LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PERIODE I (05 AGUSTUS – 30 AGUSTUS 2024)
PENATALAKSANAAN TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX DENGAN KASUS TB PARU DI INSTALASI RADIOLOGI RSU HERMINA
KEMAYORAN
Disusun oleh :
Muhamad Joan Rizkan Karima (P21140223035)
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 RADIOLOGI
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS PRAKTEK PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 RADIOLOGI
JUDUL Laporan : Penatalaksanaan Teknik pemeriksaan Thorax dengan klinis TB Paru di instalasi radiologi RSU HERMINA KEMAYORAN
Tanggal praktik : 05 Agustus – 30 Agustus 2024 Nama Rumah Sakit : HERMINA KEMAYORAN
Disusun oleh :
Muhamad Joan Rizkan Karima NIM : P21140223035
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh Clinical Instruktur (CI) dan akan di laporkan dan atau diujikan, sebagai salah satu syarat dalam memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Nyata (PKN) Program Studi Diploma 3 Radiologi Jurusan Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Jakarta, 24 Agustus 2024
Menyatakan, Menyetujui,
Mahasiswa, Clinical Instruktur (CI),
MUHAMAD JOAN R.K MIA RACHMAHWATI
NIM . P21140222054 NIP. 270224
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Penatalaksanaan Teknik Pemeriksaan Radiografi Thorax Dengan Klinis TB Paru Di Instalasi Radiologi RSU HERMINA KEMAYORAN”.
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II yang berlangsung pada tanggal 05 Agustus – 30 Agustus 2024.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terimakasih atas semua pihak yang telah membantu. Khususnya Bapak/Ibu Radiografer Pembimbing RSU HERMINA Kemayoran yang telah banyak memberikan pelajaran mengenai teknik radiografi dasar kepada kami, serta teman teman yang telah membantu memberikan informasi dan pengetahuan yang mereka miliki.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan ini.
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Jakarta, 24 Agustus 2024
Penulis,
Muhamad Joan Rizkan Karima (P21140223035)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 3
A. Latar belakang ... 5
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penulisan ... 5
A. Anatomi Thorax ... 6
B. Patologi TB Paru ... 7
Penyebab TB Paru ... 8
Gejala TB Paru ... 8
Faktor TB Paru ... 9
Pengobatan TB Paru ... 9
1. Jenis Obat yang Digunakan... 9
2. Regimen Pengobatan... 10
3. Durasi Pengobatan ... 10
4. Kepatuhan Pengobatan ... 10
5. Efek Samping ... 10
6. Tindak Lanjut dan Pengawasan ... 10
C. Teknik Radiografi Thorax ... 10
A. Identitas Pasien ... 13
B. Riwayat Pasien ... 13
C. Hasil gambaran Thorax ... 13
D. Prosedur Pemeriksaan ... 14
Persiapan Pasien ... 14
Teknik Pemeriksaan Thorax di RSU HERMINA Kemayoran ... 15
PA ERECT ... 15
A. Kesimpulan ... 15
B. Saran ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Radiologi adalah bagian ilmu kedokteran yang mempelajari tentang teknologi pencitraan, baik gelombang elektomagnetik maupun gelombang mekanik guna memindai bagian dalam tubuh manusia.
Pemeriksaan radiologi juga dapat mendeteksi, menentukan diagnosis, dan mengobati suatu penyakit menggunakan prosedur pencitraan. Frekuensi yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit pasien adalah sinar X (X-RAY) namun kemajuan teknologi modern sekarang pemindaian atau mendiagnosis penyakit dapat menggunakan USG (Ultrasonography) dan juga MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pada laporan kasus ini, penulis mengangkat isu tentang organ Thorax dengan klinis TB Paru.
Tuberkulosis (TB) Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini terutama menyerang paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Infeksi TBC diawali karena seseorang menghirup basil Mycobacterium tubercolusis, setelah bakteri masuk ketubuh melalui saluran pernafasan, bakteri dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui peredaran darah, system saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung kebagian tubuh lainya. Bakteri menyebar melalui jalan nafas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat tertumpuk, sehingga system kekebalan tubuh memberikan respon dengan melakukan reaksi inflamasi. Reaksi jaringan ini mengakibat bantera kumulasinya eksudat dalam alveoli dan penumpukan sputum di jalan nafas sehingga terjadi ketidak efektifan kebersihan jalan nafas
Pada penderita TBC paru yang menjadi gejala dini dan sering dikeluhkan adalah pasien mengeluh batuk lebih dari tiga minggu, pasien mengeluh sesak, pasien mengatakan adanya sekret di saluran nafas. Sekret yang mengandung bakteri Mycobacterium tubercolusis menyebabkan terjadinya infeksi droplet yang masuk melewati jalan nafa kemudian melekat pada paru-paru sehingga terjadi proses peradangan.
Latar belakang inilah yang menarik penulis untuk mengangkat kasus pemeriksaan radiografi thorax proyeksi PA dengan klinis TB Paru menjadi laporan yang berjudul
“Penatalaksanaan Teknik Pemeriksaan Radiografi Thorax dengan kasus TB Paru di Instalasi Radiologi RSU HERMINA Kemayoran.
B. Rumusan Masalah
Bagaiman teknik pemeriksaan radiografi Thorax pada kasus TB Paru di instalasi radiologi RSU HERMINA Kemayoran?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui persiapan pemeriksaan teknik radiografi Thorax.
b. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi Thorax pada klinis TB Paru.
BAB II
LANDASAN TEORI A. Anatomi Thorax
Anatomi thorax, atau rongga dada, adalah studi tentang bagian tubuh manusia yang berada antara pangkal leher dan diafragma. Thorax terdiri dari tulang, otot, pembuluh darah besar, dan organ dalam seperti paru-paru dan jantung. Thorax juga mencakup banyak otot dan saraf yang memungkinkan kita bernapas dan bergerak.
Thorax terbentuk dari dinding thorax, struktur superfisialnya (payudara, otot, dan kulit), dan rongga thorax. Rongga thorax terbagi menjadi tiga bagian utama: rongga pleura kanan, rongga pleura kiri, dan mediastinum. Organ-organ dalam dilindungi oleh kurungan tulang rusuk dan tulang dada.
B. Patologi TB Paru
Patologi tuberkulosis paru (TB) adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. TB paru dapat terjadi ketika bakteri masuk ke dalam alveoli dan sistem imun merespons dengan reaksi inflamasi. Fagosit menekan bakteri, dan limfosit spesifik tuberkulosis menghancurkan bakteri dan jaringan normal.
TB paru dapat menyebar melalui inhalasi droplet nuklei yang mengandung basil hidup. Inti tetesan yang mengandung mikobakteri dapat terbentuk ketika pasien TB paru aktif batuk dan dapat tetap melayang di udara selama beberapa jam. Bersin atau bernyanyi juga bisa mengeluarkan basil.
Lesi awal TB paru dapat sembuh dengan sendirinya dan infeksi menjadi laten. Namun, jika host tidak dapat menekan infeksi inisial, infeksi primer TB dapat berkembang lebih lanjut, terutama di lobus tengah dan bawah dari paru-paru.
Diagnosis TB dapat ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau klinis. Diagnosis TB harus ditegakkan secara bakteriologis dengan ditemukannya Mycobacterium tuberculosis.
.
Penyebab TB Paru
Tuberkulosis (TB) Paru disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berikut faktor utama yang menyebabkan TB Paru:
1. Penularan Melalui Udara: Bakteri TB menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Droplet kecil yang mengandung bakteri dapat terhirup oleh orang lain.
2. Kontak Dekat dan Lama: Penularan TB biasanya membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama dengan penderita. Oleh karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan
penderita TB memiliki risiko lebih tinggi.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif, lebih rentan terhadap infeksi TB.
4. Kondisi Hidup yang Padat dan Tidak Sehat: Tinggal di lingkungan yang padat dan tidak sehat meningkatkan risiko penularan TB. Hal ini sering terjadi di pemukiman kumuh.
5. Malnutrisi: Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TB.
Gejala TB Paru
Tuberkulosis (TB) Paru memiliki beberapa gejala yang khas. Berikut adalah gejala-gejala umum yang sering muncul pada penderita TB Paru:
1. Batuk yang Berlangsung Lama: Batuk yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 3 minggu, sering kali disertai dengan dahak atau bahkan darah.
2. Nyeri Dada: Rasa sakit atau nyeri di dada saat bernapas atau batuk.
3. Demam: Demam yang berlangsung lama, sering kali disertai dengan menggigil.
4. Berkeringat di Malam Hari: Keringat berlebihan terutama pada malam hari.
5. Penurunan Berat Badan: Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
6. Kehilangan Nafsu Makan: Penurunan nafsu makan yang signifikan.
7. Kelelahan dan Kelemahan: Merasa lelah dan lemah secara umum.
Faktor TB Paru
TB Paru dapat dialami oleh siapa saja, tetapi risikonya lebih besar pada orang dengan beberapa faktor berikut ini :
• Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi TB.
• Kontak Dekat dengan Penderita TB: Tinggal atau bekerja dalam jarak dekat dengan seseorang yang terinfeksi TB meningkatkan risiko penularan.
• Kondisi Hidup yang Padat dan Tidak Sehat: Lingkungan yang padat dan tidak sehat, seperti pemukiman kumuh, meningkatkan risiko penularan TB.
• Malnutrisi: Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TB.
• Perokok Aktif: Merokok dapat merusak paru-paru dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena TB.
• Usia: Bayi, anak-anak, dan orang tua (berusia di atas 65 tahun) memiliki risiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih rentan.
• Penggunaan Obat Imunosupresan: Obat-obatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti yang digunakan untuk mengobati kanker atau penyakit autoimun, dapat meningkatkan risiko TB
Pengobatan TB Paru
Pengobatan dapat dilakukan dengan berikut :
1. Jenis Obat yang Digunakan
Pengobatan TB paru umumnya melibatkan kombinasi obat-obatan antituberkulosis. Regimen standar sering melibatkan:
• Isoniazid (INH)
• Rifampisin (RIF)
• Pirazinamid (PZA)
• Etionamid (ETH) atau Streptomisin (SM)
2. Regimen Pengobatan
Pengobatan TB paru biasanya dibagi menjadi dua fase:
• Fase Intensif: Biasanya berlangsung selama 2 bulan dan melibatkan penggunaan kombinasi obat seperti INH, RIF, PZA, dan ETH atau SM.
• Fase Lanjutan: Biasanya berlangsung selama 4 bulan dan melibatkan penggunaan INH dan RIF.
3. Durasi Pengobatan
Total durasi pengobatan TB paru biasanya sekitar 6 bulan. Namun, dalam kasus tertentu seperti TB yang resisten terhadap obat (multidrug-resistant TB/MDR-TB), pengobatan bisa berlangsung lebih lama dan melibatkan obat-obatan yang lebih kompleks.
4. Kepatuhan Pengobatan
Sangat penting untuk mengikuti regimen pengobatan secara ketat. Jika obat tidak dikonsumsi secara teratur atau jika pengobatan dihentikan terlalu awal, bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap obat, yang membuat pengobatan lebih sulit dan memerlukan regimen yang lebih intensif.
5. Efek Samping
Obat TB bisa memiliki efek samping, termasuk mual, muntah, ruam, dan masalah hati. Oleh karena itu, pemantauan rutin oleh tenaga medis sangat penting untuk memastikan bahwa pengobatan berjalan dengan baik dan untuk mengatasi efek samping jika muncul.
6. Tindak Lanjut dan Pengawasan
Selama masa pengobatan, pasien akan menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan penyakit dan efektivitas obat. Ini termasuk pemeriksaan klinis, tes laboratorium, dan mungkin rontgen dada.
.
C. Teknik Radiografi Thorax 1. Proyeksi PA
a. Alat dan bahan :
- Pesawat rontgen Toshiba - Kaset CR 35x43
- CR (Computed Radiography) - Control table
b. Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect di depan bucky stand, jika tidak koperatif supine di atas meja pemeriksaan.
c. Posisi Objek :
• Dada menempel pada bucky stand.
• Atur MSP pada pertengahan kaset.
• Kedua tangan difleksikan dengan punggung tangan menempel pada pinggang.
• Bahu cenderung didorong kedepan, tujuannya agar area paru-paru superior tidak tertutupi oleh scapula.
- CR : Horizontal tegak lurus - CP : Setinggi axila atau thoracal 7 - Faktor Eksposi : 59kV; 160 mA; 8 mAs; 0,050s - FFD : 150 cm
- Kaset & Film : 35 x 43cm
- Eksposi : Inspirasi maksial lalu tahan
d. Kriteria Gambaran :
• Apex paru harus terlihat.
• Kedua sinus Costoprenicus tidak terpotong.
• Tampak struktur paru-paru dan tulang belakang terlihat dibelakang jantung.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 24th
Tanggal pemeriksaan : 19 Agustus 2024 Permintaan Pemeriksaan : X-Ray Thorax PA Diagnosa/Klinis : TB paru lesi luas aktif
Dokter pengirim : dr.Debi Febriani, Sp.p
B. Riwayat Pasien
Pada tanggal 19 Agustus 2024, pasien mendatangi RSU HERMINA Kemayoran dengan membawa surat permintaan pemeriksaan radiologi. Pasien datang dengan keluhan lemas, mual dan muntah dengan frekuensi 5x sehari sejak 4 hari SMRS dan penurunan nafsu makan dan minum. Pasien juga mengalami penurunan berat badan 2 kg pada bulan ini. Keluha. Lalu, dilakukanlah pemeriksaan radiologi konvensional Thorax berdasarkan surat permohonan pemeriksaan radiologi. Dokter Ortopedi meminta pemeriksaan terebut diproyeksikan PA Erect. Kemudian dokter radiologi mendiagnosa terjadi adanya TB Paru di hasil gambaran Thorax
C. Hasil gambaran Thorax
❖ Proyeksi PA Erect
D. Prosedur Pemeriksaan Persiapan Alat
1. Pesawat Sinar X
2. Kaset CR ukuran 35cm x 43cm 3. Control Tabel
Persiapan Pasien
Pada dasarnya pemeriksaan Thorax tidak diperlukan persiapan khusus namun, pasien diminta untuk berganti baju dan melepas pakaian ataupun benda yang mengandung logam baik manik-manik, kalung, atau apapun yang dapat mengganggu gambaran. Selain itu petugas juga diminta untuk memberi tahu prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan kepada pasien agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Teknik Pemeriksaan Thorax di RSU HERMINA Kemayoran
PA ERECT
- Posisi Pasien : Erect
- Posisi Objek :Dada pasien di tempelkan di pertengahan bucky stand MSL sejajar garis tengah kaset kedua tangan memeluk bucky stand.
- CR : Horizontal tegak lurus
- CP : Setinggi axila atau thoracal ke 7 - Faktor Eksposi: 59 kV; 160 mA; 50ms; 8mAs - FFD :150cm
- Eksposi : Tarik nafas lalu tahan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Pemeriksaan Thorax di RSU HERMINA Kemayoran menggunakan proyeksi PA Erect.
Proyeksi PA terlihat jelas klinisnya TB Paru. Di hasil gambaran jantung tidak membesar, Aorta dan mediastinum superior tidak melebar, Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal, Corakan bronkovaskular kedua paru baik, Tampak konsolidasi traction fibroinfiltrat disertai kavitas di lapangan atas – tengah kedua paru, Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip, Tulang dan jaringan lunak dinding dada terlihat baik.
B. Saran
Dalam pemeriksaan Thorax perlu diperhatikan kolimasinya dan pasien diminta untuk menarik nafas yang benar dan tidak ada pergerakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bontranger, K.L. 2014. Handbook of Radiographic Positioning and Techniques, Eight Edition.
St. Louis Missori : The CV Mosby Company.
Clark’s Positioning in Radiography, 12th Edition. 338 Euston Road London : Hodder Headline Group.
https://unair.ac.id/patofisiologi-dan-diagnosis-tuberkulosis/
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/23169/12485 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK344406/
https://www.alodokter.com/penyebab-tbc-yang-perlu-anda-ketahui https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets https://www.msn.com/en-us/health/condition/Tuberculosis/hp-
Tuberculosis?source=conditioncdx https://www.alodokter.com/penyebab-tbc-yang-perlu-anda- ketahui
https://www.merriam-webster.com/dictionary/thorax
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4364/3/BAB II Tinjauan Pustaka.pdf https://journals.asm.org/doi/10.1128/microbiolspec.tbtb2-0029-2016
https://www.alomedika.com/penyakit/pulmonologi/tuberkulosis-paru/patofisiologi https://hellosehat.com/pernapasan/rontgen-dada/