entitas Pemeriksaan ... viii
6. Metodologi Pemeriksaan ... ix
7. Jangka Waktu Pemeriksaan ... x
8. Batasan Pemeriksaan ... x
LAPORAN KEUANGAN PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN 2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH 3. NERACA 4. LAPORAN OPERASIONAL 5. LAPORAN ARUS KAS 6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan ... 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan ... 1
1.3 Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan ... 2
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD ... 5
2.1 Ekonomi Makro ... 5
2.2 Kebijakan Keuangan ... 15
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD ... 20
2.4 Belanja Wajib (Mandatory Spending) Tahun 2022 ... 21
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN ... 28
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan ... 28
3.2 Hambatan dan Kendala yang ada Dalam Pencapaian Target
yang Telah Ditetapkan ... 29
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan LKPD ... 52 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan LKPD ... 52 4.4 Ringkasan Penerapan Kebijakan Akuntansi Akun yang
Penting Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada Dalam SAP sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah ... 52 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN ... 83 BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI - INFORMASI NON
KEUANGAN ... 185 BAB VII PENUTUP ... 188
LAMPIRAN
Lampiran 1 Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah 2022 Lampiran 2 Rincian Anggaran dan Realisasi Retribusi Daerah 2022
Lampiran 3 Rincian Hasil Penjualan BMD yang Tidak Dipisahkan Lampiran 4 Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi
Lampiran 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Lampiran 6 Realisasi Anggaran dan Belanja Barang dan Jasa Lampiran 7 Realisasi Anggaran dan Belanja Subsidi
Lampiran 8 Realisasi Anggaran dan Belanja Hibah Lampiran 9 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lampiran 10 Realisasi dan Anggaran Belanja Modal Tanah
Lampiran 11 Rincian Anggaran Dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin Lampiran 12 Rincian Anggaran Dan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Lampiran 13 Rincian Anggaran Dan Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi Lampiran 14 Rincian Anggaran Dan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Lampiran 15 Rincian Alokasi Transfer Belanja Bantuan Keuangan Lampiran 16 Kas di Bendahara BOS
Lampiran 17 Rincian Piutang dan Penyisihan Piutang Lampiran 18 Rincian Beban Dibayar Dimuka
Lampiran 19 Rincian Daftar Masing-masing Jenis Persediaan Lampiran 20 Rincian Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Lampiran 21 Rincian Mutasi Aset Tetap Tanah
Lampiran 22 Rekapitulasi Uang Konsinyasi
Lampiran 23 Daftar Tanah yang Disewakan dan Dipinjamkan Sebagian Lampiran 24 Rincian Permasalahan Hukum terkait dengan Aset Tetap Tanah Lampiran 25 Rincian Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin
Lampiran 26 Rincian Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan Lampiran 27 Rincian Mutasi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Lampiran 28 Rincian Mutasi Aset Tetap Lainnya
Lampiran 29 Rincian Mutasi Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan Lampiran 30 Daftar Mutasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Lampiran 31 Rincian Kemitraan Sewa Tanah dan Gedung Bangunan
Lampiran 34 Rincian Aset Rusak Berat / Usang
Lampiran 35 Rincian Aset Tanah dan Gedung Dioperasionalkan Pihak Lain Lampiran 36 Rincian Aset Tetap Tanah yang Akan Dihibahkan
Lampiran 37 Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Gedung yang Akan Dihibahkan
Lampiran 38 Rincian Mutasi Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasional Pemerintah (Di Luar Aset Lain-lain - Lainnya)
Lampiran 39 Rincian Aset Lain-lain Kas yang Dibatasi Penggunaannya Lampiran 40 Aset Buku yang Tidak Ditemukan Fisiknya
Lampiran 41 Rincian Kapal Penangkap Ikan Lampiran 42 Daftar Aset Lain-lain Lainnya Lampiran 43 Rincian Kewajiban
Lampiran 44 Rincian Pendapatan Diterima Dimuka Lampiran 45 Rincian Utang Belanja per OPD Lampiran 46 Rincian Utang Belanja Pegawai
Lampiran 47 Rincian Utang Belanja Barang dan Jasa
Lampiran 48 Rincian Utang Belanja Bagi Hasil per Jenis Pajak Lampiran 49 Rincian Pendapatan Hibah
Lampiran 50 Rincian Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK telah memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali, yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2022, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Tanggung jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Bali bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian intern yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab BPK
Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada
pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Pemerintah Provinsi
Bali untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada,
tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern
Pemerintah Provinsi Bali. Pemeriksaan yang dilakukan BPK juga mencakup evaluasi atas
1. Dasar Hukum Pemeriksaan
a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; dan
b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2022 berpedoman pada SPKN yang ditetapkan dengan Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017.
3. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali TA 2022 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2022 yang didasarkan pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; dan d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
4. Entitas yang Diperiksa
Pemeriksaan dilakukan pada Pemerintah Provinsi Bali yang memiliki 29 Perangkat Daerah.
5. Lingkup Pemeriksaan
Lingkup pemeriksaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL);
c. Neraca per 31 Desember 2022;
d. Laporan Operasional (LO);
e. Laporan Arus Kas (LAK);
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Pengujian atas laporan keuangan tersebut di atas meliputi:
a. Kewajaran penyajian saldo akun dalam Neraca dan Laporan Perubahan SAL per 31 Desember 2022;
b. Kewajaran penyajian saldo akun dan transaksi pada Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Operasional dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang
berakhir sampai dengan 31 Desember 2022;
Desember 2022;
d. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan Keuangan;
e. Konsistensi penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan LKPD;
f. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya yang terkait dengan penyajian dan pengungkapan akun-akun dalam laporan keuangan; dan
g. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan keuangan daerah dalam rangka penyusunan LKPD.
6. Metodologi Pemeriksaan
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2022 dilakukan dengan pendekatan pemeriksaan berbasis risiko. Kegiatan pemeriksaan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan.
Perencanaan pemeriksaan diawali dari proses identifikasi dan penilaian risiko kesalahan penyajian material. Identifikasi dan penilaian risiko tersebut dilakukan melalui pemahaman entitas, termasuk sistem pengendalian intern terkait, serta penelaahan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya. Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat, tetapi tidak bertujuan untuk menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern.
Berdasarkan hasil penilaian risiko, Pemeriksa mengumpulkan dan menguji bukti- bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pengujian tersebut meliputi pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi dan saldo laporan keuangan. Prosedur pengujian mencakup inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang (reperformance), dan prosedur analitis, serta memadukan beberapa prosedur sebagai tambahan atas permintaan keterangan dari manajemen entitas. Prosedur tersebut dipilih mendasarkan pada pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Berdasarkan pengujian dan bukti-bukti yang diperoleh, Pemeriksa mengomunikasikan permasalahan-permasalahan yang ditemukan terkait dengan kelemahan SPI, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kesalahan penyajian laporan keuangan serta kecukupan pengungkapan kepada manajemen/pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Pejabat entitas yang diperiksa memberikan komentar/tanggapan atas permasalahan tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang ditemukan kemudian dievaluasi dampaknya terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan.
Laporan hasil pemeriksaan keuangan menghasilkan kesimpulan berupa opini serta
laporan hasil pemeriksaan terkait kelemahan SPI dan ketidakpatuhan terhadap
7. Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan selama selama 30 hari mulai tanggal 13 Maret sampai dengan 18 April 2023 berdasarkan Surat Tugas Nomor 156/ST/XIX.DPS/03/2023 tanggal 10 Maret 2023.
8. Batasan Pemeriksaan
Semua informasi yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen. Oleh karena itu, BPK tidak bertanggung jawab terhadap salah interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja maupun tidak disengaja oleh manajemen.
Pemeriksaan BPK meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material terhadap laporan keuangan. Pemeriksaan BPK tidak ditujukan untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan. Walaupun demikian, jika dari hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan, akan diungkapkan.
Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang timbul. Namun pemeriksaan BPK tidak memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam laporan keuangan akan terdeteksi. BPK akan menginformasikan bila ada perbuatan- perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan.
Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas peraturan perundang-undangan, BPK
hanya menguji kepatuhan instansi atas peraturan perundang-undangan yang terkait
langsung dengan penyusunan laporan keuangan. Hal ini tidak menutup kemungkinan
bahwa masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.
PENDAPATAN 5.1.1 5.596.479.850.692,00 5.885.778.601.466,34 105,17 5.923.153.297.394,76
PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.1.1.1 3.494.115.418.572,00 3.863.191.406.848,23 110,56 3.117.070.012.473,76 Pajak Daerah 5.1.1.1.1 2.879.557.806.488,00 3.230.839.407.191,00 112,20 2.458.530.858.700,00 Retribusi Daerah 5.1.1.1.2 10.738.252.500,00 14.348.341.509,00 133,62 14.298.569.091,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
5.1.1.1.3 220.323.008.100,00 220.323.008.247,47 100,00 160.711.862.041,73
Lain-lain PAD yang Sah 5.1.1.1.4 383.496.351.484,00 397.680.649.900,76 103,70 483.528.722.641,03 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 3.494.115.418.572,00 3.863.191.406.848,23 110,56 3.117.070.012.473,76
PENDAPATAN TRANSFER 5.1.1.2 2.047.466.392.120,00 2.017.662.417.846,00 98,54 2.801.186.284.925,00 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 5.1.1.2.1 2.047.466.392.120,00 2.017.662.417.846,00 98,54 2.801.186.284.925,00 Jumlah Pendapatan Transfer 2.047.466.392.120,00 2.017.662.417.846,00 98,54 2.801.186.284.925,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.1.1.3 54.898.040.000,00 4.924.776.772,11 8,97 4.896.999.996,00 Pendapatan Hibah 5.1.1.3.1 54.898.040.000,00 4.924.776.772,11 8,97 4.896.999.996,00 Jumlah Lain-Lain Pendapatan yang Sah 54.898.040.000,00 4.924.776.772,11 8,97 4.896.999.996,00 JUMLAH PENDAPATAN 5.596.479.850.692,00 5.885.778.601.466,34 105,17 5.923.153.297.394,76 BELANJA 5.1.2 5.884.396.936.113,00 5.248.722.050.819,59 89,20 5.071.048.657.957,88
BELANJA OPERASI 5.1.2.1 4.076.148.648.130,00 3.791.897.703.325,73 93,03 4.218.534.729.447,08 Belanja Pegawai 5.1.2.1.1 1.824.026.422.662,45 1.740.899.431.377,08 95,44 1.653.001.007.665,15 Belanja Barang dan Jasa 5.1.2.1.2 1.838.472.468.547,55 1.690.049.421.497,65 91,93 1.580.080.276.691,30 Belanja Bunga 5.1.2.1.3 - - - 2.775.000.000,00 Belanja Subsidi 5.1.2.1.4 10.350.595.000,00 4.372.945.000,00 42,25 - Belanja Hibah 5.1.2.1.5 403.159.161.920,00 356.436.889.451,00 88,41 982.678.445.090,63 Belanja Bantuan Sosial 5.1.2.1.6 140.000.000,00 139.016.000,00 99,30 - Jumlah Belanja Operasi 4.076.148.648.130,00 3.791.897.703.325,73 93,03 4.218.534.729.447,08
BELANJA MODAL 5.1.2.2 1.800.399.412.612,00 1.452.064.568.386,86 80,65 839.010.470.016,80 Belanja Modal Tanah 5.1.2.2.1 770.002.219.242,00 623.975.476.572,00 81,04 439.080.181.058,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 5.1.2.2.2 129.701.330.422,00 109.213.603.835,00 84,20 105.838.658.813,28 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 5.1.2.2.3 413.591.434.404,00 340.651.767.017,86 82,36 170.812.068.572,52 Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi 5.1.2.2.4 452.699.429.919,00 354.881.755.251,00 78,39 92.544.410.552,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 5.1.2.2.5 34.329.998.625,00 23.276.736.561,00 67,80 30.735.151.021,00 Belanja Modal Aset Lainnya 5.1.2.2.6 75.000.000,00 65.229.150,00 86,97 - Jumlah Belanja Modal 1.800.399.412.612,00 1.452.064.568.386,86 80,65 839.010.470.016,80
BELANJA TIDAK TERDUGA 5.1.2.3 7.848.875.371,00 4.759.779.107,00 60,64 13.503.458.494,00 Belanja Tidak Terduga 5.1.2.3.1 7.848.875.371,00 4.759.779.107,00 60,64 13.503.458.494,00 Jumlah Belanja Tidak Terduga 7.848.875.371,00 4.759.779.107,00 60,64 13.503.458.494,00 JUMLAH BELANJA 5.884.396.936.113,00 5.248.722.050.819,59 89,20 5.071.048.657.957,88
TRANSFER 5.1.2.4 1.657.424.586.348,00 1.500.721.131.290,00 90,55 1.199.618.559.688,41 Belanja Bagi Hasil 5.1.2.4.1 1.354.111.107.615,00 1.231.251.353.817,00 90,93 845.466.055.345,93 Belanja Bantuan Keuangan 5.1.2.4.2 303.313.478.733,00 269.469.777.473,00 88,84 354.152.504.342,48 JUMLAH TRANSFER 1.657.424.586.348,00 1.500.721.131.290,00 90,55 1.199.618.559.688,41 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 7.541.821.522.461,00 6.749.443.182.109,59 89,49 6.270.667.217.646,29
(1.945.341.671.769,00)
(863.664.580.643,25) 44,40 (347.513.920.251,53) PEMBIAYAAN 5.1.3 1.945.341.671.769,00 1.193.843.632.369,52 61,37 1.197.855.860.215,36
AUDITED
(DALAM RUPIAH)
URAIAN REFF CALK ANGGARAN 2022 REALISASI 2022 % REALISASI
TA 2021
SURPLUS/DEFISIT
1.050.000.000.000,00 Penerimaan (embali Pemtlerian Pinjamat
Daerah
5.1.3.1.3
Iumlah Pensdmaan Pembiayaan 2.05t34r.6?L76S,m x*2s84a632.3S8,.52 f*,x0 L2rgSS.t6d.215,35
s.t.t,z ro5,ffn.0(}o.ffiopo 1&.(xr0.otror0G,0$ sst4 4r.6m.{00.tr8s
Pembentukan Dana Cidarean 100.o00.00o.000,@ 100.o00.000.Q0o,o0 10s,oc
Peny€rtaan Modal Daerah 5.7.3.2.2 5.000.0o0.m90o 45-0@,000.000,00
lwlah PeosdHffi PeilbiaBu 185-&0.0S0,0oos8 1ro.{o0.soo.sGs 9514 ir$,ff!0i60.@o,00
PEMABYAAI{ NETO x36s.il4:*571"?6$,{}0 1_19!.843-63I.S5' 613?
IrsA l.l8ln PEdrsraY*5llAf{€CAf,Aat sE8Eil.ttrt
(oREl{st* 3$1"179.ffiL7"6pr ,3G;3*LSOS3,a3
t(oREl{sl srLFA* {45.r2&!m,CA (68.X9{"31
Cataton otos Laporon Keuongqn reruWkdn bdgidn yqpg tidsk terpisohkaa dari loporon kewngon swra keselwuhon
Catstan Dtos Laporan Keuangan merupakon bogiqn yanq tiddk tsrpisohksn dari laporan keuangon setsra kese{uruhan
DALAM RUPIAH
ialdo Anggaran Lebih Awal 5.2.1 450.347.677.769,52 192.855.860.215,36
Penggunaan sAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Ber.ialan 5.2.2 850.296.343.46A,62 192_85s.592,021.05
;ubtotal 45.3r$.3{X},90 268.154,31
ilsa Lebrh/(Kurang) Pembiayaan Anggaran (SILPA/StKPA) 5.2.3 3*.133.723.425,37 850.341_671.759,52
iubtotal 33O.19.0s1.725;e7 850.34L939.53,83
Koreksl Kesalahan Pembukuan Tahun S€belumnya 5.2.4 (4s.328.30O,90 t268.194,31"
{v\
3r{grz
(.{ r, 1
REFF CALK TAHUN 2022 TAHUN 2021
ASET 5.3.1
ASET LANCAR 5.3.1.1 560.861.122.073,85 1.164.177.177.523,84
Kas dan Setara Kas 5.3.1.1.1 329.676.506.380,73 850.341.671.769,52
Kas di Kas Daerah 5.3.1.1.1.1 260.052.388.640,23 678.376.581.522,36
Kas di BLUD 5.3.1.1.1.2 56.786.720.166,55 149.744.969.077,13
Kas Dana BOS 5.3.1.1.1.3 12.776.669.413,05 22.220.121.170,03
Kas Lainnya 5.3.1.1.1.4 60.728.160,90 -
Piutang Pajak Daerah 5.3.1.1.2 49.755.902.471,00 30.114.857.123,00
Piutang Retribusi Daerah 5.3.1.1.3 232.621.000,00 236.048.000,00 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.3.1.1.4 - 951.680.759,70 Piutang Lain-lain PAD yang Sah 5.3.1.1.5 31.338.240.632,47 87.450.229.121,16
Piutang Lainnya 5.3.1.1.6 40.568.111.707,00 92.594.275.815,00
Penyisihan Piutang 5.3.1.1.7 (16.574.488.835,69) (51.449.957.214,53)
Beban Dibayar Dimuka 5.3.1.1.8 510.373.969,85 700.327.709,30
Persediaan 5.3.1.1.9 125.353.854.748,49 153.238.044.440,69
Jumlah Aset Lancar 560.861.122.073,85 1.164.177.177.523,84
INVESTASI JANGKA PANJANG 5.3.1.2 1.621.888.174.723,26 1.458.361.164.962,99
5.3.1.2.1 1.621.888.174.723,26 1.458.361.164.962,99
Jumlah Investasi Jangka Panjang 1.621.888.174.723,26 1.458.361.164.962,99
ASET TETAP 5.3.1.3 9.973.672.644.716,35 8.484.467.077.349,47
5.3.1.3.1 6.002.433.873.184,76 5.134.800.321.481,19 5.3.1.3.2 1.903.061.497.591,23 1.789.516.395.160,59 5.3.1.3.3 2.802.017.384.613,55 2.326.090.962.276,73 5.3.1.3.4 3.439.564.896.158,92 3.039.139.885.102,56 5.3.1.3.5 71.537.786.207,25 63.417.158.098,25 5.3.1.3.6 119.528.622.700,55 125.916.935.211,51 5.3.1.3.7 (4.364.471.415.739,91) (3.994.414.579.981,36)
Jumlah Aset Tetap 9.973.672.644.716,35 8.484.467.077.349,47
DANA CADANGAN 5.3.1.4 100.517.945.205,54 - Dana Cadangan 5.3.1.4.1 100.517.945.205,54 - Jumlah Dana Cadangan 100.517.945.205,54 -
ASET LAINNYA 5.3.1.5 852.639.945.658,00 837.015.113.000,29
5.3.1.5.1 636.805.376.597,93 685.678.796.303,53 5.3.1.5.2 9.829.276.074,65 8.618.039.525,65 5.3.1.5.3 186.430.225.654,42 142.718.277.171,11 5.3.1.5.4 19.575.067.331,00 -
Jumlah Aset Lainnya 852.639.945.658,00 837.015.113.000,29
JUMLAH ASET 13.109.579.832.377,00 11.944.020.532.836,59
Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan
Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
Treasury Deposit Facility (TDF) Investasi Jangka Panjang Permanen
Tanah
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan, dan Irigasi Aset Tetap Lainnya
AUDITED
(DALAM RUPIAH) URAIAN
Utang janglg Pe,ndetlqlllya _
ryrn&lIsrys,ili! lalde P!!q!!
I(EWAJIBAN TAHGI(A PA$JAfT€
lepadeieqer'llqhlcqct
U_tals rcEqd4 LelqqCeS &uctse4 lctq! lelh !.{!B}
93.259.01.5.787,91
-
9az.q!14qq4q?.4 596.2{I234:"S52pr1.3E3:4?.{Sg.B?.€
!l4qi0a,36s.{7&q!
. "... _ . 3,9,41 47?411, 61
€qialJ9a-412,qq
13"688.946.31
ss8s7:.oa6iaE78
*?2.66i.3!l?.667
1.0s0-00c-000.o00,00 3.90s.625.39 5.3.2.1.5
L4.5r7.452.914.777
Crtotan at6s Laporan Keudngcn merupakun bagian yang tidal< terpisahkon dari laparan keuangan secaro keseluruksn
{DAIAH' frI'PTAH}
FE[!IOiPATAl.l s,4.1 6356.&95r5.2vL4 5.4:3,33:LS??-n$"2t 732,9e5ff,"SArS! !s_52
FffiAPNTR A5TI DAf,hAfi 5i.1"1 3.90?,4&iL4?3-O?5,€ 3"184.79!r-966:27S0 72e86:1.5S&45&:3 2L7A
Paiak herah 54111 3-2s&612-9IO-939,OO 2.&3.525.38t.694.4O 749.047,555_243,(8 32,06
Retritlusi Daerah 5.4.1_1.? x3_s86.t75.999.34 16,978-404.55s,3e {2.992128_556,05 l7t,62
Hasil Penselolaan Kekayaan DaeBh rilE Dioi$hkan 5_4-1.1.3 3ffi-350-O18-m7 74 2m-9B.aS-A*.r1 r07.345-113-151.53 53,73
Lain-lain PAD ya.e Sah 5.4.1_1.4 3t4.215.208.131.9s 505-391_354_120.20 (711.176.145.98A,25. 3?_41
}-W ffi*B eTAOC t.rE{.?99.S{r27,S0 72,70
PEITIDAFATAN IRANSFE& 5.iLr*Z L9r,3{Et5r5.{AA!A tm:L329.23432S.0{ Itq 1t< fia
^tatr t{:1
ead@fran TtMsfet Pefrerintdh Pu# 5-4-1-7.1 1.937.203.s7s-482,00 2"&22.329.234.925,@ {85.125.663.443,0a {4}1
Dana Perimbangar 5.4.7.2.1 1-ffi-93 q17 47 m L944.744.975.9r5,CO i97.901.053-443,m {4,93
Dan. lnsentii Daerah (DlDl 5.4.1.2.r. 5t-359.653-000.60 37.9.263-ffi_tr L2.715.400.O{fi,6 31 9q
lffi l3h FehdaBatan Taneter l-93?:283-575.4112tr 2.{E2.}:I9"r38.925.m ,9q tx ffr&?m (4ll
TAiN.TAIN P€NDAPATAN PAEEAH YA'{6 S'H 5413 311.irs15€6.79:,6 219.33,7245551t 9Sr47*441?4,Ar 44,05
Pendapat5n Hibah 5.4.1-3.L 311.451_5S.731-O5 )16.)ila_724.\\6 41 9\ j4l M).1t4M MB5
llolah Laiil-lain F$d&t.s Oae.ab FH Sah 31t-il5t.5$i.rt -(E zGaHirz4555i1 9A34?-&?-l?4-6a &05
}UMI.A}I PfHDAPATAN 6-1$6,3t9-6:5.291;86 5.42333.9?.?,7'9.22 7CL986,687,s8t,a, 13,52
MAN 5-43 5.97r.635.393-945,{G 5.5}3,:4&.3Xt:34.4d rt48J37.r*LT1.15 a.D
&tBs sE*sl 5.4.2,X 4,93&86a:59.:59"52 3.7A5"Ott$74.ff|.s5 ?45.&1t:8e36*37 &ET
Seban Fegami 54lt 1 r.6s9,591-084.689,25 !744.,#0.546.858,91 l4a.a45aaz.$s.66 {2,79
5.4.2.7.2 46.U6.567 "87 491 2,6'1
Beban Subsidi 5.4,2-1.3 4.372,94s-Om.00 43D _945_M.tr
Beban libah 5-4.2.7.4 514.802.805.138,35 251.445-537-145.93 253-316,167_991_42 s.a8
Betan Bantuan Sosial 5.4,2.1.s 4.748.916.000,00 2.969.250_000.m 1.779.666.000,00 59.94
Beban Penvisihan Piutans 5-4-a-15 2.246.3a2.213,ss 13.3\6.459.225,46 (11.110-477.013,31 i83,18
Beban Lain-Lain 5.4.2-1-l 11_620.124.947.7\ 11-927 .25r.)19 14 1307 12i ?91 1C t2 a7
5,4.2-? fl353a-6S3slt 14 41432r.9i{.196.5? n$.749.:to1"]{2.3a o,6a
Eebaq Penyusutdn PeralaEn Can MEin 5.4 2-?.1 185.257.59.563,12 t12.364-528.696,82 (?f.191.12a.x2a,70 lLz,7E
5_{2-2-2 s ?3a 674 35? m 49.545.8A9.973,70 692.784-384,34 1,4'
Beban Penyusu€n lalan, larinean, dan lrigasi 5.4.2.7-3 163.509.717.261.02 r44.272.52L.619.OO 15,236_aS5.632.A2 10.24
Beban Penvusutan Aset Tetap Lainnya 5-4.1.2.4 1.882.530.707,00 2.04_231665,00 (151.700.958,00 7,97
8€ban Amoilisasi Aset Tidak Berwujud 5.4.2.1.5 2.640.207.9s6,00 2.0%.3tr.82,m 543.W7.724,N 25,34
BEBAN TRi*SFER 5r-23 1.53?-Z{91-832_m r.12*-9,x3_17&41 ,13-&gffiffil-59 l€,11
Beban BaRi Hasii 5.4-23,1 1.267-7643241s9.00 969.79.OOa.8?7_93 294,410_4G531.07 s-73
Beban Bamran lGuangtr 5-4.2.3-2 269.469.7f t .413,N 154.lV_H_32_44 t84.642 .726.469.8 i23.91
44A.St7.O?1.?1t 1S 8,1t
SURPLUSNS.ffiSSffiL 543 3&249.44XL47632 4.23'[,34t.977.m 34.W-&tI-@9X w-rs
Surolus peniualan/PertukaranlPelerasan AsFt Nan rencar 5.4.3.1 1.745.834.531,00 b2.144.ffilc/J 993.686.530,00 132,71
Surplus dari Kegiabn Ne OpeBsional lainnya 5.4.3.2 !6_5t3_574.945,32 ].442.233.976,08 33.061-34C.959,23 949,43
DEf tslT f*ott-gFERtstoNAt 5.4,4 11.3ti1,751.C{6.66 3-17z*7t:32-tr e14?-mffi s56,81
Deisit Ppnisalil/Pertukaran/Pelegen Aset Non tancar \.4-4.7 2.107.510.O55_04 2.110.535-2m"A {3.C25.23"55 1o.14
DefBA dari Keliatan Non Omr6ional liinnve 4 4.47 9.212.251.890,62 1.061.937.004.03 8.150.314.886,59 161.50
geban Luar Biasa s.4.5-1 5 76t 7?3 m 10.796.000,00 {5.03O.277,00 (46se
Cotatan fias Lapotun Keuango, ileqpakry* bagirn yoBg tidak telpi*hkan dai lapotus l<pilsngrl ffr,s
REFF CALK TAHUN 2022 TAHUN 2021
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 5.5.1
Arus Masuk Kas
Pajak Daerah 3.230.839.407.191,00 2.458.530.858.700,00
Retribusi Daerah 14.348.341.509,00 14.298.569.091,00
220.323.008.247,47
160.711.862.041,73
Lain-lain PAD yang Sah 395.853.555.155,76 482.642.676.502,03
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 2.017.662.417.846,00 2.801.186.284.925,00
Pendapatan Hibah 4.924.776.772,11 4.896.999.996,00
Jumlah Arus Masuk Kas 5.883.951.506.721,34 5.922.267.251.255,76
Arus Keluar Kas
Belanja Pegawai 1.740.899.431.377,08 1.653.001.007.665,15
Belanja Barang dan Jasa 1.690.049.421.497,65 1.580.080.276.691,30
Belanja Bunga - 2.775.000.000,00
Belanja Subsidi 4.372.945.000,00 -
Belanja Hibah 356.436.889.451,00 982.678.445.090,63
Belanja Bantuan Sosial 139.016.000,00 -
Belanja Tak Terduga 4.759.779.107,00 13.503.458.494,00
Bagi Hasil 1.231.251.353.817,00 845.466.055.345,93
Bantuan Keuangan 269.469.777.473,00 354.152.504.342,48
Jumlah Arus Keluar Kas 5.297.378.613.722,73 5.431.656.747.629,49
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 586.572.892.998,61 490.610.503.626,27
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 5.5.2
Arus Masuk Kas
Hasil Penjualan Peralatan dan Mesin 1.628.726.953,00 727.605.239,00
Hasil Penjualan Aset Lainnya 198.367.792,00 158.440.900,00
Jumlah Arus Masuk Kas 1.827.094.745,00 886.046.139,00
Arus Keluar Kas
Pembentukan Dana Cadangan 100.000.000.000,00 -
Belanja Modal Tanah 623.975.476.572,00 439.080.181.058,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 109.213.603.835,00 105.838.658.813,28
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 340.651.767.017,86 170.812.068.572,52
Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi 354.881.755.251,00 92.544.410.552,00
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 23.276.736.561,00 30.735.151.021,00
Belanja Modal Aset Lainnya 65.229.150,00 -
Penyertaan Modal Daerah - 45.000.000.000,00
Jumlah Arus Keluar Kas 1.552.064.568.386,86 884.010.470.016,80
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (1.550.237.473.641,86) (883.124.423.877,80)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 5.5.3
Arus Masuk Kas
Penerimaan Pinjaman Daerah 443.501.960.600,00 1.050.000.000.000,00
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - -
Jumlah Arus Masuk Kas 443.501.960.600,00 1.050.000.000.000,00
Arus Keluar Kas - - Jumlah Arus Keluar Kas - -
AUDITED
DALAM RUPIAH URAIAN
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Jumlah A16 Masuk Kas 3rr.0?3-4!9.I3!-iI3 @1156.t40,1145,00 Arus Keluar Xas
Pembayaran Perhitungan fihak Ketiga {PFK} 377.425.429.131A3 260.056.120"445,00
Iumlah Arus Keluaf lft! 26e.o59.120.1t45,00
(s20,152.620.043J51
Saldo Ala.al Xas 5.5$
l(oreksi SlllA Tahsn Lalu 5.5-7 {i15.328.300.90 1268.194.311
Kas kinafa di Bendahara {S€laifi aU9} -?e.k*t PFK 555 G{r-74.168,3S
Catqtan atqs Lapordn Keuongon frerupakan bogion yang tidak terpisahkan ds.i laporan
6g$-
ffi
PEMERII{TAH PROViNSI BALI IAPSEAI\I PERUBAHA'{ EKUITAS
UNTUN ?AHUiI YANG BERAKHIR SAMPAI BEI{GAN 31 DESEMSER 2032 DAN ?021
kuhes Awat 5-&r 10"s17./t52.Er4.11736 ilr,a55.34b.Jrl$.t66JA
5.€.t 211.6il8.105.15!,08 |98.8At:?8"84{r,84 lafilpa*KudrulrtifPerubalranKEbta*avKesalalranMendasar: _
aoreksi Ekuitas Kas dan Setara Kas
s.6.3
(45.328.300,98 {245.000.0{
(oreksi Ekuttas P€rsediaan {234.976.608,85 1.582.463.728,O1
loreks, Ekuttas PiutanS Retribusi Daerah 1.ZOO.OOO,OO
ioreksi Ekuitas Piutang Lainlain PAD yang Sah {9.725.200,0O 61.877.044,00
ioreksi Ekultas PiutanB Lainnya {13e,82
ioreksi Ekuitas Penyisihan Piutang 445.157.247,O1
loreksi fkuitas Beban Dibavar Dimuka 3.353_O00,00
(creksi Ekuitas Tanah 5r5.405-966,U5U,UU 230.905.250.124.94
(oreksi Ekuitas Peralatan dan Mesin 16.6v /.tdd.6u5,Yv 3.860.089.099,89
loreksi Ekuitas Gedung dan Bangunan 54.503"708.760,81 34-268.266-6?9,77
(oreksi Ekuitas jalan, Jaringan, dan lrieasi 64.948.029.573,36 151".O87.449,67
ioreksi Ekuitas Aset Tetap Lainnya 24U_735.998,O0 (28.457.000,00
oreksi Ekuitas Akumulasi Penyusutan 41.869.551,97 (1.344.584.303,76
oreksi Ekuitas Kemitraan dengan Pihak K€tiga (74.20O.0O0,0O] ,200.oo
(oreksi Ekuitas Aset Tidak Bemuiud {7.957.701,AO
(oreksi Ekuitas Aset Lain-lain (1O7.543.O80,0O (1.787.s91.2O8,33
(oreksi Ekuitas Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Bemuiud {205-014.878.OO (4.s90.466,00
(oreksi Ekuitas Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya {5-191.396,O0 (6.490.447.652",O7
ioteksi Ekuitas Pendapatan Diterima Dimuka 7G.427-949,5L 162.195.576,17
(oreksi Ekuitas Utang Belanja 50.600.020,55 (ss4.757.528.7t
Catatan atos Lapa{an Keuangan meruptkar bogian yang tidak terpisohkan dari
(J,gS
PEMERINTAH PROVINSI BALI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan tahun 2022 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas, sebagaimana diamanatkan dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sedangkan tujuan Catatan atas Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai (full disclosure).
BAB I PENDAHULUAN
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi- transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah;
b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah;
c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan pemerintah daerah menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas pemerintah daerah.
1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah antara lain : a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5 ayat (2);
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286), mengamanatkan bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan yang
Catatan atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
2
terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);
e. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 25);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165)
i. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42);
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembukuan Inventarisasi dan Pelaporan Barang Milik Daerah;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD);
m. Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah; dan
n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah; dan
o. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2021 Nomor 10).
1.3. SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
Adapun sistematika isi catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan 1.3 Sistematika penyajian catatan atas laporan keuangan
Bab II Informasi Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Indikator Target Kinerja APBD 2.1 Ekonomi Makro
2.1.1 Tingkat Kemiskinan
2.1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka 2.1.3 Indek Gini (Gini Ratio)
2.1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2.1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi
2.1.6 Inflasi
2.1.7 Struktur Perekonomian Prov/Kab/Kota di Bali 2.2 Kebijakan Keuangan
2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD 2.4 Belanja Wajib (Mandatory Spending) Tahun 2022
2.4.1. Bidang Pendidikan 2.4.2. Bidang Kesehatan 2.4.3. Bidang Infrastruktur
2.4.4. Bidang Pengawasan dan APIP 2.4.5. Bidang Kapasitas Aparatur
2.4.6. Bidang Inflasi (Belanja Wajib Perlinsos)
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan pemerintah daerah
3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas entitas pelaporan dan entitas akuntansi keuangan daerah, BLUD, dan Perusahaan Daerah
4.1.1 Entitas Pelaporan 4.1.2 Entitas Akuntansi 4.1.3 BLUD
4.1.4 Perusahaan Daerah
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan LKPD 4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan LKPD
4.4 Ringkasan penerapan Kebijakan Akuntansi akun yang penting berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.
4.4.1 Kas dan Setara Kas 4.4.2 Piutang
4.4.3 Persediaan 4.4.4 Aset Investasi 4.4.5 Aset Tetap 4.4.6 Aset Lain-lain 4.4.7 Kewajiban 4.4.8 Ekuitas
4.4.9 Pendapatan LRA dan Pendapatan-LO 4.4.10 Belanja dan Beban
Bab V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1 Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
5.1.1 Pendapatan-LRA 5.1.2 Belanja
5.1.3 Penerimaan Pembiayaan 5.1.4 Pengeluaran Pembiayaan 5.1.5 SiLPA
5.2 Pos-pos LP-SAL
5.2.1 LP-SAL awal periode
5.2.2 Penggunaan SAL Tahun Berjalan 5.2.3 SAL Tahun Berjalan
5.2.4 LP-SAL akhir periode 5.3 Pos-pos Neraca
5.3.1 Aset 5.3.2 Kewajiban 5.3.3 Ekuitas
5.4 Pos-pos Laporan Operasional 5.4.1 Pendapatan-LO 5.4.2 Beban
5.4.3 Surplus Non Operasional
Catatan atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
4
5.4.4 Defisit Non Operasional 5.4.5 Surplus (Defisit)-LO 5.5 Pos-pos Laporan Arus Kas
5.5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 5.5.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi 5.5.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 5.5.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris 5.5.5 Jumlah Kas Akhir Periode 5.6 Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
5.6.1 Ekuitas Awal 5.6.2 Perubahan Ekuitas 5.6.3 Ekuitas Akhir
5.7 Pengungkapan Informasi Untuk Pos-Pos Aset Dan Kewajiban Yang Timbul Sehubungan dengan Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan Belanja
5.8 Pengungkapan Informasi Untuk Kejadian Setelah Tahun Pelaporan Bab VI Penjelasan atas Informasi-Informasi Non-Keuangan Pemerintah Daerah Bab VII Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan - Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
5
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1 EKONOMI MAKRO
Ekonomi makro merupakan gambaran perubahan ekonomi yang mempengaruhi masyarakat, perusahaan dan pasar. Ekonomi makro dapat difungsikan sebagai alat bagi Pemerintah Daerah untuk menentukan dan mengevaluasi arah kebijakan dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi dan target pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ekonomi makro Provinsi Bali pada tahun 2022 sudah mulai membaik seiring penanganan pandemi Covid-19 yang semakin baik. Walau belum mencapai tingkat kunjungan sebelum pandemi, kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2022 telah meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Asumsi makro ekonomi yang digunakan dalam penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 mengacu pada indikator sosial ekonomi (Pemda) Tahun 2022 atau tahun sebelumnya menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali :
a. Tingkat Kemiskinan sebesar 4,57%.
b. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,80%.
c. Gini Ratio sebesar 0,363.
d. Indeks Pembangunan Manusia sebesar 76,44.
e. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 4,84%.
f. Tingkat Inflasi Kota Denpasar sebesar 6,44%.
g. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) sebesar Rp245,23 triliun;
2.1.1 Tingkat Kemiskinan
Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan dalam persentase penduduk miskin Prov/Kab/Kota periode tertentu. Namun memetakan kemiskinan tidak cukup hanya berfokus pada seberapa besar atau kecil angka kemiskinan. Tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di wilayah-wilayah Indonesia juga perlu mendapat perhatian sekaligus pemahaman yang memadai dari pemerintah. Kedalaman kemiskinan, menggambarkan seberapa jauh beda pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan. Sedangkan keparahan kemiskinan adalah seberapa jauh jarak pengeluaran orang termiskin disatu wilayah tertentu relatif terhadap pengeluaran rata-rata kelompok miskin di daerah bersangkutan. Makin tinggi angkanya, makin parah kemiskinannya.
Tabel 2.1.1.1 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Bali (Keadaan Maret)
No Tingkat Kemiskinan Tahun
2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Naik/turun 2021-2022
1 Persentase Tingkat Kemiskinan (%) 3,78 4,53 4,57 0,04
2 Jumlah penduduk miskin (Ribu Orang) 165,19 201,97 205,68 3,71
3 Tingkat Kemiskinan Nasional (%) 9,78 10,14 9,54 -0,60
4 Peringkat Provinsi 1 1 3 2
Sumber Dokumen: BPS Provinsi Bali (Provinsi Bali dalam Angka 2020 & 2021) dan BPS (Statistik Indonesia 2020
& 2021)
Persentase penduduk miskin Provinsi Bali pada Tahun 2022 (keadaan Maret 2022) sebesar 4,57%
mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2021 persentase penduduk miskin tercatat 4,53%.
Peningkatan harga-harga yang terjadi pada tahun 2022 disinyalir memberikan dampak pada kemiskinan
Catatan atas Laporan Keuangan - Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
APBD
6
di Provinsi Bali. Persentase penduduk miskin Provinsi Bali sudah dibawah nasional, walaupun demikian dalam perencanaan penganggaran tahun mendatang harus mendapat prioritas untuk menekan angka kemiskinan.
Tabel 2.1.1.2 Tingkat Kedalaman Kemiskinan Provinsi Bali (Keadaan Maret)
No Uraian Tahun
2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Naik/Turun 2021-2022
1 Tingkat Kedalaman Kemiskinan Provinsi Bali 0,52 0,68 0,62 -0,06
2 Tingkat Kedalaman Kemiskinan Nasional 1,61 1,71 1,59 -0,12
3 Peringkat Provinsi 1 4 2 2
Sumber Dokumen: BPS Provinsi Bali (Provinsi Bali dalam Angka 2021 & 2022) dan BPS (Statistik Indonesia 2021
& 2022)
Tabel 2.1.1.3 Tingkat Keparahan Kemiskinan Provinsi Bali (Keadaan Maret)
No Uraian
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Naik/Turun 2021-2022
1 Tingkat Keparahan Kemiskinan Provinsi 0,10 0,15 0,13 -0,02
2 Tingkat Keparahan Kemiskinan Nasional 0,38 0,42 0,39 -0,03
3 Peringkat Provinsi 1 4 1 3
Sumber Dokumen: BPS Provinsi Bali 2.1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Penganggur terbuka, terdiri dari: (i) mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. (ii) mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha. (iii) Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan (iv) mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
Sesuai dengan data pada Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Bali Tahun 2022 adalah sebesar 4,80%, sebagaimana dijelaskan tabel dibawah ini.
Tabel 2.1.2.1 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Bali
No Uraian Tahun
2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Naik/Turun 2021-2022
1 Tingkat Pengangguran Provinsi Bali (%) 5,63 5,37 4,80 -0,57
2 Tingkat Pengangguran Nasional (%) 7,07 6,49 5,86 -0,63
3 Peringkat Provinsi 18 19 20 1
Sumber Dokumen: BPS
TPT di Provinsi Bali Tahun 2022 menurut data BPS menunjukkan angka sebesar 4,80%, sedangkan TPT pada Tahun 2021 adalah sebesar 5,37% atau lebih rendah dibandingkan dengan angka TPT pada Tahun 2021. TPT Provinsi Bali masih lebih rendah dibandingkan TPT Nasional yang sebesar 5,86%.
2.1.3 Indek Gini (Gini Ratio)
Indek Gini atau Gini Ratio adalah merupakan alat analisis yang digunakan untuk menghitung atau mengukur distribusi pendapatan masyarakat suatu negara atau daerah tertentu pada suatu periode tertentu. Ini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk. Nilai dari Indek Gini berkisar antara 0 dan 1 dimana:
a. Indek Gini sama dengan 0, menunjukkan distribusi pendapatan merata sempurna/mutlak, dimana setiap golongan penduduk menerima bagian pendapatan yang sama.
Catatan atas Laporan Keuangan - Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
7
b. Indek Gini sama dengan 1, artinya distribusi pendapatan tidak merata mutlak/timpang, dimana bagian pendapatan hanya dinikmati satu golongan tertentu saja.
Sesuai dengan data pada Badan Pusat Statistik Provinsi Bali realisasi pencapaian Gini Ratio Provinsi Bali Tahun 2022 adalah sebesar 0,363 poin, sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 2.1.3.1 Gini Ratio Provinsi Bali
No Gini Ratio Tahun
2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Naik/turun 2021-2022
1 Tingkat Provinsi 0,369 0,378 0,363 -0,015
2 Tingkat Nasional 0,381 0,384 0,384 0
3 Peringkat Provinsi 24 25 21 4
Sumber Dokumen: BPS Provinsi Bali
Pada Tahun 2022, tingkat ketimpangan pendapatan penduduk Provinsi Bali yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,363 Angka ini turun 0,015 poin jik