LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT-ALAT YANG ADA DI BMKG
(CABANG TAMPA PADANG MAMUJU)
Dosen Pengampuh :
Muhammad Fahyu Sanjaya S.P., M.P
Oleh :
Intan Azura (A0322003) Agroekoteknolgi (A) 2022
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu penulis hantarkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya, Sehingga Tugas Laporan Praktikum Mata Kuliah Agroklimatologi yang berjudul “Pengenalan Alat-Alat Yang Ada Di BMKG (Tampa Padang Mamuju)” ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam kepada baginda Rasulullah SAW yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan untuk umat manusia. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Yang Ada Di BMKG ini sebagai laporan tugas akhir mata kuliah Agroklimatologi.
Agroklimatologi adalah mata kuliah yang membahas tentang berbagai aspek iklim yang berhubungan langsung dengan permasalahan pertanian dengan ruang lingkup: iklim, cuaca, faktor pengendali iklim, klasifikasi iklim, hubungan unsur iklim dengan lingkungan serta manfaatnya bagi manusia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, baik dari tata bahasa, pemilihan kosa kata yang salah, dari segi EBI, etika maupun isi. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari pembacanya yang akan dijadikan sebagai evaluasi. Dan harapan dari penulis adalah semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya khususnya bermanfaat bagi kami selaku penulis laporan ini.
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama proses penyusunan laporan ini, terdapat beberapa kendala yang penulis hadapi, namun berkat bantuan, bimbingan, dan juga kerjasama semuanya dapat teratasi dengan baik.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. Kaimuddin., M. Si. selaku koordinator dosen mata kuliah Agroklimatologi yang telah membagikan segenap ilmunya dengan senang hati.
Bapak Muh. Ilham, S. Pd., M. P. dan Bapak Muhammad Fahyu Sanjaya, S. P., M. P, selaku dosen mata kuliah Agroklimatologi yang telah membagikan segenap ilmunya dengan senang hati.
Kepada, Koordinator BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang. Yang telah mengizinkan kami melakukan praktikum di tempat tersebut. Dan membantu kami untuk mengetahui alat-alat yang ada di ruang lingkup BMKG.
Kepada, Bapak Andi Prabowo, yang senantiasa membantu kami dalam hal melakukan pengamatan di BMKG serta memperkenalkan kami alat-alat yang tersedia disana.
Kepada Kakak Santi, Selaku staff BMKG yang juga telah membantu kami bagaimana cara menngetahui prakiraan cuaca yang sedang terjadi dan akan terjadi disuatu wilayah.
Dan kepada Orang tua dan Teman-Teman dari Program Studi Agroekoteknologi, yang telah memberi bantuan berupa do’a dan semangat dan yang bersama-sama dari awal praktikum hingga selesainya praktikum pada hari Rabu, 29 November 2023.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta dapat menambah wawasan bagi kami sebagai penyusun laporan ini, kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah banyak membantu, semoga dengan ini Allah SWT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
UCAPAN TERIMA KASIH...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Tujuan Praktikum...2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...3
BAB III METODOLOGI...4
2.1 Waktu & Tempat...4
2.2 Alat & Bahan...4
2.3 Prosedur Kerja Alat Pengamatan Cuaca...10
BAB IV PEMBAHASAN...16
3.1 Cuaca...16
3.2 Curah Hujan...17
3.3 Suhu...17
3.4 Angin...17
3.5 Matahari...18
3.6 Kelembapan...19
BAB V PENUTUP...21
4.1 Kesimpulan...21
4.2 Saran...21
DAFTAR PUSTAKA...22
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BMKG adalah sebuah lembaga yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), yang dipimpin oleh seorang kepala badan BMKG. Tugas BMKG adalah melaksanakan tugas pemerintahan dibidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Agroklimatologi berasal dari kata agro dan klimatologi, yang mana agro berarti pertanian dan klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa agroklimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim yang berhubungan langsung dengan pertanian.
Di dalam dunia pertanian, pasti mengenal istilah yang namanya agroklimatologi. Nah hal ini penting bagi dunia pertanian karena berhubungan lagsung dengan suhu atau iklim.
Dalam ilmu agroklimatologi, mempelajari bagaimana unsur iklim tersebut bias berperan didalam kehidupan tanaman. Didalam agroklimatologi juga akan dipelajari bagiamana agar fotosintesis dapat tinggi, bagaimana transpirasi normal, sehingga hasil yang didapatkan bisa tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah dari ilmu agroklimatologi adalah bagaimana fotosintesis bisa tinggi dari pada respirasi yang dipengaruhi oleh unsur udara dan juga air.
Agroklimatologi ini bermanfaat penting dalam bidang pertanian karena ilmu didalamnya bisa untuk mengetahui bagaimana unsur iklim tersebut dapat berperan dalam kehidupan tanaman, bagaimana cara iklim dapat berpengaruh terhadap hama tanaman, dan dapat merencanakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses pembudidayaan tanaman misalnya menentukan jadwal pemupukan dan juga jadwal penyemprotan serta dapat mengetahui umur dari tanaman. 0
Zona Agroklimat merupakan zona yang menunjukkan kondisi iklim berdasarkan banyaknya bulan basah berurutan dan bulan kering berurutan. Klasifikasi agroklimat dengan
fisik yang mempelajari tentang iklim, termasuk pola cuaca rata-rata, variasi, perubahan jangka panjang di suatu wilayah atau di seluruh dunia serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia. Ilmu klimatologi ini melibatkan analisis data cuaca dalam jangka waktu yang lebih panjang curah hujan, kelembaban udara, dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kondisi fisik atmosfer.
Klimatologi juga ini membantu dalam memahami perubahan iklim, pola cuaca ekstrim, dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Dan bidang ilmu klimatologi ini terapannya sangat berkembang pesat khususnya ditingkat internasional.
Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada suatu waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Nah sedangkan iklim adalah susunan atau keadaan umum kondisi cuaca dari hari ke hari. Artinya, iklim merupakan kelanjutan dari hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama. Sehingga, iklim merupakan rata-rata dari unsur cuaca secara umum pada suatu wilayah di permukaan bumi.
1.2 Tujuan Praktikum
Nah adapun tujuan daripada praktikum agroklimatologi ini dengan materi Pengenalan Peralatan BMKG, yaitu :
1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa agar mengenal dan mengetahui macam alat- alat pengukur yang ada di BMKG pada umumnya yang digunakan dalam bidang agroklimatologi khususnya didunia pertanian.
2. Serta untuk mengetahui fungsi dari masing-masing alat tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klimatologi merupakan salah satu dari cabang-cabang ilmu ilmu geografi yang sering disejajarkan dengan meteorologi karena memiliki kemiripan, namun keduanya masing- masing memiliki perbedaan mendasar dalam kajiannya, karena didalamnya terdapat meteorologi yang fokus dalam mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi yang lebih mengkaji pada hasil akhir dari proses-proses semuanya.
Meteorologi (ilmu cuaca) adalah cabang dari ilmu atmosfer yang mencakup semua kimia atmosfer dan fisika atmosfer, dengan fokus utama berada pada ilmu prakiraan cuaca.
Tujuannya adalah untuk memahami dan memperkirakan perubahan cuaca dalam jangka pendek dan menengah untuk memberikan informasi yang berguna dalam berbagai bidang seperti pertanian, transportasi, dan keamanan. Nah studi di bidang ini lah yang telah dilakukan selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi pada abad ke-18.
Yang dimana ilmu meteorologi itu mempelajari tentang bumi dan gejala-gejalanya, yang terkait dengan komponen bumi yang berupa gas atau biasa disebut dengan udara.
Secara garis besar geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, seperti dengan gempa bumi tektonik, tsunami, gravitasi, magnet bumi, kelistrikan udara, dan tanda waktu.
atau dapat pula diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip- prinsip fisika (Santoso, 2002).
BAB III METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 29 November 2023 Waktu : 07.30-selesai
Tempat : Kantor BMKG Majene (Cabang Tampa Padang Mamuju)
2.2 Alat dan Bahan
No. Gambar Alat dan Bahan Nama Alat Fungsi
1. ARWS (Automatic Rain
Water Sampler) Untuk penangkap hujan otomatis, menentukan
kadar air hujan
2. Kertas Pias Campbell Untuk mengukur
lamanya penyinaran matahari
3. Campbell Stoke Untuk mengukur lama penyinaran matahari
selama 24 jam
4. Open Pan Evaporimeter
atau Panci Penguapan
Untuk mengatur berapa penguapan yang terjadi
selama 24 jam
5. Penakar Hujan
Observatorium (OBS)
Untuk mengukur jumlah curah hujan 3 jam sekali
6. Hook Gauge Untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci
7. Stilling Well Untuk menjaga air tetap
tenang
8. Stermometer Air Untuk mengetahui suhu
maksimum dan minimum air
9. HV Sampler Untuk mengukur polusi udara
10. Teodolit Untuk mengetahui balon
udara dengan membaca nilai azimuth dan elevasi
setiap menitnya
11. Sangkar Meteorologi Untuk melindungi
peralatan meteorologi (Tempat Alat pengukuran
suhu)
12. Psycrometer Standar atau Termometer
maksimum dan minimum
Maksimum (Mengukur suhu menggunakan air
raksa pada tiap jam 20.00)
Minimum jam 08.00 pagi
13. Winran Untuk alat pengukur
kecepatan angin
14. Antonografi Untuk alat pengukur atau
pencatat secara automatis
15. Hellman Untuk alat ukur curah hujan otomatis
16. Satelit Untuk menangkap radiasi
17. Server Radar Untuk mendeteksi,
mengukur jarak, dan mengetahui benda-benda
seperti (kapal, pesawat, dan hujan)
18. AWS Digitalisasi Untuk mengukur parameter cuaca, seperti
(suhu, kelembaban, tekanan udara, radiasi matahari, curah hujan, suhu air, dan besaran
penguapan)
19. Automatic Weather
Station (AWS) Untuk mengukur atau mencatat tingkat cuaca
2.3 Prosedur Kerja Alat Pengamatan Cuaca 1.
ARWS (Automatic Rain Water Sampler)Cara kerja dari alat ARWS (Automatic Rain Water Sampler) ini yaitu dengan mengoperasikan penakar hujan otomatis untuk menampung sampel air hujan.
Cara Kerja Dari Kertas Pias Campbell ini yaitu pada saat matahari bersinar cerah, sinar matahari yang jatuh pada bola kaca akan difokuskan dan jatuh pada kertas pias.
Pemfokusan itu akan membakar kertas pias. Pergerakan matahari yang dari timur ke barat (karena adanya rotasi bumi), akan menggeser pembakaran pada kertas pias tersebut.
3. Campbell Stoke
Campbell Stoke adalah sebuah alat berupa bola kaca yang menyerupai kaca lup, yang digunakan untuk menyinari kertas pias. Fungsi alat ini adalah untuk mengukur lamanya penyinaran yang ditandai dengan terbakarnya kertas pias.
Cara kerja dari alat ini yaitu akan menyerap sinar matahari lalu memfokuskannya pada satu titik pada kertas bias. Fokus cahaya tersebut akan membakar kertas bias, efeknya tidak seperti kertas yang terbakar api akan tetapi hanya memberikan efek berlubang pada kertas. Kertas bias terbakar dapat menunjukan lamanya intensitas matahari.
4. Open Pan Evaporimeter (Panci Penguapan)
Open Pan Evaporimeter (Panci Penguapan) adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah penguapan yang terjadi selama selang waktu tertentu. Dalam panci penguapan tersebut terdapat beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing.
5. Hook gauge
Alat ini berbentuk seperti kail. Alat ini berguna untuk menghitung tinggi air pada panci penguapan. Adapun untuk mengukur tingginya, yaitu dengan meletakkan hook gauge pada tempatnya (StillWell). Setelah itu diatur supaya ujung kail berada tepat pada permukaan air. Setelah itu baca skala yang tertera pada hook gauge.
Alat ini merupakan tempat atau wadah untuk meletakkan hook gauge, dan untuk menjaga permukaan air agar tetap tenang.
7. Cup Anemometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan rata-rata harian. Alat ini diletakkan dengan ketinggian 0.5m.
8. Termometer Apung
Alat ini terdiri dari termometer maksimum dan minimum. Yang digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum di permukaan air dalam panci penguapan.
9. Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Prosedur kerja penakar hujan di Observatorium melibatkan beberapa langkah untuk memastikan pengukuran yang akurat dan konsisten:
a) Pemilihan Lokasi
b) Pemasangan Penakar Hujan c) Kalibrasi Penakar Hujan d) Pemeliharaan Rutin e) Pencatatan Pengukuran f) Pelaporan Data
g) Analisis Data 10. HV Sampler
HV Sampler memiliki prinsip atau cara kerja yaitu dengan udara yang memiliki
Pada prinsipnya, cara kerja theodolit adalah sebuah pembidik (teleskop) yang dipasang pada dudukan (mounting) yang dapat bergerak secara vertikal untuk menghitung tinggi benda (altitude) dan horisontal untuk menghitung sudut arah (azimuth).
12. Psycrometer Standar atau Termometer Maksimum dan Minimum
Cara kerja alat ini gagang sling dipegang erat, kemudian diputar searah jarum jam selama kurang lebih 30 detik, maka termometer akan menunjukkan suhu basah dan kering. Selisih antara suhu basah dan kering akan menentukan kelembaban udara pada saat suhu diukur.
Dan juga Termometer Maximum dan Minimum, dipasang dengan posisi horizontal, termometer ini berguna untuk mengukur suhu paling kecil dan paling besar. Termometer minimum digunakan untuk mengukur suhu terkecil dan dapat berubah-ubah suhunya sedangakan mengenai termometer suhu makasimum, yaitu bila suhu didalam sangkar mencapai suhu tertinggi, maka termometer ini akan tetap menunjukkan suhu tersebut sampai petugas mencatat dan mengembalikan ke posisi 0.
13. Winran
Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian, Satuan Km/Jam. Keterangan : Prinsip kerja seperti gerakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam. Kecepatan angin rata-rata harian adalah selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.
14. Antonografi
Actinograph adalah alat yang mencatat intensitas radiasi gelombang pendek dari matahari dan atmosfer yang jatuh pada permukaan horizontal. Pada pemasangan di taman alat, actinograph diletakkan di tempat terbuka dengan persyaratan selama matahari berada 50 di atas horizon bumi, sinarnya harus leluasa mencapai sensor.
penampung dengan cepat dan otomatis.Setelah itu, alat siap mengukur lagi dan akan berulang begitu seterusnya. Dalam wadah penampung pada alat tipe Hellman ini terdapat pelampungyang dihubungkan dengan jarum pena penunjuk.Jarum ini secara mekanis membuat garis pada sebuah kertas pias posisi dari tinggi air huajn yang ditampung.
16. Satelit
Satelit bekerja dengan mengorbit Bumi atau planet lain sambil mengirim dan menerima informasi. Mereka dilengkapi dengan perangkat seperti antena, sensor, dan pemancar yang memungkinkannya berkomunikasi dengan stasiun di Bumi atau dengan perangkat lain di luar angkasa. Informasi dikirimkan ke dan dari satelit melalui gelombang elektromagnetik seperti radio atau sinyal mikro. Dengan demikian, satelit dapat digunakan untuk komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, dan berbagai tujuan lainnya.
17. Server Radar
Server radar adalah komponen kunci dalam sistem pemantauan yang mendeteksi objek di lingkungan tertentu. Prosedur kerja server radar melibatkan beberapa langkah:
a) Pemantauan Lingkungan b) Pengiriman Sinyal c) Penerimaan Sinyal
18. AWS Digitalisasi
AWS (Amazon Web Services) Digitalisasi ini digunakan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) untuk mendigitalkan proses-proses mereka dalam mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi terkait cuaca, iklim, dan geofisika.Penerapan AWS dalam digitalisasi BMKG dapat melibatkan penggunaan layanan cloud seperti penyimpanan data (Amazon S3), komputasi awan (Amazon EC2), analisis data (Amazon Redshift, Amazon Athena), serta penggunaan alat pemantauan dan manajemen (Amazon CloudWatch) untuk memantau kinerja sistem mereka.
Dengan menggunakan layanan-layanan ini, BMKG dapat meningkatkan efisiensi dalam mengelola data cuaca dan informasi geofisika, menyediakan layanan yang lebih cepat dan andal kepada masyarakat, serta memperkuat kemampuan mereka dalam memprediksi dan memitigasi dampak dari perubahan cuaca dan bencana alam.
19. Automatic Weather Station (AWS)
Prosedur kerja Automatic Weather Station (AWS) yang digunakan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) umumnya mirip dengan prosedur kerja AWS pada umumnya. Namun, ada beberapa langkah spesifik yang mungkin dilakukan oleh BMKG yaitu:
a) Sensor Pemasangan
Sensor-sensor cuaca dipasang pada lokasi yang strategis untuk mengukur parameter-parameter cuaca seperti suhu udara, kelembaban, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, curah hujan, dan lainnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Cuaca
awan, hujan dan angin.Nilai-nilai unsur cuaca dinyatakan secara berbeda apabila waktu kesatuannya berbeda. Pernyataan cuaca pada suatu waktu yang singkat harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca yang ada pada saat itu. Sedangkan pernyataan cuaca dalam waktu kesatuan yang lebih panjang harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca dengan tingkatan paling rendah, paling tinggi, atau paling dapat terasa oleh pancaindra. Proses-proses dalam atmosfer dapat membentuk fenomena cuaca berupa hidrometeor, litometeor, fotometeor, dan elektrometeor.
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembapan yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan jet stream. Sumbu bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap matahari membuat perbedaan cuaca sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya berkisar ± 40 °C. Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang terjadi di angkasa, di antaranya adanya angin matahari atau disebut juga star's corona.
Nah dikota majene cuaca yang terjadi biasanya musim panas (pendek dan panas), musim dingin biasanya (pendek, hangat, dan hujan) dan umumnya menyengat dan mendung sepanjang tahun. Yang dimana sepanjang tahunnya itu terdapat suhu yang bervariasi dari 26°C hingga 30°C dan jarang di bawah 25°C atau di atas 31°C.
3.2 Curan Hujan
Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan adalah jumlah total air hujan yang jatuh dalam satu periode waktu tertentu di suatu daerah atau lokasi. Curah hujan dapat diukur dalam satuan milimeter (mm) atau liter per meter persegi
Suhu adalah ukuran atau tingkat panas atau dinginnya suatu benda atau lingkungan. Suhu biasanya diukur dalam derajat Celsius (°C) atau Fahrenheit (°F). Suhu merupakan faktor penting dalam klasifikasi iklim karena suhu dapat memengaruhi fenomena cuaca dan karakteristik iklim suatu daerah. Perubahan suhu juga dapat menunjukkan perubahan musim, seperti suhu yang lebih tinggi pada musim panas dan suhu yang lebih rendah pada musim dingin. Selain itu, suhu juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman, aktivitas hewan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
3.4 Angin
Angin adalah pergerakan udara secara horizontal. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara suatu daerah dengan daerah sekitarnya. Udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah menciptakan aliran angin. Kecepatan dan arah angin dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti perbedaan tekanan, suhu, elevasi, dan pengaruh geografis lainnya.
Angin memiliki peran penting dalam iklim karena dapat mempengaruhi kondisi cuaca di suatu daerah. Pemanasan atau pendinginan udara oleh sinar matahari, perubahan tekanan atmosfer, bentuk topografi, dan interaksi antara daratan dan lautan adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan angin. Angin juga dapat membawa kelembaban, polutan, dan menjalankan siklus air di atmosfer.
Masa yang lebih berangin dalam setahun berlangsung selama 3,9 bulan, dari 31 Mei sampai 26 September, dengan kecepatan angina rata-rata lebih dari 12,2 kilometer per jam.
Bulan paling berangin dalam setahun di Majene adalah Agustus, dengan kecepatan angin
November hingga 24 Januari, dengan persentase tertinggi 52% pada tanggal 19 Maret, Angin paling sering bertiup dari selatan selama 3,1 bulan, dari 21 April hingga 24 Juli dan selama 2,5 bulan, dari 17 Agustus hingga 1 November, dengan presentase tertinggi 56%
pada tanggal 27 September.
3.5 Matahari
Matahari adalah bintang yang berada di pusat tata surya kita. Matahari adalah sumber utama energi untuk planet Bumi dan merupakan objek terbesar di tata surya. Matahari menghasilkan cahaya dan panas melalui reaksi nuklir inti, di mana inti matahari mengalami fusi nuklir dan menghasilkan energi yang memancar ke luar.
Matahari memiliki peran yang sangat penting dalam iklim dan kehidupan di Bumi.
Radiasi matahari mempengaruhi suhu atmosfer, sirkulasi udara, siklus air, dan pola cuaca.
Proses pemanasan oleh matahari menyebabkan perbedaan suhu antara khatulistiwa dan kutub, yang menciptakan pola aliran udara global dan membentuk sistem iklim di Bumi.
Selain itu, matahari juga penting bagi kehidupan di Bumi karena merupakan sumber energi untuk fotosintesis tanaman yang menjadi dasar rantai makanan. Cahaya matahari juga mempengaruhi ritme sirkadian manusia dan proses-proses biologis lainnya.
Secara keseluruhan, matahari adalah salah satu elemen utama yang membentuk iklim dan kehidupan di Bumi.
Nah adapun Durasi hari di Majene tidak banyak berbeda sepanjang tahun, tetap dalam 19 menit dari 12 jam sepanjang hari. Pada tahun 2022, hari terpendek adalah 21 Juni, dengan 11 jam, 55 menit siang hari, hari terpanjang adalah 22 Desember, dengan 12 jam, 20 menit siang hari.
3.6 Kelembapan
Kelembapan adalah kandungan uap air dalam udara atau tingkat kejenuhan udara dengan uap air. Kelembapan sering diukur dengan menggunakan parameter seperti titik embun, kelembaban relatif, atau jumlah absolut uap air dalam suatu volume udara.
Kelembapan memainkan peran penting dalam pengaturan cuaca dan iklim. Tingkat kelembapan udara dapat mempengaruhi kondisi kenyamanan manusia, terutama dalam hal suhu yang dirasakan. Udara yang lembab cenderung terasa lebih panas daripada udara kering pada suhu yang sama, karena keringat tubuh tidak menguap dengan cepat dalam udara lembab.Selain itu, kelembapan juga berperan dalam pembentukan awan dan presipitasi. Ketika udara lembab naik dan mendingin, uap air dalam udara akan mengembun dan membentuk awan. Jika kondisi kondensasi berlanjut, awan dapat menghasilkan hujan, salju, atau fenomena cuaca lainnya.
Dalam studi iklim peningkatan laju penguapan dan peningkatan kelembapan udara dapat berpotensi mempengaruhi pola cuaca ekstrem, siklus hidrologi, dan distribusi sirkulasi atmosfer dalam skala global.
Tingkat kelembapan yang dirasakan di Majene, yang diukur dengan presentase waktu dimana tingkat kenyamanan kelembapan lembab dan panas, menyesakkan, atau menyengsarakan, tidak bervariasi secara signifikan sepanjang tahun, tetap konstan 100%
sepanjang tahun.
BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum agroklimatologi dengan materi Pengenalan Peralatan BMKG di Majene, yaitu
1. Setiap alat unsur iklim atau cuaca memiliki cara kerja yang berbeda-beda yang sesuai dengan fungsi masing-masing alat ukur dengan tata letaknya.
2. Pemasangan alat ukur umumnya dilakukan atau dipasang di tempat terbuka.
3. Cara kerja tiap alat ukurnya akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa adanya kesalahan.
4. Cara pengamatan alat ukur unsur iklim atau cuaca disesuaikan dengan kerja masing- masing alat ukur tersebut.
4.2 Saran
Diharapkan agar alat-alat yang digunakan yang sudah berusia lanjut diharap untuk diperbaharui agar dapat dihasilkan data yang akurat dalam tiap pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/453980299/LAPORAN-PRAKTIKUM-Agroklim- BMKG-kelopok-6-AGT-B
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/25/073000169/iklim--pengertian-dan-jenis- jenis-iklim-di-dunia?page=all
https://academia.edu/resource/work/91815718
https://esdm.lampungprov.go.id/detail-post/pengenalan-ilmu-geofisika https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cuaca/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Meteorologi